Kamis, 29 April 2010

ADAKAN TRANSPORTASI ATAS NEGRI INI


ADAKAN TRANSPORTASI ATAS NEGRI INI

“….Engkau mengerti pikiranku dari jauh.” (Mazmur 139:2b)

Dalam sebuah pertemuan doa bersama para hamba Tuhan pedesaan, salah seorang hamba Tuhan dari perkotaan bahwa diperlukan kesehatian dan kesatuan dari setiap anak Tuhan untuk berdoa bagi pemulihan negeri dan bangsa ini. Ia seringkali menggunakan istilah “transformasi” atau perubahan dalam penyampaian khotbahnya yang berapi-api.
Setelah sekitar 50 menit ia berkhotbah maka ia pun mengajak para hamba Tuhan pedesaan untuk berdoa bersama bagi pemulihan bangsa. Seorang pendeta tua pun mulai mengangkat doanya,”Oh Tuhan…oh Tuhan, Kau tahu keadaan bangsa ini. Pulihkan negri kami….adakan “transportasi” atas negri ini…oh Tuhan..oh Tuhan…” beliau berdoa dengan segenap hati. Sang pengkhotbah yang berada di sebelahnya berbisik,”Pak…bukan transportasi…transformasi.”
Pendeta tua itu dapat saja salah sebut atau salah dalam penggunaan istilah antara transformasi (yang jarang ia dengar) dengan kata transportasi (yang lebih sering ia dengar). Kita mungkin geli, tetapi Tuhan mengerti isi hati dan tujuan doa kita. Bukan banyaknya kata yang indah dan tersusun dengan rapih yang Tuhan mau, Ia tidak terkesan dengan puisi kita. Ia terkesan dengan ketulusan hati kita di dalam berdoa.
Mulai hari ini jangan ragu untuk lebih banyak berdoa dan jangan takut pula untuk berdoa di muka umum. Tidak ada doa yang sia-sia, sebab sampai hari ini Tuhan menjawab doa-doa umatNya. Iblis akan berupaya sedemikian rupa agar Anda tidak berdoa, sebab ia takut saat Anda terhubung dengan Bapa dan mengerti jati diri Anda di dalam Tuhan….Iblis akan berada dalam masalah besar. Jadi, mulailah berdoa hari ini.

Doa: Tuhan tolong kami untuk keluar dari rasa minder dan tidak layak untuk menghadap diriMU. Amien.

Firman Tuhan Mazmur 139:1-16

PENDETA JUGA MANUSIA



PENDETA JUGA MANUSIA

Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan” (Yesaya 55:8)

Willy merupakan seorang pelayan Tuhan yang sudah melayani pekerjaan Tuhan sejak remaja. Tuhan pula yang mempertemukan dengan istrinya yang bukan saja cantik secara fisik tetapi juga spiritualitasnya. Mereka merupakan pasangan yang serasi dan telah menjadi berkat dalam jemaat. Jemaat yang mereka rintis pun dalam waktu singkat bertumbuh menjadi gereja yang besar.
Suatu hari istri Willy merasakan adanya benjolan di payudaranya, mereka pun bersepakat dalam doa dan mengharapkan Tuhan melakukan mujizat. Jemaat pun dimobilisasi untuk bersama-sama berdoa agar ibu gembala beroleh mujizat. Minggu demi minggu, dengan penuh iman mereka berdoa bahwa sesuatu pasti terjadi.
Waktu berjalan begitu cepat sampai suatu hari ibu gembala tidak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit. Setelah beberapa hari dirawat, pada akhirnya beliau meninggal dan pulang ke rumah Bapa. Willy sangat terpukul dan ia sangat kecewa terhadap Tuhan. Belum lagi beberapa rekan bukannya memberika kata penguatan malah menambah beban dalam hatinya. Mereka berkata,”Mungkin kamu kurang sungguh berdoa dan beriman….atau jangan-jangan ada dosa yang tersembunyi…ehm pasti istrimu itu ada kepahitan…dstnya.”
Pendeta juga manusia, bila ia berada dalam masalah ia juga membutuhkan sahabat untuk berbagi. Anda mengenal seorang pendeta, hamba Tuhan atau mungkin gembala Anda sendiri kini tengah memiliki masalah. Berdoalah baginya…jadilah sahabat baginya. Sebab kita saling membutuhkan seorang dengan yang lainnya.

Doa: Tuhan, hari ini kami mau berdoa bagi setiap pendeta yang tengah mengalami masalah dalam hidupnya agar kiranya Kau campur tangan dan mengangkat beban yang menekannya. Amien

Firman Tuhan: Ibrani 10:19-25

Selasa, 27 April 2010

MEMINTA PERSETUJUAN


MEMINTA PERSETUJUAN

“Janganlah kamu menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.” (2 Korintus 6:14a)

Susi beberapa waktu terakhir ini terus menerus menghubungi kami dan mempertanyakan mengapa sampai saat ini ia belum juga mendapatkan pasangan hidup yang seiman dengannya. Lalu ia pun menyampaikan bahwa ada seorang pria tidak seiman yang sangat intens mendekatinya. Susi menanyakan bolehkah ia menikahi pria tersebut? Kami memberikan saran agar ia sebaiknya berdoa dan bersabar untuk menantikan pasangan hidup yang seiman dengannya. Tetapi tampaknya kekuatiran akan usia yang terus bertambah membuat ia hampir setiap hari mempertanyakan hal yang sama, ia selalu mencari alasan agar kami mengizinkan dan menyetujui keputusannya tersebut. Hingga akhirnya kami pun menyatakan bahwa kami selaku konselor hanya dapat memberikan saran dan keputusan ada dalam tangannya sepenuhnya. Kami tidak dapat mengkompromikan kebenaran dengan konseli yang meminta persetujuan bagi keputusannya. Sejak hari itu ia tidak pernah menghubungi kami kembali dan kami dengar ia telah berpindah agama agar dapat menikah dengan pria itu.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, terkadang kita pun coba untuk berkompromi. Kita sudah tahu apa yang Alkitab katakan tapi kita mencoba membuat alasan atau mencari celah untuk melakukan tindakan berdosa. Tuhan mengajarkan agar kita menjadi setia sebab IA adalah Tuhan yang setia. Tuhan menghendaki agar kita mengikuti teladanNya yang Ia ajarkan melalui Alkitab.
Bila kita sudah mempelajari kebenaran dan tahu isi hati Tuhan, Roh Kudus akan memapukan kita untuk hidup setia dalam kebenaran. Godaan dosa itu sangat nyata tetapi kuasa Roh Tuhan dalam diri kita jauh lebih besar dari godaan manapun. Yang kita perlukan berseru dan percaya sepenuhnya padaNya.

Doa: Tuhan, berikan kemampuan pada kami untuk tetap hidup setia dan taat padaMu. Roh Kudus mampukan anakMU ini untuk tidak berkompromi. Amien

FT: 2 Korintus 6:14-17

Senin, 26 April 2010

JANGAN BIARKAN KEPAHITAN MENGUASAIMU


JANGAN BIARKAN KEPAHITAN MENGUASAIMU

“Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar pahit….”(Ibrani 12:15)

Sammy merupakan seorang suami dan ayah yang baik. Ia bekerja sebagai seorang arsitek yang juga sangat hebat. Kukagum melihat kualitas hidupnya dan begitu pula kasihnya pada keluarga. Hingga akhirnya kubertanya,”Bergereja dimana?”. “Aku seorang ateis”, jawabannya sangat mengejutkanku. Raut wajahnya yang tadinya bersahabat seketika itu pula berubah saat mendengar kata gereja. Perbincangan kami pun menjadi “dingin”.
Setelah beberapa lama kumengenal Sammy dan membina persahabatan tanpa membincangkan hal-hal rohani, barulah kutahu latarbelakang mengapa ia menjadi seorang ateis. Sammy akhirnya membuka diri padaku. Ada sebuah luka yang begitu dalam di hatinya, diakibatkan pengalaman masa kecilnya. Keluarga orangtua Sammy merupakan, keluarga Kristen yang taat beragama sampai suatu hari sang Bunda selingkuh dan lari dengan seorang pria anggota koor gereja. Sejak peristiwa itu Sammy dan sang Ayah tidak pernah ke gereja lagi dan hidup dalam kepahitan. Mereka tidak mau lagi berurusan dengan yang dinamakan gereja dan aktivitas kristiani apapun atau hal-hal rohani.
Dalam masyarakat yang kutemui ternyata banyak kasus seperti yang di alami oleh Sammy. Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda. Mungkin Anda pernah mengenal seseorang yang terluka oleh saudara seiman lainnya, mungkin oleh gereja atau bahkan orang itu adalah Anda sendiri….saya mau katakan manusia tidak ada yang sempurna begitu pula gereja. Manusia atau institusi gereja dapat mengecewakan. Oleh sebab itu kita harus melekat pada Tuhan saja. Datanglah pada Tuhan sebab hanya daripadaNyalah ada kepuasan. Apa pun yang terjadi datang padaNya, tujukanlah pandanganmu hanya padaNya.

Doa: Tuhan, kau tahu bahwa selama ini kuhidup dengan hati yang terluka dan penuh kebencian. Tapi pada hari ini ya Tuhan aku mau dipulihkan..kuserahkan segala bentuk kebencian ini dalam tanganMu. Amien.

Firman Tuhan: Ulangan 15:22-26

GOOD GIRL TURN BAD 2


GOOD GIRL TURN BAD 2

“Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau!” (Amsal 3:3a)

Neti merupakan ibu muda yang sangat hangat. Kumengenal dia sejak masih anak sekolah Minggu. Ia sangat mencintai keluarganya, suaminya kukenal sebagai seorang pekerja keras. Mereka merupakan pasangan muda yang menjadi teladan bagi yang lainnya di gereja.
Saat jabatan sang suami meningkat, Neti tentu saja bahagia dan bangga dengan perjuangan sang Kepala Keluarga. Kini mereka sudah dapat membeli rumah dan kendaraan roda empat yang mereka dambakan. Mereka bertambah bahagia lagi kala Tuhan mengaruniakan tiga orang anak yang cantik-cantik.
Memasuki tahun ke empat pernikahan mereka, mulai terjadi goncangan akibat Neti menyadari bahwa sang suami kini sering beralasan ada “meeting di luar kota” hampir tiap minggu. Ia mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres dan benar saja suatu hari ia menemukan SMS mesra dari wanita idaman lain (WIL). Dunianya serasa runtuh, ditambah lagi ternyata sang suami menggugat cerai dia dan mendapatkan hal asuh atas ke tiga orang buah hatinya. Ia tak mendapat hak asuh anak sebab ia hanya seorang ibu rumahtangga yang tak memiliki penghasilan tetap. Sejak peristiwa itu, ia maupun sang suami menghilang bak ditelan bumi.
Sampai suatu malam kala kami tengah melayani orang-orang jalanan, kami melihat wanita-wanita penghibur keluar dari sebuah klub malam. Dan yang mengejutkan kami, Neti, ada di tengah kumpulan wanita tersebut. Saat kami coba menghampirinya, ia segera bergegas pergi meninggalkan kami.
Hatiku sedih melihat kehidupan Neti saat ini, masih kuingat tawa dan canda riangnya saat masih berada di kelas sekolah Minggu yang aku pernah asuh. Dengan hati yang hancur kuberdoa, agar suatu hari Neti kembali kepelukkan Bapa Surgawi.

Doa: Tuhan, Kau melihat jiwa-jiwa terluka ini, kuberdoa agar pada hari ini, Kau pulihkan mereka kembali. Dalam nama Tuhan Yesus.

FT: Amsal 3:1-8

Minggu, 25 April 2010

GOOD GIRL TURN BAD


GOOD GIRL TURN BAD

“…lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.” (Matius 13:22)

Nila kukenal sebagai seorang yang cinta Tuhan dan memiliki belaskasih yang sangat tinggi. Ia sangat mudah terharu dan rela berkorban untuk membantu sesamanya.
Nila berasal dari keluarga yang cukup mapan, kariernya pun sangat baik di dunia perbankan. Di gereja ia dikenal sebagai seorang yang sangat murah hati dn disukai banyak orang. Ia juga banyak membantu segala kegiatan pelayanan, seorang yang sangat gesit dalam bekerja.
Sampai suatu hari bank tempat dimana Nila bekerja terkena likuidasi dan beberapa saat kemudian sang ayah pun meninggal. Hal tersebut sangat memukul keluarga ini terlebih bagi Nila yang sangat dekat dengan sang ayah.
Pihak gereja coba menolongnya dengan memberikan kesempatan menjadi bendahara gereja. Sebab selama ini ia terkenal sangat loyal di gereja. Nila memang membuktikan dirinya sebagai seorang anggota staf gereja yang memiliki integritas dan menjadi berkat bagi sesamanya. Namun suatu hari ia mengenal seorang pria, ia seorang anggota baru, kami belum mengenal pribadi pria ini. Sebab selain jiwa baru, ia pun jarang mengikuti aktivitas di gereja selain ibadah raya.
Semenjak Nila mengenal pria ini, karakternya berubah, pribadinya yang biasanya terbuka kini tertutup dan nampak jelas ia kini suka berbohong. Tagihan telpon meningkat, kadang tagihan rekening listrik gereja tidak dibayar, persembahan tidak disetor ke bank dan banyak hal lain lagi. Malah kadang kini mangkir saat jam kerja tanpa alasan yang jelas. Setelah sekian lama diperingatkan pun ia tetap tak berubah dan dengan berat hati pihak gereja memberhentikannya.
Kita harus menjaga hati kita dengan penuh kewaspadaan bila tidak kita akan mudah disesatkan!!

Doa: Tuhan, tolong kami untuk menjaga hati kami dengan segala kewaspadaan agar kami tidak salah jalan. Amien.

Frman Tuhan: Amsal 4:18-27

Kamis, 22 April 2010

4 MODEL GEREJA



4 MODEL GEREJA
1.GEREJA SETAN
Menilik sebutan Gereja Setan, tentunya gereja model ini memiliki karakteristik dari Iblis itu sendiri. Kita dapat menilik dari contoh yang paling ekstrim, yaitu gereja (kumpulan orang percaya) Setan yang didirikan oleh Aleister Crowley di Inggris dan Anton Szandor LaVey di Amerika Serikat. Mari kita kupas kehidupan mereka.
Aleister Crowley lahir di Inggris pada 12 Oktober 1875, ia merupakan anak seorang pengkhotbah keliling. Ayahnya merupakan anggota kelompok fundamentalis Kristen bernama Plymouth Brethren (Persaudaraan Plymouth). Secara umum, khotbahnya berisi kupasan-kupasan tajam mengenai doktrin kekristenan. Ironisnya sejak kecil ia bertingkah dan berbuat hal yang buruk. Hingga suatu ketika sang ibu sendiri memanggilnya The Beast (berdasarkan Wahyu 13:1). Setelah dewasa, ia mengadakan perjanjian dengan setan dan menyebut dirinya The Great Beast, bahkan ia dengan beraninya mengklaim dirinya sebagai Anti Kristus (Why 13:18).
Crowley dikenal sebagai orang yang konsisten. Kehidupan dan pengajarannya sangatlah berpadanan. Perbuatan-perbuatannya tidak pernah terlepas dari filosofi hidup yang ia percayai. Pengajarannya dapat diringkas dalam apa yang ia namakan hukum Thelema (thelema berasal dari bahasa Yunani yang berarti “kehendak”). Isi dari Hukum Thelema adalah buku yang meletakkan sebuah kode perilaku sederhana. Perbuatlah apa pun yang engkau inginkan dan itu akan menjadi keseluruhan hukum. Kasih adalah hukum, kasih di bawah keinginan. Tidak ada hukum di luar lakukan apapun yang engkau inginkan).
Crowley dan pengikutnya merupakan pecandu obat-obat terlarang dan penyimpangan seks yang tak wajar. Dalam dua buku yang ia tulis berjudul Confessions dan Magic in Theory and Practice, ia menerangkan citi-citanya, yang tidak lain tidak bukan adalah menghancurkan kekristenan dan membangun apa yang ia namakan agama Thelema sebagai gantinya. Jelas sekali ia seorng tokoh gereja setan yang membenci kekristenan.
Saat terjadi Perang Dunia 1 (1914-1918), Crowley bermigrasi dari Inggris ke Amerika Serikat. Ia meninggal pada usia 72 tahun dalam kondisi ketergantungan terhadap obat-obat terlarang dan tak mampu berkomunikasi secara koheren (kalau berbincang sering tidak nyambung).
Generasi penerus pergerakan ini adalah Anton Szandor Lavey, ia merupakan tokoh yang memberikan perkembangan meluasnya gereja setan. Ia-lah yang memproklamrikan organisasi agama baru, The Church of Satan) alias gereja setan, yang terlahir pada 30 April 1966 di San Fransisco, California. Ia disebut pengikutnya The Black Pope (Paus dunia kegelapan).
Mengapa ia menjadi “pemimpin gereja setan”, menurut pengakuan LaVey pada bagian awal buku The Satanic Bible, ia mengutarakan pengalaman pahit dengan orang Kristen:
“….Pada suatu malam minggu, aku melihat sekelompok pria yang mengumbar hawa nafsu dihadapan gadis-gadis setengah telanjang yang menari di karnaval. Dan pada hari Minggu pagi, ketika aku bermain organ di gereja, di akhir kebaktian itu aku melihat pria-pria yang sama, sedang mengikuti ibadah bersama istri dan anak mereka. Pria-pria itu meminta ampun pada Tuhan dan meminta Tuhan untuk melepaskan mereka dari keinginan dosa tetapi minggu berikutnya mereka pergi lagi ke karnaval. Sejak itu aku tahu bahwa gereja Kristen sedang mengembangkan kemunafikan….”
Ke dua tokoh ini secara jelas dan terang-terangan membenci dan menyerang kekristenan secara frontal. Biasanya orang Kristen sangat terfokus pada “pergerakan yang satu ini”.
Namun ada pula “gereja setan” yang tersamar dan hanya dapat kita ketahui dari “sifat-sifatnya”. Di dalam Yohanes 8:44,” Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”
Yohanes 10:10a, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan.”
Gereja yang “gemar mencuri” (dikenal sebagai gereja vacuum cleaner) anggota jemaat lain dengan mengiming-imingi fasilitas dan kemudahan bila menjadi anggota “gereja”nya. Tanpa rasa malu dan sungkan kelompok dari gereja ini dapat mengirimkan transportasi dari gereja mereka ke lokasi yang berdekatan dengan gereja-gereja tertentu yang menjadi target mereka.
Tuhan memerintahkan kita untuk pergi dan menjadikan segala bangsa muridNya. Tetapi kelompok ini lebih suka mengambil ikan dari akuarium saudaranya sendiri daripada mencari ikan di laut yang luas. Padahal ikan di lautan jauh lebih banyak dan kaya jenisnya daripada yang ada pada saudara kita. Tuhan mengajarkan pada kita melalui hukum yang kesepuluh dari Taurat Tuhan,” Jangan mengingini isteri sesamamu, dan jangan menghasratkan rumahnya, atau ladangnya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.” (Ulangan 5:21).
Gereja yang “membunuh”, sering kali sebagai anak Tuhan, kita menyatakan bahwa kita tidak setuju dengan gossip apalagi fitnah tetapi seringkali kita “membunuh” saudara seiman atau pendeta/pelayan Tuhan yang mungkin berbeda doktrin, organisasi dan perbedaan lainnya melalui perkataan kita. Seringkali kita bahkan membalutnya dalam kemasan yang sangat rohani, “ini bukan gossip tetapi beban untuk kita doakan dan ini hanya diantara kita saja.” (pada kenyataannya “beban doa” tersebut tidak hanya sampai ke surga tetapi juga seluruh ujung bumi). Ketika kita berbicara hal yang negatif tentang saudara seiman kita bahkan menyebarluaskan hal itu, kita telah membunuh dia, paling tidak karakternya.
Gereja yang “membinasakan”, saya melihatnya ada dua hal paling tidak yang dapat dikategorikan dalam kelompok ini. Yang pertama, gereja yang menjelekkan organisasi gereja lain dan menyatakan mereka sesat. Yang kedua, gereja yang menolak orang berdosa masuk karena dianggap dapat merusak harmonisasi komunitas yang sudah ada (gereja stereotype, hanya mengizinkan seseorang bergabung bila ia mau mengikuti “budaya” setempat).
Gereja yang “sombong”, Iblis dibuang karena ia sombong dan bahkan hendak mengkudeta Tuhan. Yesaya 14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.14:14 Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!14:15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Kita dapat melihat lebih jauh “gereja sombong” ini di dalam Kejadian 11:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.11:4 Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."

Gereja yang “sombong”, merasa dirinya paling benar, paling baik, menghendaki penyeragaman, menjadi yang paling besar, memiliki nama besar hingga terkenal ke seantaro dunia. Di mana “mereka” merasa semua orang harus belajar pada mereka, sebab mereka yang paling sukses dan tahu kehendak Tuhan. Gereja ini beroperasi seperti sebuah perusahaan rohani raksasa dan memiliki franchise dimana-mana, memiliki sistem pelayanan yang distandarisasi dari pusat.

2.GEREJA KUBURAN
Gereja yang berpegang teguh pada tradisi dan tak mau berubah sama sekali. Tuhan kita adalah Allah yang dinamis tetapi “gereja” model ini statis. Tradisi gereja menjadi yang lebih utama daripada kebenaran Alkitab. Pengajaran atau doktrin yang diberikan oleh pendiri denominasi atau organisasi menjadi lebih utama daripada Alkitab itu sendiri. Biasanya gereja model ini lama kelamaan ditinggal oleh para pengikutnya….sebab kita seharusnya menjadi pengikutNya.
Gereja terutama di dunia Barat dewasa ini telah beralih fungsi menjadi restoran, motel, rumah tinggal, mesjid, “gereja setan”, bar and night club. Akibat kehilangan jemaat demi mempertahankan tradisi hingga seiring dengan kematian “para pengikut tua”….mati pula gereja tersebut.
Gereja yang eksklusif, merasa diri paling benar dan memiliki standar yang sangat tinggi. Kelompok ini bisa saja sekelompok orang percaya yang memiliki “pengajaran” ekstrim hingga tidak mudah orang menerima mereka atau sebaliknya dimana orang sangat sulit bergabung akibat mereka mematok standar yang sangat tinggi hingga cukup mustahil orang dapat memenuhi standar tsb.

3.GEREJA HIBURAN
2 Timotius 4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Ada begitu banyak orang percaya yang “kurang suka” makanan sehat dan lebih menyukai “junk food”. Sebagaimana bila orang mau menonton film mereka akan melihat dulu tema film dan siapa aktornya, gereja sekarang pun diperlakukan seperti itu, orang-orang akan menanyakan tema khotbah atau seminar (KKR)nya dan siapa pengkhotbahnya (darimana, apa pendidikannya). Tema favorit di gereja masa kini adalah kesembuhan ilahi, nubuatan pribadi, akhir zaman, hidup berkelimpahan harta, bebas hutang, keluarga dan rumahtangga yang harmonis dll. Tidak ada yang salah dengan tema-tema tersebut tetapi bila orang percaya hanya mau mendengarkan apa yang ia kehendaki maka hal ini yang menjadi masalah besar dalam gereja. Alkitab mengajarkan agar kita belajar segala sesuatu yang Tuhan Yesus ajarkan (Matius 28:20).

Gereja model ini biasanya hanya memberikan “susu” dan “makanan ringan yang manis” bagi jemaatnya. Selalu menyatakan bahwa jemaat yang digembalakan belum siap menerima “makanan keras” dan seluruh kebenaran, meski jemaat itu sudah puluhan tahun menjadi seorang Kristen.
Dari gereja model ini terlahir generasi orang percaya yang bukan menjadi pengikut Kristus tetapi “Fans/penggemar” pendeta tertentu seolah sumber kebenaran hanya ada pada pribadi orang tersebut. Padahal kita perlu mengerti bahwa “sumber” kebenaran hanya ada pada Tuhan, seorang pendeta sekalipun bisa salah melangkah atau mengajar. Seharusnya gereja mengajarkan jemaat bagaimana caranya untuk secara pribadi dapat terhubung pada “sumber” atau Allah itu sendiri, bukannya bergantung pada pada “pendeta” tersebut.

4.GEREJA API
Gereja yang telah dan terus dimurnikan oleh Tuhan, bukan sekedar memiliki pengajaran mengenai Roh Kudus tetapi hidupnya “dimiliki dan dipimpin” Roh Kudus. Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Gereja yang telah mengalami pengujian dan pemurnian hingga pribadi Kristus makin nampak dan besar dalam kehidupan orang percaya. Yohanes 3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Gereja yang hidup dalam kekudusan. 1 Petrus 1:14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Begitu pula dalam 1 Yohanes 2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Tuhan Yesus sendiri menyatakan dalam Matius 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Gereja yang berdampak sebagai terang dan garam, sebuah gereja yang mentransformasi lingkungannya, kotanya, bangsanya. Matius 5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Rabu, 21 April 2010

MASIH ADAKAH JALAN YANG AMAN?


MASIH ADAKAH JALAN YANG AMAN?

“Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.”(Amsal 12:28)

Sepulang mengantar anakku sekolah, aku berjalan menyusuri trotoar jalan sambil mengambil foto rumah-rumah tua yang telah dibangun sejak zaman penjajahan Belanda dulu. Saat aku tengah asyik mengambil gambar tiba-tiba, aku mendengar suara klakson sepeda motor dari arah sampingku. Lalu pengemudi sepeda motor itu mengeluarkan sumpah serapah,”Lihat jalan dong!!!” Aku terkejut dan bertanya-tanya,”Apakah saking asyiknya mengambil foto, aku sudah melampaui trotoar jalan?” Ternyata aku masih tetap berdiri di trotoar, hanya karena jalan cukup padat pagi itu maka banyak pengemudi sepeda motor yang terburu-buru dan naik ke trotoar jalan, yang sebenarnya diperuntukkan bagi para pejalan kaki.
Dalam kehidupan kerohanian pun demikian, meski kita sudah berjalan dalam kebenaran tetapi tetap saja terkadang kita akan berhadapan dengan orang yang tak takut Tuhan. Mereka mungkin mengaku dirinya anak Tuhan tetapi tingkah laku dan perkataan mereka bertolak belakang. Beberapa kali kutemukan orang pergi ke gereja dengan niat yang tidak tulus, ada contoh dimana seorang yang bermulut manis terlibat dalam pelayanan gereja bahkan dalam waktu singkat diangkat menjadi majelis sebab ia mampu mengambil hati pendeta. Dalam kurun waktu singkat ia menyatakan bahwa ia sanggup memberangkatkan jemaat yang mau sekolah atau bekerja di luar negeri. Tentu tidak dengan gratis, ia meminta dana perorang sampai mencapai puluhan juta. Setelah ada sekitar 50 orang jemaat yang tertarik dan menyetorkan uang yang diminta, orang itu pun hilang bak ditelan bumi…hilang entah kemana. Hingga kita mungkin bertanya-tanya, kita berada di gereja tetapi mengapa masih ada orang seperti itu?
Jalan Tuhan menuju hidup, bila kehidupan Kristus ada dalam kita maka kita hari lepas hari akan berubah makin mirip denganNya. Bila ada seseorang mengaku saudara seiman, mari kita lihat buah kehidupannya. Jangan kecewa dan dendam bila ada seseorang yang mengaku saudara seiman melukai kita, doakan dan berkatilah dia. Biarkan Tuhan yang bertindak untuk mengajarnya.

Doa: Tuhan, kami mengampuni mereka yang mengaku sebagai saudara seiman tetapi telah melukai kami. Dalam Nama Yesus Kristus, aku melepaskan pengampunan baginya. Amien.

Firman Tuhan: Roma 12:17-21

Selasa, 20 April 2010

KATA BIJAK SEORANG TUKUL


KATA BIJAK SEORANG TUKUL

“tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah”(Yohanes 12:24b)

Acara yang dibawakan host kocak Tukul Arwana tengah booming beberapa tahun terakhir ini. Seorang yang bukan siapa-siapa tetapi kini menjadi seorang entertainer ternama dan mahal. Dalam salah satu acaranya, ia menyatakan bahwa “setiap penghinaan yang ia alami kala meniti karirnya, ia anggap sebagai vitamin untuk bertumbuh mencapai kesuksesan”. Seorang Tukul melihat penghinaan dalam kehidupannya sebagai hal yang positif untuk melecutnya menjadi entertainer yang sukses.
Kala kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, tidak serta merta bahwa jalan yang kita tempuh dalam hidup menjadi mulus sebagaimana jalan tol. Saat kita mau setia dan taat, ada saja gangguan dan godaan untuk menyerah pada keadaan. Tuhan Yesus menyatakan barangsiapa hendak mengiring Dia, harus memikul salib setiap hari. Itu artinya “mematikan keakuan/keinginan pribadi” dan lalu mengikuti kehendakNya dalam hidup kita. Saat kita mau taat kita menghadapi perlawanan dari sisi “ego” kita sendiri dan juga tekanan dari luar, sebab kita mau berubah maka iblis melalui kesenangan dunia tidak akan tinggal diam dan akan berupaya sedemikian rupa untuk menjatuhkan dirimu.
Kuncinya adalah “pikul salib setiap hari” dan mempersembahkan hidup kita sebagai bejana untuk kemuliaanNYA. Saat kita hidup benar di mata Tuhan, maka akan ada banyak manusia lain yang menertawakan bahkan menghina kita. Menganggap kita orang aneh yang menghidupi nilai-nilai yang bertolk belakang dengan nilai-nilai dunia yang tengah trend. Kita menjadi orang sukses di mata Tuhan dengan mengikuti jalanNya.
Tetaplah kuat dan berjalan dalam kebenaran sebab Tuhan ada sertamu, hanya oleh kasih karuniaNya kita dimampukan hidup dalam kebenaranNya.

Doa: Tuhan tolong saya, untuk dapat tetap berpegang dan berjalan dalam kebenaranMu. Amien

Firman Tuhan: Lukas 9:23-26

Senin, 19 April 2010

HANTU…!!!!


HANTU…!!!!

Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus (2 Korintus 10:5b)

Ani kala itu tengah mengikuti KKN di daerah desa terpencil. Ia seorang yang mudah sekali bergaul dengan penduduk desa yang kebetulan juga sangat terbuka dengan pendatang. Mereka bercerita tentang latar belakang desa dan juga cerita-cerita mistis yang dipercayai penduduk setempat.
Cerita mistis tentang hantu, membuat bulu roma Ani berdiri,”Hii…serem” pikirnya. Setelah selesai ia beramahtamah dengan penduduk desa di rumah Pak Lurah setempat. Ia pun pamit pulang bersama teman-teman wanitanya. Mereka berjalan di jalan desa yang gelap dan becek. Ani yang berjalan paling belakang, tiba-tiba mendengar suara,”Mbak..mbak..!” dari arah belakang. Ia menengok dan ia melihat bayangan putih berlari mendekati mereka. Serta merta Ani berteriak,”Hantu..hantu…!” Ia berlari sangat kencang mendahului teman-temannya, yang akhirnya pun berlari ketakutan. Tiba-tiba Ani teringat cerita penduduk desa setempat, yang bercerita bila dikejar setan, cepat tiarap sebab setannya tidak bisa menangkap orang yang tiarap. Ani sudah tak perduli jalan yang becek, ia segera tiarap..lalu disusul teman-temannya. Saat mereka tiarap tiba-tiba bayangan putih itu juga ikut tiarap, celakanya di sebelah Ani. Ia tambah menjerit-jerit histeris. Tetapi lalu ia menyadari kalau ini hantu, mengapa hantunya ikut teriak histeris? Setelah ia membuka mata ternyata yang berada di sebelahnya bukan hantu tetapi Ibu Lurah yang berpakaian putih-putih. Beliau menyusul mereka sebab hendak memberikan beberapa data yang telah mereka minta tetapi tertinggal karena terburu-buru mau pulang.
Dari kisah di atas saya hendak menyampaikan bahwa bila kita memenuhi pikiran kita dengan kebenaran firman Tuhan maka kita membangun atmosfir positif dalam hidup kita. Kita menjadi teguh dalam iman saat menjalani kehidupan kita meski harus melalui “lembah kelam”. Tapi bila kita mengizinkan ketakutan masuk, maka kita akan hidup dalam ketakutan seumur hidup kita.

Doa: Tuhan penuhi pikiran kami dengan kebenaranMU hingga kami mengerti kehendakMu. Amien

Firman Tuhan: 2 Korintus 10:3-5

Minggu, 18 April 2010

DISANGKA GILA


DISANGKA GILA

Tetaplah Berdoa (1 Tesalonika 5:17)

Saat itu kami sekeluarga tengah berjalan-jalan di mall, setelah bekeliling akhirnya kami mulai merasa lapar. Akhirnya kami memesan makanan di pujasera dan sambil menantikan kedatangan makanan pesanan kami, mata saya berkeliling melihat aktivitas orang-orang yang ada disekitar kami. Mata saya tertuju pada seorang pemuda, yang tertawa-tawa dan berbicara sendiri. Ia tidak sadar bahwa sudah banyak mata yang memandangi dirinya, kami pun berpikir jangan-jangan orang ini gila. Setelah saya amat-amati ternyata pemuda itu menyelipkan pesawat handphonenya pada topinya, hanya tidak nampak jelas sebab ia mengenakan pula penutup kepala dari jaketnya.
Saya menggelengkan kepala dan berpikir ada-ada saja, anak muda sekarang. Asyiknya dia berbincang dengan kekasihnya hingga tidak sadar diperhatikan orang banyak. Tiba-tiba Roh Kudus mengingatkan saya bahwa Ia pun ingin kita senantiasa berkomunikasi denganNya. Kadang kita hanya ingat Dia saat berdoa di kamar atau gereja tetapi setelah keluar dari tempat itu, kita lupa bahwa Ia adalah pribadi yang selalu ada di dekat kita.
Roh Kudus ada bersama kita agar setiap saat kita dapat memperoleh penghiburan, bimbingan dan pimpinanNya. Ia ingin kita melibatkanNya dalam setiap keputusan yang kita buat. Ia rindu agar kita menyadari bahwa Ia tahu pergumulan hidup kita dan Ia sangat perduli. Sebab dimanapun kita berada, tetaplah berdoa dalam hati kita. Minta Ia campur tangan dalam setiap aspek kehidupan kita.
Kita berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa, Tuhan berbicara pada kita melalui doa dan firman Tuhan, dan Tuhan adalah Allah yang menjawab setiap doa kita.

Doa: Tuhan Yesus, tolong kami untuk setiap saat berdoa padaMU. Kami mohon bimbinganMu Roh Kudus agar dapat berjalan dalam kebenaran. Amien

Firman Tuhan: Yohanes 14:15-27

Jumat, 16 April 2010

DI SALAH MENGERTI


DI SALAH MENGERTI

“Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.” (1 Samuel 7b)

Asti baru saja percaya pada Tuhan Yesus, keluarganya sangat menentang keyakinannya yang baru. Ada rasa takut dalam dirinya sebagai manusia tetapi rasa haus secara rohani dan kerinduan untuk mendengarkan firman Tuhan setiap hari Minggu membuat ia berupaya untuk dapat pergi mengikuti ibadah.
Asti pun pergi berpamitan untuk berolahraga pagi, ia mengenakan pakaian training olahraga dan bersepeda. Di tengah jalan ia menyimpang pergi ke kebaktian pertama di gereja terdekat, mata kebanyakan orang memandang dengan tajam dan berkomentar,”Anak itu tidak tahu sopan santun, masa ke gereja pakai baju training sih?” Asti yang sangat rindu mendapat siraman rohani tidak perduli dengan tatapan dan komentar orang-orang tersebut. Ia berdoa dalam hati,”Tuhan, Kau tahu kerinduan hatiku padaMU dan KAU yang paling tahu keadaanku.” Ia tetap setia beribadah pada Tuhan meski mendapat tantangan dari “dalam dan luar” sampai dua tahun lalu keluarganya pun mulai datang pada Kristus satu per satu.
Saudara-saudaraku tercinta, seringkali kita begitu mudah menghakimi sesama kita akibat penampilan mereka saat hadir di gereja. Terkadang memang ada orang-orang tertentu yang berbusana tidak pantas hadir mengikuti ibadah tetapi ada pula yang diakibatkan keadaan yang tak memungkinkan seperti pengalaman Asti.
Mulai hari ini marilah kita menerima saudara seiman kita apa adanya, jangan cepat menghakimi tetapi mulai cari tahu keadaan sebenarnya, doakan dan kuatkan iman saudara kita tersebut. Sudah saatnya bagi kita untuk berhenti berasumsi dan menyatakan hal negatif terhadap saudara kita sendiri, sebab kita ini satu tubuh di dalam Kristus sebagai Kepala Gereja.

DOA: Tuhan Yesus, ampunilah kami yang sangat mudah menghakimi orang lain. Tolong kami untuk dapat melihat saudara kami sebagaimana Kau memandang dirinya.Amien

Firman Tuhan: Matius 7:1-5

TETAPLAH BERBUAT BAIK




TETAPLAH BERBUAT BAIK

“….Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik…”(Matius 5:45)

Suatu hari putra kami berbincang mengenai sahabatnya yang tak dapat mengikuti ujian sebab sudah 8 bulan menunggak SPP. Setelah mendengar kisah tersebut timbullah belas kasihan dalam hati kami. Apakah yang dapat kami perbuat bagi sahabat putra kami ini? Kami diingatkan firman Tuhan,”Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Kami memposisikan diri bila ada dalam permasalahan mereka. Seandainya putra kami dalam masalah yang sama, tentu kami berharap ada orang yang mau menolong kami.
Jumlah uang SPP yang harus dibayar cukup besar dan keluarga kami sendiri tak mampu untuk melunasinya hingga akhirnya kami menggalang orangtua murid yang lainnya untuk turut berpartisipasi memberikan donasi. Oleh kasih karunia Tuhan, akhirnya semua biaya tersebut dapat dilunasi.
Kami sangat gembira dapat membantu sesama saudara seiman yang tengah ditimpa masalah. Kami mendatangi orangtua murid ini dengan bukti pembayaran bahwa SPP putranya selama 8 bulan telah lunas hingga anaknya kini dapat mengikuti ujian bersama teman-temannya. Di luar dugaan kami, orangtua murid ini menerima bukti pembayaran SPP dengan wajah datar dan perkataan yang keluar dari mulutnya hanya,”Oh!” sambil melengos meninggalkan kami. Tidak ada ucapan terimakasih atau tetesan air mata haru sebagaimana yang kami prediksikan.
Kami bengong dan jengkel, melihat reaksi orangtua murid itu. Tetapi lalu Roh Kudus mengingatkan bahwa Tuhan pun senantiasa menyatakan kasihNya bagi semua orang di muka bumi ini. Ia menerbitkan matahari baik bagi orang baik maupun yang jahat, Ia menurunkan hujan bagi anak-anakNya maupun yang menolakNya.
Hari itu kami belajar untuk mengasihi tanpa pamrih, kita dipanggil menjadi terang dan garam Tuhan di tengah muka dunia yang telah hambar dan makin gelap.

Doa: Tuhan ajar kami untuk mengasihi setiap orang dan cepat menolong mereka yang membutuhkan. Amien

Firman Tuhan: Matius 25:34-40

Kamis, 15 April 2010

KETIKA HUJAN LEBAT TIBA


KETIKA HUJAN LEBAT TIBA

Betapa berharganya kasih setiaMu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayapMu (Mazmur 36:8)

Kota Bandung sekali lagi diliputi awan gelap dan diguyur hujan lebat saat itu saya menjemput putra saya pulang sekolah. Mata saya tertuju pada seorang ayah yang tengah menjemput putrinya. Sang ayah segera menenangkan putrinya yang tampak takut melihat halilintar di langit, ia mengeluarkan jaket agar dikenakan oleh putrinya, tidak sampai disitu saat si putri naik di atas sepeda motor, sang ayah pun menutupi dia dengan jas hujan besarnya sampai di tujuan.
Seketika itu Tuhan mengajarkan saya sesuatu, bahwa dalam kehidupan kita di dunia ini ada begitu banyak “halilintar dan hujan” masalah. Kita kadang merasa letih lesu dan ingin menyerah menghadapi berbagai tantangan yang muncul belakangan ini. Kita mungkin merasa sendirian dan tak ada yang perduli.
Hari ini ada kabar baik bagi kita semua bahwa Tuhan sangat memperdulikan kita. Ia bukan saja menantikan kita, Ia berjanji dan berkata,”Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Ini merupakan jaminanNya, meski kita merasa sendiri dan tengah terpuruk, Ia ada beserta kita.
Tuhanlah yang akan menolong keluar dari setiap permasalahan dan keadaan yang rumit sekalipun. Datanglah padaNya, sebab Ia sangat dekat kepada orang-orang yang tengah patah hati, putus asa dan hancur. Ia akan memberikan rasa aman dan damai sejahtera dalam lubuk hati kita. Dan bukan itu saja Ia akan menolong kita sampai akhir tujuan hidup kita.

Doa: Tuhan Yesus, tolong kami agar senantiasa dekat denganMu, baik di kala suka maupun duka. Amien.

Firman Tuhan: Mazmur 36:6-13

JANGAN SELINGKUH



JANGAN SELINGKUH

“Janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.” (Efesus 4:30)

Sepasang kekasih yang telah menjalin cinta selama 2 tahun, tengah membicarakan dan merencanakan pernikahan mereka. Wajah si gadis nampak sangat bahagia membayangkan dirinya tengah berjalan menuju altar mimbar gereja untuk melepaskan masa lajangnya dan membina rumahtangga yang baru bersama sang kekasih, pujaan hatinya.
Acara pernikahan mereka akan berlangsung seminggu lagi, sang calon mempelai wanita saat itu tengah memeriksa kesiapan gaun pengantinnya. Ia sangat puas dengan hasil sang perancang. Sesudah itu ia merasa lapar dan singgah di sebuah café untuk makan siang.
Setelah memesan makan siang, ia melihat sang pujaan hati ternyata tengah duduk pula di café tersebut. Hatinya gembira ingin memberikan kabar terakhir persiapan pernikahan mereka. Saat ia menghampiri, sang kekasih nampak sangat terkejut, wajahnya pusat pasi. Di saat yang bersamaan muncul pula seorang wanita lain yang cantik, dan sambil memeluk pria tersebut, wanita itu memanggilnya “sayang”. Impian indah tentang pernikahan berubah menjadi sebuah mimpi buruk di siang bolong. Sang kekasih ternyata sebenarnya memiliki kekasih lain…..ia berselingkuh di belakang sang mempelai wanita.
Kala kita beroleh kasih karunia Tuhan dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita pun dijadikan mempelai wanitaNya dan IA sebagai mempelai pria kita. Tuhan sangat mengharapkan agar kita sebagai “mempelaiNya” mempersiapkan diri berhiaskan kekudusan dan keanggunan dengan hidup mentaati firmanNya. Dalam kehidupan kita mengiring Tuhan, akan datang banyak godaan. Kita membutuhkan Roh Kudus sebagai Penolong untuk dapat tetap hidup dalam kebenaran. Jangan selingkuh!!!

Doa: Tuhan Yesus, tolonglah kami agar kami tetap setia dan bertumbuh di dalam Engkau. Amien.

Firman Tuhan: Efesus 4:17-32

Rabu, 14 April 2010

SAAT JALANAN BANJIR


SAAT JALANAN BANJIR

“Sebab AKU ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKU mengenai kamu…” (Yeremia 29:11a)

Hujan kembali mengguyur kota Bandung, beberapa bagian tampak mulai banjir sebab ada banyak saluran pembuangan yang tersumbat. Siang itu aku tengah menggunakan angkot menjemput anak kami di sekolah. Aku sudah siap menghadapi keadaan hujan dengan membawa jas hujan dan payung. Kulihat angkot sudah mengarah ke dekat sekolah anakku dan kuberteriak,”Kiri, Pak!” Bukannya berhenti angkot itu malah maju sedikit lebih jauh dari harapanku. Aku pun segera turun dengan “sedikit rasa jengkel”, saat kuturun barulah kumengerti mengapa supir angkot itu berhenti sedikit jauh dari lokasi tadi. Ternyata jalanan banjir dan lokasi dimana ia berhenti lebih tinggi hingga aku tidak perlu terjebak banjir dan basah kuyup. Supir itu sudah melihat ada banjir di depan kami dan ia ingin memberikan layanan terbaik bagi aku selaku penumpang. Akibat keterbatasanku, aku sempat salah sangka terhadap supir tersebut.
Dalam kehidupan kita sering kali, kita merasakan rencana kita tidak berjalan sesuai rencana kita. Padahal kita berpikir bahwa kita sudah menjadi seorang Kristen yang baik. Tetapi kemudian timbul “badai” dalam kehidupan, kita marah, kesal dan kehilangan harapan. Kita mulai mempertanyakan kebaikan dan kesetiaan Tuhan.
Saudaraku bila sesuatu terjadi tidak sesuai harapan atau rencana kita, jangan serta merta kita menyalahkan Tuhan. Tuhan tahu yang terbaik bagi kita, kita tidak tahu bahaya di depan kita tetapi Dia Maha Tahu. Berserahlah pada pimpinan Roh Kudus sebab IA yang akan memimpin kehidupan kita memasuki rencanaNya yang sempurna. Di dalam Tuhan selalu ada harapan baru, meski kondisi sekeliling kita bergoncang.

Doa: Tuhan Yesus, ampunilah kami yang sering mengeluh dan mempertanyakan kebaikanMu. Jadilah kehendakMu atas hidup kami sebab rencanaMu itu indah bagi kami semua. Amien

Firman Tuhan: Yeremia 29:11-13

MA, AKU HAMIL?!


MA, AKU HAMIL?!

“Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju…” (Yesaya 1:18a)

Sore itu Ibu Conny (seorang single parent) baru saja pulang dari kantornya, tubuhnya lelah dan ingin rasanya untuk segera mandi agar segar kembali. Saat ia baru saja masuk rumah, ia disambut tangis isak putrinya semata wayang. Putri menangis dan terus menerus meminta maaf pada Mamanya. Sang Mama bingung, kenapa buah hatinya Putri meminta maaf sampai seperti itu.
Ibu Conny mengajak Putri untuk duduk dan menceritakan duduk masalahnya. “Ada apa, sayang? Mama tidak mengerti memangnya Putri sudah buat apa?” Putri tidak berani menatap sorotan mata Mama tercinta. Ia merasa sudah sangat berdosa dan kotor, diiringi dengan tangisan Putri berujar,”Mama, maafin Putri….Putri hamil….” Ibu Conny sangat terkejut bagaikan tersambar petir di sore hari. Seluruh sendi tubuhnya terasa lemas seketika itu juga.
Ibu Conny merasa marah dan kecewa terhadap Putri, anak kesayangannya. Ingin rasanya ia marah dan menjambaki rambut anaknya itu. Tetapi saat ia melihat bagaimana anaknya menangis di kakinya dengan ratapan penuh penyesalan. Hatinya pun iba, ia segera memeluk anaknya dan menangis bersama.
Kesalahan sudah terjadi tetapi Ibu Conny menyadari bila ia memarahi Putri hanya akan memperkeruh keadaan dan membuat anaknya depresi. Maka ia menerima kejadian itu dan menata kembali kehidupan anaknya tercinta. Dengan kasih sayang ia mengampuni, menerima anak dan calon cucunya. Putri pun belajar dari kesalahan untuk tidak mencari kasih sayang dari manusia, yng akhirnya memperdayainya.
Kita mungkin telah melakukan yang fatal sebagaimana Putri, datanglah pada Tuhan sebab Ia bukan saja mengampuni dosa kita tetapi akan memulihkan kembali. Kita harus belajar kesalahan untuk bertumbuh lebih baik lagi di dalam Tuhan.

Doa: Tuhan ampuni segala dosa dan kesalahan yang telah kubuat. Basuhlah aku dan sucukanku lagi. Amien

Firman Tuhan: Yesaya 1:16-18

Selasa, 13 April 2010

KETUKAN DI TENGAH MALAM


KETUKAN DI TENGAH MALAM

“Ibadah yang murni….mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahn mereka” (Yakobus 1:27)

“Tok..tok..tok..!” terdengar ketukan di pintu rumah kami. Kulirik jam alarm…ya ampun, pukul 2 dini hari, siapa yang bertamu di tengah malam seperti ini? Sambil mengantuk kulangkahkan kakiku menuju pintu dan ternyata Mama dan dua keponakanku. Aku terkejut,”Lho Mama, ada apa? Kok tengah malam kesini?” Mama menangis sambil memeluk diriku dengan erat. Dalam kebingunganku aku memeluk Mama dengan erat pula dan coba menenangkannya.
Mama selama ini tinggal di rumah Opa bersama dua keponakanku yang masih kecil. Mereka merupakan anak yatim piatu setelah adikku dan istrinya meninggal beberapa tahun yang lalu akibat kecelakaan lalu lintas. Opa saat ini dalam keadaan sakit parah, dan Om kami sebagai anak laki satu-satunya dalam keluarga Mama takut, bahwa rumah itu akan diwariskan pada Mamaku hingga malam itu, beliau mengusir Mama dan keponakan-keponakanku.
Di tengah malam buta itu, istri dan anak-anakku pun terbangun….kami menangis bersama. Pedih rasanya hati ini ketika nilai kekeluargaan rusak oleh karena warisan.
Kami sendiri merupakan keluarga muda yang belum sepenuhnya mapan secara ekonomi, secara manusia kami tidak sanggup untuk menampung mereka di rumah mungil kami. Tetapi kami membayangkan bila kami yang ada di pihak mereka, apakah yang kami inginkan…? Kami ingin ditolong, maka kami pun menampung mereka dengan kasih, tidak mudah bagi kami untuk bertahan tetapi Tuhan selalu membuka jalan. Meski kami hidup sederhana tetapi kami saling mengasihi dan menerima.
Anda mengalami masalah dan diperlakukan semena-mena? Anda merasa hidup ini tidak adil? Mulailah belajar untuk mengucap syukur sebab ini merupakan proses pendewasaan bagi dirimu di dalam Tuhan. Sudahkah kita jadi pelaku atau hanya sekedar pendengar firman Tuhan.

Doa: Tuhan penuhi kami dengan belas kasihMu hingga tidak hidup egois hanya memikirkan diri sendiri. Amien.

Firman Tuhan: 1 Timotius 5:3-5

KAU SUDAH MAKAN?


KAU SUDAH MAKAN?

Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan (Matius 25:35a)


Hari itu merupakan hari yang amat melelahkan. Malam itu aku ingin segera makan malam dan lalu istirahat. Tiba-tiba istriku datang dan memberitahu bahwa ada jemaat yang datang. Maka kuurungkan niatku untuk makan dan menjumpainya.
Ternyata ia sedang dalam masalah, ia sudah sebulan terkena PHK dari pabrik tempat kerjanya dan belum ada pekerjaan lagi. Sebulan ini ia hanya mengandalkan tabungannya untuk hidup sehari-hari dan hari ini ia benar-benar kehabisan uang. Ia tidak tahu harus kemana atau melakukan apa lagi. Dari sorot matanya, terlihat beban berat yang menekan dan kebingungan. Setelah ia mengeluarkan semua beban dan ketakutannya, tiba-tiba aku terdorong untuk bertanya,”Kau sudah makan?” Lama tak terdengar jawaban darinya. Kuulangi lagi pertanyaanku,”Kau sudah makan?”….”Belum, Pak. Sebenarnya sudah dua hari ini saya belum makan.”
Kutinggalkan ia di ruang tamuku dan meminta istriku untuk mengambilkan makanan. Istriku melangkah mendekat,”Pa, kita juga sudah tidak ada makanan, hanya tinggal makan malammu itu.” Kutatap mata istriku dan berkata,”Tidak apa-apa, Ma, ini juga bentuk pelayanan bagi “anak rohani” kita. Kubawakan makanan baginya, ia makan dengan lahap. Sambil menyantap makan malam itu, air matanya menetes dan tak putus-putusnya ia berkata,”terimakasih ya, Pak” Lapar di perutku sendiri lenyap dan berganti dengan sukacita melihat seseorang dihiburkan dan dicukupkan. Malam itu setelah makan, kuajak dia untuk sementara tinggal di pastori gereja.
Selama ini banyak orang yang hanya memfokuskan diri pelayanan di atas mimbar atau aktivitas gereja lainnya. Lalu banyak orang merasa bahwa dirinya belum layak atau mampu. Hingga akhirnya hanya jadi penghangat bangku gereja. Padahal ada banyak hal praktis yang dapat kita kerjakan untuk menjadi berkat bagi sesama kita. Beri makan yang lapar, beri minum bagi mereka yang haus, beri telinga untuk mendengarkan mereka yang berbeban berat dan lain-lain. Beri dirimu untuk layani Dia maka Ia akan tunjukkan bagaimana caranya. Namun maukah mempersembahkan dirimu bagiNya?

Doa: Tuhan, berikan kepekaan pada diriku agar dapat menjadi berkat bagi kehidupan orang lain. Amien.

Firman Tuhan: Matius 25: 35-40

Senin, 12 April 2010

JOROK


JOROK

Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali ke kubangannya (2 Petrus 2:22)

Suatu hari kami melakukan kunjungan pastoral ke rumah jemaat mengunjungi seorang ibu muda. Saat kami tengah berbincang-bincang, ternyata bayinya menangis akibat buang air kecil. Ia nampak acuh saja dan terus berbincang dengan kami, hingga kusela pembicaraan kami.
“Maaf bu, putranya menangis sebaiknya popoknya diganti dulu.”
“Ah, engga apa-apa,Pak, nanti juga kering lagi.” Istriku pun berbicara, “Jangan dibiarkan bayinya mengenakan popok basah nanti masuk angin.”
Akhirnya ibu muda itu pun mengganti popok bayinya, lalu popok kotor itu pun ia gantung di tali jemuran dan bukannya ia taruh di tempat pakaian kotor.
Sekali lagi kami terkejut dan bertanya,”Lho Bu, popok itu khan kotor mengapa hanya dijemur?”
“Oh..cape BU, kalau harus mencuci popok terus, jadi kalau hanya pipis sih saya jemur saja, baru kalau buang air besar saya cuci….”
Sepulang dari kunjungan ke rumah jemaat itu, sepanjang jalan kumerenung. “Kok, bisa ya, ibu tersebut mengabaikan dan meremehkan kesehatan bayinya?”
Roh Kudus tiba-tiba mengingatkan bagaimana kita selaku anak-anak Tuhan seringkali bersikap seperti ibu muda itu. Seringkali kita sudah tahu bahwa hal itu merupakan dosa dan saat melanggar firman Tuhan, otomatis hati Bapa di surga terluka. Tetapi kita berkompromi dengan dosa kesayangan kita, kita berpikir dapat luput dari hukuman Tuhan.
Tuhan pengasih dan penyayang, Ia mengampuni segala dosa kita. Ia menghendaki kita bertobat dan menjadi ciptaan baru, bukannya bermain-main dengan dosa dan hidup dalam kedagingan.

Doa: Tuhan, ampunilah diriku yang sering bermain-main dengan dosa dan telah menyakiti hatiMU. Amien.

Firman Tuhan: 1 Petrus 13-19

JANGAN BERHENTI BERBUAT BAIK


JANGAN BERHENTI BERBUAT BAIK
“Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, lakukanlah yang baik bagi semua orang!”(Roma 12:17)

Weni hendak pergi untuk berbelanja ke pasar besar, ia hendak membeli beberapa barang untuk keperluan kios tempat usahanya. Baru saja ia menyalakan sepeda motornya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan kedatangan aparat polisi. Aparat tersebut menceritakan bahwa salah seorang sepupunya mengalami kecelakaan lalu lintas. Segera Weni berangkat bersama polisi tersebut ke Rumah Sakit, ternyata kondisinya cukup parah sebab sepupunya mengalami patah tulang pada kakinya dan sepeda motor yang digunakannya ternyata pinjaman seorang temannya. Celakanya sepeda motor itu raib digondol maling saat kecelakaan terjadi.
Weni segera menelpon orangtua sepupunya yang berada di luar kota tetapi tidak ada tanggapan sedang kakaknya pun mengatakan bahwa ia tidak punya dana untuk membiayai adiknya yang mengalami kecelakaan. Weni menjadi bingung harus bagaimana, sebab paman dan bibinya tidak mengangkat telponnya sepanjang malam itu dan kakak kandung sepupunya pun tak peduli. Ia berdoa meminta hikmat dari Tuhan. Lalu ia pun akhirnya menggunakan modal usahanya untuk membayar biaya rumah sakit dan berbicara secara baik-baik pada pemilik sepeda motor yang raib itu.
Weni dapat saja lepas tangan untuk masalah sepupunya itu tetapi sebagai anak Tuhan, belas kasih Tuhan mengalir dalam hatinya. Ia teringat kisah Yesus yang menyembuhkan 10 orang kusta tetapi hanya satu yang kembali dan berterimakasih padaNya. Itulah teladan Kristus yang diberikan pada kita.

Doa: Tuhan, berikan pada kami belas kasihMu terhadap sesama kami yang membutuhkan. Amien

Firman Tuhan: Lukas 17:11-19

KINI ANAKKU DAPAT BERBICARA


KINI ANAKKU DAPAT BERBICARA

Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmatNya selalu baru tiap pagi (Rat 3:22-23a)

Beberapa tahun lalu aku mengikuti sebuah pelatihan di luar kota. Suatu pagi aku menelpon rumah untuk menanyakan keadaan istri dan putraku yang baru berusia 3 tahun saat itu. Untuk beberapa saat aku larut dalam perbincangan dengan istriku, sampai ia berkata,”Pa, ada seseorang yang mau berbicara denganmu.” Aku sedikit terkejut siapa yang hendak berbicara denganku sepagi ini? Lalu terdengar suara anak kecil,”Pagi, Papa, Philip sayang Papa.” Sebuah kalimat yang sangat singkat dari putraku namun aku sangat bangga dan gembira, putra kesayanganku dapat berbicara dengan lancar. Ia kini sudah dapat berkomunikasi dengan kami. Wouw, sungguh gembira kini dapat berkomunikasi dengannya.
Dalam tahun-tahun pertumbuhan kita sebagai anak Tuhan, Bapa di surga pun sangat menanti-nantikan kita untuk datang padaNya. Ia sangat merindukan suatu hubungan komunikasi yang intim. Apakah kita sudah menyediakan waktu untuk berkomunikasi denganNya melalui doa dan pembacaan Firman Tuhan? Saat kita mulai berdoa, membaca Firman Tuhan dan menerapkan setiap kebenaran dalam kehidupan maka niscaya akan terjadi pertumbuhan dalam pribadi kita. Kita akan mulai bertumbuh dewasa di dalam Tuhan bila kita mau mengambil langkah untuk bertumbuh di dalam anugerahNya.
Sebagaimana setiap pertumbuhan dalam diri putraku membuatku bangga dan gembira, terlebih lagi Bapa surgawi. Ia sangat bersukacita saat kita mulai datang padaNya setiap hari, meminta pimpinan dan bimbinganNya. Saat kita menyerahkan hari yang baru ini ke dalam tanganNya maka Ia akan turun tangan membimbing dan menolong kita menjalani kehidupan. Mari, jangan ragu lagi hampiri Tuhan di hari yang baru sebab Ia sangat merindukan dan menantikan kehadiranmu.

Doa: Tuhan, ajarkan aku berdoa hingga kudapat lebih dekat lagi denganMU. Amien

Firman Tuhan: Ibrani 10:19-22

Minggu, 11 April 2010

BONEKA SPONGEBOB


BONEKA SPONGEBOB

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu…”(Matius 7:7a)

Aku teringat suatu kali, putra kami, meminta boneka Spongebob sesudah menonton film kartun kesukaannya itu. “Pa..Ma, boleh tidak…Philip membeli boneka Spongebob?” Kami saling berpandangan,”Nanti ya..Papa dan Mama belum ada uang, tapi pasti kalau ada kami belikan.” Wajahnya berseri-seri,”Terimakasih Papa..Mama…” Ia memeluk kami dengan penuh kasih sayang.
Selama minggu itu, ia selalu bercerita pada teman-temannya di TK bahwa Papa dan Mama akan membelikan baginya sebuah boneka Spongebob. Ia belum mendapatkannya tetapi seolah boneka itu sudah ia miliki. Akhir pekan kami membawanya ke toko mainan dan membeli boneka itu. Sukacitanya penuh, selama seminggu ia sudah mendambakannya dan kini harapannya terwujud.
Kami belajar sesuatu dari kejadian itu, kami belajar untuk memiliki iman seperti seorang anak kecil (a simple faith). Keantusiasan seorang anak yang percaya bahwa bila orangtuanya berjanji cepat atau lambat, janji itu akan ditepati. Bila apa yang diminta tidak sesuai maka orangtua akan menjelaskan mengapa belum diberikan.
Tuhan akan memberikan apa yang kita pinta sesuai dengan kasih karuniaNya. Ia tidak akan memberikan sesuatu yang dapat menghancurkan diri kita. Bila kita berdoa dan memohon sesuatu, mintalah dengan antusias dan percaya bahwa Ia akan memberikan atau menjawab doa kita pada waktuNya. Ingat ada tiga jawaban Tuhan, Ya, Tidak dan Tunggu. Saat menantikan jawaban doa, mengucap syukurlah senantiasa sebab rencanaNya selalu indah bagi kita.

Doa: Tuhan, kami mengucap syukur sebab Kau adalah Allah yang mendengar dan menjawab doa-doa kami. Amien.

Firman Tuhan: Matius 7:7-11

Jumat, 02 April 2010

More GREAT QUOTES


More GREAT QUOTES
-Sermonindex.net

"Cheap grace is the preaching of forgiveness without requiring
repentance, baptism without church discipline, Communion without
confession, absolution without personal confession. Cheap grace is
grace without discipleship, grace without the Cross, grace without
Jesus Christ, living and incarnate.
Cheap grace is grace without discipleship, grace without the cross,
grace without Jesus Christ, living and incarnate.
Costly grace is the treasure hidden in the field; for the sake of it a
man will gladly go and sell all that he has. It is the pearl of great
price to buy which the merchant will sell all his goods. It is the
kingly rule of Christ, for whose sake a man will pluck out the eye
which causes him to stumble, it is the call of Jesus Christ at which
the disciple leaves his nets and follows him."
-Dietrich Bonhoeffer, The Cost of Discipleship.

"Everyone gives their life for what they believe.
Sometimes people believe in little or nothing and yet they give their
lives to that little...or nothing.
One life is all we have, we live it and it's gone.
What do you live for?" - Joan of Arc

"God is most glorified in us when we are most satisfied in Him."
- John Piper

"Safety is not the absence of danger, but the presence of God"
-unknown

"Cowards never won heaven. Do not claim that you are begotten
of God and have His royal blood running in your veins unless you
can prove your lineage by this heroic spirit: to dare to be holy in
spite of men and devils." - William Gurnall.