Sabtu, 27 September 2008

JADI CIPTAAN BARU


JADI CIPTAAN BARU

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru (2 Kor 5:7a)

Edu merupakan seorang pemimpin pujian di salah satu gereja yang pernah saya layani. Suatu hari ia menghubungi saya dan meminta waktu untuk berbincang-bincang. Akhirnya kami bertemu dan berbincang-bincang, dan ia membuat sebuah pengakuan yang cukup mengejutkan. Ia mengakui dirinya sebagai seorang gay.
Ia menceritakan bahwa suatu kali pada masa remajanya, ia pergi camping dengan beberapa teman prianya. Entah setan apa yang merasuki diri mereka, pada tengah malam itu beramai-ramai mereka melecehkan dan memperkosa Edu. Saat itulah harga diri Edu hancur, ia merasa pria macam apa dia ini. Mengapa tidak dapat melindungi diri sendiri. Ia marah pada teman-temannya, marah pada diri sendiri dan marah pada Tuhan. Sejak itu akhirnya ia memilih menjadi seorang homoseksual, ia berpikir bagaimana ia dapat melindungi seorang wanita bila ia sendiri sebagai seorang pria tidak dapat melindungi dirinya sendiri. Ia berpikir bahwa ia butuh perlindungan pria lainnya.
Edu tetap rajin ke gereja bahkan terlibat pelayanan, namun ia tidak berani terbuka sebab takut akan ditolak. Ia resah dan sadar bahwa jalan yang ia tempuh salah. Namun apakah Tuhan mau benar-benar menerima dan merubahnya? Pada siapa ia dapat terbuka?
Sore itu kami sama-sama duduk di kaki Tuhan, merenungkan setiap kebenaran, penerimaan dan kuasa Kristus yang ajaib. Saat Edu memilih untuk memaafkan ketidakberdayaannya saat kejadian itu, teman-temannya dan meminta ampun pada Tuhan karena ia pernah kecewa pada Tuhan, dan kami berdoa meminta pemulihan dari Tuhan sesuatu terjadi. Edu merasakan beban yang selama ini menghimpit dia terangkat dan ada aliran-aliran dalam dirinya yang memberikan damai sejahtera.
Beberapa hari lalu Edu menghubungiku,”Pak, saya sekarang sudah bertunangan dan siap menikah….dengan wanita….dengan wanita. Terimakasih Pak, kini saya sungguh merasakan menjadi ciptaan yang baru, menjadi pria sejati.”
Tuhan sanggup mengubahkan apapun yang terjadi dalam hidup kita.

Doa: Terimakasih atas kuasaMU yang dasyat yang dapat mengubahkan apapun situasi yang kami hadapi saat ini. Amien

Firman Tuhan: 2 Korintus 5:15-17

Rabu, 24 September 2008

KINI ANAKKU DAPAT BERBICARA


KINI ANAKKU DAPAT BERBICARA

Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmatNya selalu baru tiap pagi (Rat 3:22-23a)

Beberapa tahun lalu aku mengikuti sebuah pelatihan di luar kota. Suatu pagi aku menelpon rumah untuk menanyakan keadaan istri dan putraku yang baru berusia 3 tahun saat itu. Untuk beberapa saat aku larut dalam perbincangan dengan istriku, sampai ia berkata,”Pa, ada seseorang yang mau berbicara denganmu.” Aku sedikit terkejut siapa yang hendak berbicara denganku sepagi ini? Lalu terdengar suara anak kecil,”Pagi, Papa, Philip sayang Papa.” Sebuah kalimat yang sangat singkat dari putraku namun aku sangat bangga dan gembira, putra kesayanganku dapat berbicara dengan lancar. Ia kini sudah dapat berkomunikasi dengan kami. Wouw, sungguh gembira kini dapat berkomunikasi dengannya.
Dalam tahun-tahun pertumbuhan kita sebagai anak Tuhan, Bapa di surga pun sangat menanti-nantikan kita untuk datang padaNya. Ia sangat merindukan suatu hubungan komunikasi yang intim. Apakah kita sudah menyediakan waktu untuk berkomunikasi denganNya melalui doa dan pembacaan Firman Tuhan? Saat kita mulai berdoa, membaca Firman Tuhan dan menerapkan setiap kebenaran dalam kehidupan maka niscaya akan terjadi pertumbuhan dalam pribadi kita. Kita akan mulai bertumbuh dewasa di dalam Tuhan bila kita mau mengambil langkah untuk bertumbuh di dalam anugerahNya.
Sebagaimana setiap pertumbuhan dalam diri putraku membuatku bangga dan gembira, terlebih lagi Bapa surgawi. Ia sangat bersukacita saat kita mulai datang padaNya setiap hari, meminta pimpinan dan bimbinganNya. Saat kita menyerahkan hari yang baru ini ke dalam tanganNya maka Ia akan turun tangan membimbing dan menolong kita menjalani kehidupan. Mari, jangan ragu lagi hampiri Tuhan di hari yang baru sebab Ia sangat merindukan dan menantikan kehadiranmu.

Doa: Tuhan, ajarkan aku berdoa hingga kudapat lebih dekat lagi denganMU. Amien

Firman Tuhan: Ibrani 10:19-22

SAKIT....PAPA!


SAKIT…. PAPA

“AKU mengasihi kamu” (Maleakhi 1:2a)

“Papa..tolong..Papa…tolong!” terdengar teriakan anak kecil dari halaman depan rumah. Sang ayah bergegas berlari mendengar seruan dan tangisan anaknya. Anaknya terjatuh saat coba memanjat pagar kayu, segera sang ayah memeriksa kakinya. Ternyata ada serpihan kayu pagar yang masuk ke dalam betis anaknya. Segera sang ayah membawa putranya masuk, membersihkan lukanya dengan air bersih, dengan sigap ia mengambil peniti dan pinset. Lalu sang ayah berkata,”Nak, ini akan terasa sedikit sakit tetapi Papa harus mengeluarkan serpihan kayu ini agar tidak terjadi infeksi,ya.” Saat sang ayah berupaya mengeluarkan serpihan kayu dari betis anaknya, sang anak berpikir bahwa pasti papa sudah tidak sayang lagi padanya. Sebab ia mengizinkan rasa sakit ini mendera dirinya. Anak itu tidak tahu, bahwa saat ayahnya coba mengorek keluar serpihan kayu itu, ia meneteskan air mata sambil berkata dalam hatinya,”Tuhan kalau boleh biar aku saja yang merasakan sakitnya luka ini, aku tidak tega tapi kayu ini harus dikeluarkan dari kaki anakku.”
Berapa banyak di antara kita yang pernah terluka hatinya? Saya rasa kita semua pernah mengalami bagaimana rasanya disakiti, dilukai, dikhianati dstnya. Saat itu pula kita berseru agar Tuhan memulihkan setiap bentuk luka yang ada dalm hati. Namun saat Tuhan mau menyembuhkan luka itu, Ia meminta kita untuk mengampuni orang tersebut. Acap kali kita berargumentasi dengan Tuhan mengapa kita enggan mengampuni orang tersebut. Kita pun berpikir bahwa Tuhan tidak mengerti betapa terlukanya hati kita. Padahal Tuhan tahu apa yag kita telah lalui dan satu-satunya cara agar kita pulih lagi adalah dengan mengampuni orang yang telah melukai kita bahkan memberkati mereka.
Tuhan tahu pergumulan kita yang Ia kehendaki adalah kita taat padaNya, sebab Ia sangat mengasihi kita. Saat kita berkata “ya” padaNya, maka berkat-berkat Tuhan akan tercurah bagi kita.

Doa: Tuhan, tolong kami agar dapat mengampuni setiap orang yang telah melukai kami hingga kami dapat mengalami kasihMu lebih lagi.

Firman Tuhan: Matius 5:43-48, 6:14-15

KAU SUDAH MAKAN?


KAU SUDAH MAKAN?

Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan (Matius 25:35a)


Hari itu merupakan hari yang amat melelahkan. Malam itu aku ingin segera makan malam dan lalu istirahat. Tiba-tiba istriku datang dan memberitahu bahwa ada jemaat yang datang. Maka kuurungkan niatku untuk makan dan menjumpainya.
Ternyata ia sedang dalam masalah, ia sudah sebulan terkena PHK dari pabrik tempat kerjanya dan belum ada pekerjaan lagi. Sebulan ini ia hanya mengandalkan tabungannya untuk hidup sehari-hari dan hari ini ia benar-benar kehabisan uang. Ia tidak tahu harus kemana atau melakukan apa lagi. Dari sorot matanya, terlihat beban berat yang menekan dan kebingungan. Setelah ia mengeluarkan semua beban dan ketakutannya, tiba-tiba aku terdorong untuk bertanya,”Kau sudah makan?” Lama tak terdengar jawaban darinya. Kuulangi lagi pertanyaanku,”Kau sudah makan?”….”Belum, Pak. Sebenarnya sudah dua hari ini saya belum makan.”
Kutinggalkan ia di ruang tamuku dan meminta istriku untuk mengambilkan makanan. Istriku melangkah mendekat,”Pa, kita juga sudah tidak ada makanan, hanya tinggal makan malammu itu.” Kutatap mata istriku dan berkata,”Tidak apa-apa, Ma, ini juga bentuk pelayanan bagi “anak rohani” kita. Kubawakan makanan baginya, ia makan dengan lahap. Sambil menyantap makan malam itu, air matanya menetes dan tak putus-putusnya ia berkata,”terimakasih ya, Pak” Lapar di perutku sendiri lenyap dan berganti dengan sukacita melihat seseorang dihiburkan dan dicukupkan. Malam itu setelah makan, kuajak dia untuk sementara tinggal di pastori gereja.
Selama ini banyak orang yang hanya memfokuskan diri pelayanan di atas mimbar atau aktivitas gereja lainnya. Lalu banyak orang merasa bahwa dirinya belum layak atau mampu. Hingga akhirnya hanya jadi penghangat bangku gereja. Padahal ada banyak hal praktis yang dapat kita kerjakan untuk menjadi berkat bagi sesama kita. Beri makan yang lapar, beri minum bagi mereka yang haus, beri telinga untuk mendengarkan mereka yang berbeban berat dan lain-lain. Beri dirimu untuk layani Dia maka Ia akan tunjukkan bagaimana caranya. Namun maukah mempersembahkan dirimu bagiNya?

Doa: Tuhan, berikan kepekaan pada diriku agar dapat menjadi berkat bagi kehidupan orang lain. Amien.

Firman Tuhan: Matius 25: 35-40

Rabu, 17 September 2008

DAVE,I CALL YOU AS AN INTERNET MINISTER


“DAVE, I CALL YOU AS AN INTERNET MINISTER”

(SEBUAH PANGGILAN UNTUK MELAYANI MEREKA YANG TERHILANG & ENGGAN KE “GEREJA”)

Tidak terasa sudah setahun kami berada di kota Bandung. Terkadang aku merasa sedih sebab merasa belum melakukan pelayanan secara optimal karena terkendala oleh faktor keuangan. Namun haruskah itu menjadi suatu alasan untuk tidak melayani Tuhan dengan segenap hati dan kekuatan? Ketika aku membandingkan pelayanan yang kini kukerjakan dengan apa yang selama ini kukerjakan selama di luar kota Bandung, rasanya sangat lambat apa yang kukerjakan disini. Apa yang Tuhan taruhkan dalam hati kami seolah sulit kami kerjakan, tiap kami share dengan organisasi gereja yang ada. Belum ada yang tertarik untuk mendukung kami sepenuhnya, bilamana ada pun mereka menghendaki tenagaku, “sebagai staf gereja” dan melupakan visi yang Tuhan taruhkan dalam hati kami. Haruskah kami menyerah karena masalah uang dan melupakan visi yang Tuhan beri?
Ada rekan-rekan yang mempertanyakan panggilan kami ke kota Bandung, banyak rekan yang menyarankan agar kukembali saja ke Surabaya dimana ada begitu banyak pintu pelayanan dan kesempatan yang dapat mengakomodasi visi tersebut. Kami pun pernah berpikiran begitu kalau boleh jujur. Mungkin kami salah mendengar suara Tuhan. Mungkin kami terlalu emosional. Tapi kota Bandung telah ada dalam hati kami sekeluarga.
Itulah pergumulan kami, kami sangat yakin akan panggilan Tuhan atas hidup kami atas kota Bandung namun mengapa perintisan kami berjalan begitu lambat? Adakah yang salah dengan kami? Apakah kami kurang doa? Apakah kami terlalu eksklusif? Beribu pertanyaan menghujam pikiran kami.
Saat asa mulai hilang dan lemah kekuatan kami, saat itulah Tuhan mulai berbicara pada kami. Saat kami ikut beribadah di GKA Bandung City Blessing, Tuhan berbicara padaku secara spesifik,”Dave, I call you as an internet minister.”
Lalu Tuhan mengingatkanku akan pelajaran yang kudapatkan di Surabaya dua tahun lalu dari Steve Knight yang memiliki pelayanan Cyber ministry, ia seorang pelayan Tuhan yang tergabung dalam pelayanan Billy Graham. Ada banyak pelayanan Kristen melalui media ini namun “really” do something to do outreach (sungguh-sungguh mengadakan penjangkauan) dapat dikatakan jarang atau hanya dilakukan sporadis.
Pada bulan Desember tahun lalu, Christo dari Gereja Oikos Surabaya, memperkenalkanku pada cara penggunaan blog. Sejak saat itu, aku mulai menulis artikel-artikel kembali. Seiring dorongan untuk menulis dari dua temanku Fanny Lesmana (editor Renungan Wanita dll) dan Juanda (editor Tabloid Keluarga) dan dua “bapa rohani”ku, Pr Christopher K dan Ko Sam (Samuel Saputra). Hingga akhirnya aku mulai membuat beberapa blog, mengaktifkan milist yang sudah beberapa tahun lalu aku buat, aktif menulis di beberapa website teman-teman (Pustaka Lewi, Terang Dunia, Sahabat Surgawi, dll) dan melakukan outreach melalui website persahabatan seperti Friendster, Hi5, Tagged, Christian Vibes, dll dan juga menggunakan program chatting untuk membina hubungan, konseling maupun doa. Kendala keuangan untuk start pelayanan pun teratasi. Pelayanan jenis ini tidak memakan biaya sebesar kita merintis persekutuan atau gereja dengan beragam fasilitas yang dibutuhkan.
Tuhan berbicara saat kami menyembah Dia dan semuanya menjadi jelas. Aku kini sadar bahwa Tuhan ingin aku tidak “old fashion”, dan memikirkan pola pelayanan yang itu-itu saja dan mengandalkan pengalaman pelayanan selama 17 tahun terakhir ini. Aku bertobat dan belajar peka, siap untuk taat dan ditertawakan orang sebab lagi-lagi “Dave” punya pelayanan yang aneh dan berbeda.
Waktu kupindah terpikir dalam benakku untuk langsung merintis persekutuan atau gereja bagi anak-anak geng dan subkultur lainnya seperti punk dan sejenisnya namun ternyata first step dari Tuhan berbeda dengan ide baikku. God’s idea is not always same as my good idea (Ide Tuhan tidaklah selalu sama dengan ide baik saya).
Namun buah ketaatan itu indah, melalui pelayanan dunia maya, kita bisa menjangkau seluruh dunia dalam hitungan menit. Ada banyak orang tersentuh melalui tulisan-tulisan dan kesaksian kami, ada banyak orang yang meminta konseling dan dukungan doa, ada yang minta dimuridkan, namun tentu ada juga yang tidak suka dan marah. Semua itu indah, meski banyak orang mempertanyakan pelayanan jenis baru ini. Seperti salah satu mentor saya, Inban C, ajarkan,” Sebagai pemimpin kau tidak bisa menyenangkan semua orang.” Saya menyadari pasti ada pro dan kontra, terlebih bila kita dipanggil untuk melayani kaum terbuang atau marginal dengan cara yang tidak umum pula.
Tuhan mengajarkan pada saya bahwa kini adalah saatnya bagi setiap kita membuka diri terhadap Tuhan dan mulai berpikir “out of the box” (di luar kotak).
Apakah anda tertarik juga untuk menjadi seorang internet minister? Ingat ada begitu banyak orang yang on-line setiap hari. Ada banyak kesempatan bagi anda untuk menjadi saksi Kristus bagi mereka. May God bless us all.

Selasa, 16 September 2008

TERNYATA TAKUT JUGA


TERNYATA TAKUT JUGA

Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya; mereka akan mengusir setan-setan demi namaKU. (Markus 16:17a)

Suatu kali sesudah ibadah dan membantu membereskan peralatan musik, tiba-tiba seekor cicak meloncat dari atas pengeras suara dan masuk ke dalam bajuku. Tidak pelak lagi, aku melompat-lompat dan menarik kemejaku agar cicak itu segera terjatuh keluar. Salah seorang temanku tertawa kegelian melihat tingkah lakuku. Ia lalu berkata,”Wah, payah baru ama cicak aza kamu sudah takut apalagi ama setan?” Aku jengkel juga mendengar komentarnya.
Setelah selesai membereskan peralatan di dalam gereja, kawanku tadi pergi ke toilet dan ternyata lampunya putus hingga di dalam cukup gelap. Terdengarlah dari arah toilet suara temanku yang bernyanyi,”Ada kuasa dalam darahNya, darah domba Allah…” berulang-ulang. Semakin lama semakin keras suaranya….tiba terdengar teriakan,”Dalam nama Yesus..dalam nama Yesus, setan enyahlah engkau!!!!!!” dari arah belakang. Kami semua berlarian ke arah toilet ternyata teman kami lari tunggang langgang dan berteriak akibat kaget saat Pak Salim bagian pemeliharaan gereja tengah coba mengganti lampu toilet. Usut punya usut,ternyata temanku ini takut gelap dan setan. Hingga saat berada di toilet pikirannya sudah membayangkan hal-hal yang menyeramkan.
Berapa banyak di antara kita yang tahu bahwa kita memiliki otoritas atas setan? Saya rasa mayoritas kita sudah pernah mendengar atau membaca akan hal itu, tetapi berapa banyak yang sudah menerapkan atau mengalaminya? Memiliki pengetahuan akan kebenaran itu baik, tetapi yang membuat perubahan adalah bila kita memiliki hubungan dengan Tuhan yang kita sembah. Saat kita dekat denganNya maka kita akan melihat kuasa otoritas Tuhan atas hidup kita secara alami.

Doa: Tuhan, tolong saya untuk bukan saja memiliki pengetahuan akan kebenaran Firman Tuhan namun juga mengalami pribadiMu dalam hidup saya. Amien.

Firman Tuhan: Markus 16: 15-20

JADILAH TERANG



JADILAH TERANG

Kamu adalah terang dunia. (Matius 5:14)

Suasana pasar sangat ramai, hiruk pikuk pedagang maupun para ibu yang sedang melakukan tawar menawar harga. Ya, para ibu harus pandai-pandai melakukan tawar menawar mengingat biaya hidup akhir-akhir ini makin meningkat, padahal pendapatan suami belum kunjung mengalami peningkatan. Bukan hanya para ibu yang dibuat pusing tujuh keliling, para pedagang pun frustasi dengan harga yang makin tinggi ini. Harga berapa yang harus mereka tawarkan pada konsumen sementara harga dari distributor pun sudah tinggi. Semua mengalami tekanan ini hingga terkadang akal bulus dan tipu daya dilakukan demi meraup keuntungan.
Hal ini pun dialami oleh Bu Anto, si penjual tahu. Sebagai seorang pedagang tentu ia ingin untung dan menghasilkan uang banyak. Namun bila ia melihat teman-teman penjual tahu di sekitarnya, mereka menjual tahu berformalin alasannya lebih tahan lama hingga tidak mudah rusak. Ada perang bathin dalam hati Bu Anto, bila melihat apa yang dilakukan pedagang lainnya, ia ingin rasanya mengikuti pola yang sama. Mengejar keuntungan atau hidup benar dihadapan Tuhan dan sesama menjadi sebuah pilihan yang harus dibuatnya. Sebagai anak Tuhan, ia sadar bahwa ia harus menjadi teladan dan terang bagi dunia ini. Biar untung sedikit namun Bu Anto memilih untuk mengikuti jalan Tuhan dan menjadi terang bagi teman-temannya yang curang.
Bagaimana dengan hidup kita? Sudahkan kita menjadi terang di kantor, di pasar, di kampus, atau di manapun kita berada? Atau justru kita malah ikut berkompromi dengan nilai-nilai dunia. Saudariku, kau dipanggil Tuhan untuk menjadi terang dalam dunia ini. Dunia yang membusuk ini, membutuhkan terang Kristus yang ada dalam hidupmu. Jangan halangi sinar terangNya, akibat kompromi dengan dosa.

Doa: Tuhan, tolong saya di hari yang baru ini agar dapat mengambil pilihan yang tepat hingga sinar terang Kristus dapat memancar melalui hidup saya. Amien.

Firman Tuhan: Matius 5:13-16

Kamis, 11 September 2008

SAAT MUSIM GUGUR


SAAT MUSIM GUGUR

Untuk segala sesuatu ada waktunya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. (Pengkhotbah 3:1)

Saat pagi hari kutengah menyapu halaman rumah, banyak sekali dedaunan yang berjatuhan dari pohon jambu air. Jengkel juga rasanya melihat daun bertebaran dimana-mana. Di kala kesal itulah, aku teringat bahwa sebentar lagi akan tumbuh daun yang baru dan lalu masanya tiba dimana pohon itu mulai mengeluarkan buah kembali. Tidak selamanya pohon itu rontok dan tidak sepanjang waktu pohon itu berbuah. Segala sesuatunya ada waktunya.
Begitu pula dalam kehidupan kita, mungkin saat ini kita berada di masa yang menyesakkan, suatu masa yang sulit. Tidak akan untuk selamanya hidup kita susah, bila kita terus berakar dan bertumbuh di dalam Tuhan, pada waktuNya, Ia akan angkat kita. Tuhan telah berjanji akan menjadikan kepala dan bukan ekor. Satu hal yang tak dapat Tuhan lakukan adalah berdusta, bila Ia telah berjanji pada kita, Ia pasti mengerjakannya. Ya, apa yang Ia janjikan pada kita pasti akan terjadi.
Sambil menantikan waktu penggenapan janjiNya itu, kita harus mengerjakan iman kita dengan setia. Dalam masa penantian penggenapan janji itulah Tuhan membentuk kita makin segambar dengan Yesus Kristus. Ingatlah Tuhan tidak pernah terburu-buru dan juga tidak pernah terlambat, tepat pada waktuNya rencana indah itu akan terjadi atas hidup kita.
Jangan kuatir, serahkan semua bebanmu padaNya, sebab Ia perduli bagi setiap kita tanpa pernah memandang bulu. Tidak ada anak emas, semua anak Tuhan berharga dan Ia hendak memberikan yang terbaik bagi tiap kita. Setiap perkara yang terjadi atas hidup kita adalah sebuah pembelajaran, berhenti mengeluh dan mulai ucapkan syukur sebab waktunya akan tiba dimana kita akan terperangah melihat keajaiban Tuhan.

Doa: Tuhan, tolong kami sabar di dalam penantian akan setiap janjiMu dalam hidup kami. Sebab Kau pasti akan jawab doa kami pada waktuMu. Amien.

Firman Tuhan: Pengkhotbah 3:1-11

JANGAN MELAMUN


JANGAN MELAMUN

Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis………… pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)

Temanku mengatakan paling enak melamun, sebab selain gratis dapat berkhayal sesuka hati. Namun temanku yang lain menyatakan bahwa melamun merupakan hal yang berbahaya sebab saat pikiran kosong dan mengembara, Iblis dapat masuk dan memberikan ide untuk berbuat dosa.
Aku setuju dengan rekanku yang kedua, pikiran merupakan “medan peperangan”, bila kita memikirkan yang salah maka pemikiran itu akan menyesatkan kita. Aku teringat suatu kali melihat sobatku yang berwajah masam dan saat kusapa, ia hanya menganggukkan kepala tanpa senyum menghias wajahnya. Lalu aku mulai berpikir mengapa dia bersikap begitu padaku, apa salahku, hingga akhirnya aku mulai jengkel padanya. Pikiranku pun jadi negatif terhadap dia sepanjang malam, keesokan paginya seusai bersaat teduh, aku tergerak untuk menelpon temanku itu.
Saat kutelpon dia, aku bertanya,”Bagaimana kabarmu, sobat?”. Ia pun menjawab,”Baik semuanya, hanya hari ini aku mau ke dokter gigi, aduh….dua hari ini gigiku sakit hingga sulit tidur.” Segera kujadi malu, ternyata wajahnya masam karena sedang sakit gigi. Tidak seharusnya aku melamunkan hal yang buruk tentang dia, namun kutelah izinkan pikiran negatif menguasai pikiranku.
Anda pernah alami pengalaman seperti ini? Bila ya, marilah kita mulai menjaga pikiran kita, jangan biarkan semua pikiran negatif menyerbu diri kita dan menguasai pikiran kita. Biarlah pikiran kita dipenuhi oleh Firman Tuhan, bila kita renungkan kebenaran maka hidup kita akan jadi benar, lebih bahagia, setiap keputusan kita berdasarkan kehendak Tuhan dan bukan opini sendiri yang kadang menyesatkan. Mulai hari ini, mari kita jagai pikiran kita, sebab ingat pikiran adalah “medan peperangan” hidup kita.

Doa: Tuhan, jagailah pikiran kami agar selaras dengan Engkau, jauhkan pola piker negatif dalam hidup kami. Amien.

Firman Tuhan: Filipi 4:4-9

BUNGA DALAM POT


BUNGA DALAM POT

Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus (2 Ptr 3:18)


Pagi hari saat kutengah menyirami bunga, kusadari bahwa tumbuhan ini seharusnya hanya sekedar disirami tiap hari namun perlu pemupukan juga. Tanaman itu mulai bertumbuh dan nampaknya aku juga perlu mengganti potnya. Pot itu terlalu kecil dan akan mematikan pertumbuhan tanaman tersebut. Aku ingin tanaman itu dapat tumbuh optimal, maka kuputuskan pergi ke toko penjualan bunga dan bibit. Lalu kubeli pot yang besar bagi tanamanku, juga sekarung pupuk, tanah segar dan juga beberapa tanaman baru. Sungguh saat kupindahkan tanaman itu dalam pot yang baru dan menyampur komposisi tanah dan pupuk dengan benar sesuai instruksi tukang tanaman, beberapa minggu kemudian nampak pertumbuhan tanaman-tanaman itu. Teras rumah kami makin meriah dan asri dengan adanya tanaman-tanaman itu.
Hidup kita juga perlu senantiasa bertumbuh di dalam Tuhan. Setelah kita diselamatkan oleh Tuhan dari kebinasaan, bukan berarti semua sudah beres. Sama sekali tidak! Tuhan menghendaki kita untuk bertumbuh di dalam kasih karunia dan pengenalan akan Dia. Baik bila setiap hari kita bersaat teduh, membaca Alkitab dan berdoa. Namun Tuhan menghendaki lebih dari sekedar suatu pertemuan rutin, Ia menghendaki kita melibatkan Dia dalam segala aspek kehidupan kita.
Tuhan menghendaki agar kita dengan rela datang padaNya, memberi diri kita untuk dibentuk hari lepas hari menjadi serupa dan segambar dengan Dia. Terkadang Tuhan harus mengizinkan masalah menimpa diri kita agar kita kembali kepangkuanNya. Bukan karena Tuhan jahat sebaliknya karena Ia sangat mengasihi kita dan tidak mau kita binasa. Mari kita sadari bahwa segala sesuatu dalam dunia ini bertumbuh dan hal yang sama juga terjadi dalam kerohanian kita.

Doa: Tuhan, tolong kami untuk dapat terus bertumbuh di dalam Engkau hingga gambar Kristus nampak melalui diri kami. Amien.

Firman Tuhan: 2 Petrus 3:17-18

Selasa, 09 September 2008

SAAT LAMPU PADAM



SAAT LAMPU PADAM

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Mazmur 119:105)

Acara di pesawat TV sangat menarik, kami sekeluarga berkumpul menikmati acara tersebut. Di tengah keasyikan itu, tiba-tiba lampu padam dan tanpa sadar semua mengeluh,”Aaaah!” Lampu padam lagi rupanya, seperti biasa tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Semua sibuk mencari senter ataupun korek api agar paling tidak kami bisa menerangi rumah dengan cahaya. Meski ada pelengkapan elektronik tercanggih dan termahal di rumah pun, semuanya menjadi percuma bila tidak ada aliran listrik.
Begitu pula dalam kehidupan kita, Tuhan telah mengaruniakan banyak talenta maupun karunia bagi kita sebagai anak-anakNya namun bila kita tidak mengindahkannya maka semuanya menjadi tidak berguna. Tuhan menghendaki kita menggunakan semua talenta dan karunia yang Ia berikan agar hidup kita dapat menjadi berkat bagi keluarga kita dan juga tubuh Kristus yang ada di muka bumi. Namun bila kita tidak mau mencari tahu apa talenta dan karunia kita, atau bahkan tidak mau tahu maka semua menjadi sia-sia.
Dosa dan kesukaan daging seringkali menjadi penghalang dalam diri kita yang membuat kita lupa akan kehendak Tuhan atas hidup kita. Perkara dunia menjadi lebih menarik daripada perkara surgawi.
Kebenaran Tuhan seperti pelita dalam kehidupan, saat kita enggan membaca Alkitab dan bersekutu dengan Dia dalam doa, maka pelita kita mudah padam sebab “minyak”nya habis. Tuhan tidak memanggil kita hanya agar beroleh keselamatan kekal dan kelak tinggal di surga. Jauh lebih lagi Ia ingin kita menggunakan seluruh kehidupan kita selama di muka bumi ini untuk menjadi alatNya. Jangan biarkan pelita kehidupanmu padam! Di hari yang baru ini, mari kita mulai dengan permulaan baru bersama Tuhan.

Doa: Tuhan, perbaharui kasihku padaMu, tolong aku menjadi berkat bagi saudaraku yang lainnya. Amien.

Firman Tuhan: 1 Korintus 12:4-31

PERATURAN ADA UNTUK DILANGGAR???



PERATURAN ADA UNTUK DILANGGAR?

"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. (Matius 7:24)

Kemarin siang saat kutengah menjemput anakku di sekolah, kuperhatikan “zebra cross” di depan sekolah. Aku teringat saat dulu sekolah, kami dianjurkan oleh guru menyeberang pada “zebra cross”, sebab disitulah seharusnya kita menyeberang dan seharusnya saat kita melangkah disitu maka semua kendaraan bermotor akan berhenti. Setelah kita sampai diseberang barulah kendaraan tersebut akan bergerak meneruskan perjalanan. Sebuah peraturan universal, yang akan memberikan aturan di jalanan umum dan akan sangat membantu banyak orang. Namun pada kenyataannya meskipun kita sudah menyeberang pada zebra cross tetap kita harus waspada sebab banyak pengendara yang “maju tak gentar”, ngebut seolah jalan raya adalah arena balap F-1 atau ada yang merasa dirinya Valentino Rossi, pembalap sepeda motor terkenal itu. Bila kita berbicara pada masyarakat tentang hal ini, banyak yang berkomentar,”Peraturan ada khan untuk dilanggar.”
Bila itu keluar dari mulut orang yang belum mengenal Tuhan, mungkin itu dapat dimaklumi namun bila mereka yang menyebut diri anak Tuhan, juga menyatakan hal yang sama, ini sungguh menyedihkan. Tuhan Yesus telah memanggil kita menjadi teladan, sebagai Terang dan Garam Dunia. Bila kita pun kompromi dengan nilai-nilai dunia, “APA KATA DUNIA?”
Setiap Minggu mungkin kita pergi ke gereja dan mendengarkan khotbah tetapi berapa banyak kebenaran yang telah jadi bagian dari kehidupan kita? Bila kita hanya suka mendengar khotbah tetapi tidak mau menerapkannya dalam hidup kita maka semuanya percuma saja. Tuhan tidak mencari orang yang memiliki kepala besar (big head) tetapi Ia mencari mereka yang memiliki kebesaran hati (big heart). Hati yang mau dibentuk dan taat padaNya.

Doa: Tuhan tolong kami untuk menjadi pelaku Firman Tuhan dan bukan hanya pendengar apalgi penonton. Bangkitkan kami, ya Tuhan. Amien.

Firman Tuhan: Matius 7:24-27

Minggu, 07 September 2008

I MISS YOU, MOM


I MISS YOU, MOM

Marilah kepadaKU, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Matius 11:28)


Saat sumpek dan kesal, biasanya mama adalah tempat curhat yang paling enak. Mama-ku tak pernah menghakimi, ia hanya mendengarkan dan memberi saran sebagai jalan keluar tanpa pernah memaksakan kehendaknya. Mama adalah tempatku mengeluarkan isi hati yang terdalam, tidak ada rahasia di antara kami. Sampai harinya tiba, Mama dipanggil Tuhan. Kesedihanku adalah kini aku tak punya tempat curhat lagi. Kala masalah datang, kubingung kemana harus berpaling dan berbicara, duniaku terasa goyah dan hancur berkeping. Seandainya, Mama ada…”I miss you, Mom.”
Beban bertambah berat di pundakku, hingga kutersadar bahwa ada Pribadi lain yang sangat mengasihi dan memperhatikanku. Kutahu selama ini bahwa Tuhan perduli namun sungguh-sungguhkah doaku padaNya? Kurenungkan kembali kehidupan doaku, apakah doaku didsari hubungan yang akrab dengan Dia atau hanya sekedar rutinitas agamawi? Kutersadar dan bertobat sebab doa-doaku hanya sebatas “lips service” dan bukan didasari hubungan yang intim. Mama sudah tidak ada namun Tuhan senantiasa besertaku. Ia jauh lebih perduli dan mengasihiku dari siapapun bahkan Mamaku sekalipun.
Berapa banyak diantara kita yang berbeban berat dan membutuhkan teman berbagi. Kadang teman yang kita percayai mengecewakan, dan menggosipkan kita. Namun ingatlah senantiasa bahwa Tuhan itu sangat perduli dan siap mendengarkan kita kapan saja. Dan yang pasti ia tidak akan menggosipkan diri kita sebab kita berharga di mataNya.
Mulai hari ini bila kau berbeban berat dan memiliki masalah datanglah padaNya, sebab ia berjanji memberikan kelegaan bagimu. Kenali Dia, Pribadi yang limpah dengan kasih dan penuh perhatian. God is the best… Tuhan adalah yang terbaik dalam hidup kita.

Doa: Terimakasih atas kasih dan perhatianMu, yang mengatasi apapun. Amien.

FT: Matius 11: 25-30

PAKAI HITAM SIAPA TAKUT


PAKAI HITAM SIAPA TAKUT

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu (Roma 12:2a)

Siapa yang belum pernah terkena ketombe seumur hidupnya? Kadang sangat menjengkelkan bila kita hendak pergi ke undangan dan merencanakan mengenakan pakaian hitam. Saat semua sudah beres lalu kita tersadar di bahu kita sudah banyak “serbuk putih” alias ketombe. Hingga akhirnya untuk mensiasati hal tersebut, kita ganti kostum dengan pakaian lain.
Mengapa ketombe dapat muncul? Ada banyak faktor sebenarnya, ketombe dapat muncul akibat proses cuci rambut yang kurang bersih, shampoo yang tidak cocok, dan lain sebagainya. Namun pasti ada jalan keluarnya, tidak ada yang tak mungkin.
Begitu pula dalam kehidupan kita di dalam dunia, ada begitu banyak filosofi yang nampak baik, pemikiran-pemikiran yang positif, pengajaran-pengajaran yang terdengar bagus namun kita perlu berhati-hati. Bila kita tidak waspada, dapat saja kehidupan kerohanian kita tercemari ajaran dunia dan kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Alkitab yang sebenarnya.
Bagaimana agar kita tidak terkontaminasi perkara dunia ini? Kita perlu “shampoo” yang tepat, tentunya kita perlu Firman Tuhan yang pasti dapat membawa kita pada kebenaran sejati. Kebenaran firman Tuhan akan memerdekakan kita dari setiap belenggu filosofi dunia yang salah.
Sebab itu sangat penting bagi kita semua, untuk memberi diri setiap hari bagi Tuhan dengan mengadakan saat teduh, merenungkan kebenaranNya dan berdoa. Bukan sebagai rutinitas agamawi tetapi komitmen hubungan yang kita bangun dengan Tuhan. Saat kita berjalan senantiasa bersama Tuhan, kita tidak takut lagi pada berbagai pengajaran dunia yang menyesatkan. Kita pun dapat berkata,”Pakai hitam siapa takut.”

Doa: Tuhan, lindungi kami dari berbagai ajaran dunia yang menyesatkan. Bawa kami dalam pengenalan akan FirmanMu yang benar. Amien.

FT: Roma 12:1-2

Kamis, 04 September 2008

SAAT KAU DIPANDANG SEBELAH MATA


SAAT KAU DIPANDANG SEBELAH MATA

Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku (Mazmur 139:13)

Pernahkah anda mengalami saat tengah berkumpul dengan sekelompok orang baru dan kita merasa diacuhkan dan TIDAK diterima? Kita sudah coba untuk berbagi dan menjadi bagian dari mereka. Namun kita merasakan suatu atmosfir penolakan. Mereka seolah menerima kita namun sebenarnya berharap kita segera meninggalkan kelompok tersebut. Bila anda pernah mengalaminya, janganlah cemas dan berputusasa sebab banyak orang yang pernah mengalami hal tersebut, termasuk saya.
Pertama-tama, yang perlu kita ketahui adalah bahwa kita ini unik di mata Tuhan. Tuhan sendiri yang menciptakan kita dan tidak ada seorangpun di muka bumi ini yang benar-benar identik dengan kita meskipun kita anak kembar sekalipun. Siapapun dapat saja menyepelekan kita tetapi ingat kita ini berharga di mata Tuhan. Nama kita terukir dalam telapak tanganNya. Ini adalah hal yang terpenting, yaitu menyadari bahwa meskipun dunia menolakmu tetapi Tuhan menyambutmu sebagai anakNya.
Kedua, ampuni orang yang telah meremehkanmu sebagaimana Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kita. Jangan tinggal dalam kekecewaan dan mengasihani diri sendiri. Lalu berkati mereka agar terus bertumbuh di dalam Tuhan. Saya percaya saat seseorang bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan mereka pun akan berubah menjadi lebih baik.
Ketiga, tunjukkan kasihmu pada mereka, jadilah teladan kasih Tuhan pada dunia. Siapapun yang mengikuti teladan Kristus dalam kehidupannya, pasti akan menghadapi pihak oposisi. Yesus datang untuk menyatakan seperti apa pribadi Tuhan namun saat Ia datang, orang-orang pun menolak Dia. Dunia membutuhkan teladan, jadilah pelaku kebenaran, tetaplah jadi terang yang bersinar dalam kegelapan dan garami dunia yang mulai tawar ini.
Keempat, renungkanlah Firman Tuhan mengenai jati dirimu yang sebenarnya, jangan terus menerus membiarkan kata-kata negatif maupun kejadian buruk yang kau alami memenuhi pikiranmu. Jangan biarkan timbul akar pahit, izinkan Firman Tuhan membebaskanmu. Jadilah dirimu sendiri, sesuai dengan kehendak Tuhan atasmu. Pikiran merupakan medan peperangan, sebab itu penuhi dengan kebenaranNya.

Doa: Tuhan, terimakasih karena Engkau sendiri yang membentuk diriku dan aku ini berharga di mataMU. Amien.

FT: Mazmur 139:1-24

JANGAN....BANG!!!!


JANGAN….BANG

Tuhan, Allahku, kepadaMU aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku (Mazmur 30:3)

Liburan panjang sekolah merupakan saat yang menyenangkan bagi setiap pelajar. Juga bagiku saat itu, rencana liburan ke rumah saudara sepupuku di luar pulau terbayang akan menjadi hari-hari yang menyenangkan. Bermain dan berlarian di pantai yang berpemandangan indah, ombak putih yang belum tercemar sampah dan polusi lainnya. Berfoto-foto ria dengan saudara-saudaraku, pasti akan menjadi liburan yang penuh kenangan indah.
Acara liburan itu diawali sesuai dengan rencanaku, sampai suatu malam saat kutertidur akibat keletihan seharian bermain di pantai. Kurasakan ada tangan-tangan yang menggerayangi tubuhku, apa yang terjadi? Kulihat salah seorang sepupu laki-lakiku, melakukan hal yang tidak senonoh pada tubuhku. Ingin rasanya kuberteriak,”Jangan Bang!” Namun mulutku seperti terkunci, dan di tengah kegelapan malam itu, aku menangis dan terluka dalam batin. Liburanku berantakan dan aku telah dilecehkan saudaraku sendiri. Sejak kejadian itu aku menjadi seorang yang tertutup, kehilangan keceriaan dan membenci pria. Tiap kali ada pria menyatakan cinta padaku, kuselalu mempermainkan perasaan mereka dan lalu memutuskannya. Aku ingin membalas dendam pada kaum pria.
Tanpa tersadar luka dalam batin ini, mempengaruhi hubunganku dengan Tuhan. Sulit rasanya berseru pada Tuhan sebagai Bapa. Dalam pandanganku, Bapa merupakan identitas pria…dan seorang pria telah melecehkanku, sejak kejadian itu aku menganggap setiap pria adalah bajingan. Saat aku terluka dan sulit mengampuni para pria, Tuhan mengintervensi hidupku dan menyatakan kasihNya dalam sebuah acara doa malam. Di situlah aku bukan saja dilawat namun kutersadar bahwa aku harus melepaskan pengampunan pada saudaraku itu dan tidak semua pria seperti itu. Malam itu, aku berseru pada Tuhan,” Bapa, aku mengampuni saudaraku itu, sanggupkan aku ya Tuhan untuk mengampuni dengan tulus. Ini tiap luka yang ada dalam hatiku kuserahkan padaMu dan sembuhkanlah.” Setelah berdoa, ada kelegaan besar, rasanya beban berat yang selama ini ada dalam diriku terangkat.
Anda pernah mengalami pelecehan entah secara fisik, verbal atau apapun yang seperti itu? Datanglah pada Tuhan sebab hanya Dia yang sanggup memulihkanmu.

Doa: Tuhan, hari ini aku mengampuni orang yang telah melecehkanku. Pulihkanku dari tiap luka yang ada dalam hatiku. Amien.

FT: Mazmur 62:6-9

Rabu, 03 September 2008

LIDAH OH LIDAH


LIDAH OH LIDAH

Lidahpun adalah api (Yakobus 3:6a)

Rina adalah salah seorang anak yang antusias di gereja, ia haus dan lapar akan perkara-perkara ilahi. Ia seperti sebuah spons yang siap menyerap setiap kebenaran dari Tuhan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan. Dalam dirinya ada “api” yang rindu hidupnya dipakai oleh Tuhan.Suatu hari ia pergi ke gereja dengan kerinduan untuk dapat melakukan sesuatu bagi Tuhan. Saat ia sampai di ruang latihan musik, ia mendengar orang-orang tengah membicarakan dan mentertawakan seseorang dari luar pintu. Ia menghentikan langkah kakinya dan mendengarkan dengan cermat apa yang tengah dibicarakan dari celah pintu studio yang terbuka.
Seseorang berkata,”Rina itu engga tahu diri ya. Suaranya fals tapi ngotot mau gabung di kelompok PW (Praise and Worship).” Terdengar suara yang lain lagi,”Iya, suara bebek aza lebih merdu..hahaha.” Saat Rina sadar bahwa dirinya yang tengah dipergunjingkan dan jadi bahan olok-olokan, hatinya tersayat. Teman-teman yang ia anggap sebagai saudara sendiri yang mengasihinya ternyata menjadikan ia bahan guyonan.
Api dan keantusiasan Rina melayani Tuhan luntur akibat momen tersebut. Api itu bak diguyur seember air es dingin. Orang-orang di gereja bahkan teman-temannya heran, kemana Rina yang dulu? Kini Rina menjadi pribadi yang “dingin”, tidak mau terlibat pelayanan bahkan jarang pergi ke gereja.
Sebagai seorang percaya kita perlu menjaga lidah kita. Dengan lidah kita dapat membangun seseorang maupun menghancurkannya. Tuhan mengaruniakan kita lidah agar kita dapat menjadi berkat bagi sesama kita. Berapa banyak diantara kita yang secara tidak sadar telah serampangan menggunakan lidah? Kita bisa tertawa di atas penderitaan orang lain, menggossipkan saudara seiman bahkan memfitnah seseorang. Saat saudara seiman kita terluka, seringkali kita tidak sadar itu terjadi akibat ulah kita sendiri.
Hari ini, kita perlu menyadari bagaimana kita telah menggunakan lidah, apakah kita menggunakannya untuk membangun atau meruntuhkan orang disekitar kita?

Doa: Tuhan, tolong aku agar dapat menggunakan lidahku secara bijaksana untuk membangun sesamaku. Amien.

FT: Yakobus 3:5-12

JANGAN TAKUT !!!


JANGAN TAKUT

Bila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau (Yesaya 43:2a)

Aku mengalami trauma saat kecil, waktu itu kubermain di tepi kolam ikan gurame milik nenek buyut. Saat itu aku tercebur masuk ke dalam kolam dan hampir tenggelam. Pengalaman traumatis itu menyebabkan aku tidak mau belajar berenang hingga kudewasa. Sampai suatu hari, saat kumelayani pekerjaan Tuhan dan badan missi dimana aku bergabung mengutus kelompok kami ke daerah Kepulauan Maluku. Perasaan hatiku bercampur baur, satu sisi senang sebab ini pengalaman baru namun membayangkan harus menggunakan sampan kecil pergi dari satu pulau ke pulau lain sungguh amat menakutkanku. Bagaimana kalau aku tenggelam? Bagaimana kalau sampan kami dihantam oleh ombak besar dan terbalik? Apakah ini akan menjadi missi “bunuh diri” bagiku? Pikiran-pikiran ini berkecamuk dalam benakku.
Hingga aku datang pada Tuhan, bukan kehendakku tapi biarlah kehendakMu yang jadi. Di tengah melakukan saat teduh pagi itu, ayat Firman Tuhan itu sungguh-sungguh berbicara dan menenangkan diriku,”Bila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau,atau melalui sungai-sungai engkau tidak akan dihanyutkan.”(Yes 43:2)
Ayat itu berbicara dengan sangat jelas dan menenangkan batinku saat diutus pergi. Jaminan Tuhan luar biasa bagi kami sebab Ia melindungi kami selama harus mengarungi lautan.
Berapa banyak di antara kita yang memiliki rasa takut yang sama dengan saya, mungkin ketakutan akan hal yang lain. Saya mau katakan bahwa Tuhan mengerti setiap ketakutan kita, dan Ia mau menjadikan kita lebih dari seorang pemenang. Datanglah pada Tuhan sebab ia hendak memberikan solusi mengatasi ketakutan dalam hidup kita. Jangan biarkan rasa takut menguasai dirimu lagi. Sebab Tuhan berkata hari ini,”Jangan takut.”
Ini adalah hari kemenangan saudara di dalam Tuhan, sambutlah kemenanganmu ini.

Doa: Hari ini, ya Tuhan, kudatang padaMu dan menyerahkan pergumulanku padaMu. Amien.

Firman Tuhan: Mazmur 16:1-11

JANGAN SUKA MEREMEHKAN ORANG


JANGAN SUKA MEREMEHKAN ORANG

Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, kamu berbuat baik (Yakobus 2:8b)

Minggu sore itu kurang bersahabat, hujan lebat mengguyur kota. Orang-orang yang pergi ke gereja berlarian secepatnya akibat hujan yang datang tiba-tiba. Saat bersamaan ada sebuah mobil mewah yang meluncur di halaman gereja nampak Bapak Pendeta yang ada di muka pintu tengah menyalami jemaat, bergegas mengambil payung dan berlari ke tempat parkir menyambut kedatangan jemaatnya yang kaya itu. Dengan lagak “boss”, orang itu dipayungi oleh Bapak Pendeta sampai ke gedung ibadah. Beberapa jemaat yang menyaksikan hal itu hanya dapat menggeleng-gelengkan kepala. Salah satu berkomentar,”Wah, kalau yang pakai mobil mewah, service-nya lebih daripada yang pakai angkot.” Jemaat lain menimpali,”Iyalah, kalau Pendeta kita tidak baik-baik sama dia, bisa-bisa dia kabur ke gereja lain dan gereja kita tidak ada donator tetap lagi.” Yang lain lagi bersuara,”Jadi sebenarnya siapa sih pemimpin di gereja ini, dia atau Pak Pendeta?”
Ironis tetapi itulah yang terjadi di tengah masyarakat kita. Kadang orang bisa berubah sifat dan sikapnya saat ia memiliki sebuah jabatan penting atau memiliki harta melimpah. Bahkan tanpa sadar harta dan jabatan dapat merubah diri kita. Bukankah Tuhan Yesus sudah memperingatkan, bahwa kita tidak dapat melayani dua tuan, Tuhan dan Mamon. Bila saat ini kita memiliki kedudukan yang baik dalam masyarakat dan harta yang melimpah, tentu bukan untuk dinikmati sendiri apalagi dihambur-hamburkan untuk menikmati dosa yang ditawarkan dunia. Tuhan menghendaki kita untuk mempermuliakan Dia melalui kedudukan dan harta yang Ia percayakan pada kita. Tanpa kasih karunia dan anugerahNya kita tidak akan dapat berhasil dalam apapun yang kita kerjakan. Oleh sebab itu janganlah kita menjadi sombong dan meremehkan orang lain.
Untuk dapat menjadi seorang yang berhasil dan sukses, ia harus memulainya dari satu titik awal. Kini mungkin anda sudah berhasil, bila anda melihat orang lain yang tengah berusaha untuk maju, jangan remehkan namun beri motivasi agar ia berhasil juga. Saat kini anda memiliki harta melimpah bantulah saudaramu, jangan justru coba mengendalikan hidup mereka dengan apa yang kau miliki.
Jangan kita meremehkan seorangpun sebab Tuhan menciptakan setiap orang secara unik dan Ia memerintahkan kita agar saling mengasihi.

Doa: Tuhan, bila kami telah menjadi sombong dan kurang kasih pada sesama kami ampunilah segala kesalahan kami itu. Amien.

FT: Yakobus 2:5-13

Selasa, 02 September 2008

SESAL YANG DATANG TERLAMBAT


SESAL YANG DATANG TERLAMBAT

Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju (Yesaya 1:18a)

Saat ia memandang putra kami, nampak air mata menetes di pipinya. Kutanyakan padanya,”Ada apa, Mbak?” Wajahnya makin tertunduk, ia menghela napasnya dalam-dalam dan berkata,”Seandainya waktu itu aku tidak mengaborsi anakku, pasti ia sudah sebesar putramu ini. Kenapa saat itu aku begitu picik dan mengambil sebuah keputusan yang menyebabkan rasa berdosa, yang menderaku siang dan malam. Tuhan pun pasti tidak akan mengampuniku, aku ini pembunuh….pembunuh darah dagingku sendiri”
Tangisannya mengeras saat kupeluk dirinya, ia menangis cukup lama dipundakku. Setelah ia cukup tenang, ia bertanya padaku,”Apakah Tuhan akan mengampuniku atas dosa pembunuhan ini. Sebab Tuhan telah menyatakan bahwa kita tidak boleh membunuh. Dan aku sudah membunuh jabang bayiku sendiri karena aku saat itu malu telah hamil sebelum menikah. Pasti Tuhan membenci dan menolakku.” Dengan tatapan penuh kasih, kupegang pundaknya dan mengatakan,”Tuhan mengasihi semua orang berdosa, dan Ia mati di kayu salib untuk menebus semua dosa kita. Apapun dosa itu, Tuhan akan mengampuni kita. Asalkan kita datang padaNya, mengakui dosa dan meninggalkan dosa yang telah kita perbuat itu.
Tuhan membenci dosa namun Ia mengasihi orang berdosa yang mau bertobat.
Semua kita pernah melakukan dosa dan kesalahan, seringkali kita menyesali kegagalan tersebut. Namun Tuhan tidak menghendaki kita tetap tinggal dalam penyesalan dan kekalahan. Tuhan ingin kita untuk bangkit dari dosa dan hidup dalam kebenaran.
Pertama-tama, sadari dosa dan kesalahan kita terhadap Tuhan dan sesama kita. Kedua, akui dosa itu di hadapan Tuhan, minta maaf pada orang yang telah kita lukai dan adakan restitusi bilamana diperlukan. Ketiga, lihatlah dirimu sebagai seorang ciptaan baru dan jangan hidup dalam masa lalu. Sebab kini kau ada di dalam Tuhan dan adalah ciptaan yang baru. Bila saat ini anda masih hidup dalam dosa, cepatlah betobat dan berbalik pada Tuhan. Sebab penyesalan selalu datang terlambat.

Doa: Tuhan ini aku seorang pendosa, hari ini kudatang dan mohon pengampunanMu. Biarlah anugerahMu turun atasku.

FT: Yohanes 8:1-11

TUHAN TAHU


TUHAN TAHU

Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat (Yohanes 4:39b)

Seorang pendeta tamu datang ke gereja yang kami gembalakan. Ia seorang yang sangat peka akan mendengar suara Tuhan. Khotbahnya yang berapi-api membangkit hati kami untuk melekat padaNya dan menjadi pelaku kebenaran hingga dunia dapat pribadi Kristus melalui tiap individu sebagai gereja Tuhan di muka bumi. Sungguh khotbah yang dasyat di minggu pagi, lalu ia mulai berdoa bagi jemaat dan ia menyampaikan suatu pesan Tuhan bagi seseorang dalam jemaat, katanya,” Ada seorang pria disini yang berpikir untuk bercerai dan menyerahkan kedua anaknya pada orang lain untuk diasuh. Tuhan menyatakan jangan lakukan hal itu sebab Ia mau memulihkan kondisi rumahtanggamu.” Pendeta tamu berlalu, aku bertanya-tanya siapakah orang itu ya? Beberapa hari kemudian salah seorang staf gereja datang dan minta waktu untuk berbicara secara pribadi. Kubertanya padanya, “Ada yang bisa saya bantu?” Jawabnya,”Iya, Pak. Sebenarnya saya mau mengakui bahwa sebenarnya sayalah orang yang mau bercerai itu. Itulah saya, Pak, saya berpikir untuk menyerahkan kedua putri saya ke panti asuhan saja. Di tengah pemikiran seperti itu memenuhi benak saya, Tuhan mengintervensi.” Kucukup terkejut ternyata itu menimpa kehidupan salah seorang yang bekerja di dekat diriku, aku tidak tahu tetapi TUHAN TAHU.
Melayani Tuhan dengan segenap Tuhan itu baik namun kita juga tidak boleh mengabaikan keluarga di rumah. Prioritas pertama dalam hidup kita adalah Tuhan sebagai sumber kehidupan kita, prioritas kedua adalah keluarga..takut akan Tuhan harus dimulai di rumah kita terlebih dulu, baru prioritas ketiga adalah pekerjaan Tuhan. Seringkali “pekerjaan Tuhan” menjadi prioritas kita, jangankan keluarga, Tuhan saja turut terlupakan.
Bila prioritas dalam hidup kita mulai berantakan, biarlah hari ini kita mulai memperbaikinya kembali. Tuhan tahu segala kebutuhan kita, tidak ada yang tersembunyi dari sorot mataNya. Apapun pergumulan hidupmu, datanglah pada Tuhan. Ia selalu punya jalan jalan keluar bagi hidup kita.

Doa: Tuhan, Kau adalah Tuhan yang Maha Tahu. Kau tahu segala pergumulanku, bukalah jalan bagi setiap kesesakan yang menerpa hidupku ini. Amien.

FT: Matius 11:28-30