Minggu, 06 September 2009

A LETTER TO MAMA


A Letter to Mama
(12 tahun mengenang Shurly Broos Gunawan)

Mama tidak terasa sudah 12 tahun kita berpisah. Waktu yang cukup lama,ya? Kadang Dave merindukanmu, Ma. Saat Dave dalam masalah, saat sakit, saat mau curhat.....Dave selalau ingat sosokmu, tidak ada wanita mana pun, yang sepertimu. I really miss you, Mom.
Ada masa suka maupun duka yang kita lalui bersama. Masa dimana Mama dan Dave ditinggalkan oleh seorang papa yang tak bertanggungjawab. Meskipun begitu masa itu tetap masa yang indah. Ingat khan Ma, saat Mama letih sepulang kerja, Mama masih menyempatkan diri untuk mengajar Dave bahkan kita main bersama...main monopoli...main kwartet...dll. Kalau akhir pekan kita pergi keluar untuk menonton film di bioskop dan lalu makan di Braga Permai. Masa-masa yang indah ya, Ma.
Masa dimana Mama menikah lagi dan kita dalam kondisi bingung mengatasi permasalahan dalam keluarga yang baru. Kita sama-sama belajar kala itu. Sebagai remaja yang tengah mencari jati diri, Dave pernah salah jalan dan membuat Mama kuatir.
Maafkan Dave ya, Ma. Selama duabelas tahun pula telah membuat Mama menderita akibat kenakalanku atau bahkan jahat. Membuat tidurmu tak pernah nyenyak di malam hari.
Maafkan Dave kala membuat Mama kuatir kala keracunan obat.... kala nyawa hampir melayang..... kala mengalami kecelakaan lalu lintas.....kala menjadi pecandu......kala ditangkap polisi & harus merasakan dinginnya sel tahanan......kala aku mengecewakan dirimu. Kala aku merusak nama keluarga Broos.
Kini Dave sudah menjadi seorang Papa, kini Dave dapat merasakan bagaimana perasaan Mama kala Dave memberontak dulu dan menjadi seorang yang bengal.
Dave bersyukur kala Tuhan Yesus menyatakan dirinya hingga Dave beroleh keselamatan dariNya. Saat Ia mengubah hidup Dave jadi ciptaan yang baru. Siapa yang pernah berpikir bahwa Dave dapat jadi seorang Pendeta, ya Ma? Tuhan Yesus memang ajaib.
Terlebih saat Mama sendiri lahir baru, itu merupakan moment paling bahagia dalam hidup Dave. Melihat Mama bukan saja lahir baru namun juga “on fire” bagi Tuhan sampai Mama pulang ke Rumah Bapa, 7 September 1997, pukul 18.30, di RS. St. Borromeus.
Dave sekarang sudah kembali ke Bandung, Ma. Dave tetap ingat janji Dave pada Mama sebelum Mama “pulang”. Dave akan jaga Lucille dan Papa Jim. Dave banyak kekurangan Ma, tapi I’ll do my best for you, Mom. Dave terbatas tapi Dave percaya Tuhan Yesus yang kita sama-sama sembah akan menolong Dave.
Istirahat yang tenang ya, Ma. Dave sayang Mama. Tugas Dave masih panjang di dunia ini, Dave berharap dapat menjadi anak yang membanggakan Mama. By the way, titip putri kami Regina, ya, Ma...yang sudah terlebih dulu menyusul Oma-nya di Rumah Bapa.
Ma, tunggu Dave di Rumah Bapa juga ya. Kita akan berkumpul kembali bersama untuk selamanya di dalam Rumah Bapa.

Loves,

Dave Broos
Putramu yang masih bertugas di bumi

Tidak ada komentar: