Jumat, 10 Agustus 2012


Betadine
Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah…(Efesus 5:14a)
Si bungsu, George dengan riangnya berlari di lapangan mengejar seekor anak kucing sambil bermain bola. Terdengar tawanya dan teriakan kegirangan yang menggema. Namun keceriaan tersebut berubah seketika kala ia terjatuh terjerembab. Pecah tangisan menggantikan tawa penuh keceriaannya. Segera kuberlari mendapatinya dengan bergegas kupeluk dan gendong dia. Segera kubergegas membersihkan luka itu dengan air bersih dan memberikan obat untuk luka luar, betadine. Pecah tangisan anakku, ia histeris tidak mau diobati. Rasanya hatiku tidak tega tapi kutahu bila luka di kakinya tidak segera kuobati maka kemungkinan ia akan terkena infeksi. Kubulatkan hatiku untuk mengobati lukanya.
Dalam perjalanan kehidupan kita, seringkali kita mengalami kejatuhan dalam dosa. Kita merasa tidak berdaya sebab telah terpedaya oleh bujuk rayu iblis dan kedagingan kita yang enggan untuk berkata tidak pada godaan dosa. Bila kita telah menyadari bahwa kita telah jatuh terperosok ingatlah selalu bahwa Tuhan ada di dekat kita, Ia tidak akan membiarkan kita jatuh sebab tanganNya akan menopang kita….memulihkan kita….walau saat koreksi itu datang…kita mungkin merasa sakit. Tapi rasa sakit itu adalah bagian dari proses pemulihan kita.
Doa: Tuhan, aku menyadari bahwa saat ini, aku tengah jatuh dalam kubangan dosa. Tuhan ampuni aku dan kuduskan aku dari segala dosaku. Amien.
Firman Tuhan: 1 Yohanes 1:7-9

Rencana Membeli TV
Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu (Yak 4:15)
“Dave minggu depan, kau jemput Om ya. Om mau pergi untuk membeli TV baru.” Itu permintaan terakhir dari Om-ku, Howard. Om-ku hidup sebatangkara dan aku satu-satunya kerabat yang memiliki hubungan paling dengat dengannya. Saat kutinggal pulang, ia tampak sehat-sehat saja.
Beberapa hari kemudian saat aku hendak menjemput anak sulungku di sekolahnya, tiba-tiba kumendapatkan telpon dari induk semang pemilik tempat kost dimana Om-ku tinggal. Kuterkejut ada apa ini? Siang itu aku mendapat kabar bahwa ternyata Om-ku telah meninggal dunia. Aku sangat terkejut dan tidak bisa berkata-kata lagi. Kesedihan meliputi hatiku.
Kita manusia tidak pernah tahu kapan akan kembali ke Rumah Bapa. Kita bisa saja merencanakan ini dan itu. Tetapi semuanya berpulang pada rencana Tuhan dalam hidup kita masing-masing. Kita manusia boleh saja berencana tetapi selalu ingat agar kita mendahulukan untuk melakukan kehendak Tuhan. Sebab kita semua akan kembali padaNYA dan memberikan pertanggungjawaban.
Doa: Tuhan tolong kami agar kami dapat hidup dalam takut akan Tuhan setiap saat. Amien
Firman Tuhan: Yakobus 4:13-17

SAAT ASYIK BBM-AN
“..dengan mata yang tertuju kepada Yesus..”(Ibrani 12:2a)
Pagi itu seperti biasa aku berjalan sehat mengelilingi kompleks perumahan kami. Kuperhatikan seorang remaja yang sambil tersenyum-senyum matanya tertuju  pada “smartphone”nya dan tampak jempolnya sibuk bekerja mengetik sesuatu melalui diriku. Tiba-tiba di pagi yang indah itu aku mendengar teriakan anak remaja tadi yang menyusulku ternyata ia jatuh akibat terperosok ke dalam lubang got yang tengah direnovasi. Akibat terlalu asyik chatting menggunakan BBM, ia tidak memperhatikan papan kuning besar bertuliskan “Awas Ada Perbaikan Saluran Air” maupun tumpukan batu dan pasir di sekitarnya. Hingga akhirnya saat sudah terperosok, ia baru sadar akan kelengahannya.
Mungkin kita berpikir itu hal yang sedikit lucu tetapi bukankah kita juga sering terlalu asyik dengan diri kita sendiri hingga mengabaikan firman Tuhan?  Tidak selalu dosa besar yang manjauhkan diri kita dengan Tuhan. Kadang terlalu sibuk dengan usaha, kadang terlalu sibuk dengan teman atau kekasih, kadang terlalu sibuk dengan hobi dan kegiatan lainnya. Dalam perjalanan kehidupan kita perhatikan setiap langkah kehidupan kita, mintalah tuntunan dan bimbinganNYA agar kita tidak terperosok lebih dalam lagi.
Doa: Tuhan tolong tuntunlah langkah kehidupanku sebab ku tak dapat hidup tanpaMU. Amien
Firman Tuhan: Ibrani 12:1-4

Rabu, 01 Agustus 2012

Riding the Storms

Riding the Storms

As a ship tossed about in the ocean, so also do you often feel tossed about by circumstances. However, do you not realize that it is these very waves that contain the power to take the boat to its destination?
It is the strong winds that will catch the sails and transport it and although it is not comfortable, it has the potential for power. Yet you complain about the winds and the discomfort. My child, it is these very circumstances that hold the power to take you to your destination.
You are so focused on the discomfort, that you are not harnessing the power of these situations. Instead of fighting against them, learn to ride them! Learn to ride the waves and the situations that challenge you. Learn to use my power like sails to catch the winds of life that will carry you. When you use the circumstances in your life to challenge you and carry you, you will learn to rise above them.
Then when you do this, you will turn to see that I am the very one at the helm of your ship. I am here steering you and I will even at times steer you into the wind so that my sails can catch it. So stop fighting child! Stop struggling and yield. Then pick up my power and face these situations. Learn to use these travails. Learn to use your faith in these circumstances and instead of avoiding the storms, you will learn to travel through them.
Then when you get through to the other side, you will see that you have gone further than you could have imagined. You will see that you have covered ground that you could not have in calm seas. So embrace the heavy winds now. Embrace these storms and then you will surely ride high, says the Lord. Amen.