Sabtu, 09 Oktober 2010

JAGA HATIMU


JAGA HATIMU
Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi! (Yes 14:14)
Herman merupakan seorang lulusan sebuah STT yang baru saja diangkat menjadi pemimpin pujian di sebuah gereja lokal. Ia seorang yang sungguh-sungguh mengiring Tuhan sebelum pelayanan ia selalu mengambil waktu untuk berdoa dan puasa agar Tuhan benar-benar bekerja di tengah umatNya. Walhasil setiap kali ia dipercayakan memimpin pujian, jemaat dapat merasakan jamahan dan lawatan Tuhan. Setiap kali ibadah usai maka ada saja jemaat yang datang dan memberikan pujian bahkan ada beberapa gadis yang menjadikan ia idola baru.
Pertama-tama, ia dapat meresponi setiap pujian dari jemaat dan menanggapi para gadis di gereja dengan sikap yang benar. Sayangnya, ketika ia merasa dirinya “lebih istimewa” dari yang lain, ia tidak menjaga hatinya. Kesombongan memenuhi dirinya dan menyatakan bahwa “tanpa” dirinya maka ibadah dalam gereja akan “kering”. Ia mengklaim dirinya paling mengerti kehendak Tuhan dalam gereja. Ia mulai mempengaruhi jemaat bahwa sebenarnya Tuhan telah memilih dirinya untuk menggantikan pendeta setempat.
Bapak Pendeta sangat mengasihi Herman, beberapa kali ia ditegur tetapi ia berkeras hingga akhirnya dengan berat hati Bapak Pendeta harus mendisiplinnya dan melepaskannya dari jabatan tersebut.
Kita semua sebagai anak Tuhan harus berhati-hati terhadap yang namanya kesombongan. Kita semua perlu mendapatkan pujian, kita perlu saling memuji satu dengan yang lain sebab itu meningkatkan kepercayaan diri kita. Tetapi kita harus tetap menjaga hati kita agar jangan jadi sombong. Iblis dapat hancurkan kita saat kita tidak menjaga hati.
Doa: Tuhan tolong kami agar tidak takabur saat kami mulai berhasil. Jaga diri kami agar tetap ada dalam jalanMU. Amien
Firman Tuhan: Yakobus 4: 5-10

Tidak ada komentar: