Kamis, 24 April 2008

PROSES MEMPENGARUHI KUALITAS

PROSES MEMPENGARUHI KUALITAS
"We're all a product of where we've been." Hasil instant adalah sebuah bentuk pelecehan mendasar terhadap makna proses. Menariknya, dalam realita kehidupan yang dijalani, Yesus lebih memilih untuk memaknai kehidupan dengan proses.

Bagi Yesus, proses adalah sebuah percepatan untuk mencapai maksud inti Bapa-Nya. Itulah sebabnya mengapa dengan berani Dia melontarkan kalimat-kalimat yang berkekuatan untuk membungkamkan cara berpikir instant. Kalimat-kalimat yang saya maksudkan adalah:
"Biarlah itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." (Matius 3:15). Proses merendahkan diri.
"Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan, bahwa harus terjadi demikian?" (Matius 26:54). Proses teraniaya sampai mati.
Kualitas kehidupan Yesus ternyata adalah sebuah product yang muncul karena Dia pernah menjejakkan kaki pada setiap tempat pemrosesan. Bekas pijakan kaki yang ditinggalkan-Nya dengan kepala tegak itu, ternyata telah mengukir penambahan kualitas dalam diri Yesus.

Saya rasa, kita harus melatih diri untuk bukan sekedar menyoroti kualitas kehidupan seseorang, namun juga proses yang mereka pilih untuk jalani dengan kesadaran penuh akan kehendak Tuhan. Setahu saya, Alkitab tidak hanya secara transparan menyoroti tentang kualitas hidup Yesus semata, namun juga keputusan-keputusan yang Dia lahirkan dengan cucuran air mata serta pergulatan jiwani dalam sebuah proses.

Berpikir proses, menjalani dan menghargainya, akan mempercepat langkah kita kepada pencapaian kualitas Ilahi. "Welcome to the reality of quality!"
Posted by Onna Tahapary

Tidak ada komentar: