Hidup ini penuh warna, Tuhan yang mengizinkan sesuatu terjadi atas hidup kita agar kita makin bertumbuh di dalam Dia. Hargailah setiap waktu dan kejadian yang terjadi atasmu
Kamis, 04 September 2008
SAAT KAU DIPANDANG SEBELAH MATA
SAAT KAU DIPANDANG SEBELAH MATA
Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku (Mazmur 139:13)
Pernahkah anda mengalami saat tengah berkumpul dengan sekelompok orang baru dan kita merasa diacuhkan dan TIDAK diterima? Kita sudah coba untuk berbagi dan menjadi bagian dari mereka. Namun kita merasakan suatu atmosfir penolakan. Mereka seolah menerima kita namun sebenarnya berharap kita segera meninggalkan kelompok tersebut. Bila anda pernah mengalaminya, janganlah cemas dan berputusasa sebab banyak orang yang pernah mengalami hal tersebut, termasuk saya.
Pertama-tama, yang perlu kita ketahui adalah bahwa kita ini unik di mata Tuhan. Tuhan sendiri yang menciptakan kita dan tidak ada seorangpun di muka bumi ini yang benar-benar identik dengan kita meskipun kita anak kembar sekalipun. Siapapun dapat saja menyepelekan kita tetapi ingat kita ini berharga di mata Tuhan. Nama kita terukir dalam telapak tanganNya. Ini adalah hal yang terpenting, yaitu menyadari bahwa meskipun dunia menolakmu tetapi Tuhan menyambutmu sebagai anakNya.
Kedua, ampuni orang yang telah meremehkanmu sebagaimana Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kita. Jangan tinggal dalam kekecewaan dan mengasihani diri sendiri. Lalu berkati mereka agar terus bertumbuh di dalam Tuhan. Saya percaya saat seseorang bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan mereka pun akan berubah menjadi lebih baik.
Ketiga, tunjukkan kasihmu pada mereka, jadilah teladan kasih Tuhan pada dunia. Siapapun yang mengikuti teladan Kristus dalam kehidupannya, pasti akan menghadapi pihak oposisi. Yesus datang untuk menyatakan seperti apa pribadi Tuhan namun saat Ia datang, orang-orang pun menolak Dia. Dunia membutuhkan teladan, jadilah pelaku kebenaran, tetaplah jadi terang yang bersinar dalam kegelapan dan garami dunia yang mulai tawar ini.
Keempat, renungkanlah Firman Tuhan mengenai jati dirimu yang sebenarnya, jangan terus menerus membiarkan kata-kata negatif maupun kejadian buruk yang kau alami memenuhi pikiranmu. Jangan biarkan timbul akar pahit, izinkan Firman Tuhan membebaskanmu. Jadilah dirimu sendiri, sesuai dengan kehendak Tuhan atasmu. Pikiran merupakan medan peperangan, sebab itu penuhi dengan kebenaranNya.
Doa: Tuhan, terimakasih karena Engkau sendiri yang membentuk diriku dan aku ini berharga di mataMU. Amien.
FT: Mazmur 139:1-24
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Terima masih renungannya, sangat menyentuh hati saya.
Posting Komentar