Jumat, 07 Januari 2011

SAAT JALAN MACET


SAAT JALAN MACET
“…jalanmu bukanlah jalanKU, demikianlah firman Tuhan.” (Yesaya 55:8b)
Letih sudah tubuh ini sepulang kerja, ingin secepatnya pulang ke rumah. Membayangkan sampai di rumah langsung mandi hingga segar lalu menikmati minuman dingin dan bercengkerama dengan keluarga sambil menonton TV sudah terbayang dalam angan-angan. Sampai semua angan itu lenyap seketika saat memandang jalan akses satu-satunya menuju perumahan dimana saya tinggal macet sore itu.
Terdengar keluhan dari sesama pengguna jalan bahkan makian. Ada yang berusaha menerobos dan melawan arus, hasilnya dapat ditebak jalanan semakin macet. Dalam hati saya pun ingin bergegas sampai rumah tetapi saya coba belajar untuk sabar menanti giliran. Meski terasa lambat tetapi akhirnya saya dapat sampai di rumah. Rasa penat dan kesal akibat macet sirna seketika itu juga melihat wajah keluarga di rumah.
Dalam kehidupan kita mengiring Tuhan, tidak selamanya semua berjalan mulus dan mudah. Kadang kala Tuhan mengizinkan ketidaknyaman terjadi dalam kehidupan kita. Semuanya itu bukan karena Dia benci atau marah pada kita tetapi seizinNya untuk medewasakan kita dan membawa kita masuk dalam rencanaNya yang mulia. Sebab jalan Tuhan bukanlah jalan kita, bukan kita yang mengatur Tuhan tetapi kitalah yang membutuhkan tuntunan Tuhan untuk mengatur kehidupan kita menjadi jauh lebih baik.
Sore itu saya bersyukur sebab Tuhan mengizinkan saya melalui jalanan yang macet hingga saya dapat mengenali isi hati saya yang terdalam. Saya dapat belajar bahwa bersabar dalam rencana Tuhan itu tidak mudah, selalu ada saja godaan untuk melanggar aturan untuk mencari jalan pintas menuju tujuan. Sore itu saya belajar untuk taat dan sabar mengikuti aturan baik aturan pemerintah maupun Tuhan.
Doa: Tuhan ajarlah kami untuk bersabar dalam jalan kehidupan ini, tunjukkanlah jalan yang harus kami tempuh bersamaMu hari ini. Amien
Firman Tuhan: Yesaya 55:6-11

Tidak ada komentar: