CONTOH KELUARGA KRISTEN DEWASA INI?
Suatu hari dalam perbincangan sebuah keluarga dosen yang mapan. “Aku tidak mau tahu, penghasilanmu sebagai dosen tidak cukup bagi keluarga kita ini. Rumah kita masih harus dibangun jadi tiga lantai, agar kita bisa buka usaha tempat kost untuk hari tua kita. Pa, aku juga ingin kita beli mobil baru….mobil kita itu sudah terlalu tua…malu aku sama teman-temanku….pokoknya aku engga mau tahu….mulai bulan depan kau harus bisa membawa lebih banyak uang ke rumah…aku juga perlu sosialisasi dengan teman ibu-ibu yang lain…kita mau jalan-jalan dan belanja ke luar negeri…pokoknya awas lho, Pa….kalau kau engga bisa bawa uang lebih…aku engga mau melayanimu…Jangan terlalu idealis jadi orang, keluarga ga makan…gara-gara kamu. Tuhan bisa mengerti kok kalau kita belum bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan sebab kita belum jadi konglomerat…nanti Pa..kalau mau bantu gereja atau para misionaris…kalau kita sudah berkelimpahan…sekarang fokus pada keluargamu sendiri.”
Ayat ini langsung melintas dibenakku sesaat setelah mendengar perbincangan temanku dengan istrinya itu,”Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon(harta, penekanan penulis).” (Matius 6:24)
Di tempat sebuah keluarga muda, dimana sang suami punya hati untuk missi tengah berbincang dengan istrinya untuk pindah ke luar pulau dan melayani disana. “Apa…ke pulau kecil itu…amit-amit jabang bayi…engga mau Pi….kamu aza yang tinggal di tengah hutan itu…aku dan anak-anak tetap disini. Aku engga mau jauh-jauh dari Mami-ku pokoknya titik.Pelayanan kok musti ke kampung, kita ini orang kota…yang namanya pelayanan tuh sama aza di kota atau desa…jadi kita di kota aza pokoknya…Tuhan ngerti kok, kita engga siap tinggal di kampung.”
Tiba-tiba kuteringat perkataan Tuhan Yesus,”Jikalau seorang datang kepadaKU dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKU.” (Lukas 14:26)
Ini hanya merupakan dua kasus dimana sebuah keluarga Kristen yang “taat beribadah”, dalam artian aktif melayani pada ibadah gereja dan aktif di dalam beragam program gereja….mereka bukan keluarga yang “malas ke gereja” tetapi “aktivis gereja”. Bagi saya ini sangat mengejutkan….keluarga yang satu sudah mapan tapi merasa selalu “kurang” hingga sulit untuk membantu orang lain…dalam benaknya selalu saja apa yang bisa kudapatkan…bila ditanya mengapa menjadi Kristen? Jawabannya sangat enteng, “Sebab Tuhan Yesus itu baik, IA selalu mendengar dan menjawab doa saya. Apapun yang saya minta IA berikan….tidak ada Tuhan yang seperti Dia…selalu memberi.” Mendengar jawaban itu saya sedih juga, sebab ia mengiring Tuhan karena Tuhan memberi….bila Tuhan tidak memberi apa yang ia kehendaki bagaimana? Bila ada orang membutuhkan sang istri selalu melarang sang suami untuk memberi atau membantu, sebab istrinya selalu berdalih mereka pun masih berkekurangan. Hingga kadang sang suami sembunyi-sembunyi, memberi di luar sepengatahuan sang istri.
Pada keluarga yang lain, sang suami mendapatkan panggilan Tuhan atas hidupnya untuk melayani suku terabaikan tetapi sang istri sangat berat untuk berpisah dengan ibunya, sangat berat untuk meninggalkan pulau Jawa, sangat berat dengan kemapanan kota metropolitan. Meski mereka rajin ke gereja bahkan pelayanan tetapi itu tak mengubah apa pun, sang istri berkeras dan suami tak dapat berbuat apa-apa. Saat saya menanyakan istrinya mengapa ia tak mau pindah ke luar pulau, ia menjawab,”Sama aza Pak, mau pelayanan di sini atau di luar pulau…Tuhan mengerti kok, kalau kita maunya tinggal di sini dan tidak di sana. Tuhan khan Bapa yang baik…jadi Dia engga maksa kita kok.” Sang suami kadang curhat padaku, mengenai panggilan atas hidupnya yang begitu kuat tapi tidak dapat berbuat apa-apa sebab sang istri enggan tinggal di luar pulau Jawa dan berjauhan dengan ibunya.
Melihat hanya dari dua kasus di atas timbul pertanyaan dalam benakku….di dalam gereja sudah diajarkan apa saja sih? Mengapa “output”nya jemaat Tuhan, sangat “kekanak-kanakan” ?
Bila kita mengakui Yesus Kristus sebagai TUHAN, maka apa pun yang IA sabdakan pada kita…”kita harus mentaatinya”…tanpa kompromi. Yang jadi duduk persoalan adalah Tuhan kita sebenarnya itu Yesus Kristus atau Uang dan Kenyamanan Hidup atau diri kita sendiri sudah jadi tuhan? Kita bisa saja melakukan berbagai aktivitas keagamaan bahkan jadi pendeta sekalipun…tetapi sebenarnya hati kita bukan bagi Yesus Kristus…hati kita dikuasai penuh oleh Mamon dan diri sendiri. Orientsi hidup kita bukan untuk melakukan tujuan Allah di muka bumi..tujuan kita hanya bagaimana hidup kaya raya dan “enjoy” selama di bumi dan lalu masuk surga. Sebab itu berita Injil yang disukai kebanyakan orang; “Tuhan Yesus menanggung kutuk kita dikayu salib agar hidup kita diberkati (khusus penekanannya pada kaya dan sehat) alias prosperity Gospel” dan Tuhan Yesus mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita hingga kita dapat masuk surga…sekali terima DIA pasti selamat meski kita masih hidup dalam dosa sekalipun (mau selamat di dalam Tuhan tetapi juga masih menggemari dosa dalam kehidupan sehari-hari).
Ketika jemaat diajar untuk berbagi harta kekayaan untuk pekerjaan Tuhan, missi , sosial berbagi dengan saudara yang kurang beruntung, membangun kota-nya dstnya. Mereka memegang erat hartanya, mereka takut bahwa mereka tidak bisa menikmati hidup dan untuk berbagi sebab mereka sudah bekerja keras untuk mendapatkannya. Jemaat Tuhan kasihnya menjadi dingin terhadap sesama, falsafah hidupnya “ yang penting gua happy…orang lain susah itu karena mereka males atau lagi apes”….
Ketika mendengar kata penginjilan atau missi, kebanyakan mengatakan itu tugas pendeta dan penginjil…padahal Tuhan menyatakan bahwa semua orang percaya harus menjadi murid Kristus dan menjadi saksi, sebagai terang dan garam dunia sebab Tuhan Yesus ada di dalam kita. Jangankan menjadi saksi, mendukung pelayanan missi dan penginjilan pun tak pernah…..”Kalau Tuhan yang memanggil, pasti Tuhan akan cukupi pelayananmu…”
Rasanya sedih melihat banyak rumahtangga Kristen….yang tidak mengerti rencana Tuhan atas hidup mereka. Tuhan Yesus tidak mati di atas kayu salib agar kita hidup “happy” dan lalu masuk surga. Kita ditebus untuk melakukan tujuan dan missi ilahi selama kita ada di muka bumi. Tidak cukup hanya menjadi orang Kristen cek-list….pergi ke gereja hanya sebagai formalitas seperti seorang anak masuk sekolah mengisi absensi….jangan pernah berpikir bahwa dengan memberi perpuluhan dan persembahan sudah habis tugasmu, dan menyerahkan tanggungjawab pekerjaan Tuhan pada pendeta atau full timer gereja…..atau berpikir sudah cukup dengan berdoa pribadi dan membaca Alkitab setiap hari, kita sudah jadi orang Kristen yang baik, berdoa dan membaca Alkitab itu baik tentunya tapi bila semua hanya jadi formalitas belaka…..semua sia-sia.
Aku melihat dan merenungkan….ini bukan tentang seberapa rajinnya kita aktif dalam program gereja, meskipun itu baik-baik saja. Tetapi semua akan menjadi sia-sia…bila kita tidak sungguh-sungguh menjadi murid Kristus. Yang setiap hari datang ke kaki Tuhan, memikul salib dan bertanya,”Apakah kehendakMu Tuhan untuk hambaMU ini kerjakan pada hari ini?” Keluarga Kristen harus dibangun pada dasar yang teguh yaitu Yesus Kristus sendiri…kita harus membangun hubungan (relation) dengan DIA dan bukan sekedar keagamawian (religion).
TUHAN memanggil kita untuk:
Menjadi terang dan garam
Mat 5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
Mat 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Mat 5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Mat 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Menjadi Pelaku Firman Tuhan
Mat 7:24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Mat 7:25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Mat 7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Mat 7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
Menjadi murid dan memuridkan
Luk 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Luk 9:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
Mat 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Mat 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Mat 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Gen 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Gen 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:27-28)
Apa yang merupakan impian Tuhan (Wahyu 7:9-17):
Why 7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Why 7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!"
Why 7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah,
Why 7:12 sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!"
Rev 7:13 Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?"
Rev 7:14 Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.
Rev 7:15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka.
Rev 7:16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.
Rev 7:17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
Keluarga Kristen ada di muka bumi dengan sebuah tugas; menjadi terang dan garam dunia, menjadi pelaku firman Tuhan, menjadi murid Kristus yang setiap hari memikul salib dan memuridkan bangsa-bangsa dan memperluas Kerajaan Allah.
Hingga suatu hari kelak, kita dapat berkumpul bersama Tuhan dengan orang-orang dari setiap suku bangsa dan bahasa. Itulah panggilan bagi setiap keluarga Kristen…bukan hanya bagi para rohaniwan.
Ayo keluarga Kristen bangkit berdiri dan keluar dari tempurung rasa nyaman dan aman sebab bila kita tidak siap akan tiba waktunya (Ibrani 12:25-29):
Heb 12:25 Jagalah supaya kamu jangan menolak Dia, yang berfirman. Sebab jikalau mereka, yang menolak Dia yang menyampaikan firman Allah di bumi, tidak luput, apa lagi kita, jika kita berpaling dari Dia yang berbicara dari sorga?
Heb 12:26 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
Heb 12:27 Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.
Heb 12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Heb 12:29 Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.
Doaku,”Tuhan Yesus, pulihkan kembali fungsi keluarga Kristen di muka bumi ini. Pertama-tama mulailah dari keluarga hambaMu ini, ajar kami…mampukan kami untuk dapat menjadi teladan bagi yang lain. Amien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar