Sabtu, 12 Juli 2008

PERSEKUTUAN ROHANI



PERSEKUTUAN ROHANI

Akar katanya dalam bahasa Yunani adalah koin, yang memunculkan dua nama sifat koinonos (10 kali) dan sunkoinonos (4 kali), dipakai juga sebagai nama benda; dan dua kata kerja koinoneo (8 kali) dan sunkoinoneo (3 kali); dan nama benda koinonia (20 kali). Kata nama benda itu biasanya diterjemahkan “persekutuan”; terjemahan yang paling sering bagi kata-kata lainnya berakar pada “koin” ialah “bagi”; umapamanya membagi, mengambil bagian.
Pemakaian umum kata “koin” dalam Perjanjian Baru adalah sesuatu atau seseorang yang dibagi-bagikan. Juga dalam pemakaian lain dalam Perjanjian Baru, dimana istilah itu aktif dalam suatu “kemauan untuk memberi bagian”, jadi mengandung arti kemurahan hati. Arti ketiga memiliki arti “bersama-sama mendapat atau persekutuan.”
Jadi pemakaian kata ini dalam Perjanjian Baru dapat dibagi menjadi 3 kelompok menurut gagasan yang menguasai, yaitu:
mendapat bagian
memberi bagian
bersama-sama mendapat bagian

Persekutuan merupakan gaya hidup Allah (Kej 1:26-28)

Mengapa Tuhan menghendaki adanya persekutuan?
Tujuan dari persekutuan:
Orang beriman dikuatkan dengan bertumbuh dalam Kristus, bersama-sama anggota tubuh Kristus lainnnya (Rm 1:11-12; Kis 2:42; Ef 5:14-21)
Orang beriman perduli satu dengan lain (Kis 2:44-47, Yoh 13:34-35)
Dunia akan mengerti bahwa Yesus diutus oleh Allah (Yoh 17:22-23)

Seperti apa persekutuan yang benar?

Memiliki “ikatan bersama” sebagai keluarga Kristus (Rm 12:10). Tanpa dasar saling mempercayai dan mengasihi, tak akan ada persekutuan yang sehat. Harus ada kesepakatan untuk tumbuh bersama , ada “take and give...sharing life together.”
“Ikatan keluarga Kristus” ini harus dilandasi kasih agape (Yoh 13:34). Agape adalah kasih Tuhan yang sempurna, yakni kasih yang tetap mengasihi, sekalipun.......” Bukan kasih karena...... Ikrar dengan kasih agape ini tak akan goyah karena ketidakkonsistenan sikap seseorang pada kita.
Persekutuan yang benar berpusat pada Kristus (1 Yoh 1:3, Flp 2:1-2)
Berjalan dalam terang. Suatu perkumpulan dapat disebut persekutuan bila ada sikap saling mengasihi, memperhatikan, bertindak dalam kasih, saling terbuka, jujur, benar, tidak menggosip, tidak menghakimi, dstnya.
Saling mengaku dosa dan mendoakan agar bertumbuh dalam Tuhan (1 Yoh 1:6-7, Mat 18:15, Yak 5:16)
Ketaatan pada Kristus (1 Yoh5:2-3, Yoh 15:10)
Menyingkirkan topeng-topeng/ kepalsuan (1 Ptr 1:22)
e.Saling memperhatikan (Flp 2:3-4)
f. Rela berkorban bagi orang lain (Yoh 15:12-13)

Praktek persekutuan secara praktis:

Saling berbagi dalam segala hal (Kis 2:44-45, 4:32). Hal ini timbul sebab mereka sehati, sejiwa dan menghayati arti “salib” dalam kristus.
Saling mengorban diri (Rm 16:3-4)
Memberi diri untuk melayani saudara-saudara seiman atau orang-orang kudus (1 Kor 16:5)
Menjadi saluran berkat untuk menolong mereka yang membutuhkan (2 Kor 8:14, 1 Kor 16:17)
Berbagi dalam penderitaan (Flp 4:14)
Pemberian yang penuh pengorbanan (2 Kor 8:2-3)
Keramahtamahan (3 Yoh 1:5, Ibr 13:2)
Saling membangun dan menguatkan (1 Tes 2:8, 2 Tim 3:10-14)

Hasil dari persekutuan yang sehat:
Takut akan Allah (Kis 2:43)
Sukacita (Kis 2:46)
Disukai semua orang (Kis 2:47)
Bertambahnya jumlah oran beriman (Kis 2:47)
Semua kebutuhan terpenuhi (Flp 4:19)
Pentingnya kepemimpinan (1 Kor 16:15-16)

Tidak ada komentar: