Hidup ini penuh warna, Tuhan yang mengizinkan sesuatu terjadi atas hidup kita agar kita makin bertumbuh di dalam Dia. Hargailah setiap waktu dan kejadian yang terjadi atasmu
Sabtu, 12 Juli 2008
PERSEKUTUAN ROHANI
PERSEKUTUAN ROHANI
Akar katanya dalam bahasa Yunani adalah koin, yang memunculkan dua nama sifat koinonos (10 kali) dan sunkoinonos (4 kali), dipakai juga sebagai nama benda; dan dua kata kerja koinoneo (8 kali) dan sunkoinoneo (3 kali); dan nama benda koinonia (20 kali). Kata nama benda itu biasanya diterjemahkan “persekutuan”; terjemahan yang paling sering bagi kata-kata lainnya berakar pada “koin” ialah “bagi”; umapamanya membagi, mengambil bagian.
Pemakaian umum kata “koin” dalam Perjanjian Baru adalah sesuatu atau seseorang yang dibagi-bagikan. Juga dalam pemakaian lain dalam Perjanjian Baru, dimana istilah itu aktif dalam suatu “kemauan untuk memberi bagian”, jadi mengandung arti kemurahan hati. Arti ketiga memiliki arti “bersama-sama mendapat atau persekutuan.”
Jadi pemakaian kata ini dalam Perjanjian Baru dapat dibagi menjadi 3 kelompok menurut gagasan yang menguasai, yaitu:
mendapat bagian
memberi bagian
bersama-sama mendapat bagian
Persekutuan merupakan gaya hidup Allah (Kej 1:26-28)
Mengapa Tuhan menghendaki adanya persekutuan?
Tujuan dari persekutuan:
Orang beriman dikuatkan dengan bertumbuh dalam Kristus, bersama-sama anggota tubuh Kristus lainnnya (Rm 1:11-12; Kis 2:42; Ef 5:14-21)
Orang beriman perduli satu dengan lain (Kis 2:44-47, Yoh 13:34-35)
Dunia akan mengerti bahwa Yesus diutus oleh Allah (Yoh 17:22-23)
Seperti apa persekutuan yang benar?
Memiliki “ikatan bersama” sebagai keluarga Kristus (Rm 12:10). Tanpa dasar saling mempercayai dan mengasihi, tak akan ada persekutuan yang sehat. Harus ada kesepakatan untuk tumbuh bersama , ada “take and give...sharing life together.”
“Ikatan keluarga Kristus” ini harus dilandasi kasih agape (Yoh 13:34). Agape adalah kasih Tuhan yang sempurna, yakni kasih yang tetap mengasihi, sekalipun.......” Bukan kasih karena...... Ikrar dengan kasih agape ini tak akan goyah karena ketidakkonsistenan sikap seseorang pada kita.
Persekutuan yang benar berpusat pada Kristus (1 Yoh 1:3, Flp 2:1-2)
Berjalan dalam terang. Suatu perkumpulan dapat disebut persekutuan bila ada sikap saling mengasihi, memperhatikan, bertindak dalam kasih, saling terbuka, jujur, benar, tidak menggosip, tidak menghakimi, dstnya.
Saling mengaku dosa dan mendoakan agar bertumbuh dalam Tuhan (1 Yoh 1:6-7, Mat 18:15, Yak 5:16)
Ketaatan pada Kristus (1 Yoh5:2-3, Yoh 15:10)
Menyingkirkan topeng-topeng/ kepalsuan (1 Ptr 1:22)
e.Saling memperhatikan (Flp 2:3-4)
f. Rela berkorban bagi orang lain (Yoh 15:12-13)
Praktek persekutuan secara praktis:
Saling berbagi dalam segala hal (Kis 2:44-45, 4:32). Hal ini timbul sebab mereka sehati, sejiwa dan menghayati arti “salib” dalam kristus.
Saling mengorban diri (Rm 16:3-4)
Memberi diri untuk melayani saudara-saudara seiman atau orang-orang kudus (1 Kor 16:5)
Menjadi saluran berkat untuk menolong mereka yang membutuhkan (2 Kor 8:14, 1 Kor 16:17)
Berbagi dalam penderitaan (Flp 4:14)
Pemberian yang penuh pengorbanan (2 Kor 8:2-3)
Keramahtamahan (3 Yoh 1:5, Ibr 13:2)
Saling membangun dan menguatkan (1 Tes 2:8, 2 Tim 3:10-14)
Hasil dari persekutuan yang sehat:
Takut akan Allah (Kis 2:43)
Sukacita (Kis 2:46)
Disukai semua orang (Kis 2:47)
Bertambahnya jumlah oran beriman (Kis 2:47)
Semua kebutuhan terpenuhi (Flp 4:19)
Pentingnya kepemimpinan (1 Kor 16:15-16)
KASIH KARUNIA
KASIH KARUNIA
Arti yang umum dari kata kasih karunia adalah kebaikan Allah yang tanpa pamrih dengan kata lain walaupun kita merupakan orang berdosa yang selayaknya dihukum namun Allah memandang kita dengan penuh kasih dan mengampuni kita. Namun itupun baru setengah arti sesungguhnya. Sebab kasih karunia juga berarti Kuasa Allah yang memberi kemampuan (2 Tes 2:16-17).
Kasih karunia Tuhan bukan saja membuat kita diterima sebagai keluarga Allah, tetapi juga memberi kita kuasa yang kita perlukan untuk hidup dalam kehidupan kekristenan kita. Ada dua aspek kasih karunia Tuhan bagi tiap orang percaya yaitu:
Kebaikan Allah yang tanpa pamrih (Ef 2:8-9)
Kekuatan Allah yang memberi kemampuan (Ef 1:5-6, 2 Kor 5:17)
Dasar dari kasih karunia ini terus menerus menyertai perjalanan kita dengan Allah. Kasi karunia Tuhan lah yang menyebabkan kita bertumbuh dan menjadi kuat di dalam Dia. Kuasa Allah diberikan pada kita secara cuma-cuma, tanpa imbalan apa-apa dari pihak kita (2 Ptr 3:18)
Kasih karunia diberikan pada para pahlawan iman
Kuasa dari kasih karunia ini dinyatakan dalam kehidupan para tokoh Alkitab. Semua tokoh menyadari keterbatasan, ketidakmampuan dan kelemahan mereka tanpa penyertaan Tuhan.
Hanya dengan mengizinkan kasih karunia Allah – kekuatanNya memampukan kita menjadi orang yang dikehendaki Allah untuk memenuhi rencana dan tujuan Allah dalam hidup kita pribadi lepas pribadi.
Musa (Kel 3:11-13, 4:1-13)
Gideon (Hak 6:1-24)
Rasul Paulus (Kis 15:40, 2 Kor 11:22-23, 12:9)
Bagaimana Kasih Karunia Tuhan Dilepaskan Dalam Hidup Kita
Dalam proses kehidupan kita semua akan menghadapi situasi-situasi tertentu dalam kehidupan kita. Kadang berat kadang ringan, namun semuanya harus kita tanggapi dengan benar sesuai Firman Tuhan. Bila kita menyatakan bahwa kita percaya pada Tuhan maka kita perlu berpegang pada kebenaran Firman Tuhan dan bukan itu saja tetapi juga mentaati setiap kebenaran tersebut. Jawaban atas iman kita padaNya adalah kasih karuniaNya, kemampuanNya yang memberi kita kemenangan dalam tiap keadaan.
Dua Janji Penting Dari Tuhan
Kita mempunyai keberanian menghampiri Tahta Kasih Karunia Allah (Ibr 4:16)
Allah itu sanggup/ mampu (2 Kor 9:8)
IMAN
IMAN
Iman berarti kebergantungan total pada Allah. Iman selalu menjadi tanda seorang murid Kristus. Saat Adam jatuh dalam dosa ia melangkah keluar dari kebergantungan pada Allah pada ketidakbergantungan atau ketidakpercayaan pada Allah. Itulah sebabnya Allah telah meletakkan prioritas tertinggi pada iman. Iman adalah jalan dimana kita dapat kembali pada persekutuan yang intim dengan Tuhan.
Iman melepaskan anda dari kemampuan-kemampuan anda yang terbatas. Melalui iman anda melangkah dari kemampuan yang terbatas pada kemampuan Tuhan yang tak terbatas.
Apakah Iman Itu?
Iman adalah tindakan ketaatan terhadap apa yang Allah katakan (Ibr 11:1). Iman yang benar dinyatakan dalam:
Ketaatan
Tindakan
Mendengar Firman Tuhan
Beriman pada Allah berarti kita tidak lagi percaya terhadap diri kita namun percaya pada Allah. Kita meninggalkan ketergantungan diri kita pada pengetahuan yang terbatas pada Allah sebagai sumber yang tidak terbatas.
Dasar dari Iman
Sifat Allah (Ibr 6:13):
Dia tidak dapat berubah (Mal 3:6, Yak 1:17)
Dia tidak mungkin gagal (Ayb 42:2, 1 Taw 28:20)
Dia tidak dapat berdusta (Bil 23:19, Tit 1:2)
Pekerjaan Penebusan dari Anak Allah (Ibr 12:2, 1 Kor 1:30, Rm 5:1-2)
Firman Allah (Mat 24:35, Yer 1:12)
Bagaimana Iman Bekerja?
Dasar dari iman (Rm 3:27) adalah untuk secara terus menerus mengerjakan kehidupan kita bagaimanapun keadaan kita (2 Kor 5:7, Yak 1:5-6). Iman bekerja dalam kita dengan cara:
Allah yang memberi kita iman (Rm 1:17, Hab 2:4, Ef 2:8,9, Rm 12:3)
Iman datang dari pendengaran akan Firman Tuhan (Rm 10:17, Kej 15:3-5, 17:15-21, Yos 1:8)
Ketaatan terhadap Firman. Iman itu aktif dan tidak pasif. Janji-janji Tuhan itu kebanyakan bersyarat – Ia akan melakukan bagianNya asalkan kita melakukan bagian kita (Yak 2:17, 1:22-25, Kej 15:6, Mat 7:24-27)
Saat iman kita diuji (1 Ptr 1:6-7, Rm 4:16-21, Mzm 105:17-19, 2 Tim 2:13, Ibr 13:5)
Hasil akhir iman adalah selalu kemenangan pada pihak orang beriman (Yak 1:2-4,12, Kej 21:1-3, Mzm 105:19-22, Kis 3:16, Ibr 6:13-15, 1 Yoh 5:4)
MENDENGAR SUARA TUHAN
MENDENGAR SUARA TUHAN
3 Langkah Praktis untuk Mendengar Suara Tuhan
1. Masuk ke dalam hadirat Tuhan
Kita masuk ke hadiratNya melalui darah Yesus (Ibr 10:19-20)
Kita masuk dengan pujian dan ucapan syukur (Mzm 100;4)
Berbicara dengan Tuhan
Kita berbicara dengan Tuhan seperti seorang anak berkomunikasi dengan ayahnya.
Mendengarkan Tuhan
Menanti-nantikan Tuhan (Yes 40:31). Kita menanti-nantikan Tuhan dengan berdiam diri di hadapanNya (Mzm 46:11). Kita dapat berdiam diri (tenang) di hadapan Tuhan kalau kita menyerahkan segala kekuatiran kita padaNya (1 Ptr 5:7)
Merenungkan Firman Tuhan. Setelah membaca Alkitab setiap hari, ajukkan pertanyaan ini:
Apakah yang dikatakan Firman Tuhan pada saya?
Apakah ada dosa yang dinyatakan melalui pembacaan Firman Tuhan yang sedang saya baca? (bila ada bertobatlah)
Adakah perintah Tuhan yang harus ditaati dan dilakukan?
Adakah janji Tuhan yang diberikan pada saya? (bila ada hafalkan sampai digenapi Tuhan)
Cara-cara Tuhan berbicara kepada umatNya:
Suara yang dapat didengar secara audible (1 Sam 3:1-10, Kis 9:1-8)
Penyataan pribadi Allah sendiri dalam diri Yesus (Ibr 1:2)
Melalui Hati nurani (Mzm 10:7
Melalui karunia-karunia Roh Kudus (1 kor 12:7-12, Kis 9:10-11, 10:9-23, 21:10-11)
Melalui Firman Tuhan (logos) (2 Tim 3:16)
Kunjungan malaikat (Kej 19:12, Hak 6:11, Kis 8:16, 12:7-11)
Melalui mereka yang memiliki jawatan kenabian (Yes 53, Hos 1:2)
Melalui saudara seiman (Yoh 4:39-42, 4:40-42)
Melalui keheningan (1 Raj 19:9-18)
Melalui mimpi (Kej 37:26-30, 41:1-36, Dan 2:1). Catatan tidak semua mimpi datang dari Tuhan (Pkh 5:2)
Melalui hewan (Bil 22:26-30)
Melalui situasi atau kondisi (keadaan sehari-hari) (Luk 12:54-56)
Halangan yang membuat kita tidak dapat mendengar suara Tuhan:
Kita tidak mau mendengarkan Dia (Yeh 12:2, Yes 6:10, Rm 11:8, 10:17, Yak 1:19, Mat 6:15-34, Yak 1:7, Luk 1:18-20)
Ketidaktaatan (1 Sam 28, 15:9-23, 1 Tes 5:19)
Ketidakpercayaan.
Adat istiadat atau doktrin gereja
ALKITAB
ALKITAB
Alkitab merupakan fondasi kehidupan orang percaya, sebab itu kita semua wajib untuk mempelajari dan menghidupi pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. (Ams 29:18, Yer 15:16).
Alkitab merupakan kumpulan buku yang ditulis oleh banyak orang namun mereka semua mendapatkan ilham dari sumber yang sama yaitu, Roh Kudus (2 Tim 3:16). Mereka adalah orang-orang yang pernah hidup pada kurun waktu tertentu dan budaya tertentu. Alkitab ditulis bukan hasil “dikte” langsung dari Tuhan namun setiap penulis kitab suci ini mendapatkan inspirasi dari Roh Kudus hingga apa yang mereka tulis sesuai dengan tujuan Tuhan (1 Tes 2:13, Yoh 1:1-18, Mrk 1:1). Alkitab bebas dari kekeliruan atau kesalahan sebab Roh Allah sendiri yang telah memimpin mereka menulis tiap kitab.
Alkitab menjelaskan sendiri bahwa Alkitab merupakan perkataan Allah (2 Tim 3:16), barangsiapa menambahi atau mengurangi akan mendapatkan hukuman dari Tuhan sendiri (Why 22:18-19).
Alkitab terdiri dari dua bagian yaitu :
Perjanjian Lama (39 kitab) yang terbagi atas:
Kitab Pentateukh/Taurat : Kejadian – Ulangan (5 kitab)
Kitab Sejarah : Yosua – Ester (12 kitab)
Kitab Sajak : Ayub – Kidung Agung (5 kitab)
Kitab Nabi-nabi Besar : Yesaya – Daniel (5 kitab)
Kitab Nabi-nabi Kecil : Hosea – Maleakhi (12 kitab)
Perjanjian Baru (27 kitab) yang terbagi atas:
Kitab Injil : Matius – Yohanes (4 kitab)
Kitab Sejarah : Kisah Para Rasul (1 kitab)
Surat-surat Paulus pada orang kudus : Roma – 2 Tesalonika (9 kitab)
Surat penggembalaan Paulus : 1 Timotius – Filemon (4 kitab)
Surat kiriman pada orang percaya : Ibrani – Wahyu (9 kitab)
Mengapa kita perlu merenungkan, mempelajari dan taat pada Firman Tuhan? :
Sebab Firman Allah adalah Allah sendiri (Yoh 1:1-2)
Sebab Firman Allah adalah kebenaran yang sejati (Mzm 119:160)
Firman Allah adalah sempurna sudah tahan uji kebenaranNya dan kemurnianNya (Mzm 19:8-9, Ams 30:5)
Firman Allah adalah kehidupan bagi kita (Flp 2:16)
Firman Allah adalah makanan bagi jiwa bagi kita (Mat 4:4)
Firman Allah adalah suluh dan terang bagi jalan kita (Mzm 119:105)
Firman Allah adalah guru yang mengajar dan menuntun kehidupan kita (2 Tim 3:15-16)
Firman Allah adalah senjata pedang Roh yang kuat (Ef 6:17, Ibr 4:12)
Pertumbuhan rohani (Yer 15:16, Yeh 3:1-3, 1 Ptr 2:2, 1 Kor 3:1-2, Ibr 5:12-14)
Menghindarkan dari perbuatan dosa (Mzm 119:9,11,133)
Untuk menikmati kesehatan dan kesembuhan (Kel 15:26, Mzm 107:20, 119:50)
Agar hidup berkelimpahan (Yos 1:8, Mzm 1:1-3)
Untuk tetap hidup dalam jalan Allah dan tetap merdeka (Mzm 119:104-105, 130)
Bagaimana kita menggali Firman Allah?:
Anda belajar melalui wahyu dari Roh Kudus.
Pelajari seluruh buku. Ha l ini menyangkut:
Siapa pengarangnya
Kapan kitab tersebut ditulis
Kepada siapakah kitab itu ditujukan
Mengapa kitab tersebut ditulis
Problem utama atau topik utama
Apakah ayat-ayat kuncinya
2. Membaca setiap kitab pasal per pasal secara sistematis
3. Mempelajari ayat per ayat.
4. Mempelajari kata atau topik tertentu.
5. Mempelajari karakter tokoh-tokoh dalam Alkitab.
DOA PRIBADI
DOA PRIBADI
Beberapa orang menggambarkan bahwa doa merupakan nafas kehidupan orang percaya, tanpa kehidupan doa, orang Kristen seperti seekor ikan tanpa kolam. Doa merupakan kebutuhan orang percaya. Doa juga merupakan ungkapan hati kita yang kita nyatakan pada Bapa Surgawi kita, bukan sebagai ritual agamawi namun sebagai hubungan yang intim, selayaknya seorang anak berbicara pada ayahnya atau mempelai wanita pada mempelai prianya. Doa berarti terjadinya komunikasi dua arah antara kita dengan Allah, bukan hanya sepihak.
Saat kita bersama dengan Tuhan merupakan waktu yang paling dinamis dimana Ia melepaskan kuasaNya untuk mengubah kita, keadaan kita dan lain-lain.
Dalam pelajaran ini kita akan lebih banyak membahas perihal doa pribadi sebagai langkah awal memiliki kehidupan doa sebagai orang percaya. Doa korporat atau bersama akan menjadi lebih penuh kuasa bila para pendoanya memiliki kehidupan pribadi yang kokoh.
Bagaimana kita berdoa? (Mat 6:6)
Motivasi yang benar (Mat 6:5)
Hubungan yang benar dengan Allah sebagai Bapa (Luk 11:11-13)
Kepercayaan yang sungguh kepada Tuhan (Mzm 55:16-17)
Membuang penampilan doa yang dibuat-buat (Mrk 55:16,17)
Cara kita menyatakan perasaan dan beban dalam percakapan dengan Tuhan dapat berupa:
Pemujaan (Mzm 34:1-4)
Pengakuan (1 Yoh 1:9)
Permohonan (Mat 7:7)
Ucapan Syukur (Ef 5:4,20)
Kapan kita berdoa?
Bila kita perhatikan di dalam Alkitab para pahlawan iman memiliki disiplin doa pribadi bahkan lebih jauh Rasul Paulus menekankan agar kita semua berdoa setiap waktu (Ef 6:18).
Mari kita lihat contoh para pahlawan iman kapan saja mereka berdoa? :
Daniel berdoa tiga kali sehari (Dan 6:11)
Daud berdoa tujuh kali sehari (Mzm 119:164)
Yesus brdoa pagi-pagi benar (Mrk 1:35) atau sepanjang malam (Luk 6:12)
Apa yang didoakan?:
Diri sendiri (1 Taw 4:10)
Saling mendoakan (Yak 5:16)
Bagi pelayanan dalam Tubuh Kristus (2 Tes 3:1)
Untuk orang sakit dan menderita (Yak 5:13-16)
Bagi orang yangjatuh dalam dosa (1 Yoh 5:16)
5 Perintah Yang Berhubungan Dengan Doa:
Senantiasa berjaga dalam doa (Luk 21:36)
Berjaga dalam doa agar tidk jatuh dalam pencobaan (Mat 26:41)
Berdoa bagi penguasa dan pejabat pemerintah (1 Tim 2:1,2)
Berdoa bagi para pekerja di ladang Tuhan (Luk 10:2)
Berdoa bagi mereka yang memusuhi kita (Luk 6:28)
Roh Kudus, Penolong kita dalam doa (Rm 8:26)
Saat Roh Kudus datang, Ia akan mengajar kita (Luk 12:12), memimpin kita berdoa (Rm 8:27), dan menolong kita hidup beriman pada Kristus (Ef 3:16,17).
Saat kita bertambah jatuh cinta pada Tuhan maka Roh Kudus dengan cara yang khusus akan memenuhi kita dengan RohNya hingga kita dapat berdoa di dalam Roh Kudus (Yud 20, Ef 6:18). Ia memberikan pada kita karunia lidah – berbicara dalam bahasa lain pada Tuhan dalam doa (1 Kor 12:4-11)
KASIH BAPA
KASIH BAPA
Pada hari akhir banyak sekali orang yang mengalami krisis kasih. Banyak anak dibesarkan tanpa kasih dan perhatian yang cukup terutama dari ayah. Orangtua mungkin menyediakan materi maupun sarana yang dibutuhkan si anak namun seorang anak bukan hanya membutuhkan kebutuhan primer. Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang tulus dari orangtuanya.
Terlebih bila seorang anak bertumbuh dari keluarga yang berantakan, korban perceraian, anak di luar nikah, anak yatim piatu, dll. Anak-anak ini dapat bertumbuh dewasa dalam keadaan tanpa kasih dan perhatian yang cukup hingga mereka menjadi pemberontak dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi bapa/ayah dalam keluarga Kristen:
Sebagai Imam (Ayb 1:5) dalam keluarga di hadapan Allah.
Sebagai Nabi (1 Ptr 2:9) yang menjadi pemimpin/penentu arah.
Sebagai Raja (1 Ptr 2:9) yang memimpin keluarga dalam otoritas Allah.
Tanda-tanda seseorang yang tidak mengalami kasih bapa/ayah diantaranya:
Pemberontak
Merasa tertolak
Sulit percaya pada orang lain
Tidak mau menerima kasih dari orang lain
Sulit bergaul
Sering menjadi “trouble maker”/biang kerusuhan
Mudah tawar hati
Putus asa
Sulit mengasihi orang lain
Suka mengkritik
Tidak mau tunduk pada otoritas
Pesimis
Tidak percaya diri
Selalu merasa gagal
Frustasi
Ingin bunuh diri
Kasih Allah Bapa menutupi kasih bapa/ayah kita yang tidak sempurna. Saat kita diselamatkan oleh penebusan Kristus, kita menjadi anak-anak Allah (Gal 3:26, Yoh 1:12, Rm 8:14-15). Kita dapat melihat menifestasi kasihNya melalui:
KasihNya yang penuh pengorbanan (Yoh 3:16, 1 Kor 14:1-7)
PengampunanNya (Mzm 103:8-9)
PenghiburanNya (2 Kor 1:3)
PembelaanNya (Yoh 15:1-8)
DidikanNya (Ibr 12:5-11)
NasihatNya (Mzm 73:24)
Mencukupi segala kebutuhan kita (Mzm 23)
Bagaimana kita dapat mengalami Kasih Bapa?
Akui kekecewaan maupun luka yang ada dalam hati kita terhadap figur ayah atau bapak atau orangtua kita.
Menyadari bahwa Tuhan kita adalah kasih adanya dan kasihNya jauh lebih besar dan sempurna.
Mengizinkan Roh Kudus bekerja dalam hati hingga kasih Bapa itu dapat mengalir memenuhi bejana yang kosong dan mengalami kasih Bapa Surgawi.
Hidup terus dalam pengenalan akan Bapa setiap hari melalui doa dan perenungan Firman Tuhan.
BAPTISAN ROH KUDUS
BAPTISAN ROH KUDUS
Kata baptisan berasal dari bahasa Yunani baptizo yang berarti dicelupkan ke dalam air. Bila suatu benda dicelupkan ke dalam air, itu berarti bagian dalam maupun luar benda tersebut akan dipenuhi dan diselubungi air.
Begitu pula dengan seorang Kristen yang dibaptis oleh Roh Kudus. Pribadi itu akan dipenuhi dan diselubungi oleh Roh Kudus. Ia menerima kuasa untuk hidup dalam kebenaran Firman Tuhan sebagai anak Allah.
Bapa di surga tahu bahwa dalam menjalani kehidupan di muka bumi ini berat tanpa kita mendapatkan kuasa dan bimbingan dari Roh Kudus untuk mampu hidup sesuai standar Tuhan dan dapat memperlebar Kerajaan Allah (Yoh 14:18, 16)
Kata kuasa dalam Kis 1:8 berasal dari kata Yunani dunamis yang berarti dinamit atau dinamo. Baptisan Roh Kudus diberikan pada orang percaya agar mereka dapat menjadi saksi bagi Yesus. Bersaksi dalam bahasa aslinya Yunani adalah martur atau martus yang berarti martir. Tidak mungkin seorang mau menjadi martir kecuali ia dipenuhi Roh Kudus.
Mengapa kita perlu dibaptis dalam Roh Kudus?
Agar tubuh kita menjadi bait Allah (1 Kor 3:16)
Agar kita setiap hari terus menerus disempurnakan enjadi segambar dengan Kristus (Rm 8:26-30, 2 Kor 3:18)
Agar kita dapat menikmati kasih Allah (Rm 5:5)
Agar kita makin intim dan mengerti isi hati Bapa (Ef 2:18, 1 Kor 2:10)
Agar kita mengerti pimpinan Tuhan (Rm 8:14)
Agar kita menyembah Dia dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:23-24)
Agar kita berdoa menurut kehendakNya (Rm 8:26)
Agar kita memiliki kuasa untuk mengontrol pikiran kita agar sesuai dengan pikiran Kristus dan memiliki otoritas atas penyakit dan setan & menjadi saksi Kristus (Kis 1:8, Ef 6:10-20)
Bagaimana caranya untuk menerima Baptisan Roh Kudus?
Sungguh-sungguh bertobat dan meninggalkan hidup yang lama. Kis 2:38)
Memiliki rasa haus dan lapar untuk mengenal Tuhan lebih lagi (Yoh 7:37)
Mintalah; mintalah kepada Bapa untuk membaptismu dengan Roh Kudus agar engkau dapat menjadi saksi bagi Kristus dan disanggupkan hidup dalam kepenuhan Allah. (Luk 11:9-13)
Terimalah dan bersyukur; apa yang kau minta, telah kau terima. (Gal 3:14)
Mulai berbicara dalam bahasa yang lain. Tujukan pikiranmu pada Yesus dan pujilah Dia. Jangan pikirkan kata-kata apa yang akan engkau ucapkan. Karunia bahasa lidah akan keluar dengan sendirinya dari mulutmu saat engkau berdoa dan memujinya. (Kis 2:4, 1 Kor 14:2-4, Yak 2:17)
Adakah penghalang kita menerima baptisan Roh Kudus?
Beberapa orang Kristen terhalang akibat:
Dosa (Mzm 24:1-4)
Tidak mengampuni (Mat 6:15). Jika kita tidak mengampuni orang yang bersalah kepadanya, maka dia tidak diampuni oleh Bapa. Pengampunan merupakan keputusan dan bukan berdasarkan perasaan.
Terlibat praktek-praktek terlarang atau okultisme (UL 18:10-12). Perbuatan ini haruslah diakui, ditinggalkan dan dilepaskan.
Ketakutan, ketidakpercayaan atau bimbang (Luk 11:10-13); Kita tidak perlu merasa takut akan menerima roh yang sesat atau kerasukan roh jahat. Tuhan menjamin bila kita meminta Roh Kudus pada Bapa, Dia pasti akan memberikanNya pada kita.
Ketidakpercayaan akibat pengajaran yang menentang baptisan atau kepenuhan Roh Kudus (Yak 1:6-8)
Menolak, menutup diri.
Tanda seseorang dibaptis Roh Kudus:
Berkata-kata dalam bahasa baru (Kis 2:4,11,15, Mrk 16:17)
Ada buah Roh Kudus dalam kehidupan orang tersebut (Gal 5:22-23)
Menjadi saksi Kristus yang efektif (Kis 1:8)
Menerima karunia-karunia Roh Kudus (1 Kor 12:1-11)
Dapat mengalahkan kedagingan (Rm 8:26, 4-6, Gal 5:16)
Apa yang terjadi saat seseorang berdoa dengan menggunakan bahasa yang baru?
Untuk berbicara kepada Allah dalam bahasa rahasia (1 Kor 14:2)
Meneguhkan dan membangun iman (1 Kor 14:4-5)
Berdoa sesuai kehendak Tuhan (Rm 8:26-27)
Dapat berdoa dengan tidak berkeputusan (1 Tes 5:17)
Dapat menyembah dalam roh (Yoh 4:23-24, 1 Kor 14:15)
KELEPASAN
KELEPASAN
Rasul Petrus menyatakan bahwa setiap orang percaya harus senantiasa waspada dan berjaga, sebab Iblis berjalan keliling mencari orang yang dapat ditelannya (1 Ptr 5:8). Sebagai orang percaya kita perlu senantiasa waspada dengan “pikiran” kita sebab disitulah letak medan peperangan yang sesungguhnya. Kita bisa jatuh dan terperangkap dalam pemikiran dan pola hidup yang salah dan bertentangan dengan Tuhan akibat kelengahan kita tersebut.
JENIS-JENIS PENGARUH SETAN
Roh jahat dapat mempengaruhi seseorang dengan cara-cara ini:
Oppression (Tekanan)
Roh jahat menyerang pikiran dengan memberikan pikiran-pikiran jahat dan penipuan-penipuan (Yoh 12:3-7)
Seseorang tidak berbuat dosa jika dia tidak menerima pikiran jahat itu. Dosa masuk jika seseorang menerima pikiran jahat dan menikmatinya.
Musuh akan membuat kita merasa bersalah oleh pikiran-pikiran kotor atau jahat dalam pikiran kita.
Tidak, kita belum berbuat dosa apabila kita menolak pikiran-pikiran kotor itu.
Menebus atau menolak pikiran-pikiran kotor atau jahat itu:
Ingat Yesus ada besertamu, Ia adalah Immanuel. Pandang Dia.
Berdoa dan sembah Dia, fokuskan pikiran kita padaNya.
Renungkan Firman Tuhan
Waspada pada apa yang kita lihat dan baca.
Pergi keluar dari tempat yang dapat menjatuhkan kita
Obsession (Pengaruh yang mengikat)
Roh jahat menyerang hati nurani dan kesadaran seseorang samai ia diyakinkan bahwa apa yang salah jadi benar dan sebaliknya (Yoh 13:2)
Pelepasan dari pengaruh roh jahat :
Bertobat dan berbalik kepada Tuhan
Mengizinkan Firman Tuhan merubah pola pikirmu
Posession (Kerasukan)
Roh-roh jahat telah mengontrol sebagian atau sepenuhnya panca indera si korban (Yoh 13:27) hal ini terjadi akibat:
Praktek-praktek terlarang yang tercantum dalam Ul 18:10-11 dapat dipakai musuh untuk mempengaruhi seseorang. Keterlibatan berulang-ulang dalam praktek terlarang ini bisa berkibatkan seseorang dikuasai oleh roh-roh jahat.
Perbuatan hawa nafsu yang terus menerus berulang dilakukan berakibat dikuasai roh hawa nafsu.
Kesombongan, ketakutan, suatu penyakit atau luka dalam hati dapat digunakan roh jahat untuk menguasai seseorang.
ADA 7 POKOK PERSOALAN YANG DAPAT MEMBUAT KITA DIBELENGGU OLEH IBLIS:
Persoalan emosional:
Marah, geram, benci, dendam, takut, rasa tertolak, mengasihani diri sendiri, cemburu, tertekan, rendah diri, dll.
Persoalan mental:
Tidak punya pendirian, ragu-ragu, bingung, pelupa,dll
Persoalan berkomunikasi:
Suka berbohong, caci maki, menghujat, menyalahkan, mencari kambing hitam, mengejek, cerewet, gosip, fitnah, dll
Persoalan kehidupan seks:
Pikiran cabul, onani/masturbasi, hawa nafsu, perzinahan, perselingkuhan, homoseksual, dll.
Persoalan kecanduan:
Rokok, ganja, minuman keras, narkoba, hyper sex, pornografi, judi, kopi, makan makanan berlebihan, games dll
Persoalan kesehatan:
Selalu merasa sakit-sakitan, mengaku sakit tapi sebenarnya mencari perhatian, dapat jadi benar-benar sakit (Luk 13:11)
Persoalan iman yang salah:
Mengikuti pengajaran agama-agama lain di luar Kristus, bidat-bidat sesat(Saksi Yehova, Mormon, Gereja Setan, Christian Science, Theosophy,dll), perdukunan, ilmu-ilmu gaib,dll.
LANGKAH-LANGKAH MENDAPATKAN KELEPASAN:
Sadari kebutuhan kita untuk dilepaskan dari ikatan dosa tersebut (Yak 4:6b-7)
Bertobat dari jalan hidup atau pola yang salah (Yl 2:12-14, 1:13-14, Yer 18:8)
Mengakui dosa-dosa (1 Yoh 1:9, Yak 5:16)
Menerima pengampunan dari Tuhan maupun mengampuni orang yang melukai kita (Mat 6:14-15)
Menyangkal dan memutuskan hubungan dengan dosa yang membelenggu kita(Kis 19: 18-19)
Mengusir roh-roh jahat yang selama ini membelenggu di dalam nama Yesus Kristus (Yak 4:7, Why 12:7-12, Mrk 16:17-18, Luk 10:19, Mzm 18:3, Kol 2:13-15)
Mengucap syukur kita telah dilepaskan dan dikuduskan Tuhan Yesus (1 Yoh 1:9, Ibr 10:19,22, 11:6)
LANGKAH-LANGKAH MEMELIHARA KELEPASAN:
Menerima baptisan Roh Kudus (Yoh 14:15-17, Luk 24:49)
Kenakan selengkap senjata Allah (Ef 6:10-18)
Perkatakan perkataan positif sesuai Firman Tuhan (Mrk 11:23, Flp 4:8, Mat 4:1-11)
Tetap tinggal dalam Firman Tuhan (jadi pelaku Firman) (Yoh 8:31, Yak1:22-23)
Pikul salib (Luk 9:23, Gal 5:21,24)
Menjadikan doa dan pujian penyembahan bagian kehidupan yang natural (1 Tes 5:17, 1 Kor 14:14-15)
Tetap bersekutu dengan saudara seiman yang dewasa dan terlibat melayani tubuh Kristus (1 Kor 12:7-14, Kis 2: 41-47, Ibr 10:25)
Setiap hari serahkan hidupmu dalam tangan Tuhan yang sanggup memeliharamu. Yud 24
CITRA DIRI
CITRA DIRI
Definisi dari kata citra adalah gambar atau konsep sedang diri adalah keseluruhan dari apa kita ini, cara berpikir, perasaan kita maupun tingkah laku. Jadi citra diri adalah citra mental yang kita miliki tentang diri kita, yang terbentuk sejak lahir dan terus berkembang mencapai kematangan. Citra diri adalah konsep mengenai diri kita dan bagaimana diri kita berhubungan dengan orang lain. Citra diri dapat berubah dari negatif ke positif atau sebaliknya. Citra diri jua mempengaruhi tanggungjawab terhadap hubungan kita dengan orang lain.
Sumber-sumber yang membangun citra diri kita, pertama-tama adalah Allah namun dengan jatuhnya manusia dalam dosa maka citra yang sempurna mulai tercemari dengan pemikiran kita sendiri yang cenderung egois, dari apa kata orang lain tentang kita dan dari Iblis.
Citra diri kita terbentuk dari kumpulan pengalaman-pengalaman dan tanggapan orang lain terhadap diri kita bahkan saat kita baru berada dalam kandungan ibu kita. Nilai-nilai yang paling sering kita dengar dan kita percayai sebagai suatu kebenaran akan menghasilkan “nilai hati nurani”. Bila nilai yang kita percayai tersebut dilanggar maka itu akan mengusik “emosi” kita. Bila nilai tersebut salah maka sudah dipastikan orang tersebut pun hidup dalam “kepercayaan yang salah”.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi citra diri kita terbentuk:
Saat dikandung oleh ibu kita, secara genetika/DNA maupun kimiawi (saat bayi berada dalam rahim ia memiliki kemampuan mendengar, merasakan dan mengankap suasana yang dialami sang ibu)
Sesudah lahir anak akan mendapatkan dan mempelajari nilai-nilai dari orangtuanya, lingkungan ia dibesarkan, pendidikan, budaya suku/ desa/kota,dstnya.
Citra diri kita dapat rusak akibat kebutuhan dasar tidak terpenuhi:
Rasa dimiliki.
Rasa berharga.
Rasa berguna (berdaya guna)
Iblis coba merusak citra diri kita dengan memberikan konsep yang salah. Citra diri yang rusak akan mengakibatkan kepercayaan diri yang salah pula. Iblis menawarkan konsep citra diri sebagai bagaimana penampilan lahiriah kita atau apa kata orang lain tentang diri kita.
Akibat konsep ini banyak diantara kita menjadi:
Perfeksionis
Lari dari tanggungjawab/resiko
Suka memanipulasi orang lain
Berusaha untuk menyenangkan orang lain agar dapat diterima dan dihormati.
Pesimis dalam kehidupan
Membandingkan dirinya dengan orang lain
Takut terhadap tantangan
Tidak dapat menentukan prioritas
Sukar mengasihi orang lain
Sulit percaya pada orang lain maupun Tuhan
Rasa malu yang berlebihan akibat rendah diri
Egois
Sombong akan gelar, jabatan, kekayaan dstnya.
Mudah tersinggung
Tidak punya keyakinan
Terlalu peka pada pendapat orang lain
Kuatir
Tidak dapat menerima perhatian orang lain
Bagaimana agar kita mengalami pemulihan?
Jadikan Tuhan Yesus, sebagai Tuhan dan Juruselamatmu
Mulai mengecek nilai-nilai yang selama ini kita percayai (2 Tim 3:16-17))
Mempercayai nilai-nilai yang Tuhan berikan pada kita (perubahan pola pikir – Rm 12:2, Flp 4:8)
Contoh: kita berharga (Yes 43:4), dasyat dan ajaib (Mzm 139:14), elok (Mzm 45:3), segambar dengan Allah (Kej 1:25-26), biji mata Tuhan (Ul 32:10)
Tanda-tanda seseorang yang citra dirinya telah pulih:
Optimis
Percaya diri
Sabar
Mau menerima perhatian orang lain
Tenang
Mengerti panggilan Tuhan dalam dirinya
Rendah hati
Tidak takut menghadapi kegagalan
Melangkah dengan iman
KESEMBUHAN BATHIN
KESEMBUHAN BATHIN
Apa yang dimaksud dengan kesembuhan bathin?
Seorang manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh (1 Tes 5:23).
Bagaimana jiwa manusia bisa sakit atau terluka? Saat seseorang mengalami kejadian yang menyakitkan maka emosinya akan terluka. Emosi merupakan bagian dari jiwa, kalau emosi seseorang terluka maka jiwanya pun terluka.
Luka-luka di masa lampau mempengaruhi reaksi-reaksi emosi seseorang terhadap situasi tertentu. Orang percaya yang terluka di masa lampau dan belum sepenuhnya disembuhkan akan mengalami kesulitan menaati Allah sepenuhnya.
Salah satu penghalang untuk kasih dan kuasa Allah kita alami secara pribadi adalah akibat jiwa yang masih terluka.
Tanda-tanda jiwa yang terluka/kepahitan
Tidak perduli pada orang lain.
Perasa, terlalu sensitif, cepat berasumsi (mudah marah, tersinggung)
Kurang dapat bergaul disebabkan minder, takut, malu, dll (Ams 18:1-2)
Penuh perasaan curiga.
Tidak tahu berterimakasih (2 Tim 3:2-4)
Senang mengkritik orang lain, bergossip, membicarakan kekurangan orang, menghakimi oranglain (2 Tim 2:16, 1 Tim 6:20, Ef 5:4, Rm 2:1)
Sulit mengampuni orang lain (Mat 6:12, 14:15, 5:23-24)
Keras kepala, tegar tengkuk, tidak mau memnundukkan diri dan acuh tak acuh (Yud 16)
Jiwanya labil (keputusannya berubah-ubah) jika menhadapi masalah.
Seang bergaul dengan orang yang senasib dan mengasihani diri sendiri (1 Kor 15:33)
Mudah frustasi, stress, putus asa dan berpikir untuk bunuh diri (Ayb 10:1-2, 3:3-5)
Tidak pernah puas terhadap dirinya(perfeksionis) (Yoh 4:13-15)
Sombong, merasa tidak butuh orang lain
Suka berdusta, perkataannya tidak dapat dipercayai.
Hidup dalam kemunafikan, ingin selalu nampak sempurna.
Kasus-kasus yang dapat mengakibatkan kita terluka:
Ditolak orangtua (Mzm 27:10, Yes 49:15-16)
Orangtua belum siap menjadi ayah atau ibu (upaya melakukan aborsi)
Lahir tidak sesuai jenis kelamin yang diharapkan.
Kehamilan di luar pernikahan.
Suami berselingkuh saat istri tengah hamil, mengakibatkan bayi tersebut dikandung turut merasakan ibunya yang sakit hati)
Bayi lahir saat ekonomi keluarga belum mapan.
Kurang kasih sayang
Anak yatim piatu. Dimana sang anak harus tinggal di Panti Asuhan atau berpindah-pindah dari satu keluarga ke keluarga yang lain.
Orangtua yang menerapkan disiplin militer secara keras, kasar, kejam pada anak-anaknya.
Kurang memperhatikan anak akibat terlalu sibuk bekerja, mengejar karier dstnya.
Pilih kasih (kasih yang tidak merata)
Keluarga yang tidak harmonis atau broken home.
Dilukai orangtua
Orangtua berjanji namun tidak menepati.
Orangtua tidak bertanggungjawab terhadap keluarga (orangtua terlibat judi, pemabuk, perzinahan, wil/pil, pengangguran dan anak yang disuruh bekerja,dstnya)
Orangtua yang otoriter (kekerasan dalam rumahtangga)
Terlalu dimanja
Anak yang keinginannya selalu dituruti.
Tidak pernah ditegur atau didisiplin (anak menjadi egois)
Pelecehan, kekerasan seks atau korban pemerkosaan
Dilakukan oleh orangtua, anggota keluarga,dstnya
Dilakukan oleh orang lain, teman dekat atau kekasih
Pengkhianatan
Kekasih tidak setia
Orangtua berselingkuh
Pasangan hidup berselingkuh
Kekerasan Dalam rumah tangga
secara fisik
secara verbal
Langkah-langkah menerima kesembuhan bathin:
Jadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu (Rm 5:5), hingga kita dapat mengalami kasih Kristus yang memulihkan itu.
Ingat kembali kejadian-kejadian apa yang melukai dirimu dimasa lalu. Jika tidak ingat berdoa agar Roh Kudus menunjukkan kembali peritiwa tersebut.
Serahkan setiap peristiwa yang melukai dirimu itu pada Tuhan Yesus. Sebab Ia perduli, Ia mau merawat dan menyembuhkan lukamu. Bila akibat terluka lalu kita juga melakukan tindakan dosa, akui juga dosa tersebut pada Tuhan Yesus sebab akan mengampuni dan menguduskan kita. (1 Yoh 1:9). Keterbukaan kita merupakan awal pemulihan diri kita (Ams 28:13, Mzm 32:5)
Ampuni orang yang telah melukai dirimu sebagaimana Tuhan telah mengampuni diri kita.
BAPTISAN AIR
BAPTISAN AIR
Dalam Alkitab diajarkan beberapa baptisan, salah satunya adalah Baptisan Air. Mengapa kita perlu dibaptis air? Bila saat ini kita mengenal kata “altar call” namun pada masa Perjanjian Baru, pembaptisan merupakan sebuah cara kita menanggapi panggilan pertobatan dan penyerahan diri kita atas ketuhanan Yesus Kristus sebagai Tuhan maupun Juruselamat kita. (Mat 28:19, Mrk 16: 16)
Baptisan dalam bahasa Yunani, bapto atau baptizo, yang berarti to cover wholly with fluid (menutupi seluruhnya dengan cairan), memasukkan sesuatu ke dalam cairan dan kemudian mengeluarkannya kembali, basah sepenuhnya.
Mengapa kita perlu dibaptis air?
Teladan Yesus dalam Mat 3:13-17
“Karena demikianlah” – menurut cara ini. Cara Yesus dibaptis adalah selam. Alkitab berkata,”Yesus egera keluar dari air.” (ay 16).
“Sepatutnya kita.” Artinya apa yang Yesus lakukan adalah pantas atau patut dilakukan orang-orang percaya.
“Menggenapkan seluruh kehendak Allah”. Yesus menggenapi seluruh kehendak Allah ketika Dia dibaptis. Ini berarti Dia sedang menyatakan pada dunia bahwa Dia benar di hadapan Allah.
Mati bersama Yesus dan bangkit bersama Yesus dalam hidup baru (Rm 6:3-4,6,11)
Pada waktu seseorang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, maka orang itu :
Menjadi ciptaan baru (2 Kor 5:17)
Bapa menaruh kita di dalam Yesus Kristus (1 Kor 1:30)
Karena dia berada di dalam Yesus (arti perkataan “di dalam Kristus”), maka dia mengalami apa yang terjadi pada yaitu:
Dia mati bersama Yesus di kayu salib.
Dia dikuburkan bersama Yesus.
Dia bangkit bersama Yesus dalam suatu kehidupan baru
Rm 6:3-4,6,11, Gal 2:20, Kol 3:1,3
Menyatakan apa yang kita ketahui. Dalam baptisan air, orang Kristen sedang menyatakan atau menunjukkan apa yang telah terjadi padanya, yaitu:
Dia mati dan dikuburkan bersama Yesus. Diselamkan dalam air menunjukkan kematiannya dan penguburannya.
Dia bangkit bersama Yesus dalam suatu kehidupan baru. Karena dia keluar dari air, menunjukkan dia bangkit dalam suatu hidup baru.
Baptisan dalam air tidak memberikan kita hidup kekal. Yesus-lah yang memberikan hidup kekal (1 Yoh 5:11-13, Why 3:20, Yoh 3:16). Ketika kita menerima Dia sebagai Juruselamat dan Tuhan maka pada saat itu kita :
Dilahirkan kembali
Ditaruh di dalam Kristus
Menerima hidup kekal
Menjadi benar karena menerima kebenaran Kristus
Kita patut melakukan baptisan air sebab merupakan perintah bagi setiap orang Kristen atau pengikut Kritus lakukan. (Mat 28:19-20)
Syarat sebelum dibaptis air:
Telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. (Mrk 16:16)
Bertobat (Kis 2:38)
Mengakui segala dosanya dihadapan Tuhan (1 Yoh 1:9)
Meninggalkan cara hidup yang lama (Rm 6:12-13)
Telah mengerti arti baptisan air.
PERTOBATAN
PERTOBATAN
Apakah arti tobat atau pertobatan? Dalam bahasa Ibrani, syuv berarti berputar atau berbalik kembali. Mengacu pada tindakan berbalik dari dosa kepada Allah. Sedang dalam bahasa Yunani, metanoia dan metanoeo, yang memiliki makna perubahan hati, pertobatan yang nyata dalam pikiran, sikap, pandangan dengan arah yang sama sekali berubah, putar balik dari dosa pada Allah dan mengabdi padaNya.
Pertobatan merupakan syarat mutlak untuk beroleh keselamatan. Yesus memulai pelayananNya dengan seruan “pertobatan”. Iman dan pertobatan berjalan seiring. Iman terarah kepada Kristus untuk memperoleh keselamatan dari dosa, kekudusan, kehidupan dan mencakup perihal membenci dosa dan meninggalkannya yang disebut pertobatan, yakni berbalik dari dosa kepada Allah.
Pertobatan bukan hanya sekedar aspek pengakuan dosa tetapi merupakan tindakan berbalik dari apa yang tidak berkenan kepada Allah dan memilih suatu gaya hidup yang memuliakan dan berkenan kepadaNya. Pertobatan bukan sekedar suatu tindakan, tetapi suatu gaya hidup, menanamkan suatu sikap untuk terus menerus berubah sampai kehidupan kita sesuai dengan FirmanNya dan kehendakNya.
Pertobatan dari dosa adalah berpaling dari semua dosa yang diketahui dan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat dosa. “Sifat dosa” telah dikeluarkan dari roh kita. Roh kita telah diciptakan baru di dalam gambaran dan keserupaan dengan Allah. Tetapi masih ada “kebiasaan dosa” di dalam jiwa dan tubuh kita.
Ketika kita mematikan perbuatan-perbuatan tubuh dan jiwa dan mulai menjalani suatu kehidupan yang bebas dari segala kewajiban untuk taat pada daging, maka kita benar-benar dibebaskan dari roh perbudakan dan keterikatan (Rm 8:13,15)
PERTOBATAN “ANAK YANG HILANG” (Luk 15:11-24)
Tuhan Yesus menjelaskan arti pertobatan dalam kisah Anak Yang Terhilang.
Gambaran Dosa
Ada 5 gambaran dosa dalam kisah ini:
Keinginan diri sendiri (ayat12). Egoisme.
Perpisahan (ayat13). Anak terpisah dari Bapa.
Pemborosan (ayat13). Dosa memboroskan “harta” yang Tuhan berikan pada kita.
Melarat (ayat14). Keinginan orang berdosa tidak pernah terpuaskan.
Tenggelam/terjerat sangat dalam (ayat15-16). Dosa membawa seseorang jatuh terperosok sangat dalam. Iblis datang untuk membunuh, mencuri dan membinasakan (Yoh 10:10)
Langkah Menuju Pertobatan
Ada 5 langkah menuju Pertobatan:
Sadar (ayat17). Orang berdosa menyadari dan mengakui keadaannya yang penuh dengan dosa.
Mengambil keputusan (ayat 18). Orang berdosa memutuskan untuk meninggalkan dosa-dosanya.
Melaksanakan keputusannya (ayat 20). Orang berdosa mengambil tindakan dari keputusannya.
Berbalik (ayat20). Berbalik pada Tuhan dan menyerahkan hidupnya pada Tuhan.
Pengakuan (ayat 21). Mengakui setiap dosa dihadapan Tuhan (1 Yoh 1:9). Dosa-dosa kita diampuni karena darah Yesus dicurahkan untuk menebus segala dosa kita (1 Yoh 1:7, Ef 1:7, Rom 3:24-25)
Kuasa untuk mengalahkan dosa
Setiap orang percaya memiliki benih ilahi yaitu kehidupan Kristus sendiri. Kehidupan ini sedemikian berkuasa sehingga mereka mampu mengalahkan dosa dan hidup dalam kekudusan. (1 Ptr 1:23, 1 Ptr 1:15-16)
PRINSIP DASAR
PRINSIP DASAR
Perumpamaan tentang Dua Rumah atau Orang Bijaksana dan Orang Bodoh (Mat 7:24-27)
Dua macam manusia
Hanya ada dua macam manusia di dunia ini, yaitu:
1. Orang bijaksana
2. Orang bodoh
Dua macam dasar
Kedua orang tersebut membangun rumahnya dengan:
Pasir sebagai dasar – Orang Bodoh membangun hidupnya di atas dasar pasir. “Pasir” adalah segala sesuatu yang mudah berubah atau dapat diubah.
Batu Karang sebagai dasar – Orang Bijaksana membangun hidupnya di atas batu karang. Batu karang itu adalah YESUS KRISTUS. 1 Kor 10:4
Arti “angin, hujan dan banjir” dalam Mat 7:25,27
Hal tersebut berarti “goncangan-goncangan” yang Tuhan izinkan akan terjadi di dunia ini (Ibr 12:25-27). “Goncangan-goncangan” ini adalah masalah-masalah. Tuhan mengizinkan masalah-masalah dan berbagai pencobaan terjadi dalam hidup kita supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan (Ibr 12:27)
Bagaimana membangun di atas “batu karang”?
Kita membangun hidup di atas batu karang (Yesus Kristus) dengan mengikuti dua langkah ini:
MENDENGAR FIRMAN ALLAH
MENTAATINYA DENGAN MENERAPKAN HAL TERSEBUT(menjadi pelaku Firman Tuhan) Yak 1:22, Mat 7:24
Barometer kita
Bagaimana kita dapat tahu bahwa kita telah membangun di atas dasar yang benar? Ujiannya adalah saat anda tengah menghadapi suatu masalah atau cobaan. Bagaimana reaksi anda?
SEKOLAH MURID KRISTUS
SEKOLAH MURID KRISTUS
PENDAHULUAN
Mengapa kita perlu mengikuti “Sekolah Murid Kristus” (SMK) ? Sebab Tuhan memanggil kita semua untuk menjadi murid Kristus. Seorang murid saat ia bersekolah, ia akan mendapatkan pelajaran baru dan penerapan pengetahuan tersebut bagi kehidupannya.
“Sekolah Murid Kristus”, merupakan salah satu pola pemuridan dan pendalaman Alkitab, yang akan membantu para murid Kristus untuk bukan saja mendapatkan pengetahuan akan kebenaran namun juga membantu kita semua untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan dari “Sekolah Murid Kristus”, adalah menghasilkan murid-murid Kristus yang melaksanakan Amanat Agung dan memperlebar Kerajaan Tuhan di muka bumi.
LAPORAN TERAKHIR KRISTUS PADA BAPA
Dalam Injil Yohanes pasal 17, kita dapat melihat bahwa Tuhan Yesus memberikan laporan terakhirNya pada Bapa. Ia tidak melaporkan berapa banyak mujizat yang telah terjadi, berapa banyak kesembuhan, berapa banyak yang menjadi percaya, berapa banyak orang mati bangkit, berapa banyak orang kerasukan dilepaskan namun Ia berdoa dan berbicara pada Bapa mengenai para muridNya yang menyertai Dia selama 3,5 tahun.
Saudaraku, tidak cukup kita hanya sekedar beragama Kristen bahkan meskipun sudah terlibat pelayanan sekalipun. Bila kita belum menjadi murid Kristus dan memuridkan oranglain maka kita hanya sekedar melakukan aktivitas agamawi tanpa tahu tujuan dirimu sebagai pengikut Kristus.
Kita dipanggil untuk mengenal dan mempermuliakan Dia. Saya sangat senang dengan motto pelayanan Youth With A Mission (sebuah lembaga missi terbesar di dunia) , “To know Him and to make Him known” (Untuk mengenal Dia dan membuat Dia dikenal).
Anda dan saya dipanggil untuk menjadi murid Kristus. Hari lepas hari seharusnya kita makin mengenal Dia dan membagikan pengenalan kita akan Dia itu pada orang lain.
KITA SEMUA DIPANGGIL DAN DIPILIH TUHAN
Di dalam Injil Yohanes 15:16, Tuhan Yesus berfirman,”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKU, diberikanNya kepadamu.”
Ingat bukan kita yang memilih Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Tetapi Dialah yang memilih dan menetapkan kita.
Tiga pekerjaan yang Ia berikan pada kita yaitu, pergi, berbuah dan hasilkan buah yang tetap:
PERGI; pergi kemana? Pergi kemana biasanya saudara pergi sehari-hari, ke pasar, tempat bekerja, tempat kuliah, bermain, dll. Kita semua adalah utusan misi Tuhan. Kita adalah terang dan garam dunia dimanapun kita berada.
BERBUAH; Bila nama Yesus ditinggikan dalam hidup kita maka akan ada suatu magnet yang akan menarik orang bermasalah dan berdosa datang pada kita (Yoh 12:32). Saat anda mulai menerapkan kebenaran Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan terjadi perubahan yang dasyat dalam hidup anda. Dan perubahan itu akan menjadi suatu daya tarik, ada buah roh yang timbul dalam hidup anda (Gal 5:22-23)
MENGHASILKAN BUAH YANG TETAP; Setelah kita mengalami Kristus dalam kehidupan sehari-hari maka kita perlu berdoa dan meminta pada Tuhan jiwa-jiwa baru untuk kita muridkan. Pemuridan merupakan tempat dimana kita belajar untuk menjadi serupa dengan Kristus.
Langganan:
Postingan (Atom)