Selasa, 19 Agustus 2008

KOTA YANG SEJUK


KOTA YANG SEJUK

Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul (Yes 41:18a)

Kuteringat saat kukecil dulu di kota Bandung. Udaranya sangat sejuk, tiap pagi saat kubangun dapat kupandang awan embun dan bunyi burung-burung berkicauan menyambut datangnya mentari pagi. Biasanya oma mengajakku berjalan tiap pagi, saat itu jalanan tidak terlalu ramai oleh kendaraan hingga udara pagi hari sangat menyegarkan bagi tubuh kita. Namun kini semuanya sudah berubah, kota yang dahulu sejuk kini menjadi panas. Sulit untuk dapat mendengar kicauan burung di pagi hari, di pagi hari lalu lintas sudah padat dan udara pun tercemar polusi kendaraan bermotor. Daerah yang dahulu hutan lindung dan daerah resapan air berubah fungsi menjadi perumahan elit dan tempat wisata alam bahkan ada yang beralih fungsi menjadi daerah industri hingga bukan saja terjadi polusi udara namun juga air sungai terkontaminasi zat pewarna yang berbahaya.
Kita bisa belajar sebuah hal yang indah dari pengalaman ini. Dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen pun begitu. Saat kita pertama-tama diselamatkan Tuhan, hati kita meluap dengan cinta mula-mula. Pada awalnya sangat mudah bagi kita untuk membaca Firman Tuhan, berdoa dan melakukan perintahNya. Namun sampai satu momen bila kita tidak menjaga dan memelihara disiplin tersebut maka kita akan menjadi suam-suam dalam Dia. Saat kita suam, maka perkara-perkara ilahi yang dahulu menarik, kini telah kehilangan maknanya bagi kita. Perkara ilahi tidak lagi menjadi prioritas dalam hidup kita. Saat kita mulai menjauh dari Tuhan, perlahan tapi pasti hidup kita akan menjadi seperti padang gurun. Semakin jauh dari Tuhan, semakin berantakan dan putus asa dalam jalani hidup ini. Tidak ada lagi sukacita yang nampak dari diri kita hanya kepahitan dan rasa frustasi.
Kabar baiknya, bila kita sadar saat ini bahwa kita sudah meninggalkan cinta mula-mula dan Tuhan sudah tidak jadi prioritas dalam hidup kita, segeralah berbalik dan berlari kembali pada Bapa Surgawi. TanganNya terbuka, Ia sangat merindukanmu, Ia ingin memelukmu dan berkata,”Selamat datang kembali, anakKu, AKU sangat merindukanmu.” Saat itulah “padang gurun”mu akan menjadi “padang rumput” kembali sebab mata air dalam hatimu Tuhan pulihkan.


Doa: Tuhan, aku sangat merindukanMU, dekapku dalam kasihMU. Amien


FT: Yes 41:17-20

Tidak ada komentar: