Hidup ini penuh warna, Tuhan yang mengizinkan sesuatu terjadi atas hidup kita agar kita makin bertumbuh di dalam Dia. Hargailah setiap waktu dan kejadian yang terjadi atasmu
Selasa, 04 Mei 2010
PUP DI CELANA
PUP DI CELANA
“..darah Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.”(1 Yohanes 1:7b)
Suasana istirahat kelas kami pada hari itu cukup riuh, udara sangat panas hingga banyak anak yang jajan dan makan rujak. Semua mengeluh betapa panasnya udara siang itu. Saat tengah asyik memakan rujak tiba-tiba terdengar bel tanda istirahat usai. Maka kami pun mulai beringsut masuk ke dalam kelas.
“Oh..boy…sudah panas dan lelah, pelajaran matematika pula, keluhku.” Saat semua tengah mengeluarkan buku pelajaran matematika, tiba-tiba tercium bau kurang sedap di dekatku. Aku pun angkat bicara,”Eh..kira-kira dong kalau kentut, waduh baunya busuk sekali.” Satu kelas pun heboh akibat “bau” tersebut termasuk guru kami. Kami pun lalu kembali belajar tetapi “bau” itu tidak hilang juga, dan “bau” tersebut sangat menyengat. Kubertanya pada teman di sebelahku, apakah dia mencium “bau” menyengat itu, ia menjawab,”Bau apa?” “Haaah…lagi pilek apa anak ini, bau sedasyat ini tak tercium pikirku.” Kutanyakan pertanyaan pada teman-teman yang lain, semua mengatakan “bau” hanya sobat sebangku-ku saja yang mengelak ada “bau”.
Satu jam pelajaran terakhir yang disertai aroma kurang sedap di kelas akhirnya berakhir, semua anak keluar kelas kecuali teman sebangku-ku. “Kok, engga pulang?”tanyaku. “Oh, sebentar lagi sahutnya.” Aku menjadi penasaran dan menunggu di luar kelas, saat ia berpikir semua temannya sudah tidak ada dan beranjak dari kursinya. Ia terkejut melihat aku ada di situ, ternyata ia terkena diare saat makan rujak dan pup di celana.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, terkadang kita sembarangan menjalani hidup. Saat kehidupan menjadi sulit kita melanggar firman Tuhan dan berbuat dosa. Kita coba tutupi dosa kita dengan dusta, dari satu dusta kecil kita coba menutupinya dengan dusta-dusta lainnya. Hingga akhirnya kita menjadi seorang pendusta. Sepandai-pandainya kita menutupi dosa, orang-orang disekitar kita tahu ada yang tidak beres dengan kita. Sebab itu lebih baik kita mengakui dosa yang ada hingga kita disucikan kembali olehNya.
Doa: Tuhan telah lama aku bermain-main dengan dosa, pada hari ini aku mengaku segala dosaku dan mohon ampun. Amien
Firman Tuhan: 1 Yohanes 1:5-10
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar