Teguran Tuhan
Lalu ia pergi ke luar
dan menangis dengan sedihnya. (Lukas 22:62)
Perjalanan kehidupan rohani kita
tidak selamanya mulus dan mudah. Kadang Tuhan mengizinkan sesuatu terjadi dalam
diri kita agar kita sadar dan berubah. Bukan karena Tuhan kejam tetapi justru
karena IA sayang. IA ingin kita mencapai suatu tingkatan yang baru dan penuh
berkat tetapi untuk mencapai tingkatan tersebut kita harus berubah sesuai
gambar Tuhan Yesus.
Saya teringat saat sudah lahir
baru, saya mulai rajin beribadah dan terlibat dalam pelayanan pemuda dan
sekolah Minggu di gereja. Saya saat itu masih bergumul dengan kebiasaan saya
merokok. Memang sudah tidak sebagai perokok berat, tetapi saya mengalami
kesulitan berhenti total. Namun di gereja saya mengaku telah berhenti total. Sungguh
sangat munafik.
Saya tetap berdoa agar Tuhan
menolong saya agar dapat sungguh-sungguh berhenti merokok. Tuhan menjawab doa saya
melalui cara yang di luar dugaan. Sesaat setelah mengajar Sekolah Minggu, saya
bermain dengan salah seorang anak binaan. Saat bermain anak tersebut mencium
bau nikotin pada tangan saya, sambil memandang wajah saya, ia bertanya,”Om
merokok ya?” Saya menjawab,”Engga… engga Om, tidak merokok.” Tiga kali anak itu
menanyakan hal yang sama dan saya sangkal juga tiga kali.
Saat saya menyangkal itulah Tuhan
mengingatkan akan peristiwa dimana Petrus menyangkali Tuhan Yesus. Saya
merasakan teguran Tuhan dan bagaimana saya telah melukai hati Tuhan karena
telah hidup dalam kemunafikan. Hati saya sedih hingga menangis melihat fakta
bagaimana saya telah hidup bukan saja dalam kebiasaan buruk tetapi juga kemunafikan.
Mengajarkan kebenaran firman Tuhan tetapi tanpa sadar telah hidup mengingkari
apa yang telah diajarkan.
Saat itulah saya terbangun secara
spiritual dan sungguh-sungguh berkomitmen untuk tidak merokok lagi. Sejak saat
itulah saya dapat total berhenti merokok dan tidak perlu menjadi seorang
munafik. Kita harus ingat bahwa teguran Tuhan itu tanda kasihNya pada kita.
Doa: Tuhan tolong kami agar dapat
menjadi manusia yang lebih baik, tegur kami bila masih ada hal yang tak
berkenan dihadapanMU.
Firman Tuhan: Lukas 22: 54-62
Tidak ada komentar:
Posting Komentar