Dear DAVE BROOS,
Selamat ulang tahun, dari kami semua di Our Daily
Bread Ministries! Kami ikut bersyukur dan bersukacita bersama Anda.
Kiranya Allah melimpahkan segala kasih karunia-Nya kepada Anda, sehingga
Anda senantiasa berkecukupan dalam segala sesuatu, bahkan berkelebihan
dalam pelbagai kebajikan.
Salah satu cara terbaik untuk merayakan ulang tahun
adalah dengan merenungkan kembali berkat-berkat Tuhan yang melimpah di
sepanjang hidup kita. Karena itulah, kami telah memilih satu renungan
khusus dari Santapan Rohani yang kami harap akan menguatkan Anda dalam menjalani hidup yang melimpah dengan ucapan syukur.
Hui Neon Khan
Asisten Wakil Presiden
Pelayanan Operasional
Wilayah Asia Tenggara
Sukacita Saat Mengenang Kembali
Baca:
Mazmur 103:1-14
Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! —Mazmur 103:2
Seorang teman lama menggambarkan hari-hari
menjelang ulang tahunnya yang ke-90 sebagai “suatu waktu . . . untuk
melakukan sedikit perenungan, memandang kembali masa lalu, dan
menggunakan jam demi jam untuk mengalami apa yang kusebut sebagai
‘Anugerah dari Kenangan’. Amatlah mudah melupakan segala jalan yang
telah ditunjukkan Tuhan! ‘Janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!’” (Mzm.
103:2).
Itulah kebiasaan dari seorang teman yang telah saya
kenal dan kagumi selama lebih dari 50 tahun. Alih-alih mengingat
hal-hal yang mengecewakan, suratnya penuh dengan ucapan syukur dan
pujian kepada Allah.
Pertama, ia mengingat berkat-berkat Tuhan yang
bersifat sementara—kesehatannya yang baik, kegirangan bersama istri dan
anak-anaknya, sukacita dan kesuksesan dalam pekerjaan, persahabatan yang
memperkaya hidupnya, dan kesempatan yang dimilikinya untuk melayani
Allah. Ia menganggap semuanya itu sebagai kasih karunia—tidak satu pun
layak diterimanya, tetapi semuanya diterima dengan penuh syukur.
Kemudian, ia mengingat berkat-berkat rohani dari
Allah—pengaruh dari orangtua Kristen dan pengalamannya menerima
pengampunan Allah ketika ia menerima Kristus di masa remajanya. Ia
menutup suratnya dengan menuliskan tentang dukungan yang telah
diterimanya dari beragam gereja, sekolah, dan saudara seiman yang saling
memperhatikan dan mendoakan.
Inilah sikap yang patut kita terapkan secara
teratur—sukacita saat mengenang kembali. “Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!” (ay.1). —DCM
Dia tahu yang terbaik! Kehendak-Nya bagiku
Lebih baik dari rancanganku.
Bukankah segala pemberian yang baik dan sempurna
Berasal dari tangan Bapaku? —Doonan
Mengucap syukurlah dengan penuh kasih atas semua kasih karunia Tuhan yang berlimpah.
ODB Indonesia
P.O.Box 2500
Jakarta 11025