Hidup ini penuh warna, Tuhan yang mengizinkan sesuatu terjadi atas hidup kita agar kita makin bertumbuh di dalam Dia. Hargailah setiap waktu dan kejadian yang terjadi atasmu
Minggu, 30 Agustus 2009
SAUDARA SEIMAN?
SAUDARA SEIMAN?
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara(Roma 12:10a)
Suatu hari di sebuah gereja dikumandangkan lagu bertema persaudaraan dalam Kristus. Sambil tersenyum pada orang yang duduk di sebelahnya semua saling menunjuk dan bernyanyi,”Kau saudaraku...kau saudariku....tiada yang dapat memisahkan kita.” Indah sekali mendengar semua orang percaya menyanyikan lagu tersebut ditambah senyum nan menawan.
Tetapi benarkah kita sudah menjadi seorang saudara bagi mereka yang dalam kemalangan? Apakah kita sungguh mengenal orang yang duduk di samping kita tersebut? Terkadang sangat mudah kita menyatakan orang Kristen yang lainnya sebagai seorang saudara seiman kala tengah ibadah. Tetapi sesudah ibadah kita pergi meninggalkan gedung gereja tanpa perduli dengan beban hidup saudara seiman kita.
Satu keluarga berkecukupan bingung mau makan dimana, sebuah keluarga lain yang miskin bingung hari itu mau makan apa. Padahal kita mungkin sedang duduk di sebelah keluarga yang berkekurangan tersebut tetapi tidak tahu pergumulan mereka.
Mulai hari ini, mari kita mulai kenali saudara-saudara seiman kita. Ada bersama di kala suka maupun duka, sebab itulah yang dilakukan dalam sebuah keluarga yang sehat.
Tuhan perduli pada kita maka Ia turun ke dunia, mati di atas kayu salib menebus dosa kita dan bangkit kembali agar kita beroleh hidup yang kekal bersamaNya. Bila Tuhan perduli maka kita yang mengaku sebagai anak-anakNya seharusnya saling memperdulikan satu dengan yang lainnya.
Doa: Tuhan, ajar kami untuk memperdulikan kami yang sedang berkesusahan. Tolong kami memiliki hati yang perduli. Amien.
Firman Tuhan: Kolose 3:12-17
Kamis, 27 Agustus 2009
KRAN PATAH
KRAN PATAH
Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak (1 Korintus 3:13a)
Seperti biasa akhir minggu aku mencuci pakaian kotor. Ketika sedang asyik mengisi air ke dalam ember tiba-tiba terdengar suara,”Taaak, suuuur!” Air tiba-tiba mengucur dengan deras membasahi pakaianku. Ternyata kran airnya patah. Ketika kuperhatikan ternyata kran tersebut berkarat dan kualitas produknya tidak baik. Harga kran ini memang murah dan kualitasnya payah. Kran dengan kualitas baik harganya sedikit lebih mahal tapi tahan menghadapi tekanan air yang kuat.
Sadarkah anda bahwa kita semua harus meletakkan Kristus sebagai dasar kehidupan kita? Dan bukan itu saja, di atas dasar tersebut kita pun harus membangun kehidupan kita. Rasul Paulus mengingatkan kita dapat membangun dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami.
Tuhan menghendaki kita untuk membangun kehidupan kita dengan berlandaskan kebenaran Alkitab dengan menjadi pelaku Firman Tuhan. Ketika kita bertumbuh di dalam Dia, pribadi Kristus akan makin nampak. Tetapi bila kita hanya senang mendengar Firman Tuhan namun tak mau melakukannya maka hidup kita ini seperti sebuah rumah mewah yang didirikan tanpa fondasi. Saat topan badai datang segera rumah itu rubuh.
Memang keakuan kita merasa tidak nyaman saat mau hidup mentaati Tuhan, namun saat kita mau belajar di bawah bimbingan Tuhan. Maka kita akan menjadi lebih kuat dan dewasa di dalam Tuhan.
Banyak orang Kristen ingin dipakai oleh Tuhan, sayangnya kebanyakan ingin langsung terlibat pelayanan tanpa mau dibentuk Tuhan terlebih dulu hingga akhirnya banyak yang “patah” di tengah jalan.
Doa: Tuhan, bentuk aku menjadi alatMu, ajarku untuk bersabar dalam masa pembentukan. Amien.
Firman Tuhan: 1 Korintus 3:10-17
Label:
MOTIVASI,
pertumbuhan rohani,
Renungan
Selasa, 25 Agustus 2009
10 TAHUN KITA BERSAMA (10 TAHUN PERNIKAHAN DAVE & NOVIE)
10 TAHUN KITA BERSAMA
(10 TAHUN PERNIKAHAN DAVE & NOVIE)
Tak terasa 10 tahun sudah kita melalui kehidupan ini bersama.
Rasanya baru kemarin saat kita menikah disaksikan Tuhan dan jemaat Tuhan.
Saat kita mengucapkan janji pernikahan dan mengikrarkan bahwa kita akan selalu bersama baik dalam suka maupun duka, dalam keadaan sehat maupun sakit,dstnya. Tuhan mengizinkan masa-masa indah maupun sulit mendera dan membentuk keluarga kita.
Saat masa indah pernah kita kecap bersama.....tetapi aku mengucap syukur sebab kala masa buruk menerpa kau tetap ada di sisiku.
Dave, mengucap syukur sebab Tuhan memberi seorang penolong dan bukan perongrong, seorang penopang dan bukan palang penghalang.
Dave, mengucap syukur memiliki seorang Novie yang dalam penderitaan pun tetap mau berkorban bagi sesama dan tidak mementingkan diri sendiri.
Dave, mengucap syukur memiliki istri yang tetap mendukung dan percaya pada visi yang Tuhan berikan bagi keluarga kami meski keadaan sepertinya tak kunjung membaik.
Dave, mengucap syukur memiliki istri yang takut akan Tuhan dan mengasihi keluarganya.
Dave, mengucap syukur memiliki istri yang selalu bersyukur dan percaya Tuhan adalah Tuhan yang akan mencukupkan dan segalanya bagi kami sekeluarga.
Dave, mengucap syukur memiliki istri yang sangat memperhatikan pasangan dan anak-anak yang Tuhan karuniakan.
Terimakasih sayangku, telah mendampingiku bukan saja di saat kita dalam hidup berkelimpahan namun saat kita harus melalui “lembah kekelaman” yang seolah tak berujung.....kau tetap ada di situ bersamaku dan anak-anak.
Kau adalah hadiah yang terindah karunia Tuhan dalam hidupku dan anak-anak.
Masih ada hari depan yang akan kita jelang bersama Tuhan....hari-hari masih panjang.
Terimakasih sayangku karena kau ada selalu bersamaku.
Terimakasih karena kau telah menjadi mama bagi anak-anak kita.
Terimakasih karena engkau menepati janji pernikahan kita 10 tahun yang lalu.
Terimakasih karena engkau mau bersabar menghadapi segala kekuranganku sebagaimana aku pun belajar bersabar terhadapmu......karena kita percaya bahwa kita semua dalam proses penyempurnaan yang tengah Tuhan kerjakan dalam hidup kita berdua...we are still in progress.
Terimakasih Tuhan sebab Kau menolong dan membentuk kami terus menerus untuk dapat masuk dalam rencana agungMU.
Kami tak akan sanggup membina rumahtangga di tengah badai ini bila Engkau tidak campur tangan di dalamnya.
Terimakasih Tuhan karena Engkaulah yang merancang keluarga ini.
Kamis, 20 Agustus 2009
SAATKU MEMBERSIHKAN RUMAH
SAATKU MEMBERSIHKAN RUMAH
Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1 Korintus 6:20)
Seperti biasa aku menyapu dan mengepel rumah sambil menyanyi memuliakan Tuhan. Aku tidak suka melihat rumah yang kotor dan berantakan. Aku suka melihat rumah yang tertata rapih dan bersih. Sampai tiba-tiba aku merasakan Roh Kudus berbicara dalam hatiku. Bahwa sebagaimana aku menjaga kebersihan rumah kami ini, begitu pula dalam kehidupan rohani aku dan keluargaku perlu untuk dipelihara setiap hari.
Kita sebagai anak Tuhan, telah lunas dibeli dan dibayar oleh Tuhan sebagai milikNya saat kita disadarkan oleh Roh Kudus bahwa kita perlu untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Tuhan menghendaki kita untuk mempermuliakan Dia melalui kehidupan kita sehari-hari.
Setiap hari kita perlu datang padaNya bahkan menyadari bahwa Ia ada serta kita senantiasa, entah apa pun yang kita lakukan, Ia menyaksikan dan tahu motivasi hati kita. Tuhan menghendaki kita hari lepas hari diperbaharui hingga rupa Kristus nampak melalui kehidupan kita. Mungkin ada kebiasaan buruk yang kita pelihara secara sengaja maupun tidak sengaja. Bila setiap hari kita datang pada Tuhan, maka Ia akan menunjukkan dosa atau kebiasaan apa yang harus kita tanggalkan. Bukan karena Tuhan itu jahat tetapi justru karena Ia mengasihi kita, Dia tahu yang terbaik bagi kita.
Tubuhmu adalah bait atau rumah Tuhan, akankah kita berbuat dosa dihadapanNya? Tuhan penuh kasih dan Ia mengasihi orang berdosa tetapi Ia benci dosa. Bila kita mengaku anak Tuhan maka kita akan mengasihi apa yang Tuhan kita kasihi dan membenci apa yang Tuhan kita benci.
Doa: Tuhan ingatkan kami selalu bahwa tubuh kami ini adalah rumahMU dan Kau tinggal di dalamnya. Tolong kami untuk senantiasa mempermulaikan Engkau melalui kehidupan kami ini. Amien.
Firman Tuhan: Kolose 3:5-17
Selasa, 18 Agustus 2009
MOLI, ANJING BAPAK RAJA
MOLI, ANJING BAPAK RAJA
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. (1 Korintus 15:33)
Beberapa tahun yang lalu kami di utus untuk melayani di Pulau Seram – Maluku. Saat itu kami ditempatkan di sebuah desa kecil dan tinggal di rumah Bapak Raja (Kepala Desa) setempat. Beliau memiliki anjing yang lucu bernama Moli. Anjing itu sangat ramah terhadap kami, bulunya halus dan merupakan anjing yang sangat menyenangkan.
Sampai suatu hari Moli hilang entah kemana, kami menyadari ia hilang saat makan. Sebab biasanya setiap kami berkumpul untuk makan maka ia akan masuk ke bawah meja dan lalu menampakkan wajahnya yang minta dikasihani. Hingga kami tergerak untuk memberikan sepotong daging atau tulang padanya. Namun kini tiap kami makan, ia tidak ada, entah kemana.
Sampai suatu hari Moli kembali tetapi kini kami melihat perubahan pada tubuhnya, bulunya rontok dan ada banyak borok setiap kali ia mengibas-ngibaskan tubuhnya, potongan kulit terlepas... sangat menjijikkan. Bapak Raja mengatakan pasti karena Moli pergi dengan gerombolan anjing kaskadu (istilah untuk anjing liar pemakan apa saja termasuk bangkai di pantai).
Untuk pemulihannya Moli kini di rantai dan dirawat hingga pulih kembali dan tidak dibiarkan bergaul dengan gerombolan anjing liar yang berada di pantai.
Dalam kehidupan kita pun, ada kalanya kita mungkin seorang yang cinta Tuhan namun kini menjadi “suam kuku” bahkan hidup dalam pengaruh dosa akibat bergaul dengan orang yang salah. Hingga kebiasaan baik dalam dirimu berubah menjadi liar dan lebih menyukai dosa daripada menuruti Tuhan.
Hari ini berbaliklah kembali pada Tuhan sebab IA mau memulihkanmu dari segala belenggu dosa dan kebiasaan buruk yang merusak dirimu selama ini.
Doa: Tuhan, aku telah jauh meninggalkanmu, aku telah bergaul dengan orang-orang yang salah selama ini. Tolong aku untuk mengalami pemulihan kembali. Dalam nama Yesus. Amien.
Forman Tuhan: Mazmur 1:1-6
Minggu, 16 Agustus 2009
Waspada Selalu Dengan Apa Yang Kau Baca
Waspada Selalu Dengan Apa Yang Kau Baca
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1 Ptr 5:8)
Seminggu lalu aku mendapatkan e-mail dari seorang rekan di luar negeri, ia membahas sebuah buku best seller versi New York Times selama beberapa minggu terakhir ini. Buku itu berjudul Conversations with God, karya Neale Walsh. Karya ini dibahas oleh seorang hamba Tuhan terkenal bernama James Dobson sebagai sebuah tulisan yang berbahaya.
Mengapa buku ini menjadi berbahaya, sebab ada beberapa pertanyaan yang diajukkan oleh anak-anak muda pada penulis buku ini. Salah seorang gadis Kristen yang tengah bergumul dengan permasalah “hidup bersama” kekasihnya bertanya,”Orangtua saya terus mendesak saya agar menikah, mereka mengatakan bila tidak saya akan hidup dalam belenggu dosa. Haruskah saya menikahi dia segera?” Jawaban dia adalah,”Tuhan berbicara kau tidak hidup dalam dosa. Sebab kau tidak menyakiti seorang pun.”
Atau ada lagi sebuah pertanyaan mengenai apakah Tuhan mengampuni dosa. Penulis itu menjawab, “Tuhan menyatakan,”Aku tak perlu mengampuni seorang pun, sebab tidak ada sesuatu apapun yang perlu aku ampuni. Tidak ada yang namanya benar atau salah sebebnarnya itu yang selama ini hendak Kufirmankan, jangan menghakimi sesamamu manusia. Orang selama ini suka menghakimi sesamanya dan itu salah. Jangan menghakimi atau kau sendiri yang akan dihakimi.
Buku ini mengajarkan sebuah doktrin yang lain, berhati-hatilah dengan media yang kita baca. Bacalah dengan hati-hati dan minta agar Roh Kudus memberika sensitivitas dalam roh kita bila ada sesuatu yang melenceng.
Doa: Tuhan tolong kami agar memiliki kepekaan terhadap segala bentuk penyesatan di hari akhir ini. Amien.
Firman Tuhan: 1 Petrus 5:6-11
Kamis, 13 Agustus 2009
TERJEPIT
Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan (Ibrani 12:5b)
Suatu kali aku tengah mengunjungi rumah temanku, kala asyik mengobrol, datanglah putranya. Anaknya ini seorang yang hyper aktif dan ia iseng bermain-main dengan sebuah perangkap tikus yang diletakkan di salah satu sudut teras. Mama-nya segera berseru,”Ricky, awas nanti tanganmu terjepit!” Dengan enteng Ricky menjawab,”Engga bakalan, Ma”, sambil menertawakan mama-nya. Tiba-tiba terdengar suara keras,”Taak!!” Disusul jeritan Ricky,”Aduuuh Mama sakiit!”
Berapa banyak dari kita pun sebenarnya seperti Ricky ini. Kita sudah tahu bahwa hal itu merupakan dosa dan dapat membahayakan namun kita tetap langgar juga. Tuhan mengingatkan bahwa semua keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup tidak berasal dari Tuhan (1 Yoh 2:16).
Seorang ibu tengah menghadapi permasalahan rumahtangga, ia bingung harus melangkah kemana. Ia tahu bahwa tangan Tuhan terbuka baginya kapan saja. Namun sayangnya masukan temannya untuk melupakan sejenak kepenatan itu dengan mengisap shabu-shabu, ia tanggapi. Hingga tanpa sadar ia terjebak di dalamnya, ia mau keluar namun merasa tak mampu....jeratan rasa ketagihan itu begitu kuat. Dari sekedar iseng, akhirnya membawa dirinya pada kehancuran. Ia bukan saja kehilangan rumahtangganya, namun ia pun kehilangan hak asuh anak yang masih kecil akibat menjadi pecandu narkoba.
Anda tengah dalam permasalahan rumahtangga atau hidup? Jangan salah melangkah, ingat tangan Tuhan terbuka bagimu, Ia adalah jawaban tiap permasalahan bagi hidupmu. Jangan iseng-iseng dengan dosa, sebab dosa tak pernah iseng untuk menjerat dirimu. Iblis selalu serius untuk menjebakmu, sebab itu jangan “main-main” dengan jebakan Iblis.
Doa: Tuhan, aku tengah diliputi masalah berat hari ini. Pegang tanganku, sebab ku tak sanggup melangkah sendiri. Dan jauhkan anakMu ini dari perangkap Iblis. Amien.
Firman Tuhan: Ibrani 12:5-11
Rabu, 12 Agustus 2009
PELAJARAN DARI MBAH SURIP
PELAJARAN DARI MBAH SURIP
Karena masa depanmu sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang (Amsal 23:18)
Mendengar pengalaman seorang musisi jalanan tua, yang mendadak terkenal sebab lagu sederhana yang fenomenal. Sukses dikala usia senja, mengakhiri hari-hari tak menentu seorang seniman yang seolah tak memiliki masa depan. Dimana sehari-hari menumpang di rumah orang dan memiliki hutang di sana sini. Hidup dari pekerjaan yang tak menentu dan belas kasih orang lain. Istri pun meninggalkannya sebab suami macam ini, seolah tak memiliki masa depan. Siapa yang bisa meramalkan bahwa ia dapat berhasil di akhir hayatnya?
Beberapa pelajaran dapat kutimba dari kehidupan almarhumah yaitu konsistensi. Perjuangkan hidupmu, raihlah impianmu, penuh ucapan syukur dalam kehidupan dan bersukacitalah senantiasa.
Sebagai anak Tuhan seharusnya kita bisa melakukan lebih dari Mbah Surip sebab Tuhan ada beserta kita. Firman Tuhan menyatakan bahwa masa depan kita sungguh ada di dalam tangan Tuhan. Sebab itu hai anak-anak Tuhan, jangan gentar menghadapi kehidupan yang makin keras sebab hari depanmu tengah Tuhan persiapkan. Kamu pasti berhasil bila menyertakan Tuhan dalam hidupmu. Izinkan Ia memimpin hidupmu, bersabarlah ketika tangan Tuhan mempersiapkan dan membentuk dirimu. Konsisten dalam pengiringanmu dengan Tuhan, masa sulit adalah masa persiapan. Jadi jangan cepat menyerah kala “badai menghadang”, sebab dibalik badai ada pelangi yang indah. Pembentukan Tuhan mungkin terasa menyakitkan tetapi ia menghasilkan yang terbaik bagi dirimu....sebuah hari depan yang penuh harapan. Tetaplah kuat.
Doa: Tuhan tolong kami untuk tidak putus asa menghadapi hidup, sebab masa depan kami ada dalam tanganMU. Amien.
Firman Tuhan: Amsal 23:4-18
Selasa, 11 Agustus 2009
BANGUN TIDUR…..TIDUR LAGI
BANGUN TIDUR…..TIDUR LAGI
Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja (Yakobus 1:22a)
Saat pagi hari dikala kutengah melakukan saat teduh, tiba-tiba terdengar lagu yang cukup keras dari rumah tetanggaku. “Bangun tidur…tidur lagi, bangun tidur…tidur lagi” dan seterusnya. “Duh fenomena Mbah Surip nih,” pikirku. Hingga aku kehilangan konsentrasi untuk merenungkan bacaan Alkitab yang tengah kubaca. Sempat aku jengkel dengan tetanggaku itu.
Namun tiba-tiba Roh Kudus mengingatkanku agar konsisten dalam hidup ini. Tuhan menghendaki setiap anakNya menjadi pelaku firman Tuhan. Sayangnya kebanyakan hanya senang menjadi pendengar firman Tuhan saja. Saat kita ke gereja dan mendengarkan sebuah khotbah yang mengena di hati kita. Apa yang terjadi? Biasanya kita tersadar bahwa kita perlu berubah bahkan mungkin kita menanggapi hal tersebut untuk maju ke depan mimbar untuk didoakan. Namun setelah ke luar gereja, apakah kita konsisten dengan komitmen kita untuk berubah, atau kembali “ke dunia asal” alias kompromi lagi dengan dosa?
Terlalu banyak anak Tuhan dengar firman Tuhan tersadar akan dosa namun kembali lagi jatuh karena tidak tahan akan godaan. Tuhan Yesus tahu akan hal tersebut sebab itu Ia mengajarkan agar setiap hati kita memikul salib. Maknanya adalah matikan keegoisan kita dan izinkan Kristus bertahta dalam hati kita.
Sekarang bila kau sudah “bangun tidur” jangan “tidur lagi” tapi segera bangkit dari tempat tidurmu. Bila hari ini kau sadar selama ini berada di jalan yang salah cepat bangkit dan berlari ke arah Tuhan. Sebab sebelum kau sadari Ia telah ada bersamamu.
Doa: Tuhan tolong aku untuk bangkit dari keterpurukan. Jadikan aku pelaku FirmanMU. Amien
Firman Tuhan: Yakobus 1:19-27
Minggu, 09 Agustus 2009
‘TAK GENDONG KEMANA-MANA
‘TAK GENDONG KEMANA-MANA
Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. (Yesaya 46:4a)
Mbah Surip menciptakan dan menyanyikan lagu ‘Tak Gendong Kemana-mana, sebuah lagu fenomenal yang diciptakan oleh seorang musisi jalanan. Ia menjadi terkenal di masa tuanya setelah perjuangan jangka panjang sebagai musisi pinggiran. Disukai dan dinyanyikan oleh berbagai kalangan dan tidak memandang usia. Sebuah lagu sederhana yang mudah melekat dalam ingatan kita.
Tahukah anda bahwa Tuhan berjanji akan menggendong kita sampai masa tua kita? Mbah Surip kini sudah tiada, dia tidak bisa lagi menggendong kita kemana-mana. Namun Tuhan selalu ada beserta kita dan Ia berjanji untuk menggendong kita di dalam jalan-jalanNya. Bukan kita yang mengatur Dia namun kita perlu untuk berserah padaNya. Izinkan Dia membimbing dan membentuk kita sesuai rencanaNya.
Jangan pernah mengandalkan kepintaran, ide baik, karier atau aset yang kita miliki. Terlebih jangan mengandalkan orang lain atau jaringan kenalan kita, yang mungkin terdiri dari orang penting, terkenal dan kaya. Manusia dapat mengecewakan kita, janji dapat dengan mudah terlupakan, ide baik kita mungkin saja dapat menjadi bumerang yang menghancurkan.
Jangan andalkan kekuatanmu sendiri atau pun siapapun yang ada di sekelilingmu. Andalkan dan sertakan Tuhan dalam langkah hidupmu, sebab IA berjanji,”Sampai masa tuamu AKU tetap DIA dan sampai masa putih rambutmu AKU menggendong kamu.”
Doa: Tuhan bawa aku masuk dalam rancanganMU, tolong aku sebab kutak dapat jalan sendiri. Amien
Firman Tuhan: Mazmur 23:1-6
Kamis, 06 Agustus 2009
Tangan Bapa menopangku
TANGAN BAPA MENOPANGKU
Tuhan itu penopang bagi semua yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk (Mazmur 145:14)
Suatu sore di sebuah taman aku tengah duduk sambil membaca sebuah buku. Di tengah suasana hening di taman itu, terdengar suara gaduh yang sedikit mengusik diriku. Kulihat seorang anak gadis kecil tengah belajar sepeda yang terjatuh, nampak sang ayah berlari mendekatinya. Sang ayah segera mengangkatnya, menghiburnya dan membesarkan hati si gadis kecil untuk mencoba lagi. Anak gadis itu menangis dipelukan ayahnya, seketika itu juga ia menjadi tenang. Ia memandang wajah sang ayah, sambil berujar,”Aku pasti bisa khan, Pa, asal mencoba lagi.” Dengan wajah tersenyum sang ayah, memandang putrinya dan berkata dengan bangga ,”Kamu pasti bisa, buah hatiku.” Dan si gadis kecil kembali lagi berjalan menuju sepedanya dan belajar mengemudikannya dengan penuh semangat.
Sebagai anak Tuhan kita ingin selalu menyenangkan hati Bapa di surga, namun seringkali kita jatuh dalam dosa akibat godaan, tekanan, beban, iri hati dan lain-lain dalam kehidupan kita sehari-hari. Mungkin hari ini kita merasa putus asa dan tak berharga di mata Tuhan. Sebagaimana saat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka segera bersembunyi dari Tuhan. Kita merasa tak layak sebab “kembali jatuh lagi” dan telah mengecewakan DIA.
Saya mau katakan perjalanan hidup kerohanian kita dalam Kristus, tidaklah selalu mulus. IA tidak pernah menjanjikan hal tersebut, namun IA berjanji akan beserta kita selalu. Dalam suka maupun duka, saat keadaan baik maupun tidak, kita sadar atau tidak IA ada serta kita. Saat kita jatuh, IA segera berlari mendekati kita dan mengulurkan tanganNYA, tidakkah kau dapat melihat tanganNYA saat ini terulur padamu dan IA berkata,”Bangkitlah Nak, PAPA, percaya kamu sanggup sebab AKU telah memberikan kuasa bagimu untuk hidup dalam kebenaran. PAPA, ingin kamu tahu bahwa PAPA akan ada selalu di sisimu.”
Doa: Tuhan, hari-hari terakhir ini aku merasa jauh dari Engkau. Aku telah banyak mengecewakan Bapa, ampuni segala dosaku. Jamahlah aku di hari yang baru ini. Amien.
Firman Tuhan: Mazmur 145:14-21
Label:
INSPIRASIONAL,
intimacy with God,
MOTIVASI,
Renungan
Rabu, 05 Agustus 2009
SAAT TV RUSAK
SAAT TV RUSAK
Kaubuat aku bersukacita, ya Tuhan, dengan pekerjaanMu, karena perbuatan tangan aku akan bersorak-sorak (Mazmur 92:5)
Beberapa bulan lalu keluarga kami kedatangan seorang keponakan yang masih balita, ia datang dengan kerabat kami yang lain dari kota lain. Selama menginap ia paling sering mengutak-atik pesawat TV kami. Meski sudah dilarang pun, bila anaknya hyper aktif, apa mau dikata. Sampai pada akhirnya TV kami rusak akibat ulahnya.
Saat tidak ada TV, aku mulai mengomel sebab tidak bisa melihat film favorit, berita dan acara lainnya. “Wah kalau TV rusak kita tidak ada hiburan sama sekali nih,”ujarku sedikit jengkel sambil melirik keponakan mungil kami.
Di tengah didera oleh kejengkelan itulah aku merasa Tuhan berbicara lembut dalam hatiku. “Nak, siapakah sumber penghiburanmu? Selama ini matamu lebih banyak tertuju padaKU atau pesawat TV?”
Seketika itu pun aku bagai disadarkan oleh Tuhan, aku tersadar bahwa tanpa aku sadari aku menjadi pecandu acara TV. Aku lebih menyukai acara TV daripada mencari kehendak Tuhan. Ketika kugundah aku lebih suka menonton acara komedi atau film. Bukannya mencari penghiburan dan kedamaian dari Tuhan, aku menjadikan TV sebagai sumber penghiburanku.
Menonton acara TV tentunya bukan dosa tetapi bila hal itu telah mengalihkan perhatian kita dari Tuhan sebagai sumber kehidupan kita. Kita ada dalam masalah besar.
Aku mengucap syukur saat itu juga sebab bila TV itu tidak rusak maka aku pun tidak sadar bahwa selama ini telah diperbudak oleh acara TV. Menonton TV tentu boleh namun jangan lupa prioritaskan Tuhan sebagai sumber kehidupanmu. Carilah Tuhan setiap saat, jadikan IA sumber kehidupan dan jangan hanya cari Dia saat keadaan sulit.
Doa: Tuhan ingatkanlah kami selalu bahwa Engkau-lah sumber kehidupan kami. Tolong dan ajar kami, agar mata kami selalu tertuju padaMU. Amien.
Firman Tuhan: Mazmur 92:2-6
Selasa, 04 Agustus 2009
PULANGLAH, NAK
PULANGLAH, NAK
Ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belaskasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia (Lukas 15:20)
Beberapa hari yang lalu saat aku menonton TV, kumelihat bagaimana sepasang orangtua menangis dan meminta putra mereka yang menjadi tersangka teroris untuk segera menyerahkan diri. Mereka sangat menyayangi putra mereka, tiga tahun sudah mereka tidak bertegur sapa, seorang anak yang polos kini tersesat.
Aku dapat merasakan betapa sedih dan pedih sebagai orangtua yang kehilangan kontak dengan anaknya dan terlebih sang anak “tersesat”.
Tahukah anda bahwa Tuhan juga sangat menantikan kembalinya anak-anakNya yang “terhilang” dalam kesibukan kerja, rumahtangga, anak, mencari jodoh dan lain-lain. Kita sangat fokus pada apa yang hendak kita dapatkan, hingga lupa meminta bimbingan dan tuntunan Tuhan.
Dahulu doa dan merenungkan Firman Tuhan menjadi hl yang terpenting sebelum memulai hari yang baru. Namun kini, mungkin kita sudah terlalu sibuk dengan segala aktivitas dan kita berujar dalam hati,”Tuhan khan mengerti aku sekarang sibuk. Nanti saja sepulang kerja baru aku berdoa dan merenungkan Alkitab.” Tapi sepulang kerja, kita kembali beralasan,”Tuhan khan mengerti aku sudah lelah bekerja, besok pagi saja ya Tuhan.” Dan siklus itu berulang kembali. Perlahan namun pasti kita makin jauh dari Dia.
Hari ini, tidakkah kau mendengar seruanNya? “NAK...PULANGLAH. BAPA MERINDUKANMU.”
Doa: Tuhan ampuni diriku, bila selama ini telah melupakanMu. Amien.
Firman Tuhan: Lukas 15:11-24
Senin, 03 Agustus 2009
AKU TAK MAMPU
AKU TAK MAMPU
IA akan memberikan kepadamu seorang Penolong (Yohanes 14:16a)
Hari Minggu lalu aku tengah menguras bak kamar mandi, di kala itulah mataku memandang seekor semut yang mencoba melawan arus air yang keluar dari lubang pembuangan bak air. Meskipun ia berusaha dengan sekuat tenaga namun pada akhirnya ia tersapu oleh air tersebut dan masuk dalam lubang pembuangan.
Berapa banyak di antara kita yang dalam kehidupan sebagai anak Tuhan merasa letih dan berbeban berat? Kita ingin menyenangkan hati Tuhan dengan mentaati Firman Tuhan namun anda merasa selalu gagal.
Saya dulu pernah mengalami hal tersebut, sampai saya lalu menyadari bahwa saya tak mampu melakukannya dengan kekuatan sendiri. Saya tersadar hanya Roh Kudus yang ada dalam diri saya-lah yang akan memberikan kemampuan pada saya untuk hidup taat. Bukan karena usaha saya tetapi pekerjaan Roh Tuhan yang ada dalam saya.
Tuhan mengatakan barangsiapa ada di dalam Dia, kita adalah ciptaan yang baru (2 Kor 5:17, Gal 2:19,20). Kita adalah anak Tuhan yang diberikan kuasaNya untuk hidup dalam ketaatan (Yoh 1:12).
Kita tak mungkin mampu menyenangkan hati Tuhan dengan kekuatan sendiri oleh karena itu Tuhan mengutus Roh Kudus untuk menjadi Penolong kita sampai akhir zaman.
Jangan takut dan gentar, sebab meski kau tak mampu, ingat ada Tuhan dalammu yang memampukanmu untuk hidup dalam kebenaran dan setiap hari kita akan dibentuk makin menyerupai Kristus.
Doa: Tuhan, terimakasih untuk hari yang baru ini, aku tak mampu jalani hidup ini sendiri karena itu Tuhan, sertai dan tuntun langkah hidup hambaMu ini. Amien.
Firman Tuhan: Yohanes 14:15-26
Langganan:
Postingan (Atom)