Selasa, 31 Maret 2009

Problem dari Tuhan, Iblis atau diri kita?


Problem, dari Tuhan, Iblis atau kebodohan kita?


Siapa menyukai masalah? Siapa yang mau menyerupai Kristus? Siapa yang mau menjadi dewasa dalam Kristus? Ingat saat anda bersekolah? Apakah keinginan anda naik kelas atau tinggal kelas?

Bahan bacaan: Yak 1:12-15.
Pencobaan diizinkan Tuhan untuk mendewasakan kita dalam Kristus dan menguji kita sudahkah kita menerapkan semua kebenaran yang telah kita dengarkan dan pelajari selama ini. Sangat mudah kita membicarakan tentang mengasihi dan mengampuni namun apakah anda sendiri sudah dapat menerapkannya? Kita mungkin sudah mendengarkan khotbah mengenai hal tersebut namun Tuhan ingin anda menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Problem, dalam bahasa Yunani, adalah Proballein; pro berarti forward/maju, sedang ballein berarti to drive/ to throw (menjalankan/menggerakkan/merangsang/melempar/melepaskan).
1.Pencobaan membuat kita “teguh” dalam Tuhan atau tahan uji. “Emas” semakin dipanaskan semakin murni (menjadi lembek dan mudah dibentuk, emas cair itu nampak transparan)
2.Menerima mahkota kehidupan sebagai upah ketaatan kita pada Firman saat mengalami ujian.

Yak 1:13, mengajarkan bahwa saat berada dalam ujian jangan salahkan Tuhan atau bahkan Iblis.
Yak 1:14, kita dicobai oleh keinginan/kebiasaan kita sendiri.

Apa yang harus kita lakukan saat ada dalam masalah:
Mendekatlah pada Tuhan sebab Ia mau meberikan kelegaan (Mat 11:28). Jangan lari dari masalah dan menumpahkannya pada hal yang lain. Banyak orang yang bermasalah bikin masalah, contohnya menggosipkan orang lain, belanja tak terkendali, makan tak tahu takaran alias gelojoh, bermalas-malasan berhari-hari, menyalahkan orang lain, dstnya.
Percayalah dan serahkanlah beban kita seutuhnya pada Tuhan Yesus. Saat kita angkat tangan, Ia akan turun tangan.
Marilah (Mat 11:28), merupakan kata ajakan. Tuhan tahu saat kita berjalan bersamaNya di muka bumi ini, kita akan mengalami “beban berat” dan Ia mengundang kita untuk datang padaNya tanpa perasaan sungkan/ takut/tidak percaya. Undangan ini bagi semua anak Tuhan yang letih lesu dan berbeban berat. Dia tahu selama kita hidup di muka bumi ini kita akan menghadapi masa-masa sukar. (1 Kor 10:13). Janji Tuhan adalah kelegaan bagi setiap anakNya yang berserah padaNya.

Bagaimana pandangan kita terhadap problem saat ini?

Kita dapat menanggapinya dengan cara Tuhan atau cara sendiri. Ingat peristiwa Daud mengalahkan Goliat? Kebanyakan orang Israel sudah ketakutan menghadapi Goliat, mengapa sebab mereka melihat betapa besarnya Goliat. Namun Daud melihat betapa besarnya Tuhan yang menyertai dia. Hingga dalam kacamata Daud, ia bersyukur Goliat besar sebab tidak mungkin ia akan meleset saat melempar umban.

Dunia menghendaki solusi instant, tapi dalam realita kehidupan tidak ada yang namanya solusi instant. Sebab kehidupan merupakan sebuah proses atau perjalanan…tidak ada short cut/jalan pintas.

Ingatlah senantiasa bahwa:
Tuhan menggunakan problem berat untuk memperbesar kapasitas iman kita.
Tuhan mengurapi kita (Yes 61) dan menyertai kita setiap hari.
Selalu focus pada Tuhan, sebagai sumber kekuatan (Flp 4:13)
Berbahagialah orang yang bertahan dalam cobaan (Yak 1:12)

Senin, 16 Maret 2009

SIAPAKAH ORANG FASIK?


SIAPAKAH ORANG FASIK?

Bacaan Firman Tuhan: Mzm 50:16-22

Orang fasik (Alkitab NIV, wicked = jahat, keras, nakal)

Kriteria orang fasik:
Suka menyelidiki Firman Tuhan (ayat 16)
Suka mengutip Firman Tuhan (ayat 16)
Tidak mau ditegur Firman Tuhan (ayat 17)
Tidak mau menerapkan Firman Tuhan (ayat 17)
Kompromi dengan dunia yang korup (ayat 18)
Kompromi dengan hawa nafsu (ayat 18)
Suka memfitnah/ menggosipkan orang lain/ berbicara sembarangan (ayat 19)
Suka berdusta/menipu (ayat 19)
Suka menjelekkan keluarga sendiri (ayat 20)
Meremehkan Tuhan (ayat 21)

Apakah anda termasuk criteria orang di atas?
Jadilah pelaku Firman Tuhan.(Yak 1:21-25)
Tidak kompromi dengan Firman Tuhan (1 Yoh 2:3-6, 15-17)
Kuasai lidah (Yak 3:1-2, 5)
Tinggikan Tuhan dalam takut akan Tuhan (Why 4:8-11, 5:8-14)

Langkah awal adalah:
Jadikan Yesus Kristus, Tuhan atas seluruh hidupmu (Why 3:20)

Banyak orang percaya hanya menjadikan Tuhan Yesus menjadi Juruselamatnya tetapi tidak sebagai TUHAN. Sebab itu kita “meremehkan” Tuhan, seolah Dia adalah “jin dalam botol” atau lampu Aladin. Kita ada dan ditebus untuk melakukan tujuan yang Tuhan tetapkan bagi kita. Bukan sebaliknya dengan berupaya Tuhan menuruti dan menyetujui apa yang kita hendak capai.
Kita harus berbalik dari jalan yang jahat di mata Tuhan, sebab hati kita sangat licik (Yer 17: 9-10, Ams 14:12), sebab jalan orang fasik menuju kebinasaan. (Mzm 1:6)

Minggu, 01 Maret 2009

Keintiman Dengan Tuhan


INTIMACY WITH GOD

Tuhan menciptakan segala sesuatu terlebih dulu, baru Ia ciptakan manusia dihari terakhir (Kej 1:1-2:3)
Tuhan lalu memberi sebuah tugas yang menjadi destiny/tujuan dalam hidup manusia (Kej 1:28, 2:15)
Tuhan memprakarsai hubungan (Kej 1:28, 2:8, 2:15,18)

Saat dosa memutuskan hubungan atau ketika “ego” ingin jadi “tuhan” bagi diri kita sendiri maka:
Tuhan bertindak dengan memprakarsai rekonsiliasi (Kej 3:8-9, Yoh 3:16)
Dosa menghambat hubungan (Mzm 24:3-4)
Tuhan membuka jalan melalui kematianNya (Ibr 10:19-20)
Ia ingin kita selalu dekat denganNya (Luk 15:11-32, Rm 8:15, Gal 3:26)

Hari ini Ia mengundang kita untuk datang dalam hadiratNya lagi:
Dalam hadirat Tuhan ada (Mzm 73:17a, 21-25)
Kemerdekaan dari keegoisan
Janji Tuhan
Nasehat Tuhan
Tuntunan Tuhan
Yesus sebagai Tuhan dan Raja atas hidup kita kembali