Kamis, 28 Agustus 2008

REALLY A MAGIC JAR


REALLY A MAGIC JAR

Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan padamu (1 Tim 4:14a)

Minyak tanah menghilang dari pasaran, kalaupun ada harganya selangit. Konversi dari minyak tanah ke kompor gas pun menimbulkan dilema tersendiri. Sebab dalam hitungan bulan bukan saja gas menjadi langka namun harganya melambung tinggi. Keluarga kami pun terkena dampaknya, dalam kondisi ekonomi yang pas-pasan. Kadang kami pun pusing kepala dan harus memutar otak bagaimana caranya agar kami dapat menghidupi keluarga. Saat minyak tanah langka dan gas hilang dari pasaran, kami pun bingung harus bagaimana. Memasak menggunakan kayu bakar tidak mungkin lalu apa yang harus kami lakukan? Di tengah keputusasaan kami berdoa pada Tuhan. Kami tidak tahu harus berbuat apalagi. Lalu “ting” tiba-tiba ada ide dalam otak kami saat melihat “magic jar” di dapur. Pertama-tama, kami coba untuk memasak air minum, lalu memasak sayuran dan juga merebus daging. Wah, gara-gara kesulitan, kami malah belajar pola hidup sehat dan mengurangi kolesterol dengan tidak menggunakan minyak. Magic jar…it really become a magic for us (magic jar…itu sungguh menjadi sebuah keajaiban bagi kami).
Dalam hidup kita, saat Tuhan menciptakan kita semua. Ia telah memberikan kemampuan alami maupun karunia rohani dalam hidup kita. Seringkali kita tidak menyadari hal tersebut. Tuhan menghendaki agar kita semua menemukan dan menggunakan semua kemampuan atau talenta dan karunia yang telah Ia berikan pada kita. Sayangnya, banyak anak Tuhan enggan untuk mencari tahu dan bertumbuh dewasa dalam Kristus. Hingga acap kali Tuhan mengizinkan masalah berat datang menghadang dan menghimpit. Saat itulah kita menemukan potensi ilahi dalam diri kita. Di saat kita menemukan talenta dan karunia itu, kita harus mulai mengasahnya, mengembangkannya dan membagikannya pada keluarga Allah lainnya.
Kejadian kita dasyat dan ajaib sebab tangan Tuhanlah yang membentuk buah pinggang kita menenun kita dalam kandungan ibu kita. Kita semua diciptakan untuk suatu tujuan yang mulia. Jangan pernah membatasi dirimu, jangan meremehkan dirimu. Sebab engkau berharga dan memiliki sebuah misi dari Tuhan untuk engkau kerjakan. You are really a magic in God’s hand (kau adalah sebuah keajaiban dalam tangan Tuhan).

Doa: Terimakasih ya Tuhan sebab Engkau yang telah membentukku menjadi alatMU. Tolong aku agar dapat terus bertumbuh dalamMU dan menjadi berkat bagi sesama. Amien.

Firman Tuhan: 1 Kor 12:4-11

JADI BEJANA MULIA


BEJANA MULIA

Seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu ditanganKU (Yer 18:6)

Jengkel, kesal dan rasa marah terhadap diri sendiri memenuhi diriku. Aku tahu bahwa melakukan masturbasi itu salah namun lagi-lagi kujatuh lagi dalam dosa yang sama. Ada apa dengan diriku? Sudah tahu salah tapi lagi-lagi kulakukan. Kenapa aku jatuh lagi dalam hal itu. Aku teringat pendeta di gerejaku pernah memberikan ilustrasi tentang seekor kuda, yang tak akan terperosok dalam lubang yang sama. Aku merasa tertuduh dan merasa lebih bodoh dari seekor kuda. Masih adakah harapan bagiku untuk berubah? Dapatkah aku keluar dari belenggu memalukan ini? Kuingin keluar dari hal ini namun seperti ada suatu kekuatan lain dalam diriku yang mendorongku untuk melakukan hal yang salah.
Suatu hari kubermimpi, dalam mimpi itu kumelihat seseorang sedang mengeluarkan banyak perabotan dari dalam rumahnya, ada yang terbuat dari emas mahal, ada yang terbuat dari perak, dan ada pula perabotan dari gerabah sederhana. Setelah dibersihkan, orang tersebut menaruh perabotan yang mahal di tempat istimewa sedang perabotan yang murah diletakkan di belakang rumah. Saat kuterjaga dari tidur segera kubuka Alkitab dan membaca dalam 2 Timotius 2:20-21,”Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.”
Tuhan punya rencana dalam hidup setiap kita untuk menjadi bejana mulia, seberapa buruk kebiasaan dosa yang masih ada dalam hidup kita. Pertama-tama, harus kita akui dosa itu, langkah kedua bekerjasama dengan Tuhan mengatasi dosa itu. Langkah ketiga izinkan Tuhan mengubah hidupmu, sebab tanganNya sanggup mengubah hidupmu sebagaimana Ia telah melepaskan dan mengubahkan kebiasaan buruk dalam hidupku. Kau adalah bejana kemuliaanNya.

Doa: Tuhan, ini hidupku, ubahku seturut rencanaMU. Amien.

Firman Tuhan: Yeremia 18:4-6

KUTAK TAKUT LAGI


KUTAK TAKUT LAGI

Tuhan adalah Penolongku, Aku tidak akan takut (Ibrani 13:6a)

Ku tak tahu mengapa sejak remaja, kubenci pada kaum pria. Pernah kubertanya mengapa Tuhan menciptakan kaum pria? Kulihat bagaimana mami di rumah begitu tabah melayani papa yang pemabuk dan penganggur. Kami sebagai anak-anaknya seringkali memberi masukan agar mami cerai saja dari papa. Aku secara pribadi kadang takut pada papa saat ia mabuk karena sering marah-marah dan membanting barang yang ada di rumah. Kami sekeluarga hidup dalam ketakutan dan trauma. Seringkali kuingin berlari dari kenyataan ini. Namun apa yang dapat kulakukan?
Sempat kuberpikir untuk menjadi seorang biarawati saja agar tidak perlu menikah. Aku takut memiliki suami yang pemabuk dan pemarah seperti papaku. Aku takut keluargaku berantakan. Apakah Tuhan sanggup memberikan pasangan yang baik bagiku? Bagaimana kalau aku gagal membangun keluarga yang harmonis? Aku tidak mau terperangkap dalam pernikahan yang tidak bahagia hingga merasa hidup seperti dalam neraka.
Sampai suatu hari dimana Tuhan Yesus mulai memulihkan kondisi hatiku dan kukenal Dia sebagai Bapa yang penuh kasih. KasihNya sempurna dan Ia membalut hatiku yang terluka oleh figur seorang ayah. Saat kudiampuni oleh Tuhan, ku belajar untuk taat padaNya dengan mengampuni papa. Dengan coba memahami mengapa papa sampai jatuh dalam belenggu alkohol akibat rasa frustasi yang disebabkan pengkhianatan rekan bisnisnya yang selama ini ia percayai. Peristiwa itu menghancurkan rasa percaya diri sebagai seorang pengusaha.
Aku bertanya-tanya mengapa selama ini aku tidak dapat melihat masalah ini? Seharusnya dari dulu aku dapat mengerti kondisi papa hingga dapat menolongnya juga keluar dari pergumulannya. Setelah kupulih dan diubahkan Tuhan, kuajak keluargaku untuk berdoa dan meminta Tuhan campur tangan dalam pemulihan keluarga kami. Puji Tuhan, kini papa bukan saja telah berhenti mabuk, papa kini pun sudah lahir baru.
Sekarang akupun telah membina rumahtangga dan Tuhan memberikan bagiku pasangan yang menjadi kepala keluarga yang baik. Aku tak takut lagi menghadapi kehidupan sebab Tuhan adalah penolongku.

Doa: Tuhan tolonglah aku untuk dapat keluar dari segala bentuk ketakutan dan pulihkan rasa trauma yang membayangi hidupku. Dalam nama Tuhan Yesus. Amien

Firman Tuhan: Mzm 25:8-14

Kristen Keledai?


BELAJAR DARI KELEDAI

Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda (Mat 21:5)

Keledai merupakan binatang liar dan keras kepala namun bila telah dijinakkan menjadi binatang yang taat (an obedient servant). Keledai pada masa lampau digunakan untuk mengangkat atau menarik beban yang jauh lebih berat dari ukuran maupun bobot tubuhnya sendiri. Keledai adalah seekor binatang pekerja, ia digunakan untuk menginjak rumput liar di ladang dan membajak, untuk menggiling gandum dan seringkali menjadi penarik kereta barang. Dari segi pemeliharaan keledai jauh lebih ekonomis daripada memelihara kuda. Keledai pun tunggangan yang lebih aman dan nyaman. Binatang yang dikendarai baik orang kaya maupun miskin. Keledai yang telah jinak dan menjadi kesayangan pemiliknya, pada umumnya akan mengenakan manik-manik dan pita berwarna cerah.
Keledai seringkali disebut merupakan binatang yang dungu dan keras kepala namun di tangan sang tuan, binatang ini dapat menjadi jinak dan sangat berguna bagi manusia.
Begitu pula dengan kita, dalam menjalani kehidupan ini, seringkali kita sok tahu dan coba menggurui Tuhan. Ketika Tuhan menegur kita melalui Firman Tuhan. Kita berkeras dengan melakukan apa yang dikehendaki hati kita. Sampai akhirnya kita membentur “tembok keras” dan putus asa. Baru kita sadar kembali pada Tuhan dan mentaati Dia. Tuhan punya rencana yang indah dalam hidup kita namun keegoisan seringkali menghalangi rancanganNya terjadi atas kita. Hingga Ia harus “menjinakkan” kita melalui proses kehidupan yang keras. Bila kita mau dipakai Tuhan sebagai alat kemuliaanNya, izinkanlah Ia mulai hari ini untuk membentukmu jadi bejana untuk kemuliaanNya. Ingat Ia punya rencana yang besar dalam hidupmu.

Doa: Tuhan ajarku untuk memiliki hati yang lembut, taat dan mudah dibentuk. Hingga kulayak Kau pakai sebagai alatMu sebagai saluran berkat. Amien.

Firman Tuhan: 2 Timotius 2:19-22

AKU BERHARGA DIMATANYA


AKU BERHARGA DIMATANYA

Karena engkau berharga dimataKU (Yes 43:4a)

Pandangan sinis mata orang tertuju padaku, mereka berbisik satu dengan yang lainnya. Terdengar olehku, potongan pembicaraan mereka,”Iya, anak itu, anak hasil hubungan gelap.” Ibu yang lain menimpali,”Oh, jadi dia itu anak haram toh.” Aku pura-pura tidak mendengar namun hatiku tersayat pilu. Dadaku rasanya mau meledak, kubertanya pada Tuhan,” Mengapa aku harus terlahir di luar sebuah lembaga pernikahan? Kenapa aku tidak terlahir seperti “anak-anak normal” lainnya? Mengapa ini harus menimpaku dan bukan orang lain saja?”
Kubertumbuh dalam rasa tidak percaya diri, terbuang dan tidak dikehendaki. Ku jadi seorang pemberontak, egois dan keras kepala. Mama hanya menutup diri, tidak pernah menyatakan kasih maupun mengatakannya. Hingga saat itu kuberpikir, akupun tidak berharga di mata mamaku.
Sampai suatu hari, ketika kuberpikir bahwa tidak ada seorangpun yang benar-benar mengasihiku. Mataku terpaku pada ayat dalam Firman Tuhan,”Karena engkau berharga dimataKU”. Air mataku tanpa sadar sudah membasahi pipiku, kuterisak sebab kini kumenyadari bahwa Tuhan yang kusembah menyatakan bahwa “aku berharga”. Meski seisi dunia meremehkan dan mencibirku tetapi Tuhan menyatakan kuberharga dimataNya.
Aku tidak tahu apa masalahmu namun bila hari ini, kau merasa tidak ada seorangpun yang menghargaimu, kau merasa tidak berguna, seorang yang payah atau pecundang. Kumau katakan bahwa Tuhan mengasihi dan kau berharga dimataNYA. Izinkan Ia memelukmu, menghiburmu dan memulihkanmu kembali. Jangan biarkan rasa sakit hati mendera dirimu lagi, lepaskan pada Tuhan yang sangat perduli.

Doa: Tuhan, terimakasih sebab Engkau menyatakan kuberharga di mataMU dan kau tak pernah menolakku. Amien.

Firman Tuhan: Yesaya 43: 1-7

BUKAN JIN DALAM BOTOL


BUKAN JIN DALAM BOTOL

Kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu (Yak 4:3)

Saat kumasih kecil, mamaku suka sekali menonton film seri televise “Ginny on the bottle”. Tiap kali sang tuan ingin sesuatu, ia tinggal memanggil sang jin cantik keluar dari botol untuk memenuhi keinginan tuannya. Mau mobil tinggal minta, mau liburan ke Hawaii tinggal minta, mau apa saja tinggal minta dan sang jin akan memenuhi permintaan tuannya. Dulu saat kutonton film itu bersama mama, dalam hatiku berkata-kata,”Oh, seandainya aku beruntung menemukan jin dalam botol itu.”
Pada awal 1990-an, ada juga film remaja yang sejenis buatan dalam negeri “Jin dan Jun” dan film anak-anak dari Jepang “Doraemon” yang memiliki perlengkapan untuk memenuhi fantasi dan keinginan kita. Inti dari ketiga film itu, adalah keinginan sang tuan (master) terpenuhi oleh entah jin ataupun makhluk dari dimensi/planet lain.
Dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen, kita mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Namun pada kenyataannya kita tidak menjadikan Dia sebagai Tuhan. Tanpa sadar kita menjadikan Ia sebagai “jin” yang harus memenuhi keinginan kita. Bila Tuhan tidak memenuhinya, kita marah dan tidak mau berdoa, tidak mau baca Alkitab apalagi mentaatinya atau maupun pergi ke gereja. Kita protes dan mulai meragukan kasihNya bahkan mempertanyakan Yesus sebagai Tuhan.
Umat Tuhan, jangan kita hanya terfokus pada “berkatNya atau perbuatan tanganNya”. Jangan terus menjadi “bayi rohani” yang hanya menujukan pandangan pada “kado” dan mengacuhkan “sang pemberi kado”. Tuhan menghendaki kita bertumbuh dewasa, menujukan pandangan pada “sang sumber berkat”, bukan hanya pada apa yang dapat Ia lakukan bagi kita. Ia adalah Tuhan kita, Ia adalah “sang Tuan”. Hari ini kenali Yesus Kristus secara pribadi, sebab kasihNya selalu baru setiap hari. Ketika kita mengenal Dia secara pribadi, kita akan meminta apa yang sesuai kehendakNya dan bukan berdasarkan hawa nafsu kita.

Doa: Tuhan ampuni aku, bila selama ini aku telah memperlakukanMu sebagai “jin dalam botol”. Amien.

Firman Tuhan: Yakobus 4:2-6

Rabu, 20 Agustus 2008

HADIAH YANG TERLUPAKAN


HADIAH YANG TERLUPAKAN

Aku mencela engkau karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula (Why 2:1-7)

Saat kuberulangtahun yang ke enam, oma menghadiahkan seekor anak anjing jantan. Aku sangat senang sekali sebab anak anjing itu lucu dan berbulu lebat, seekor anak anjing yang kudambakan selama ini. Setiap hari sepulang sekolah, aku pasti bermain-main dengannya, kami bermain lempar bola atau berjalan-jalan mengitari lingkungan rumah. Saat-saat yang tak terpisahkan bahkan saat merasa jengkel di sekolah atau di rumah, anjing itu pun jadi tempat curhat. Anjing itu menjadi segalanya bagiku. Sampai kubertumbuh besar menjadi seorang remaja. Aku mulai acuh terhadap anjingku, kini teman-teman sekolah menjadi segala-galanya. Teman sepermainan menjadi lebih menarik bagiku daripada main dengan seekor anjing. Meski aku acuh padanya, namun tiap kali kupulang ke rumah, ia selalu menyambutku dengan antusias. Kadang aku menyambutnya, kadang aku malah mengacuhkan dan menganggap sebagai gangguan. Sampai suatu hari kupulang ke rumah, rasanya ada sesuatu yang berbeda dan aneh. Kubertanya pada diriku sendiri, ada apa ya? Lalu kutersadar, mana anjingku, mengapa ia tidak datang menyambutku? Kupanggil-panggil namanya, namun ia tak kunjung datang. Malah mama yang datang dan ia berkata,”Nak, anjingmu sudah mati tadi siang. Kami sudah kuburkan di halaman belakang.” Hatiku sedih, aku telah kehilangan sahabat baikku. Baru kutersadar selama beberapa tahun belakangan ini sering kali mengacuhkan kehadirannya. Aku menyesal telah melakukan hal tersebut padanya.
Begitu pula dalam kehidupan rohani kita. Saat kita baru mengalami “lahir baru”, kita jatuh cinta pada Tuhan. Sangat mudah bagi kita untuk berdoa, membaca Alkitab dan mengikuti ibadah di gereja. Kita begitu “on fire”(berapi-api), seolah tidak ada suatu apapun di muka bumi ini yang dapat menghalangi kita. Namun dengan berlalunya waktu sebagai orang percaya, kasih kita pada Tuhan mulai “grow cold” (menjadi dingin). Tanpa kita sadari perlahan namun pasti kita mulai lebih mengasihi diri kita sendiri dan perkara dunia. Cinta pada Tuhan mulai pudar dari dalam diri kita. Kita mulai hambar dengan perkara-perkara rohani dan mulai mencintai dunia.
Bagaimana kasihmu pada Tuhan saat ini? Bila mulai padam, jangan tunda kembali segera padaNya. Lihat mataNya yang penuh kerinduan padamu…..Ia berkata,”Datanglah padaKU sebab Aku sangat merindukanmu.”

Doa: Bapa, ini aku anakMU, ampuni dan pulihkan kasihku terhdapaMU. Amien

FT: Why 2:1-7

RUMPUT LIAR


RUMPUT LIAR

Relakanlah hatimu dan bertobatlah! (Why 3:19b)

Kupandang halaman rumah, rumput Jepang yang beberapa bulan lalu kutanam sudah bertumbuh menambah keindahan pekarangan rumah kami. Namun aku mulai terusik saat melihat di sana-sini mulai tumbuh rumput liar yang merusak keindahan pekarangan. Kusingsingkan lengan bajuku dan mulai mencabuti rumput liar yang bertumbuhan.
Saat mencabuti rumput liar itulah, kumendapat hikmat Tuhan. Dalam tiap aspek hidup kita setiap harinya, kita perlu membawa diri dihadapan Tuhan untuk diuji. Apakah hati kita masih tertuju pada Tuhan atau sudah mulai melenceng. Masihkah buah Roh Kudus bertumbuh atau malah buah dosa yang bertambah matang? Nabi Yeremia menyatakan betapa liciknya hati kita, oleh sebab itu kita perlu setiap hari membawa hati kita kehadapan Dia.
Tuhan adalah Bapa yang baik, Ia menghendaki yang terbaik terjadi dalam hidup kita sebagai anak-anakNya. Ia rindu untuk membentuk kita menjadi “taman indah” bagi kemuliaanNya. Seperti rumput hias di pekarangan rumahku, Ia ingin mencabut perkara-perkara dalam hidup kita yang tidak selaras dengan rancangan dan sifatNya. Meskipun kita sudah ditebus dan diangkat sebagai anakNya. Ia ingin kita bertumbuh menjadi serupa dengan PutraNya, Yesus Kristus, teladan hidup kita. Mungkin saat tanganNya mulai membersihkan hidup kita melalui pencobaan yang terjadi, kita mulai menjerit-jerit kesakitan namun percayalah bahwa bila Tuhan mengizinkan sesuatu terjadi dalam hidup kita, itu karena Ia ingin menjadikanmu serupa dengan Kristus. Emas murni hanya dapat dihasilkan melalui dapur peleburan yang panas.
Izinkanlah mata Tuhan memeriksa hatimu dan tanganNya membentuk dirimu. Kita kadang tidak sadar bahwa Tuhan ingin menjadikan kita alatNya, bahwa kita ini berharga di mataNya hingga kita menjalani hidup semaunya. Hari ini biarlah kita mau kembali datang padaNya, izinkanlah Ia kembali menata hidupmu, mencabut semua “rumput liar” yang tumbuh dan mengairimu dengan air kehidupan. Ya, air kehidupan yang menyegarkanmu, air yang akan senantiasa mengalir melalui dirimu. Bukan saja dirimu sendiri yang disegarkan namun semua orang yang ada disekitarmu.

Doa: Tuhan, selidikilah hatiku dan luruskan kembali jalanku. Amien

FT: Why 3:14-22

Selasa, 19 Agustus 2008

TUHAN YANG PELIHARA


TUHAN YANG PELIHARA

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku (Mzm 23:1)

Setelah beberapa bulan terakhir ini aku mengantar putraku sekolah, aku memiliki beberapa teman baru. Senang sekali di kota yang baru ini akhirnya kudapat sahabat juga. Sebagai keluarga yang baru merintis usaha, ada perasaan minder melihat teman-teman yang nampak sudah mapan secara ekonomi. Namun ketika persahabatan kami makin erat, barulah kuketahui bahwa kemapanan yang mereka miliki bukanlah hasil usaha dan kerja keras. Mereka dapatkan itu cuma-cuma dari orangtua, sebab pasangan mereka tidak memiliki pekerjaan tetap maka orangtua turun tangan membantu mereka bagi hampir seluruh kebutuhan. Ketika kudengar jalan hidup mereka, terbersit dalam pikiranku,”Enak benar orang-orang ini.” Tanpa perlu bekerja keras orangtua mereka memberi rumah, mobil dan tunjangan setiap bulannya sedang kami harus membanting tulang. Lalu aku mulai berandai-andai seandainya orangtuaku masih jaya seperti dulu atau suamiku bukan seorang anak yatim piatu mungkin kehidupan kami dapat seenak mereka juga. Rasa cemburu dan iri hati tanpa kusadari mulai menguasai hatiku, lalu kekuatiranpun mulai menyeruak masuk.
Sampai Tuhan mulai menyadarkanku, bahwa meskipun kami tidak memiliki orangtua yang kaya raya namun kami punya Tuhan yang memelihara kami. Ia pencipta dan pemilik segalanya, dan yang luar biasanya, Ia adalah Bapa bagi setiap orang percaya. Bila kuingat-ingat lagi penyertaan dan pemeliharaan yang Ia lakukan bagi kami selama ini, mengapa kami mengeluh? Ia sangat setia bagi kami dan kita semua anakNya.
BIla hari ini kita mulai banyak mengeluh dan membandingkan keberadaan diri kita dengan orang lain, dan mulai bersungut-sungut. Mari, kita berhenti memperkatakan hal yang negatif dan mulai mengucap syukur pada Tuhan. Sebab melalui perjalanan hidup yang terasa “terjal” ini, Tuhan hendak mendewasakan kita di dalam Dia. Lihatlah “jalan yang menghimpit” hidupmu sebagai sebuah “kesempatan” untuk menyaksikan Tuhan bekerja dalam kehidupan yang kau jalani.

Doa: Tuhan, jauhkan aku dari rasa kuatir, iri hati dan dengki. Penuhi diriku dengan ucapan syukur dan iman bahwa Engkau adalah pemeliharaku.

FT: Mzm 23:1-6

TERKENA VIRUS


TERKENA VIRUS

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (1 Yoh 1:9)


Seperti biasa Lulu tengah mempersiapkan bahan tulisan untuk tugas kuliahnya. Ia mendownload semua bahan tugasnya dari flash disk. Setelah semua masuk dalam memori komputernya, ia siap untuk menyusun tugasnya tersebut. Lalu Lulu melihat sebuah folder asing dalam komputernya. Tanpa basa-basi didorong oleh perasaan ingin tahu yang sangat kuat, ia lalu mengklik folder itu. Walhasil, setelah ia melakukan hal tersebut timbul penyesalan sebab ternyata itu merupakan virus computer. Kini akibat virus tersebut beberapa program rusak dan kecepatan computer itu menjadi lambat. Lulu menyesali sebab ia tidak pernah mengaktifkan program anti virus di komputernya. Namun penyesalan sudah terlambat, kini ia harus membawa komputernya ke tangan ahli untuk diperbaiki.
Dalam kehidupan pergaulan kita sering kali tanpa sadar mengadopsi sikap, nilai bahkan kebiasaan yang buruk dari dunia. Biasanya tanpa sadar saat kita bergaul dengan orang-orang yang tidak kenal Tuhan maka kita mulai mengadopsi nilai-nilai dunia dalam kehidupan kita. Saat seseorang mulai bergaul dengan sahabat yang cinta akan uang, ia dapat saja terkena “virus cinta akan uang”. Hingga tanpa sadar ia akan lebih mementingkan uang daripada Tuhan. Saat seseorang sudah jatuh dalam perangkap dosa ini, maka ia akan dengan mudah terkontaminasi oleh “nilai dunia” ini. Hingga ia mulai tidak peka akan kehendak Tuhan bagi dirinya dan bagi sesamanya. Ia mulai dikuasai oleh “virus dunia” ini. Mulai hari ini berhati-hatilah dan perhatikan dengan siapa engkau bergaul. Kalaupun kita sudah mulai terkena “virus dunia”, cepat berpaling pada Tuhan sebab di dalam tanganNya ada kemerdekaan.
Bagaimana kita dapat bebas dari “virus dunia” ini? Pertama-tama, kita harus sadar bahwa kita telah jatuh dalam dosa dan kita tidak dapat membebaskan diri kita sendiri. Kedua, kita butuh Tuhan yang mampu menyelamatkan dan menguduskan kita dengan sempurna. Ketiga, bertobat dan meninggalkan kebiasaan dosa. Bergaul dengan teman-teman yang takut akan Tuhan dan mulai menerapkan Firman Tuhan setiap waktu dalam kehidupan kita. Hingga kita menghidupi gaya hidup Kristus dan bukan gaya hidup dunia.

Doa: Tuhan, aku sadar hidupku telah cemar, ampuniku, pulihkanku dan kuduskanku lagi. Amien.

FT: 1 Yoh 1:5-10

LOTION DARI TUHAN


“LOTION DARI TUHAN”

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpncar kehidupan (Ams 4:23)


Panas terik menyengat siang itu, Ribka tengah menjemur pakaian di halaman belakang. Setelah beberapa saat mencari sandalnya, ia tidak juga dapat menemukannya. Akhirnya ia memutuskan untuk tetap menjemur pakaian walaupun tanpa alas kaki. Saat ia menginjak lantai semen itu, ia mulai berteriak-teriak sebab ternyata lantai tersebut menyerap panas sinar matahari. Pertama-tama, ia nampak tersiksa namun dengan kebulatan tekad akhirnya ia dapat menyelesaikan tugasnya. Setelah menjemur semua pakaian, ia merasa seluruh bagian telapak kakinya sakit dan nampak kemerah-merahan. Itu merupakan pengalaman pertamanya berjalan tanpa alas kaki di siang bolong. Lama kelamaan Ribka mulai terbiasa untuk berjalan tanpa alas kaki di siang hari, kulit telapak kakinya menjadi keras dan pecah-pecah di beberapa bagian. Sampai suatu hari Mama menegurnya,” Ribka, kamu anak gadis masa sih, kakimu rusak-rusak?” Lalu Mama memberikan ia lotion,” Pakai lotion ini ya, Ribka. Agar kakimu tidak menjadi keras dan pecah-pecah.” Setelah beberapa saat, Ribka dengan rajin menggunakan lotion tersebut untuk kakinya, dan dapat ditebak kakinya kembali lembut dan tidak pecah-pecah lagi. Kini ia sadar pentingnya menggunakan alas kaki agar kakinya dapat tetap terpelihara dengan baik.
Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari peristiwa di atas? Dalam kehidupan kita sebagai anak Tuhan seringkali tanpa sadar kasih kita padaNya menjadi dingin. Mengapa hal itu dapat terjadi? Sebab kita tidak menjaga hati kita. Permasalahan dapat datang silih berganti dalam hidup kita. Seringkali kita melihat suatu masalah sebagai kutuk dan bukan berkat dari Tuhan. Hingga tiap kali masalah datang, hati kita penuh dengan keluhan, ketidakpercayaan dan bahkan kemarahan. Akhirnya hati kita menjadi keras, pahit dan timbul dosa dalam diri kita.
Di hari yang baru ini kita mau melihat masalah ini dari sudut yang lain. Lihatlah masalah dalam hidup sebagai bara api dari Tuhan untuk memurnikan diri kita menjadi segambar dengan Kristus. Izinkan Roh Kudus pada saat ini melembutkan hatimu yang keras, darah Kristus menyucikanmu lagi dari segala dosa dan jagailah dirimu dengan menjadi pelaku Firman Tuhan. Sebab Firman Tuhan merupakan lentera bagi jiwamu saat jalan dihadapanmu gelap.

Doa: TUhan, lembutkanlah hatiku yang keras oleh pergumulan dalam dunia ini. Jadikan hatiku lembut kembali dan berikan padaku roh yang penurut padaMU. Amien

FT: Amsal 4:20-27

BERKUTU


BERKUTU

Ujilah aku, ya TUHAN, dam cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku (Mzm 26:2)

Sobatku suatu hari menghadiahkan seekor anak anjing yang lucu bagi putra kami. Putra kami, gembira sekali, ia menggendong anjing itu dan si anjing mungil itu menjilati wajah putra kami. Ia tertawa-tawa kegelian bercampur senang dengan peliharaan barunya itu.
Beberapa hari kemudian, anakku mengeluh ada serangga yang menggigitnya saat bermain dengan anjing kesayangannya itu. Lalu kuambil anjing itu dan memeriksa tubuhnya. Dan benar sesuai kecurigaan dan dugaanku, ada banyak kutu anjing di tubuhnya. Tanpa menunda-nunda kumandikan anjing itu hingga bersih dan setiap hari hari kumandikan anjing itu untuk memastikan tidak ada kutu yang kembali pada tubuhnya. Kini anak anjing itu bukan saja lucu tetapi bersih, harum dan aman bagi putra kami.
Dalam kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan, seringkali tanpa sadar atau secara perlahan dunia mulai menyeret kita masuk dalam nilai-nilai yang salah hingga gaya hidup kita merugikan pertumbuhan rohani kita dan menjadi sandungan bagi orang lain. Bukannya kita menjadi berkat bagi sesama malah kita jadi kutuk akibat sikap, gaya hidup dan bicara atau nilai kehidupan yang tidak sesuai kebenaran Firman Tuhan.
Seringkali kita tidak sadar bahwa kita salah dihadapan Tuhan, sebab itu kita harus setiap hari datang kehadapanNya. Memeriksa hati kita kembali, apakah kita sudah menyelaraskan hidup kita dengan Dia atau belum? Sudahkah kita membaca dan merenungkan Alkitab sebagai pedoman hidup? Bila ada hal-hal dalam hidup kita yang tidak selaras dengan kehendakNya, maka biarlah pada hari ini, kita mau buang hal tersebut dan melakukan apa yang benar dihadapanNYA.
Selain itu bukalah dirimu untuk nasehat dari sauadara-saudara seiman yang mengasihimu sebab Tuhan juga dapat menggunakan orang di sekitarmu untuk bertumbuh di dalam Dia.

Doa: Ujilah aku ya TUHAN, agar aku timbul seperti emas murni dihadapanMU. Amien

FT: Mzm 26:1-8

KOTA YANG SEJUK


KOTA YANG SEJUK

Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul (Yes 41:18a)

Kuteringat saat kukecil dulu di kota Bandung. Udaranya sangat sejuk, tiap pagi saat kubangun dapat kupandang awan embun dan bunyi burung-burung berkicauan menyambut datangnya mentari pagi. Biasanya oma mengajakku berjalan tiap pagi, saat itu jalanan tidak terlalu ramai oleh kendaraan hingga udara pagi hari sangat menyegarkan bagi tubuh kita. Namun kini semuanya sudah berubah, kota yang dahulu sejuk kini menjadi panas. Sulit untuk dapat mendengar kicauan burung di pagi hari, di pagi hari lalu lintas sudah padat dan udara pun tercemar polusi kendaraan bermotor. Daerah yang dahulu hutan lindung dan daerah resapan air berubah fungsi menjadi perumahan elit dan tempat wisata alam bahkan ada yang beralih fungsi menjadi daerah industri hingga bukan saja terjadi polusi udara namun juga air sungai terkontaminasi zat pewarna yang berbahaya.
Kita bisa belajar sebuah hal yang indah dari pengalaman ini. Dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen pun begitu. Saat kita pertama-tama diselamatkan Tuhan, hati kita meluap dengan cinta mula-mula. Pada awalnya sangat mudah bagi kita untuk membaca Firman Tuhan, berdoa dan melakukan perintahNya. Namun sampai satu momen bila kita tidak menjaga dan memelihara disiplin tersebut maka kita akan menjadi suam-suam dalam Dia. Saat kita suam, maka perkara-perkara ilahi yang dahulu menarik, kini telah kehilangan maknanya bagi kita. Perkara ilahi tidak lagi menjadi prioritas dalam hidup kita. Saat kita mulai menjauh dari Tuhan, perlahan tapi pasti hidup kita akan menjadi seperti padang gurun. Semakin jauh dari Tuhan, semakin berantakan dan putus asa dalam jalani hidup ini. Tidak ada lagi sukacita yang nampak dari diri kita hanya kepahitan dan rasa frustasi.
Kabar baiknya, bila kita sadar saat ini bahwa kita sudah meninggalkan cinta mula-mula dan Tuhan sudah tidak jadi prioritas dalam hidup kita, segeralah berbalik dan berlari kembali pada Bapa Surgawi. TanganNya terbuka, Ia sangat merindukanmu, Ia ingin memelukmu dan berkata,”Selamat datang kembali, anakKu, AKU sangat merindukanmu.” Saat itulah “padang gurun”mu akan menjadi “padang rumput” kembali sebab mata air dalam hatimu Tuhan pulihkan.


Doa: Tuhan, aku sangat merindukanMU, dekapku dalam kasihMU. Amien


FT: Yes 41:17-20