Rabu, 20 Agustus 2008

RUMPUT LIAR


RUMPUT LIAR

Relakanlah hatimu dan bertobatlah! (Why 3:19b)

Kupandang halaman rumah, rumput Jepang yang beberapa bulan lalu kutanam sudah bertumbuh menambah keindahan pekarangan rumah kami. Namun aku mulai terusik saat melihat di sana-sini mulai tumbuh rumput liar yang merusak keindahan pekarangan. Kusingsingkan lengan bajuku dan mulai mencabuti rumput liar yang bertumbuhan.
Saat mencabuti rumput liar itulah, kumendapat hikmat Tuhan. Dalam tiap aspek hidup kita setiap harinya, kita perlu membawa diri dihadapan Tuhan untuk diuji. Apakah hati kita masih tertuju pada Tuhan atau sudah mulai melenceng. Masihkah buah Roh Kudus bertumbuh atau malah buah dosa yang bertambah matang? Nabi Yeremia menyatakan betapa liciknya hati kita, oleh sebab itu kita perlu setiap hari membawa hati kita kehadapan Dia.
Tuhan adalah Bapa yang baik, Ia menghendaki yang terbaik terjadi dalam hidup kita sebagai anak-anakNya. Ia rindu untuk membentuk kita menjadi “taman indah” bagi kemuliaanNya. Seperti rumput hias di pekarangan rumahku, Ia ingin mencabut perkara-perkara dalam hidup kita yang tidak selaras dengan rancangan dan sifatNya. Meskipun kita sudah ditebus dan diangkat sebagai anakNya. Ia ingin kita bertumbuh menjadi serupa dengan PutraNya, Yesus Kristus, teladan hidup kita. Mungkin saat tanganNya mulai membersihkan hidup kita melalui pencobaan yang terjadi, kita mulai menjerit-jerit kesakitan namun percayalah bahwa bila Tuhan mengizinkan sesuatu terjadi dalam hidup kita, itu karena Ia ingin menjadikanmu serupa dengan Kristus. Emas murni hanya dapat dihasilkan melalui dapur peleburan yang panas.
Izinkanlah mata Tuhan memeriksa hatimu dan tanganNya membentuk dirimu. Kita kadang tidak sadar bahwa Tuhan ingin menjadikan kita alatNya, bahwa kita ini berharga di mataNya hingga kita menjalani hidup semaunya. Hari ini biarlah kita mau kembali datang padaNya, izinkanlah Ia kembali menata hidupmu, mencabut semua “rumput liar” yang tumbuh dan mengairimu dengan air kehidupan. Ya, air kehidupan yang menyegarkanmu, air yang akan senantiasa mengalir melalui dirimu. Bukan saja dirimu sendiri yang disegarkan namun semua orang yang ada disekitarmu.

Doa: Tuhan, selidikilah hatiku dan luruskan kembali jalanku. Amien

FT: Why 3:14-22

Tidak ada komentar: