Jumat, 07 Agustus 2015

Hati bagi yang terbuang



Hasil gambar untuk jiwa terbuang
Hati bagi yang terbuang
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum…. (Matius 25:35a)
Pendeta Markum memiliki kegelisahan dalam hatinya, melihat jiwa-jiwa terbuang di luar gereja. Hatinya rindu untuk melayani kaum miskin tetapi para majelis tidak setuju gereja memulai sebuah pelayanan bagi kaum miskin. Menurut mereka kaum miskin akan menjadikan beban tambahan bagi pengeluaran gereja yang sedang berkembang. Mereka menyarankan Pendeta Markum untuk menunda pelayanan tersebut beberapa tahun lagi.
Tidak terasa 5 tahun sudah berlalu dan “sekali lagi” Tuhan menaruhkan beban bagi jiwa-jiwa terbuang itu dalam hati Pendeta Markum. Siang malam bayangan dari jiwa-jiwa terhilang di luar tembok gereja membuatnya resah dan “sekali lagi” ia berbicara dengan para majelis mengenai pelayanan bagi mereka yang terhilang dan terbuang. Namun sekali lagi para majelis menolak idenya, saat ini alasannya gereja sedang berkembang dan mayoritas kalangan menengah atas dan kehadiran “orang-orang terbuang” ini dapat membuat ketidaknyamanan bagi jemaat yang ada.
Pendeta Markum berada dalam situasi yang dilematis, ia ingin taat pada Tuhan tetapi di sisi lain posisinya saat ini dalam gereja dapat menjamin masa depan keluarganya. Sejak saat itu ia mengalami pergumulan dan senantiasa berdoa untuk langkah yang ia harus tempuh. Sekali lagi ia menghadap para majelis mengenai visi yang Tuhan taruhkan dalam hatinya. Namun mereka memberikan opsi pada Pendeta Markum, bila ingin tetap menjadi Pendeta dalam gereja tersebut ia harus melupakan visi tersebut atau dipersilahkan mengundurkan diri.
Setelah berdoa dan berdiskusi dengan Ibu Markum, akhirnya keluarga Markum memutuskan untuk taat pada Tuhan untuk melayani kaum terbuang dan mengundurkan diri dari gereja yang mereka gembalakan selama ini. Ketaatan terhadap Tuhan memiliki harga yang harus kita bayar dan itu seringkali bertentangan dengan kenyamanan kita.
Doa: Tuhan tolong kami untuk lebih taat padaMU dan tidak berkompromi dengan kenyamanan.
Firman Tuhan: Matius 25:31-46

Tidak ada komentar: