Kamis, 03 Juni 2010

DOSA KETURUNAN


DOSA KETURUNAN
“…..oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.” (Roma 5:18b)
Saat aku melayani sebagai staf di sebuah Sekolah Alkitab, di lingkungan kampus kami memiliki sebuah kios, yang diberi nama Kios Integritas. Kios ini tidak dijaga oleh siapapun, setiap barang yang dijual sudah ada label harganya. Bila penghuni kampus mau membeli barang, mereka akan mencatat barang dan harganya dalam buku pembelian dan meletakkan uangnya dalam sebuah wadah kotak yang telah disediakan. Selama beberapa bulan semua berjalan dengan baik dan lancar namun tiba-tiba belakangan ini seringkali permen dan coklat hilang. Setelah menginterogasi setiap siswa yang ada, kami tak menemukan hal yang mencurigakan. Hingga akhirnya Kepala Asrama meminta saya untuk memata-matai kios untuk dapat menemukan pencurinya.
Sampai suatu siang di kala kebanyakan penghuni asrama tertidur, saya melihat anak-anak balita berjalan mengendap-endap menuju kios. Mengejutkan sekali ternyata mereka-lah yang selama ini mengambil permen dan coklat di kios. Kita juga perlu mengetahui bahwa anak-anak ini adalah anak sebagian tenaga pengajar dan Kepala Asrama sendiri. Saya percaya mereka tidak mungkin pernah mengajarkan mencuri pada anak-anaknya. Saya percaya ini merupakan sebuah konsekwensi dosa keturunan, akibat Adam jatuh dalam dosa hingga kita para keturunannya pun memiliki “dosa keturunan” itu.
Terpujilah nama Tuhan kita, Yesus Kristus, yang menebus dosa kita dan mematahkan kutuk dosa keturunan itu. Hingga kita bukan lagi menjadi hamba atau budak dosa tetapi menjadi anak-anakNya. Bila sampai saat ini Anda masih memiliki dosa yang membelenggu Anda, datang padaNya sebab hanya IA yang sanggup memerdekakan dirimu.
Doa: Tuhan tolong hidupku yang sampai saat ini masih terbelenggu oleh dosa, di dalam nama Yesus bebaskan aku. Amien.
Firman Tuhan: Roma 5:12-21

2 komentar:

Reuter Sabarofek mengatakan...

Saudara perlu ketahui bahwa ALLAH itu Maha Adil, Sebagai wakil Allah, Yehezkiel menyatakan bahwa manusia secara perorangan. tidak terlibat dalam dosa dan nasib nenek moyangnya (ay. 1-4). Kemudian sang nabi mengembangkan prinsip tanggung jawab pribadi setiap orang dengan contoh tiga generasi yang berurutan: seorang ayah yang benar, seorang anak yang fasik, dan seorang cucu yang benar (ay. 5-9, 10-13, 14-18). Dia menyatakan lagi prinsip tanggung jawab pribadi (ay. 19, 20), dan menyatakan bahwa pengampunan ilahi tersedia buat orang berdosa yang bertobat, tetapi bahwa orang yang murtad akan mati dalam dosanya (ay. 21-29). Sang nabi mengakhiri dengan sebuah nasihat agar bertobat dan diselamatkan (ay. 30-32).
Anda belum dapat menerima YESUS KRISTUS kalau anda masih berpegang pada Pemahaman Dosa Keturunan

Reuter Sabarofek mengatakan...

Baca dan renungkan YEHEZKIEL 18:1-32. ITU ADALAH BUKTI TERTULIS FIRMAN TUHAN, BUKAN HASIL PEMIKIRAN CIPTAAN MANUSIA YANG SDH MENGERAS MENJADI DOKTRIN GEREJA