Sabtu, 24 Januari 2009

ISTRI PENOLONG ATAU PERONGRONG


ISTRI PENOLONG ATAU PERONGRONG?

- Rancangan Tuhan khusus bagi wanita sebagai penolong yang sepadan bagi pria (Kej 2:18). Tuhan melihat bahwa kaum pria membutuhkan partner dalam mengarungi kehidupan dan mencapai visi dari Tuhan.
- Seperti apakah istri yang takut akan Tuhan? Seorang wanita yang cinta Tuhan pasti bertumbuh di dalam Tuhan. Seorang yang cinta Tuhan pasti mengasihi pasangan hidupnya. Ia menghargai suaminya sekalipun mungkin jauh lebih terpandang (Hak 4:4, kehidupan Debora sebagai hakim bagi Israel namun juga istri dari Lapidot).
- Karakteristik istri yang takut akan Tuhan/penolong, ada dalam 1 Ptr 3:1-7, Ef 5:21-33, Kol 3:18.
- Bagaimana bila suami atau pasangan kita belum Kristen atau bertobat? Tetaplah berdoa ( 1 Tes 5:16-18, Yak 5:16-18) dan jadilah teladan (1 Tim 4:12, 2 Tim 1:5)
- Seperti apakah istri perongrong? Contoh yang jelas adalah Izebel, penyembah berhala.1 Raj 16:31-33. Ia mempengaruhi suami untuk menjadi seorang penyembah berhala pula. Delila, menjadi “kekasih” yang memiliki agenda pribadi demi keuntungan pribadi, dengan kemampuan merayu dan mengintimidasi Simson. Hak 16:4-22 (perhatikan ayat 7,11, 13 dan 16)
- Penyembah berhala (Ef 5:3-5), juga berbicara mengenai:
• Orang sundal (dosa seks), Ams 7:10, Ibr 13:4
• Orang cemar (kata-kata fitnah/gossip), Yes 59:3, Mat 1:19
• Orang serakah (cinta akan uang), 1 Tim 6:6-10

Selasa, 06 Januari 2009

DIRIMU ADALAH GEREJA


DIRIMU ADALAH GEREJA

Banyak orang Kristen hidup seolah orang yang memiliki kepribadian ganda. Mengapa? Sebab di dalam gereja (tempat ibadah) nampak suci namun setelah keluar dari tempat ibadah dan kembali ke keluarga atau masyarakat, hidupnya berbeda lagi.

Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa setelah kita menyerahkan diri padaNya, dan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, lebih lagi sebagai Raja di atas segala raja. Kita diangkat sebagai keluarga (anak Tuhan) sekaligus warga Kerajaan Tuhan (dimana kita harus tunduk pada nilai, hukum dan cara hidupNya sebagai hambaNya) dan kita diberi Amanat Agung untuk melakukan tujuan hidup kita di muka bumi di dalam rangka memperlebar Kerajaan Bapa dengan memuridkan bangsa-bangsa.
Ingatlah selalu setelah ditebus, tubuh kita telah disucikan oleh darahNya dan Ia bertahta atas hidup kita (1 Kor 6:19-20, 2 Kor 6:16b-7:1)

Kedua, pikul salib setiap hari (Luk 9:23) dan perbaharui pola pikir kita (Rm 12:1-2, 2 Kor 10:5, 1 Yoh 2:6,15-16)

Ketiga, selalu penuh dan dipimpin Roh Kudus untuk mencapai destiny Tuhan (Kis 1:8, Ef 5:18)

Kita harus memiliki integritas dalam hidup kita. Dimanapun hidup kita/ kita berada, kualitas kita tidak berubah.

Takut akan Tuhan harus:

1.Dimulai di rumah dan kualitas rohanimu teruji di rumah (1 Tim 3:2-5,12)
2.Memiliki kualitas di tempat kerja dan masyarakat (1 Tim 3:7, Kis 6:3, 9:36-39)
3.Menjadi berkat dalam komunitas Kristen/gereja (Kis 2:42-47)

Anda bisa melayani “di gereja” namun hidup keluargamu berantakan, tetapi keluarga atau pribadi yang takut akan Tuhan dan “mempraktekkan hidup Kristus” pasti bukan hanya melayani keluarganya namun juga masyarakat dan saudara seimannya/gereja.