Rabu, 21 Oktober 2015

Surat dari Ps Steven Agustinus

Attn Saudara teman sejawat :

Saya ada renungan dari seorang hamba Tuhan pada jaman dahulu dan ditulis ulang oleh seorang hamba Tuhan  , yang patut kita renungkan :

Sekali waktu, saya menemukan suatu tulisan dr Charles Finney - seorg pembawa kebangunan rohani dr abad 18. Tulisan tsb adl merupakan saduran khotbah dia dlm suatu konvensi hamba-hamba Tuhan di Amerika. Secara spesifik dia menyoroti keberadaan dr hamba-hamba Tuhan yg melalui khotbah-khotbahnya justru mengalirkan kematian rohani: membuat banyak umat jd makin mencintai dir sendiri, mencintai dunia ini & makin cinta uang... 
Finney berkata, khotbahmu jadi sia-sia bila: 
1. Engkau berkhotbah dg motivasi utk menambah ketenaran dirimu - sudah pasti khotbahmu itu akan engkau sesuaikan dg tujuanmu itu dan bkn utk memenangkan jiwa-jiwa bg Kristus. 
2. Engkau menghindari jenis khotbah/ pengajaran yg menyerang pikiran-pikiran & gaya hidup duniawi agar para para pendengarmu tdk berkata kpdmu seperti yg pernah diucapkan kpd Yesus sendiri: 'Perkataan ini keras, siapakah yg sanggup mendengarnya...?' 
3. Engkau tdk menarik garis yg tegas & tdk berusaha utk menggugah kesadaran hati pendengarmu sehingga mrk memutuskan utk hidup sesuai dg firmanNya. 
4. Engkau menjauhkan sgl bentuk ilustrasi, pengulangan & penekanan kata-kata/ prinsip firman yg mungkin memaksa pendengarmu utk mengingat apa yg kau katakan. 
5. Engkau menghindari sikap yg tegas & penuh semangat dlm penampilanmu, sehingga tdk memberi kesan bhw engkau sungguh-sungguh yakin dg apa yg kau katakan. 
6. Engkau mempermainkan emosi pendengarmu dan bukannya menggugah kesadaran hati/ pertobatan mrk. 
7. Engkau tdk menyaksikan pengalaman pribadimu ttg kuasa injil sehingga pendengarmu tdk yakin bhw engkau memiliki sesuatu yg mrk butuhkan. 
8. Engkau takut utk mengungkit kenangan-kenangan yg tdk enak dg mengingatkan pendengarmu ttg dosa-dosa mrk dimasa lalu yg blm dibereskan dibawah anugerah korban darah anak domba. 
9. Engkau hanya menyerang dosa scr umum namun tdk memerinci dosa-dosa tertentu dr pendengarmu yg hadir. 
10. Engkau tdk memberikan penegasan bhw Tuhan memang menghendaki utk mrk ada disini & pd saat ini jg mematuhi kebenaran itu. 
11. Engkau membiarkan mrk berpikir bhw engkau tdk mengharapkan mrk utk dg segera, ditempat ini juga utk menyerahkan hati mrk kpd Tuhan. 
12. Engkau tdk menegaskan bhw mrk hrs segera meninggalkan dosa-dosa mrk & mempertimbangkan kembali semua keinginan yg mrk miliki. 
13. Engkau lbh banyak bersandar pd ketidak-mampuan pendengarmu utk melakukan firman & engkau menekankan bhw mrk hrs menunggu utk Tuhan sendiri yg mengubahkan sifat-sifat mrk. 
14. Engkau mengkhotbahkan keselamatan sbg anugerah, namun tdk menyinggung ttg kesesatan & penghukuman org berdosa sehingga pendengarmu tdk mengerti apa yg engkau maksudkan sbg anugerah sehingga mrk merasa tdk membutuhkannya. 
15. Engkau mengkhotbahkan injil sbg suatu obat, namun tdk pernah mengatakan betapa fatalnya penyakit dosa itu. 
16. Engkau tdk membicarakan ttg arti rohani dr Hukum Kekudusan Tuhan (yg dpt mendatangkan pengetahuan ttg dosa - Rom 3:20) sehingga pendengarmu tdk menyadari kesesatan mrk & hrs tertimpa murka yg akan dtg. 
17. Engkau tdk membangkitkan ketakutan org berdosa, malah sebaliknya, mengatakan kpd mrk bhw tdk ada alasan utk menjdi takut. 
18. Engkau hanya mengkhotbahkan Kristus sbg seseorg yg amat baik & lemah lembut, namun tdk menyatakan teguran-teguranNya yg amat tajam kpd org-org berdosa & munafik yg sering membuat para pendengarNya gemetar. 
19. Engaku mengakui baik scr terang-terangan maupun sekilas, bhw semua org sedikitnya mempunyai kebaikan dlm hidupnya, sehingga pendengar-pendengarmu tdk mengerti bhw membutuhkan perubahan radikal/ total dr hati mrk - dr hidup dlm dosa berubah kedlm hidup kekudusan. 
20. Engkau sedikit skl mengkhotbahkan ttg neraka, sehingga pendengarmu beranggapan bhw engkau tdk mempercayai ttg keberadaannya. 
21. Engkau mengatakan jikalau Tuhan sebaik dirimu, Dia tdk akan pernah mengirim seorgpun ke neraka. 
22. Engkau tdk menunjukkan hal-hal yg hrs disangkali dlm khotbahmu (mengenai penyangkalan diri, memikul salib & penyaliban kedagingan) sehingga pendengarmu tdk yakin & tdk bertobat. 
23. Engkau tdk menegur kinginan duniawi jemaatmu krn engkau takut melukai perasaan mrk & akibatnya mrk tdk mau bertobat. 
24. Engkau takut mencela dandanan jemaatmu yg berlebihan, krn engkau takut membuat kesan yg tdk enak thd jemaatmu yg sombong & duniawi. 
25. Engkau mendorong banyak terjadinya kegiatan sosial dlm gereja & engkau menghadirinya. 
26. Tujuan utamamu adl utk jd terkenal & diterima di setiap golongan pendengarmu. 
27. Tujuan khotbahmu adl utk menyenangkan pendengarmu, agar mrk senang thd diri sendiri & terhadap dirimu; dan engkau trs berhati-hati utk tdk melukai perasaan mrk. 
28. Engkau selalu menghindari utk berkhotbah scr langsung kpd mrk yg hadir. Engkau berkhotbah ttg org berdosa, tetapi tdk scr langsung kpd mrk. Engkau mengatakan 'mereka' dan bukan 'engkau', sehingga pendengarmu tdk menerima perkataanmu & menterapkannya dlm kehidupan mrk scr pribadi. Akibatnya, mrk tdk bertobat & diselamatkan... 

Kita sbg para pemberita firman adl merupakan ekspresi dr mulut & pikiran Tuhan, pastikan kita berfungsi scr maksimal & merepresentasikan keberadaanNya scr akurat dihadapan umat Tuhan. (Ps. Steven Agustinus)

Tidak ada komentar: