Hidup ini penuh warna, Tuhan yang mengizinkan sesuatu terjadi atas hidup kita agar kita makin bertumbuh di dalam Dia. Hargailah setiap waktu dan kejadian yang terjadi atasmu
Sabtu, 16 Januari 2010
POPOK BAYI KOTOR
POPOK BAYI KOTOR
Jika kita mengaku dosa kita, maka IA adalah setia dan adil, sehingga IA akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yoh 1:9)
Begitu bergairah dan bersemangatnya diriku menyambut kedatangan bayi kami. Terlebih saat kami dapat membawanya pulang, mata kami tertuju pada buah hati kami. Saat ia menangis kami segera memeriksa apakah ia buang air atau lapar dan ingin menyusu atau ada sesuatu yang membuat ia tidak nyaman untuk tidur. Kami menjadi bersemangat dengan kehadirannya.
Ada saatnya ketika aku mau mencuci pakaian bayi, ada rasa jijik ketika melihat “popok bayi yang dipenuhi kotoran”. Awalnya aku mau buang saja popok tersebut agar aku tak perlu mencucinya. Tetapi rasa kasihku jauh lebih besar bagi anakku, mengatasi rasa jijik itu, kucuci popok kotor itu dengan sabar dan dipenuhi pujian. Aku membuktikan kasihku pada bayi mungilku dengan mencuci popoknya yang kotor.
Dalam kehidupan kita sebagai anak Tuhan, perjalanan hidup kerohanian kita tidak selalu mulus. Ada kalanya kita salah jalan, salah mengambil keputusan dan lalu saat kita sadar semuanya telah terlambat. Sebagaimana orang tua menyatakan bahwa “penyesalan selalu datang terlambat”. Bagi orang dunia mungkin itu merupakan akhir dari segalanya dengan maraknya kasus bunuh diri yang meningkat belakangan ini.
Tetapi kita sebagai anak Tuhan harus mengerti bahwa di dalam Tuhan ada pengharapan. Tuhan membenci dan jijik terhadap dosa tetapi IA mengasihi orang berdosa yang sadar akan kesalahannya dan mau bertobat. Kasi Tuhan jauh lebih besar dari amarahNya.
Hari ini mari kita semua datang kepada Tuhan dan meminta kemurahanNya dan petunjuk jalan mana yang harus kita tempuh.
Doa: Tuhan, aku ampunilah segala dosa dan kesalahanku, aku telah banyak mengecewakanMu. Pimpin dan tuntun aku kembali ke jalanMu. Amien.
Firman Tuhan: Lukas 15:11-32
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar