Kamis, 10 April 2008

HATI-HATI TERHADAP PORNOGRAFI


HATI-HATI TERHADAP PORNOGRAFI

Mengapa kita perlu berhati-hati terhadap pornografi, bukan semata karena itu dilarang oleh “agama” atau pemerintah yang tengah sibuk-sibuknya memerangi pornografi di dunia maya. Bahkan ada banyak juga anak Tuhan yang membela diri dan berdalih bahwa pornografi bukanlah perbuatan dosa, sebab dengan menonton film porno atau blue film, merupakan proses pembelajaran seks bagi mereka yang hendak berumahtangga dan bagi mereka yang sudah berumahtangga agar dapat lebih banyak “sex style”.
Saya teringat suatu ketika di tahun 90-an diminta berbicara mengenai “love, sex and dating pada sebuah gereja dalam sebuah acara kaum muda. Dan katanya (bocoran dari salah satu aktivis gereja) seminggu kemudian ketua pemuda gereja tsb, secara “khusus” mengadakan pertemuan bagi para aktivis untuk studi banding. Ia mengajak para kolega pelayanan pemuda di gereja itu, setelah mendapatkan kebenaran Firman Tuhan mengenai love, sex and dating, kini mereka mau belajar bersama atau studi banding, LSD, yang ditawarkan dunia dengan bersama-sama. Ya, mereka menonton film porno bersama-sama di pastori gereja setelah kebaktian pemuda. My God, ada apa dengan pemuda gereja kita? Tadinya saya berpikir bahwa aktivis pemuda gereja tersebut, hanya coba menyebarkan gossip saja namun beberapa bulan kemudian terjadi pernikahan dadakan di gereja tersebut. Banyak aktivis gereja tersebut(tentu tidak semua), yang menikah mendadak akibat hamil di luar pernikahan. Mereka yang menonton acara tersebut sampai akhir dan tidak meninggalkan “event khusus” segera, akhirnya jatuh dalam dosa perzinahan.
Di lain peristiwa, saya mendengar salah seorang sahabat saya yang dikenal sebagai pemimpin pemuda yang enerjik dan berkharisma. Acap kali mengajak para muridnya untuk berdoa syafaat bagi para pelaku atau actor film porno….ya, saya setuju kita perlu berdoa bagi mereka yang sedang berjalan menuju kebinasaan. Namun celakanya, tentu tidak perlu kita mendoakan mereka sambil menonton film porno. Pada akhirnya teman sejawat saya ini, jatuh dalam dosa “hidup bersama” dengan kekasihnya dan pelecehan seksual terhadap para murid wanita. Kini saya dengar, ia telah bertobat dan menikahi “sang kekasih”. Saya melihat bahwa hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi seandainya kita lebih bijak dalam menjalani hidup.
Ini baru dua kasus dimana, secara langsung saya bersentuhan dengan pribadi-pribadi di atas. Selama rentang 17 tahun pelayanan kami sebenarnya ada banyak kasus yang kami temui, sungguh menyedihkan kondisi ini.
Sebelum saya bertobat, saya sendiri seorang pecandu pornografi dan yang namanya kecanduan itu pasti menimbulkan ekses buruk. Jadi saya tahu pergumulan, seseorang yang berada dalam belenggu pornografi. Bahkan setelah kita lahir baru sekalipun, kita harus menjaga diri kita dengan waspada. Sebagaimana ada tertulis,”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 Ptr 5:8) Pornografi merupakan salah satu dosa yang sangat menggoda, sebagaimana Tuhan menegur Kain,”Dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”(Kej 4:7). Jangan pernah meremehkan dosa, lalu bermain-main dengan dosa. Sebab dosa itu seperti api, nanti kita bisa terbakar.
Dari sebuah pelayanan internasional, yang salah satu pelayanan mereka adalah pelayanan khusus bagi para pecandu pornografi, menyatakan bahwa ternyata banyak sekali pelayan Tuhan yang jatuh dalam dosa satu ini terutama saat mengalami kejenuhan dalam rutinitas pelayanan. Kita yang terlibat pelayanan, harus berhati-hati, terutama dikala kita baru pelayanan dan kondisi kita sedang keletihan baik secara fisik maupun mental. Di kala seperti itulah, Iblis berupaya menjatuhkan kita. Kita perlu ambil pelajaran bagaimana nabi Elia, setelah pelayanan yang luar biasa di Gunung Karmel dimana ia berdoa dan Tuhan menurunkan api dari surga serta membunuh 450 nabi Baal. Ia lalu melarikan diri dari Izebel (seorang wanita) saat wanita itu mengancamnya, dan mulai mengasihani diri dan mau mati saja (1 Raj 18:20-19:8).
Tuhan Yesus sendiri telah memperingatkan kita,”Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.”(Mat 5:28).
Mengapa pornografi itu berbahaya? Sebab pikiran kita memiliki memori, kita dapat mengingat banyak hal baik ataupun buruk. Ada kisah dari salah satu suku Indian di Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa dalam jiwa manusia ada dua ekor anjing yang hidup. Dimana salah satu ekor anjing itu akan menjadi penguasa orang ersebut. Seekor berwarna putih yang menggambarkan anjing yang baik dan seekor lagi anjing berwarna hitam yang menggambarkan anjing yang jahat. Indian tua yang bijaksana ini mengatakan bahwa bila anjing yang putih diberi makan lebih banyak maka “si putih” akan berkuasa. Sebab ia lebih kuat dari “si hitam” yang tidak diberi makan. Namun bila kebalikannya yang terjadi maka tentu kehidupan orang itu sangat menyedihkan.
Bisa dijamin bila otak kita dipenuhi dengan gambar porno maka pikiran kita menjadi “Piktor” alias Pikiran Kotor atau “Omes” alias Otak Mesum. Bayangkan bila hal ini terjadi saat kita berdoa atau pelayanan, tentunya ini sangat mengganggu. Seharusnya kita memandang saudari seiman kita sebagai adik atau kakak atau ibu (1 Tim 5:2,3) namun bila pikiran kita dikuasai pornografi maka pikiran kita dapat menjadi cemar. Alkitab menyatakan bahwa orang cabul, cemar dan penuh hawa nafsu tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Tuhan (Gal 5:19-21). Kita perlu sikapi hal ini dengan bijak, jangan sampai kita menyesali tindakan kita seumur hidup hanya gara-gara kesenangan sesaat.
Bagaimana agar kita dapat keluar dari belenggu dosa ini?
1.Sadari kebutuhan untuk dilepaskan melalui anugerah Kristus (Rm 7:15, 17-18, 24-25; Ef 2:8)
2.Menawan segala pikiran kita dan menaklukkannya pada pikiran Kristus (2 Kor 10:5)
3.Mempersembahkan pikiran kita padaNya setiap saat (Rm 12:1-2)
4.Merenungkan dan memenuhi pikiran kita dengan kebenaran (Flp 4:8)
5.Ingat senantiasa bahwa kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus (2 Kor 5:17, Yoh 1:12), jangan mau lagi diperbudak oleh Iblis dengan dustanya (Ef 4:17-19)

Kita perlu berjaga agar tidak terperosok dalam dosa ini, bila sudah terperosok cepat bangkit kembali. Bila di tengah perjalanan iman kita, menyaksikan saudara kita jatuh dalam dosa pornografi, tolong jangan dihakimi tetapi tolonglah dia untuk dapat keluar dari belenggu dosa. Sebab kita dipanggil untuk bukan saja saling mendoakan tetapi menolong seorang dengan yang lainnya.

Tidak ada komentar: