Selasa, 09 September 2008

SAAT LAMPU PADAM



SAAT LAMPU PADAM

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Mazmur 119:105)

Acara di pesawat TV sangat menarik, kami sekeluarga berkumpul menikmati acara tersebut. Di tengah keasyikan itu, tiba-tiba lampu padam dan tanpa sadar semua mengeluh,”Aaaah!” Lampu padam lagi rupanya, seperti biasa tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Semua sibuk mencari senter ataupun korek api agar paling tidak kami bisa menerangi rumah dengan cahaya. Meski ada pelengkapan elektronik tercanggih dan termahal di rumah pun, semuanya menjadi percuma bila tidak ada aliran listrik.
Begitu pula dalam kehidupan kita, Tuhan telah mengaruniakan banyak talenta maupun karunia bagi kita sebagai anak-anakNya namun bila kita tidak mengindahkannya maka semuanya menjadi tidak berguna. Tuhan menghendaki kita menggunakan semua talenta dan karunia yang Ia berikan agar hidup kita dapat menjadi berkat bagi keluarga kita dan juga tubuh Kristus yang ada di muka bumi. Namun bila kita tidak mau mencari tahu apa talenta dan karunia kita, atau bahkan tidak mau tahu maka semua menjadi sia-sia.
Dosa dan kesukaan daging seringkali menjadi penghalang dalam diri kita yang membuat kita lupa akan kehendak Tuhan atas hidup kita. Perkara dunia menjadi lebih menarik daripada perkara surgawi.
Kebenaran Tuhan seperti pelita dalam kehidupan, saat kita enggan membaca Alkitab dan bersekutu dengan Dia dalam doa, maka pelita kita mudah padam sebab “minyak”nya habis. Tuhan tidak memanggil kita hanya agar beroleh keselamatan kekal dan kelak tinggal di surga. Jauh lebih lagi Ia ingin kita menggunakan seluruh kehidupan kita selama di muka bumi ini untuk menjadi alatNya. Jangan biarkan pelita kehidupanmu padam! Di hari yang baru ini, mari kita mulai dengan permulaan baru bersama Tuhan.

Doa: Tuhan, perbaharui kasihku padaMu, tolong aku menjadi berkat bagi saudaraku yang lainnya. Amien.

Firman Tuhan: 1 Korintus 12:4-31

Tidak ada komentar: