Rabu, 30 Juni 2010

Come and Drink From Me!


Come and Drink From Me!

Just like a water fountain always has fresh water gushing forth, so do I continually have a fresh touch for you my child. All you have to do is to run to that fountain and drink from it. But it can get so busy in your life there comes a time you just rush past the fountain and don't even notice that it is there anymore. You are so busy and are so totally set on your track, it is as if the fountain had gone invisible and you do not see it any longer.

Just stop in your tracks today my child and run to my fountain to come and receive my fresh touch, my fresh water, my fresh revelation - just everything you need to be filled up and ready to face your day. Make it a habit to stop by my fountain before you even start running. All you have to do is drink. All you have to do is reach out your hand and catch the water and drink it. I love you so much my child and I am always ready to refresh you and give you all that you need. Come to my fountain right now and receive the freshness you need to go out and take the world by storm this day, says the Lord.

Senin, 28 Juni 2010

OLEH BULIR-BULIRNYA



OLEH BULIR-BULIRNYA
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya (Yakobus 5:16b)
Suatu hari seorang pendeta tua mengajak salah seorang pengerja gereja yang masih muda untuk pergi melayani bersama beliau sebab ada salah seorang jemaat yang tengah sakit.
Setibanya di rumah jemaat, mereka segera menengok orang yang sakit tersebut dan memberikan kata-kata penguatan agar ia beriman pada kuasa Tuhan Yesus dimana kuasaNya tetap sama baik dahulu, hari ini sampai selamanya. Pendeta tua itu pun mengajak setiap orang yang ada di dalam kamar tersebut untuk menaikkan pujian dengan hikmat dan iman. Beliau pun mulai bernyanyi,”Bulirnya…bulirnya, bulirnya sungguh heran….” Sang pengerja gereja dan anggota jemaat di dalam ruangan tersebut sedikit heran….sebenarnya lirik lagunya bulir atau bilur ya? Tetapi mereka diam saja dan tidak mau mengganggu pendeta mereka yang tengah khusuk menyanyikan pujian tersebut.
Setelah beliau selesai menaikkan pujian tersebut, lalu beliau pun berdoa,”Tuhan Yesus…Kau lihat hambaMu yang terbaring sakit…di dalam kuasa bulir Yesus…jadilah sembuh….dalam nama Tuhan Yesus..Amien”. Doa mendengar dan langsung menjawab doa pendeta tua itu, jemaat yang sakit langsung sembuh. Sang pengerja gereja sudah tidak tahan,”Om..Om…bilurNya bukan bulirnya.” Mendengar bisikan pengerjanya, pendeta tua itu mendapat hikmat,”Saudara-saudaraku….baru saja oleh bulirnya ia sudah sembuh apalagi bilurNya.Memang kuasa Tuhan kita itu ajaib dan heran.”
Tuhan melihat hati dan iman kita. Bisa saja seseorang berdoa dengan susunan kata yang puitis tetapi tidak memiliki kuasa. Doa yang penuh kuasa lahir dari hubungan si pendoa dengan Tuhan. Ketika seorang anak Tuhan mempersembahkan hidup sepenuhnya untuk Tuhan dan berjalan seturut kehendakNya maka kuasaNya akan menyertai dirinya. Bukan dari kefasihan ia berkata-kata tetapi keintiman hubungan dengan Sang Kuasa.
Doa: Tuhan, tolong kami pada hari ini untuk memiliki keintiman denganMu. Amien.
Firman Tuhan: Yakobus 5:12-20

MAMA TUA - MIJN OMA









MAMA TUA
Magdalena Naomie Soselisa Broos adalah Oma-ku. Kupanggil beliau “Mama tua”. Semua bermula kala kumasih kecil, kala Mama-ku harus berjuang sebagai “single Mom” bekerja di sebuah perusahaan. Maka kutinggal di rumah di bawah pengasuhan Oma-ku…..kala itu aku bingung….sebab di rumah ada dua orang Mama. Tiap hari kudengar Mama dan Oom-ku memanggil Oma-ku “Mama”….maka aku pun mulai memanggil Oma-ku…MAMA. Tiap kali kupanggil MAMA, terkadang baik Mama-ku maupun Oma-ku..menengok ke arahku….hingga akhirnya agar tidak ada kebingungan….kupanggil Oma-ku…MAMA TUA.
Aku pernah mengecap masa-masa indah bersama Oma-ku…kuingat bagaimana setiap hari kami pergi ke pasar….pasar Cihapit merupakan salah satu pasar favorit Oma-ku….kuingat bila Mamatua dengan teliti membeli daging sapi untuk ia masak beef steak….”Daging binnen has masih segar ya Mang?” biasanya Oma-ku bertanya pada pedagang daging di pasar sambil ia amati dan pegang daging beef tersebut. Kadang beliau membawaku bermain di Taman Pramuka….di Taman Bermain Lalu Lintas atau Kebun Binatang Bandung…..kalau melintas kandang Keledai…Oma-ku selalu salah mengucapkan antara keledai dengan kedelai….hahaha.
Mama tua bukan sekedar Oma bagiku tetapi ia figur seorang mama yang luar biasa dimana kubisa berbagi, belajar, bermain dan lain sebagainya….bagiku ia merupakan figur seorang mama yang sempurna. Hingga Mama tua bahkan menganggap diriku sebagai “anak bungsu”nya…bukan cucunya.
Sayang sekali pada tahun 1978, kala World Cup diadakan di Argentina saat itu, Mama tua mengambil keputusan untuk pergi ke negeri Belanda dan menetap di sana. Beliau melihat bahwa hari depan dan hari tuanya lebih terjamin di negeri Kincir Angin, negeri leluhur Opa-ku, Weynand Broos. Beliau berupaya untuk berjuang untuk dapat membawa kami pula ke negeri Belanda. Sayangnya segala daya upaya selama bertahun-tahun itu gagal total akibat Opa-ku pernah menolak kewarganegaraan Belanda. Opa-ku meski pun orang Belanda tetapi beliau lahir di kota Jepara hingga beliau merasa bahwa Indonesia-lah tanah kelahirannya sedang Oma-ku sejak awal mengambil kewarganegaraan Belanda.
Aku merasa sedih dan terpukul sebab aku kehilangan Mama tua-ku tercinta…..teman-ku berbagi…mama-ku yang selalu ada di sana setiap kali kubutuhkan…..kini ia tiada denganku…ia kini tinggal sangat jauh dariku…..SEDIH…..KEHILANGAN…..TAK BERDAYA…..semuanya bercampur aduk dalam benak kecilkku pada tahun 1978 di bandara Halim Perdana Kusuma saat itu.
KINI 2010…..beberapa minggu lalu aku mendapatkan e-mail dari sahabat Mama tua, Gre Sonderman yang menyatakan bahwa kemungkinan besar Oma-ku akan tutup usia dalam waktu dekat….kesehatan dan kebugarannya semakin merosot…….beberapa hari lalu Mama tua menelponku….sudah setahun terakhir ini kami tak pernah bertegur sapa…..kusenang sekali mendengar suaranya….kuingin sekali menemaninya untuk terakhir kalinya…tapi apa daya pendapatanku sebagai pendeta “kaum terbuang” tidak memungkinkan aku untuk pergi ke negeri Belanda. Mama tua telah berbicara dengan pendeta setempat dan mempersiapkan acara pemakamannya……SEDIH…..KEHILANGAN….TAK BERDAYA….sekali lagi meliputi diriku….apakah kini kuharus bersiap kehilangan MAMATUA….selamanya……????
Tiba-tiba ayat ini datang ke dalam benakku….”Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah tahta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.” (Wahyu 7:16-17)
MENGAPA KESEDIHANKU HARUS BERLARUT-LARUT? Bukankah tempat terbaik adalah bersama dengan Tuhan? Suatu hari kelak bila kita memang anak Tuhan maka kita pasti akan berkumpul kembali SELAMANYA. Mungkin tahun 1978, aku pernah terpisah oleh tempat….kini mungkin aku harus berpisah karena waktu…..TAPI….aku akan bertemu dan bersama MAMATUA suatu hari kelak…bersama dengan TUHAN YESUS….SELAMANYA.
TUHAN YESUS….AKU SANGAT MENGASIHI MAMA TUA…DALAM BATHINKU KU TAK RELA BERPISAH DENGANNYA….TETAPI BUKAN KEHENDAKKU…HANYA KEHENDAKMULAH YANG JADI….SEBAB KAU TAHU YANG TERBAIK BAGI KAMI SEMUA…..AMIEN.

CONTOH KELUARGA KRISTEN DEWASA INI?


CONTOH KELUARGA KRISTEN DEWASA INI?

Suatu hari dalam perbincangan sebuah keluarga dosen yang mapan. “Aku tidak mau tahu, penghasilanmu sebagai dosen tidak cukup bagi keluarga kita ini. Rumah kita masih harus dibangun jadi tiga lantai, agar kita bisa buka usaha tempat kost untuk hari tua kita. Pa, aku juga ingin kita beli mobil baru….mobil kita itu sudah terlalu tua…malu aku sama teman-temanku….pokoknya aku engga mau tahu….mulai bulan depan kau harus bisa membawa lebih banyak uang ke rumah…aku juga perlu sosialisasi dengan teman ibu-ibu yang lain…kita mau jalan-jalan dan belanja ke luar negeri…pokoknya awas lho, Pa….kalau kau engga bisa bawa uang lebih…aku engga mau melayanimu…Jangan terlalu idealis jadi orang, keluarga ga makan…gara-gara kamu. Tuhan bisa mengerti kok kalau kita belum bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan sebab kita belum jadi konglomerat…nanti Pa..kalau mau bantu gereja atau para misionaris…kalau kita sudah berkelimpahan…sekarang fokus pada keluargamu sendiri.”
Ayat ini langsung melintas dibenakku sesaat setelah mendengar perbincangan temanku dengan istrinya itu,”Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon(harta, penekanan penulis).” (Matius 6:24)
Di tempat sebuah keluarga muda, dimana sang suami punya hati untuk missi tengah berbincang dengan istrinya untuk pindah ke luar pulau dan melayani disana. “Apa…ke pulau kecil itu…amit-amit jabang bayi…engga mau Pi….kamu aza yang tinggal di tengah hutan itu…aku dan anak-anak tetap disini. Aku engga mau jauh-jauh dari Mami-ku pokoknya titik.Pelayanan kok musti ke kampung, kita ini orang kota…yang namanya pelayanan tuh sama aza di kota atau desa…jadi kita di kota aza pokoknya…Tuhan ngerti kok, kita engga siap tinggal di kampung.”
Tiba-tiba kuteringat perkataan Tuhan Yesus,”Jikalau seorang datang kepadaKU dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKU.” (Lukas 14:26)
Ini hanya merupakan dua kasus dimana sebuah keluarga Kristen yang “taat beribadah”, dalam artian aktif melayani pada ibadah gereja dan aktif di dalam beragam program gereja….mereka bukan keluarga yang “malas ke gereja” tetapi “aktivis gereja”. Bagi saya ini sangat mengejutkan….keluarga yang satu sudah mapan tapi merasa selalu “kurang” hingga sulit untuk membantu orang lain…dalam benaknya selalu saja apa yang bisa kudapatkan…bila ditanya mengapa menjadi Kristen? Jawabannya sangat enteng, “Sebab Tuhan Yesus itu baik, IA selalu mendengar dan menjawab doa saya. Apapun yang saya minta IA berikan….tidak ada Tuhan yang seperti Dia…selalu memberi.” Mendengar jawaban itu saya sedih juga, sebab ia mengiring Tuhan karena Tuhan memberi….bila Tuhan tidak memberi apa yang ia kehendaki bagaimana? Bila ada orang membutuhkan sang istri selalu melarang sang suami untuk memberi atau membantu, sebab istrinya selalu berdalih mereka pun masih berkekurangan. Hingga kadang sang suami sembunyi-sembunyi, memberi di luar sepengatahuan sang istri.
Pada keluarga yang lain, sang suami mendapatkan panggilan Tuhan atas hidupnya untuk melayani suku terabaikan tetapi sang istri sangat berat untuk berpisah dengan ibunya, sangat berat untuk meninggalkan pulau Jawa, sangat berat dengan kemapanan kota metropolitan. Meski mereka rajin ke gereja bahkan pelayanan tetapi itu tak mengubah apa pun, sang istri berkeras dan suami tak dapat berbuat apa-apa. Saat saya menanyakan istrinya mengapa ia tak mau pindah ke luar pulau, ia menjawab,”Sama aza Pak, mau pelayanan di sini atau di luar pulau…Tuhan mengerti kok, kalau kita maunya tinggal di sini dan tidak di sana. Tuhan khan Bapa yang baik…jadi Dia engga maksa kita kok.” Sang suami kadang curhat padaku, mengenai panggilan atas hidupnya yang begitu kuat tapi tidak dapat berbuat apa-apa sebab sang istri enggan tinggal di luar pulau Jawa dan berjauhan dengan ibunya.
Melihat hanya dari dua kasus di atas timbul pertanyaan dalam benakku….di dalam gereja sudah diajarkan apa saja sih? Mengapa “output”nya jemaat Tuhan, sangat “kekanak-kanakan” ?
Bila kita mengakui Yesus Kristus sebagai TUHAN, maka apa pun yang IA sabdakan pada kita…”kita harus mentaatinya”…tanpa kompromi. Yang jadi duduk persoalan adalah Tuhan kita sebenarnya itu Yesus Kristus atau Uang dan Kenyamanan Hidup atau diri kita sendiri sudah jadi tuhan? Kita bisa saja melakukan berbagai aktivitas keagamaan bahkan jadi pendeta sekalipun…tetapi sebenarnya hati kita bukan bagi Yesus Kristus…hati kita dikuasai penuh oleh Mamon dan diri sendiri. Orientsi hidup kita bukan untuk melakukan tujuan Allah di muka bumi..tujuan kita hanya bagaimana hidup kaya raya dan “enjoy” selama di bumi dan lalu masuk surga. Sebab itu berita Injil yang disukai kebanyakan orang; “Tuhan Yesus menanggung kutuk kita dikayu salib agar hidup kita diberkati (khusus penekanannya pada kaya dan sehat) alias prosperity Gospel” dan Tuhan Yesus mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita hingga kita dapat masuk surga…sekali terima DIA pasti selamat meski kita masih hidup dalam dosa sekalipun (mau selamat di dalam Tuhan tetapi juga masih menggemari dosa dalam kehidupan sehari-hari).
Ketika jemaat diajar untuk berbagi harta kekayaan untuk pekerjaan Tuhan, missi , sosial berbagi dengan saudara yang kurang beruntung, membangun kota-nya dstnya. Mereka memegang erat hartanya, mereka takut bahwa mereka tidak bisa menikmati hidup dan untuk berbagi sebab mereka sudah bekerja keras untuk mendapatkannya. Jemaat Tuhan kasihnya menjadi dingin terhadap sesama, falsafah hidupnya “ yang penting gua happy…orang lain susah itu karena mereka males atau lagi apes”….
Ketika mendengar kata penginjilan atau missi, kebanyakan mengatakan itu tugas pendeta dan penginjil…padahal Tuhan menyatakan bahwa semua orang percaya harus menjadi murid Kristus dan menjadi saksi, sebagai terang dan garam dunia sebab Tuhan Yesus ada di dalam kita. Jangankan menjadi saksi, mendukung pelayanan missi dan penginjilan pun tak pernah…..”Kalau Tuhan yang memanggil, pasti Tuhan akan cukupi pelayananmu…”
Rasanya sedih melihat banyak rumahtangga Kristen….yang tidak mengerti rencana Tuhan atas hidup mereka. Tuhan Yesus tidak mati di atas kayu salib agar kita hidup “happy” dan lalu masuk surga. Kita ditebus untuk melakukan tujuan dan missi ilahi selama kita ada di muka bumi. Tidak cukup hanya menjadi orang Kristen cek-list….pergi ke gereja hanya sebagai formalitas seperti seorang anak masuk sekolah mengisi absensi….jangan pernah berpikir bahwa dengan memberi perpuluhan dan persembahan sudah habis tugasmu, dan menyerahkan tanggungjawab pekerjaan Tuhan pada pendeta atau full timer gereja…..atau berpikir sudah cukup dengan berdoa pribadi dan membaca Alkitab setiap hari, kita sudah jadi orang Kristen yang baik, berdoa dan membaca Alkitab itu baik tentunya tapi bila semua hanya jadi formalitas belaka…..semua sia-sia.
Aku melihat dan merenungkan….ini bukan tentang seberapa rajinnya kita aktif dalam program gereja, meskipun itu baik-baik saja. Tetapi semua akan menjadi sia-sia…bila kita tidak sungguh-sungguh menjadi murid Kristus. Yang setiap hari datang ke kaki Tuhan, memikul salib dan bertanya,”Apakah kehendakMu Tuhan untuk hambaMU ini kerjakan pada hari ini?” Keluarga Kristen harus dibangun pada dasar yang teguh yaitu Yesus Kristus sendiri…kita harus membangun hubungan (relation) dengan DIA dan bukan sekedar keagamawian (religion).
TUHAN memanggil kita untuk:
Menjadi terang dan garam
Mat 5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Mat 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Mat 5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Mat 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Menjadi Pelaku Firman Tuhan
Mat 7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Mat 7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Mat 7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Mat 7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

Menjadi murid dan memuridkan
Luk 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Luk 9:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.

Mat 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Mat 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Mat 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Gen 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Gen 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:27-28)

Apa yang merupakan impian Tuhan (Wahyu 7:9-17):
Rev 7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Rev 7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
Rev 7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
Rev 7:12 sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"
Rev 7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
Rev 7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Rev 7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
Rev 7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
Rev 7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

Keluarga Kristen ada di muka bumi dengan sebuah tugas; menjadi terang dan garam dunia, menjadi pelaku firman Tuhan, menjadi murid Kristus yang setiap hari memikul salib dan memuridkan bangsa-bangsa dan memperluas Kerajaan Allah.
Hingga suatu hari kelak, kita dapat berkumpul bersama Tuhan dengan orang-orang dari setiap suku bangsa dan bahasa. Itulah panggilan bagi setiap keluarga Kristen…bukan hanya bagi para rohaniwan.
Ayo keluarga Kristen bangkit berdiri dan keluar dari tempurung rasa nyaman dan aman sebab bila kita tidak siap akan tiba waktunya (Ibrani 12:25-29):
Heb 12:25 Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?
Heb 12:26 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
Heb 12:27 Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.
Heb 12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Heb 12:29 Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

Doaku,”Tuhan Yesus, pulihkan kembali fungsi keluarga Kristen di muka bumi ini. Pertama-tama mulailah dari keluarga hambaMu ini, ajar kami…mampukan kami untuk dapat menjadi teladan bagi yang lain. Amien

Minggu, 27 Juni 2010

Water heather Alami



Water heather Alami
Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu (1 Tesalonika 5:18)

Sudah waktunya bagi putra bungsu kami Georgie untuk mandi. Saat hendak memasak air mandi ternyata meter indikator gas kami menunjukkan bahwa gas elpiji sudah hampir habis. Dalam kondisi keuangan yang “sekarat” begini kami harus memilih bila digunakan untuk memasak air mandi jangan-jangan nanti tidak cukup untuk memasak makan siang tetapi masa sih anak kita tidak mandi?
Saat sedang berbincang-bincang, Mami (ibu mertuaku) cerita bagaimana di Ambon dia pernah melihat orang-orang yang menaruh air mandi bayinya di tengah sorot matahari dan setelah beberapa saat mereka akan memandikan bayinya disitu. Kami pun tertawa…ada-ada aza…..tiba-tiba “TING”…..kenapa tidak kita coba saja…..
Akhirnya Georgie mandi air hangat…..kami bukan orang kaya….dan belum sanggup membeli water heather tetapi Tuhan memberi hikmat bagaimana caranya kami dapat menggunakan “water heather alami” dari NYA.
Dalam menghadapi kesulitan hidup ada dua pilihan, MENGELUH atau MENGUCAP SYUKUR…..pilihan ada di tanganmu. Bagi kami…..KAMI MEMILIH UNTUK MENGUCAP SYUKUR SENANTIASA.

LIBURAN SEKOLAH




LIBURAN SEKOLAH
Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan (Amsal 15:16)
Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan (Amsal 16:8)
Sangat gembira kami melihat perkembangan dan adaptasi putra kami Philip di sekolah, selama tiga tahun terakhir ini dia dapat terus meningkatakan prestasinya di sekolah dari rangking 8 meningkat setahun kemudian ke rangking 7 dan tahun ini dia melompat ke rangking 5. Dan terlebih lagi yang paling membanggakan adalah bagaimana Kepala Sekolah dan para guru memuji karakter Philip sebagai anak yang taat di sekolah dan menjadi teladan di sekolah. Para pengajar ini berharap di tahun ajaran baru, Philip dapat meningkatkan prestasinya lebih optimal lagi.
Bagi kami hal yang terpenting adalah putra kami, enjoy belajar dan menikmati masa sekolahnya.
Kini masa liburan sekolah….ingin rasanya kami membawa ia pergi berlibur seperti para sahabatnya apa daya, saat ini keadaan ekonomi kami sedang kurang baik….
Kubersyukur bahwa putra kami Philip, dapat bersikap dewasa pada usia yang belum genap 10 tahun…ia mau bermain dengan apa yang ia miliki dan tetap ceria….
Kemarin ia bermain Dinner Dash di laptopku….saat kupulang pelayanan, ia dengan bangga berkata..”Papa..aku sudah mencapai level 8 lho…” Lalu ia bercerita berbagai permainan yang ia mainkan di laptopku selain Dinner Dash…dengan sangat bersemangat….Ingin rasanya kubelikan PSP pada hari ulangtahunnya tanggal 21 Juli mendatang tapi aku belum mampu….sebagai seorang pelayan Tuhan kaum terbuang…apa yang kudapat hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari bahkan itu pun kadang kurang….”Sori ya Nak, bila Papa belum bisa kado untukmu”.
Lalu kami berdua menonton Piala Dunia Jerman vs Inggris tapi belum setengah jalan “Philip”ku sudah tertidur…..kugendong ia ke atas tempat tidurnya…..Duh ternyata si sulung sudah sangat besar saat kugendong….kakinya panjang…Philip sekarang sudah setinggi Mama-nya…makin besar anakku..and makin tua nih Papa-nya.
Meski ia mungkin tidak bisa pergi ke Bali atau Pangandaran atau Gold Coast….seperti teman-temannya…tapi ia tahu dengan pasti bahwa Papa dan Mama-nya selalu ada untuknya…..
Apa yang akan kami lakukan besok?? Kami akan berjalan-jalan di kompleks perumahan kami bersama adik kecil Georgie….dan lalu bermain bulutangkis dan sepakbola di lapangan RW kami…..kami tidak bisa berlibur ke tempat yang “wah”…tapi kami punya kebersamaan, cinta kasih dan sebuah keluarga yang bahagia di dalam Tuhan kami.
Tapi tidak memiliki harta melimpah seperti yang lainnya mungkin tetapi kami memiliki kasih yang melimpah dalam keluarga kami….
Tuhan kami mungkin tak punya apa-apa bila diukur dari materi dunia…..apa yang kami miliki hanyalah KAU semata….KAU-lah sumber berkat dan sukacita kami….AMIEN

Sabtu, 19 Juni 2010

SEANDAINYA........


SEANDAINYA
Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun Tuhan menyambut aku (Mazmur 27:10)
Kala tengah mengantar putraku ke sekolah, mataku tertuju pada salah seorang sahabatnya yang bertingkah sedikit aneh. Ia seolah berbicara sendiri, ketika kuperhatikan dengan seksama nampak ia tengah berbicara dengan “orangtua khayalan”nya. Ia tersenyum sendiri dan berbicara sendiri seolah Papa dan Mama-nya mengantar ia sekolah dan lalu hendak pergi berangkat kerja setelah mengantarnya ke sekolah. Kulihat ia melambai-lambaikan tangannya ke arah gerbang sekolah seolah mengantar kepergian orangtuanya.
Saat putraku keluar kelas, aku pun bertanya,”Itu siapa, Phil?” “Oh, itu temanku, Albert, dia anak dari Panti Asuhan. Sejak kecil dia sudah ditinggalkan orangtuanya,Pa.”
Mendengar penjelasan dari putraku, aku tersadar mengapa ia bertingkah seaneh tadi. Ia rupanya sangat merindukan pengalaman bersama orangtuanya. Kala ia memandang teman-temannya diantar ke sekolah oleh orangtuanya, ia pun merindukan hal tersebut sebab itu ia mengkhayalkannya.
Entah kita pernah dibesarkan di Panti Asuhan, anak yatim piatu atau anak yang dibesarkan oleh ke dua orangtua namun tidak memiliki hubungan yang dekat dan intim dengan orangtua. Satu hal yang ingin saya tekankan bahwa sekalipun orangtua “dunia” mu tidak memperhatikan dirimu, ingatlah selalu bahwa “Papa”-mu yang disorga tidak pernah meninggalkan dirimu. IA sangat merindukanmu dan mengasihimu, berlarilah padaNya sebab IA berjanji bahwa IA akan menyambutmu selalu. Bagaimanapun kondisimu jangan lari ke tempat lain, saat ini juga berlarilah padaNYA.
Doa: Tuhan, sekalipun orang yang kukasihi meninggalkanku tapi kutahu Kau mnyambutku. Amien.
Firman Tuhan: Mazmur 27:7-11

Jumat, 11 Juni 2010

As a Baby In My Arms!


As a Baby In My Arms!

My child I have heard your cry and I have seen your troubled heart. You have run for a long season and you have pushed on through and it seems like you are hitting wall after wall. My child, I have not left you and I do not want you to keep on going this way. I have a road of much blessing for you and I have many treasures that you have yet to discover.

Just like a little kangaroo baby sits in its mother's warm pouch, so I want you to come and be close to me. For if you are with me, there is security, there is warmth and there is comfort. As you sit on my lap and lie in my arms I will give you all you need so you can shoot out into the world and conquer every obstacle and overcome every enemy.

So come back to me my child. I want you to come and just be with me for a season so you can grow. Even as the little baby kangaroo cannot just hop out right away and face the world itself, so can you not just go and face your circumstances without having grown at my feet and in my arms. You still need the comfort of my arms. In fact, that will never change. As you learn to be with me each day and as you learn to open your heart to me to receive everything I have, you will be equipped and strengthened to face anything. It is in me that your power lies. It is in me that all your needs are met. It is all available in me.

Do you desire to see a breakthrough in your life? Do you desire to rise up? Do you desire to see more than what you see right now? Then come and be as that little kangaroo baby and find comfort in my arms!

Experience Joy Again!


Experience Joy Again!

Just like a river that has been flowing freely, so is your spirit a life giving force that brings life to everyone that is around you. However as time has gone on, debris has begun to build up in the river. At first you did not notice it, because you still felt some life. But now says the Lord you have come to a standstill and you do not know what has happened.

The life is gone and the joy is gone and you are looking around for a solution. My child, the solution is so simple. You have just allowed too much debris to build up in your life. You have allowed fear into your heart about your circumstances. You have allowed bitterness and your anger to overwhelmed you. Bit by bit these things have deposited sticks and stones into your spirit, blocking that life giving force.

And so you are wandering around now, trying to find a way to get that life back. My child it never left you! I am still there inside of you. My spirit is still very much alive in your spirit, it is simply blocked, that is all. If you want to feel my love again and feel my life again then the solution is simple. Remove the debris that has begun to build up in your life.

Bring me your anger and your fear. Put them as my feet and let me wash these things away. Put aside your anger and your guilt. Let the people go that have rejected and hurt you. Do not hold onto these things any longer, because it is stealing the life from you. As you put each one of your fears and all your anger and guilt at my feet, you will begin to feel that life once again.

So come to me child. I will not reject you and neither do I condemn you. I know why you made the decisions that you did. I understand why you made the mistakes that you did, but I am here now to show you a better way.

I will show you a way where you can have a river inside of you that gushes out onto everyone that surrounds you! I will show you a way that you can be truly free of all these things that keep you in bondage.

Do you trust me child? Then come and let me help you break free. Then the life will begin to bubble up inside of you once again and my joy will become a steady part of your life says the Lord.

Kamis, 10 Juni 2010

Put Down Your Backpack!


Put Down Your Backpack!

My child, even though the road that you see ahead of you might not be the straightest and easiest road to walk upon, know that this is my road, that this is my way that I have prepared for you and chosen for you. As you trust in me and grab my hand I will lead you. You do not have to be afraid of any obstacles or challenges. All you have to do is to trust in me and I will lead you through it. I will lead you on and cheer you on to reach the top of this road. With me by your side you can conquer any giant and overcome any challenge.

If you embark on it by yourself and rely on the provisions you have brought with you in your little backpack, then this road will seem quite long. You cannot walk it by yourself. You cannot walk it in your own strength. You cannot overcome the obstacles just using the tools you have collected over time. Yes, they are useful and I have given them to you. But if you use them in your own power and as you choose, you will not succeed and the road ahead will seem like such a drain and it will seem never ending to you. In fact, you will feel as though you are walking in circles and are facing the same things over and over again.

So give up that little backpack. Give it to me. Let me give you the right tool at the right time. Let me lead you and guide you. Let me be the one who decides for you when you need to push past a hill and when you should take a rest. I so desire to really bless you and lead you and be there for you. Just drop all your own ideas and throw away the things you think you know that would help you on this road. Surrender to my plan my child and open your heart widely to me so you can receive from me every step of the way. I love you dearly and I want you to succeed. So let go of your ways and embrace mine, and together we will conquer every obstacle, says the Lord.

Minggu, 06 Juni 2010

What do You See for the Future?


What do You See for the Future? by Barbie Breathitt



What do you see for your future? Do you see hope or despair, faith or fear? Joel 2:25–27 gives us a promise of restoration, "I'll make up for the years of the locust, the great locust devastation — Locusts savage, locusts deadly, fierce locusts, locusts of doom, That great locust invasion I sent your way. You'll eat your fill of good food. You'll be full of praises to your God, The God who has set you back on your heels in wonder. Never again will my people be despised. You'll know without question that I'm in the thick of life with Israel, That I'm your God, yes, your God, the one and only real God. Never again will my people be despised.”

Are you tired of the enemy stealing from you and plundering your hope and dreams? Isaiah 42:22–23, “But this is a people pillaged and plundered, all trapped in holes and sequestered in prisons. They are there to be plundered, with no one to rescue them; there to be pillaged, and no one says, “Return them!” Which of you will listen to this? Who will hear and give heed in the times to come? CJB

God is calling us to repent once again and listen to his voice of deliverance and salvation. He wants to give us understanding in everything as we prepare our minds for service, exercising self-control, and placing our hope in the grace of Jesus Christ.

We are not to pattern ourselves after the people of this world, but let God change us from the inside out so we have a new way of thinking. Then we will be able to decide and accept what God wants for us. We will be able to know what is good and pleasing to him and what is perfect.

We must be made new in our hearts and in our thinking, becoming that new person who was made to be like God, truly good and pleasing to him. There is no way we can hide what we are thinking from God because God already knows our deepest thoughts. He understands what the Holy Spirit is saying, because the Holy Spirit speaks to people in the way that agrees with what God wants. We are called to think of ourselves the way Christ Jesus thought of himself.

He has good news that will set the captives free and open the prison doors. God is gathering the prodigals, healing the broken hearted, restoring hope, and planting vision in the heart of his bride.

Isaiah 43:1–5, Jacob, the Lord created you. Israel, the Lord made you, and now he says, "Don't be afraid. I saved you. I named you. You are mine. When you have troubles, I am with you. When you cross rivers, you will not be hurt. When you walk through fire, you will not be burned; the flames will not hurt you. That's because I, the Lord, am your God. I, the Holy One of Israel, am your Savior. I gave Egypt to pay for you. I gave Ethiopia and Seba to make you mine. You are precious to me, and I have given you a special place of honor. I love you. That's why I am willing to trade others, to give up whole nations, to save your life. "So don't be afraid, because I am with you. I will gather your children and bring them to you.
Friends it is essential that our focus returns to, and remains on God so we are encouraged in the midst of change, transition, and the shaking of the earth. God has a divine plan for our successful future Jeremiah 29:11. To leave the past and all its failures and disappointments, and enter into our future there must be steps taken to enter into the new. We are leaving an old season and advancing into a new season. Recently, I had a dream in response to my asking the Holy Spirit to help me understand where we are in the time table of transition and change. I dreamt of a yellow car full of people. The vehicle represented people’s lives, their careers, churches, businesses, and decisions that they are in the middle of the process of making in regards to changes. The car was yellow because everyone was used to using their minds, their intelligence, and powers of reasoning, to make decisions. No one was seeking God or asking how to make the transition successfully. The car was at the half way point on a big major highway. It had come to rest in the middle of a crossroad or intersection. As the on coming traffic would pass back and forth on either side of the car I could feel the force of the wind from the oncoming vehicles shaking the car. It was not possible to continue forward because the windshield was fogged over, it was not cleared enough to see where to go next, or how to turn. It was too risky to go in reverse. I knew that would mean we would be loosing ground. The Holy Spirit said, “We need to wait on him and the leading of His Spirit for our next move, or our next step, no matter how scary, and uncomfortable it feels right now.” He said, “He is going to give new vision, and lead us in a new way. He wanted us to be totally dependent upon his voice, his vision, and his leading.”
Isaiah 43:18–21says, "Do not remember the former things, nor consider the things of old. Behold, I will do a new thing, now it shall spring forth; shall you not know it? I will even make a road in the wilderness and rivers in the desert. The beast of the field will honor Me, The jackals and the ostriches, because I give waters in the wilderness and rivers in the desert, to give drink to My people, My chosen. This people I have formed for Myself; they shall declare My praise. NKJV
God is giving us prophetic insight to see our new season but, we must wait until our eyes are given vision and our ears hear his voice saying, “This is the way walk ye in it!” Isaiah 30:19–22, O people in Zion, inhabitant in Jerusalem, you will weep no longer. He will surely be gracious to you at the sound of your cry; when He hears it, He will answer you. Although the Lord has given you bread of privation and water of oppression, He, your Teacher will no longer hide Himself, but your eyes will behold your Teacher. Your ears will hear a word behind you, "This is the way, walk in it," whenever you turn to the right or to the left. And you will defile your graven images overlaid with silver, and your molten images plated with gold. You will scatter them as an impure thing, and say to them, "Be gone!" NASU
The Lord revealed the next steps Jeremiah was to take to enter into his new season to achieve his future. At first Jeremiah was not able to see his future clearly, his boldness, and clarity didn’t come until God removed his fear, doubt, and excuses. We are always so eager to point out our sin, weaknesses, and lack of training, skill, and failures. We are full of reasons why we can’t do something, or why we are not the right person for an assignment. We offer excuses when God comes to send us forth in our calling. God was establishing Jeremiah as a prophet. Jeremiah could only focus on his past weaknesses because he couldn’t see his bright future.
Jeremiah 1:4–10 Now the word of the Lord came to me saying, "Before I formed you in the womb I knew you, and before you were born I consecrated you; I have appointed you a prophet to the nations." Then I said, "Alas, Lord God Behold, I do not know how to speak, because I am a youth." But the Lord said to me, "Do not say, 'I am a youth,' because everywhere I send you, you shall go, and all that I command you, you shall speak. “Do not be afraid of them, for I am with you to deliver you,” declares the Lord. Then the Lord stretched out His hand and touched my mouth, and the Lord said to me, "Behold, I have put My words in your mouth.” “See, I have appointed you this day over the nations and over the kingdoms, to pluck up and to break down, to destroy and to overthrow, to build and to plant." NASU
God’s loving persistence with Jeremiah gave him skill and understanding to develop his prophetic eyes to see vision and his ears to hear the word of the Lord. Jeremiah 1:11–12, The word of the Lord came to me saying, "What do you see, Jeremiah?" And I said, "I see a rod of an almond tree." Then the Lord said to me, "You have seen well, for I am watching over My word to perform it." NASU God continued to articulate Jeremiah's potential and refused to allow Jeremiah to focus on his excuses, fears, or failures.
God also speaks to the positives of what we are, and what we can become, rather than emphasizing the negatives. For example, God does not speak to our sickness and disease; he speaks to our health. He does not speak to our poverty or lack; he speaks to our wealth and abundance. He does not speak to our failure or mistakes; he speaks to our success. He does not focus on the past; he speaks to the now and to the future. God speaks the language of hope to encourage each of us to succeed. We do not like to be left in the dark so God brings us into the light. He wants us to know the wonderful plans he has for our futures as much as we want him to reveal them to us.

When we capture a picture of light and God’s goodness for our lives in the midst of the dark place of our existence, we have “vision.” Vision releases hope. Hope enables us to change. Change releases destiny. Destiny drives us out of the now and propels us into the future. Once we catch a glimpse of who we are in the future we are able to bring it into the reality of today. This is one of the major ways God is able to accelerate good in our lives through dreams and visions. The more we can see and believe, the more we can become. We must see it to be it! God births dreams and visions in us in order to bring revelation, illumination, and inspiration. Revelation is the discovery of truth. Illumination is spiritual or intellectual enlightenment. Inspiration is communicating the understood, discovered truth to others. To inspire means to inhale, or breathe in the Spirit to stimulate the mind, to create or to activate the emotions to a higher level of feeling. To spiritually inspire is to guide, affect, or arouse by the divine influence of the Holy Spirit. Through revelation, illumination, and inspiration, the Spirit of the Lord is calling to the Holy Spirit within us as he leads us into the deep things, secrets, and mysteries of God. The DNA within each of us sings a different song.

Psalm 42:7–8 reads: Deep calls to deep in the roar of your waterfalls; all your waves and breakers have swept over me. By day the Lord directs His love, at night His song is with me–a prayer to the God of my life (NIV).
God has been speaking to me that “It’s time to widen” and advance, to receive his promotion and increase. But, if I focus on the difficulties of my past season instead of the potential of my promising future, fear will stop me from making the necessary changes to step into the new. Isaiah 54:2–8, Make your tent bigger. Open your doors wide. Don't think small! Make your tent large and strong, because you will grow in all directions. Your children will take over many nations and live in the cities that were destroyed. Don't be afraid! You will not be disappointed .People will not say bad things against you. You will not be embarrassed. When you were young, you felt shame. But you will forget that shame now. You will not remember the shame you felt when you lost your husband. Your real husband is the one who made you. His name is the Lord All-Powerful. The Holy One of Israel is your Protector, and he is the God of all the earth! You were like a woman whose husband had left her. You were very sad in your spirit, when the Lord called you to be his. You were like a woman who married young, and then her husband left her when God called you to be his. God says, "I left you, but only for a short time. But with all my love, I will bring you back to me again. I became angry and turned away from you for a short time. But I will comfort you with kindness forever." The Lord your Savior said this. The past is over; it cannot dictate your potential, expectations or hope unless you give it permission to rule your present and future. God has promised to remove the shame, embarrassment, and the reproach that cause fear. God is calling you back to your first love with all of his love.
Deuteronomy 30:11–14, tells us success is in our mouth! “For this commandment which I command you this day is not too difficult for you, nor is it far off. It is not a secret laid up in heaven, that you should say, Who shall go up for us to heaven and bring it to us, that we may hear and do it? Neither is it beyond the sea, that you should say, Who shall go over the sea for us and bring it to us, that we may hear and do it? But the word is very near you, in your mouth, and in your mind and in your heart, so that you can do it.” AMP God wants us to decree his word to release favor, breakthrough, strategic alignment, and prosperity. When we decide the past is over, and it is time to step into a new day, in a new way, God’s light will shine brightly on the new path. Job 22:28–30, “You shall also decide and decree a thing, and it shall be established for you; and the light of God’s favor shall shine upon your ways. When they make you low, you will say, there is a lifting up; and the humble person He lifts up and saves. He will even deliver the one for whom you intercede who is not innocent; yes, he will be delivered through the cleanness of your hands.” AMP
The fire of God touched the mouths of Isaiah and Jeremiah with a supernatural bestowment of grace so they would speak forth his words of life concerning the future. God is placing his powerful words within the mouth of his anointed bride. She will confess God’s Kingdom has come and that his will be done on earth, in each earthen vessel, as it is in heaven. The Lord desires that we have the God kind of faith—which is faith like God! It is time to have the faith of God manifesting in our lives! His supernatural empowerment is opening double doors to our future as he goes before his bride to keep the gates open. He is making the crooked places straight, and revealing the treasures that have been hidden in secret places of darkness Isaiah 45:1–3. To move forward into our new season will require that we develop faith for more of His grace. God is imparting grace to remove and overcome our every weakness empowering us to move forward. Jeremiah told God that his lack of maturity and eloquence of speech would prohibit him from speaking for God. Therefore, by touching Jeremiah's weak areas, God imparted a divine grace which overrode Jeremiah's weakness. God believes in us. He promises that if we will have faith in God and in His divine empowerment, God will provide what is needed for us to fulfill our future. 2 Peter 1:2–4, “Grace and peace be multiplied to you in the knowledge of God and of Jesus our Lord, as His divine power has given to us all things that pertain to life and godliness, through the knowledge of Him who called us by glory and virtue, by which have been given to us exceedingly great and precious promises, that through these you may be partakers of the divine nature, having escaped the corruption that is in the world through lust.” NKJV We are not alone in our lives journey. God promises to go before us and defeat our enemies. He lives largely within us, and He daily walks beside us—constantly encouraging. Each new day is fresh and we receive fresh grace and mercy. Satan’s lies scream you are not called, equipped, nor anointed; if we listen to, or agree with his lies we won’t believe that God’s grace can take the place of our greatest weakness.
Every night the Holy Spirit comes to hover over us with his loving embrace to overshadow us with dreams and visions so we will conceive our potential. Mary was overshadowed by the presence of the Holy Spirit, and she conceived Jesus, the Son of the living God. When Gabriel announced that she was to birth the Son of God, she said, "Be it unto me according to Thy word." (Luke 1:38). God’s touch resolved any questions, or fear Mary was struggling with. In Mary’s moment of belief and faith God imparted a supernatural grace to empower her to envision and receive her future.
The Holy Spirit guides and teaches us as we step into every new season. God’s promises are true. The word He speaks to us prepares us to see our future. Jeremiah 1:12, “Then said the Lord to me, You have seen well, for I am alert and active, watching over My word to perform it.” AMP God fulfilled his promises to Jeremiah and he will faithfully fulfill his promises to you, his bride too! The word watch, shaqad, means "to be alert, i.e. sleepless; the awakening one; hence to be on the lookout (whether for good or ill) to hasten, remain awake, to keep watch of, watch for, and be wakeful over." The same word can be translated into almond-shaped, to make like (unto, after the fashion of almonds), ‘Almond blossoms.’
Once the Lord had placed His words in Jeremiah's mouth, He inquired once more, Jeremiah, "What do you see?" This time Jeremiah did not answer with another defense, reason, or justification, for his lack or weakness, but Jeremiah responded properly as prophetic vision was given to him, “I see a branch or shoot of an almond tree the emblem of alertness and activity, blossoming in late winter.”
The almond tree is the first to bud forth, or awaken in a new season with blossom cups that are shaped like almonds. On my nutrition and plants and flowers dream symbol cards the almond also represents virginity; hope; watchfulness and fruitfulness; health; gifts, authority, happiness, offering your best, Gen 43:11, diligence and hard work will result in increased production harvest, and profits resulting in wealth, God’s choice, success and financial gain. Num 17:8 God’s faithfulness awakening Jer. 1:11–12.
When Jeremiah received God’s grace his eyes were opened to see from God’s perspective. God’s vision enabled Jeremiah to overcome his weakness and boldly step into his destiny and near future. When we receive God’s great grace in this season of transition in our lives our eyes will also be opened to see from God’s perspective concerning our destiny. The prophet Jeremiah was ‘awakened’ to see his new season and future. He received grace to fulfill his divine destiny call. Each morning we awake from a new dream, it is a new day, a new beginning, a new awakening; we open our eyes to see by the dawns early light. God is pouring out fresh grace, enlightenment, and spiritual dreams that will awaken us to our new season. Heaven is drawing near to empower us to fulfill our destiny. The Lord sends his angels to watch over, guide, and protect each of us, to ensure his word comes to pass in our lives. God is a protector and a defender of the weak so He continues to speak to our potential. God is the only one who knows the future! It is time to draw close to God so we can see our divine destiny and future.
The windows of heaven are open and a call has been issued for us to come up higher to see the Valley of Dry bones from a heavenly perspective. As we speak prophetic words of salvation and life to those who are spiritually dead or sleeping, we will raise souls from the dead, and draw them to God’s eternal life and truth. It is a decisive time for many who are waiting to enter into the Kingdom life. Prophesy to their dry, dead bones. By faith, command God’s breathe to enter this scattered disjointed army so that they will rise up and live. God’s anointed word will not return void, simply be obedient to the leading of the Holy Spirit. Ezekiel 37:1–9 The hand of the LORD came upon me and brought me out in the Spirit of the LORD, and set me down in the midst of the valley; and it was full of bones. Then He caused me to pass by them all around, and behold, there were very many in the open valley; and indeed they were very dry. And He said to me, "Son of man, can these bones live?" So I answered, "O Lord GOD, You know." Again He said to me, "Prophesy to these bones, and say to them, O dry bones, hear the word of the LORD. Thus says the Lord GOD to these bones: "Surely I will cause breath to enter into you, and you shall live. I will put sinews on you and bring flesh upon you, cover you with skin and put breath in you; and you shall live. Then you shall know that I am the LORD." So I prophesied as I was commanded; and as I prophesied, there was a noise, and suddenly a rattling; and the bones came together, bone to bone. Indeed, as I looked, the sinews and the flesh came upon them, and the skin covered them over; but there was no breath in them. Also He said to me, "Prophesy to the breath, prophesy, son of man, and say to the breath, 'Thus says the Lord GOD: Come from the four winds, O breath, and breathe on these slain, that they may live.'"

Barbie Breathitt
www.BarbieBreathitt.com
www.BreathoftheSpiritMinistries.com
www.MyOnar.com dream interpretation website

Jumat, 04 Juni 2010

Understanding the Road Ahead


Understanding the Road Ahead

Look out child and what do you see? As far as your eyes go there is land and there are rolling hills. The earth is so big, can you even understand it all? For so long you have tried to understand everything around you and to make your life right.

But my child, what is so impossible for you, is so easy for me. You look at the greatness of the world around you and you cannot understand it. However I hold the entire earth in the palm of my hand. What is wisdom to man is foolishness to me. I understand what you do not and I can see what you cannot see.

Child trust that I have planned the road ahead. Leave the planning to me now and follow my lead. For too long now you have tried so hard to do things yourself. You have tried to plan the road and say how you should walk it. But you are limited in your thinking. You can only see the road just ahead of you. But I see the whole picture. I see the entire earth and all the roads on it.

I see how your road will cross other paths and where it will go. Not only that, but I have prepared the way ahead of you too. So if you will stop trying to do it yourself and simply trust me, I can show you the plan that I have for you.

Then when you see the road that I have prepared and you take hold of the blessings that I have for you, everything will make sense. When you are on the right road, everything will make sense. So put away all your thinking and striving now.

Put your faith in me and in my power! Trust that I have only the best in store for you. Take my hand now and let me lead you. Let me show you the road that I have for you to walk. Then when your feet are on it, the progress will be swift. Then you will know and see. Then you will know as you are known. Trust me child and I will open the way.

Kamis, 03 Juni 2010

DOSA KETURUNAN


DOSA KETURUNAN
“…..oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.” (Roma 5:18b)
Saat aku melayani sebagai staf di sebuah Sekolah Alkitab, di lingkungan kampus kami memiliki sebuah kios, yang diberi nama Kios Integritas. Kios ini tidak dijaga oleh siapapun, setiap barang yang dijual sudah ada label harganya. Bila penghuni kampus mau membeli barang, mereka akan mencatat barang dan harganya dalam buku pembelian dan meletakkan uangnya dalam sebuah wadah kotak yang telah disediakan. Selama beberapa bulan semua berjalan dengan baik dan lancar namun tiba-tiba belakangan ini seringkali permen dan coklat hilang. Setelah menginterogasi setiap siswa yang ada, kami tak menemukan hal yang mencurigakan. Hingga akhirnya Kepala Asrama meminta saya untuk memata-matai kios untuk dapat menemukan pencurinya.
Sampai suatu siang di kala kebanyakan penghuni asrama tertidur, saya melihat anak-anak balita berjalan mengendap-endap menuju kios. Mengejutkan sekali ternyata mereka-lah yang selama ini mengambil permen dan coklat di kios. Kita juga perlu mengetahui bahwa anak-anak ini adalah anak sebagian tenaga pengajar dan Kepala Asrama sendiri. Saya percaya mereka tidak mungkin pernah mengajarkan mencuri pada anak-anaknya. Saya percaya ini merupakan sebuah konsekwensi dosa keturunan, akibat Adam jatuh dalam dosa hingga kita para keturunannya pun memiliki “dosa keturunan” itu.
Terpujilah nama Tuhan kita, Yesus Kristus, yang menebus dosa kita dan mematahkan kutuk dosa keturunan itu. Hingga kita bukan lagi menjadi hamba atau budak dosa tetapi menjadi anak-anakNya. Bila sampai saat ini Anda masih memiliki dosa yang membelenggu Anda, datang padaNya sebab hanya IA yang sanggup memerdekakan dirimu.
Doa: Tuhan tolong hidupku yang sampai saat ini masih terbelenggu oleh dosa, di dalam nama Yesus bebaskan aku. Amien.
Firman Tuhan: Roma 5:12-21

PERJUANGAN SEORANG PELACUR


PERJUANGAN SEORANG PELACUR
Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? (1Yoh 3:17)
Di tengah acara doa malam itu, kulihat seorang wanita dengan dandanan agak menor, menangis terisak dalam kepedihan. Kulihat beberapa mata melirik wanita itu dengan sinis hingga kumulai bertanya-tanya, mengapa mereka berlaku seperti itu? Seusai ibadah doa malam itu, kuhampiri wanita itu, yang tengah sibuk memperbaiki make-upnya yang berantakan akibat menangis tadi. Akhirnya kami pun larut dalam suatu perbincangan.
Dalam perbincangan itulah kutahu ternyata ia seorang pelacur, seorang wanita panggilan kelas atas. Ia pun menuturkan mengapa ia sampai terjebak dalam pekerjaan yang dianggap hina ini. Beberapa tahun lalu suaminya mengalami kecelakaan yang parah hingga sejak peristiwa itu hingga hari ini, ia dalam kondisi koma dan berada di ICU. Di kala kebingungan melanda dirinya yang hanya seorang ibu rumahtangga biasa, ia pernah konseling dan berbagi beban ke gereja tetapi, tidak mendapatkan suatu solusi praktis selain dukungan doa. Ia sudah mencoba mencari pekerjaan ke sana ke mari, tetapi tidak memadai untuk menanggung biaya pengobatan sang suami yang sangat ia kasihi dan juga untuk biaya 4 orang anak buah kasih mereka. Dari dasar hatinya, ia tak ingin menjadi pelacur tetapi harus bagaimana lagi? Di tengah perbincangan itu kami pun menangis bersama, kusadari memang mudah untuk mengatakan atau mengkhotbahkan firman Tuhan dan mendoakan seseorang. Bagian yang tersulit adalah menjadi pelaku firman Tuhan, dalam kasus ini dengan membantu seorang saudara seiman dalam kemalangan.
Wanita itu tak akan terjerembab jatuh dalam dunia pelacuran seandainya saudara seiman yang lain dalam gereja tanggap akan permasalahannya. Sudah saatnya kita mendukung saudara seiman kita bukan hanya dengan doa dan firman Tuhan, tetapi juga tindakan kasih yang nyata.
Doa: Tuhan tolong kami agar memiliki belaskasih terhadap sesama kami. Jadikan kami pelaku firmanMu. Amien.
Firman Tuhan: 1 Yohanes 3:11-18

DOA SEORANG TUKANG BECAK


DOA SEORANG TUKANG BECAK
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1:9)
Suatu kali kala kusedang membersihkan halaman gereja, tiba-tiba datanglah seorang tukang becak menghentikan becaknya di muka gerbang dan menghampiriku. “Pak, saya merasakan dorongan kuat untuk ngobrol ama Bapak. Saya gak tau kenapa, setiap lewat gereja ini hati saya merasa damai.” Akhirnya kami pun berbincang-bincang tentang Tuhan, akhirnya tukang becak itu pun menyerahkan hidupnya pada Tuhan Yesus.
Setelah peristiwa tersebut, tukang becak itu pun mulai rajin beribadah di gereja kami, sampai suatu hari ia menghilang…lenyap bak ditelan bumi.
Pada hari Jumat biasanya kami mengadakan ibadah doa puasa, dan secara mengejutkan sang tukang becak datang. Saya sambut dia dan tanyakan kemana saja dia selama ini. Ia hanya tertunduk lesu, pandangan matanya menatap lantai dan tak seperti biasanya. Kala ibadah doa dan puasa itu berlangsung seperti biasa kami memberikan keleluasaan bagi jemaat untuk secara pribadi berdoa dihadapan Tuhan. Setelah beberapa orang menaikkan doa mereka, tiba-tiba si tukang becak pun memanjatkan doa dengan kesungguhan hati diiringi tangisan yang sedu sedan. “Oh Tuhan, ampuni dosa hambaMu ini. Aku sudah berdosa lagi padaMu, maafkan aku Tuhan sebab sudah mengecewakanMU dengan pergi minum-minum. Terimalah hambaMu ini kembali, jangan buang hambaMu ke neraka. Jadi tukang becak di sorga juga engga apa-apa, Tuhan, asal Tuhan ampuni dan izinkan aku masuk sorga.”
Bila kita jatuh dalam dosa, jangan biarkan dirimu terlalu lama “di bawah”. Cepat bangkit berdiri dn datang pada Tuhan sebab IA tidak akan menolakmu, asalkan kita sungguh-sungguh bertobat dari segala perbuatan kita yang jahat maka Ia adalah setia dan adil. IA akan pulihkan dan menerima kita sebagai anak-anakNYA.
Doa: Tuhan ampuni diriku bila telah mengecewakanMu kembali. Hari ini kudatang padaMu memohon ampun dan kuduskan kembali hidupku dihadapanMu.
Firman Tuhan: 1 Yohanes 1:5-10