Sabtu, 20 Februari 2010

SAAT SEMUANYA TAMPAK SUDAH TERLAMBAT


SAAT SEMUANYA TAMPAK SUDAH TERLAMBAT
“Pergi ke rumah duka lebih baik….karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia” (PKh 7:2)
Tatapan kosong dan kesedihan mendalam sangat tampak pada wajah sobatku itu, ia sangat terpukul atas kepergian putranya. Sambil memandangi tubuh putranya di dalam peti itu, ia berujar,”Andaikan aku tidak egois….seandainya aku segera membawanya ke rumah sakit dan bukannya pergi untuk berjudi….kusangka ia hanya demam biasa.” Ia mulai menangis tersedu dalam penyesalannya. Putra semata wayangnya meninggal akibat demam berdarah, saat ia menghamburkan uang di meja judi.
Ia sangat putus asa, ia menatapku dan berkata,”Sekarang aku tak akan pernah dapat berjumpa lagi dengan anakku. Ada begitu banyak kesempatan dan waktu yang kusia-siakan di meja judi daripada bermain dengannya. Seandai ada kesempatan dan belum terlambat, seperti sekarang ini. Aku sangat menyesal.”
“Masih ada kesempatan dan semuanya belum terlambat?” ujarku.
“Bagaimana mungkin?”timpalnya.
“Tahukah kau bahwa anakmu sangat mencintai Tuhan, saat ia berada di Sekolah Minggu bersama anakku, mereka sering membaca Alkitab dan berdoa bersama…ia bahkan sering berdoa bagimu, ia sangat menyayangimu. Sekarang anakmu ada bersama dengan Tuhan Yesus, suatu hari kita akan kembali berkumpul dan bertemu.”
“Tapi aku orang berdosa…penjudi….bagaimana mungkin Tuhan mau menerimaku?”
“Tuhan membenci dosa tetapi IA sangat mengasihi orang berdosa, kalau kau mau berbalik padaNya, bertobat dan menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu maka kau akan dapat bertemu kembali dengan putramu di dalam kekekalan.”
Hari itu sobatku bertemu dengan Tuhan, mengalami klahiran baru dan sebuah pengharapan baru.
Doa: Tuhan, di dalam Engkau tidak ada kata terlambat, beri aku kesempatan untuk beroleh hidup kekal. Ampuni segala dosaku, hari ini kuberbalik padaMU kembali. Amien.
Firman Tuhan: Yesaya 1:16-19

Tidak ada komentar: