Kamis, 10 April 2008

Kekayaan, Berkat atau Kutuk


“KEKAYAAN, BERKAT ATAU KUTUK?

Tuhanlah yang menjadikan seseorang itu kaya, dalam 1 Samuel 2:7 dikatakan,”TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga. “ Selain itu di dalam 1 Tawarikh 29:12,” Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.
Dalam kehidupan kita, entah kaya ataupun miskin keberadaan kita, semuanya seizin Tuhan. Namun itu bukan berarti kita tidak perlu bekerja keras atau hanya hidup bermalas-malasan saja menantikan ada hujan uang dari langit. Yang hendak ditekankan disini adalah Tuhanlah yang memberikan kemampuan untuk dapat menjadi kaya, bukan karena kepintaran kita semata atau koneksi kita semata, dan seterusnya.
Apakah Tuhan ingin memberkati kita secara materi? Ya, Ia berkehendak memberkati kita secara materi, agar kita dapat menjadi sumber berkat bagi saudara seiman dan menjadi pengaruh dalam masyarakat.
Jadi untuk apakah kekayaan yang ada pada kita ini?
Pertama-tama, sadarilah bahwa harta kekayaan yang kita miliki sebenarnya merupakan milik Tuhan. Kita hanyalah penatalayanNya, bendahara Tuhan. (Ulangan 28:1-20)
Kedua, kekayaan material maupun rohani harus disalurkan (1Yohanes 3:17-18, 2 Tim 4:2-5) : Saling berbagi dan peduli (Kis 2:44-45) = CARE; memandang pada yang lemah dan bertindak bagi mereka seperti/sebagai penyembahan terhadap Yesus (Matius 25:34-40) = COMPASSION(Yak1:27a); apresiasi pada para pelayan Tuhan, pengajar maupun pelayanan lima jawatan yang memperlengkapi gereja (1 Korintus 9:14, 1 Timotius 5:17-18, Efesus 4:11-12) = SENDING (Matius 10:40-42)
Kekayaan menjadi kutuk bagi kita (Ulangan 28:15-46) bila:
Berbagi dengan motivasi yang salah/ tidak murni/ ingin mendapatkan pujian (Kisah Para Rasul 5:1-11, Matius 6:1-4)
Tidak perduli pada sesama (Matius 25:41-46)
Tidak menghargai pelayan Tuhan sama dengan menolak Dia (Matius 10:40)
Harta dunia atau Mamon, menjadi allahmu bukan Tuhan Yesus yang bertahta dalam hatimu (Matius 6:24,21)

1 Timotius 6:17-19 menyatakan:
1Ti 6:17 Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.
1Ti 6:18 Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
1Ti 6:19 dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

Tidak ada komentar: