Rabu, 02 November 2016

Marah



Hasil gambar untuk marah
Marah

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum. (Matius 5:22a)

Siapa yang tak pernah marah? Rasanya semua orang pernah marah. Berbagai alasan menjadi pemicu suatu kemarahan seseorang. Begitu pula pendeta, hamba Tuhan juga manusia yang tak luput dari rasa sedih dan amarah. Sering kali jemaat merasa dan berpikir bahwa pendeta itu tidak boleh sedih apalagi marah bila menghadapi masalah. Tentu saja pendeta harus memberikan teladan kehidupannya dalam menghadapi suatu masalah sesuai firman Tuhan tetapi ingat ia juga manusia. Pendeta manusia biasa dan bukan patung pualam. Pendeta juga memiliki perasaan.
Tuhan mengajar kita semua untuk dapat menguasai diri dan tentunya ini juga berhubungan dengan rasa amarah salah satunya. Merupakan hal yang wajar bila kita emosi dan marah sebab kita memiliki perasaan. Namun kita jangan mengumbar amarah kita apalagi hingga memaki orang atau menyakiti orang lain dengan kekerasan. Sebagai anak Tuhan kita harus dapat menguasai diri, setiap amarah dan kejengkelan kita harus serahkan pada Tuhan. Apabila kita Tuhan pertemukan dengan seseorang yang mungkin menjengkelkan atau keadaan yang tidak menyenangkan, ingat selalu bahwa kita ini tanah liat dan Tuhan sebagai tukang periuk, IA tengah membentuk kita.
Entah kita sedang marah atau orang lain di sekitar kita sedang marah, marilah kita mudah untuk mengampuni dan menyadari bahwa baik kita maupun orang tersebut tengah diproses Tuhan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Bahkan saat kita melihat pendeta kita marah, selalu ingat bahwa pendeta juga masih dalam proses pendewasaan dan penyempurnaan juga.
Tuhan mengajar kita agar senantiasa menguasai diri setiap saat. Entah hari kita baik atau buruk, itu semua tergantung bagaimana respon kita terhadap sebuah keadaan terjadi. Kita bisa merespon secara negatif dengan marah-marah atau coba bersyukur di hadapan Tuhan apapun yang terjadi tetap percaya bahwa Tuhan punya tujuan yang baik di dalamnya.
Bagaimana dengan dirimu mau memulai hari yang baru ini?

Doa: Tuhan ajar kami menjadi seorang anak yang mampu menguasai diri dan menanggapi setiap masalah secara positif.

Firman Tuhan: Matius 5:21-26

Tidak ada komentar: