Rabu, 24 April 2013

4 MODEL GEREJA


4 MODEL GEREJA
1.GEREJA SETAN
Menilik sebutan Gereja Setan, tentunya gereja model ini memiliki karakteristik dari Iblis itu sendiri. Kita dapat menilik dari contoh yang paling ekstrim, yaitu gereja (kumpulan orang percaya) Setan yang didirikan oleh Aleister Crowley di Inggris dan Anton Szandor LaVey di Amerika Serikat. Mari kita kupas kehidupan mereka.
Aleister Crowley lahir di Inggris pada 12 Oktober 1875, ia merupakan anak seorang pengkhotbah keliling. Ayahnya merupakan anggota kelompok fundamentalis Kristen bernama Plymouth Brethren (Persaudaraan Plymouth). Secara umum, khotbahnya berisi kupasan-kupasan tajam mengenai doktrin kekristenan. Ironisnya sejak kecil ia bertingkah dan berbuat hal yang buruk. Hingga suatu ketika sang ibu sendiri memanggilnya The Beast (berdasarkan Wahyu 13:1). Setelah dewasa, ia mengadakan perjanjian dengan setan dan menyebut dirinya The Great Beast, bahkan ia dengan beraninya mengklaim dirinya sebagai Anti Kristus (Why 13:18).
Crowley dikenal sebagai orang yang konsisten. Kehidupan dan pengajarannya sangatlah berpadanan. Perbuatan-perbuatannya tidak pernah terlepas dari filosofi hidup yang ia percayai. Pengajarannya dapat diringkas dalam apa yang ia namakan hukum Thelema (thelema berasal dari bahasa Yunani yang berarti “kehendak”). Isi dari Hukum Thelema adalah buku yang meletakkan sebuah kode perilaku sederhana. Perbuatlah apa pun yang engkau inginkan dan itu akan menjadi keseluruhan hukum. Kasih adalah hukum, kasih di bawah keinginan. Tidak ada hukum di luar lakukan apapun yang engkau inginkan).
Crowley dan pengikutnya merupakan pecandu obat-obat terlarang dan penyimpangan seks yang tak wajar. Dalam dua buku yang ia tulis berjudul Confessions dan Magic in Theory and Practice, ia menerangkan citi-citanya, yang tidak lain tidak bukan adalah menghancurkan kekristenan dan membangun apa yang ia namakan agama Thelema sebagai gantinya. Jelas sekali ia seorng tokoh gereja setan yang membenci kekristenan.
Saat terjadi Perang Dunia 1 (1914-1918), Crowley bermigrasi dari Inggris ke Amerika Serikat. Ia meninggal pada usia 72 tahun dalam kondisi ketergantungan terhadap obat-obat terlarang dan tak mampu berkomunikasi secara koheren (kalau berbincang sering tidak nyambung).
Generasi penerus pergerakan ini adalah Anton Szandor Lavey, ia merupakan tokoh yang memberikan perkembangan meluasnya gereja setan. Ia-lah yang memproklamrikan organisasi agama baru, The Church of Satan) alias gereja setan, yang terlahir pada 30 April 1966 di San Fransisco, California. Ia disebut pengikutnya The Black Pope (Paus dunia kegelapan).
Mengapa ia menjadi “pemimpin gereja setan”, menurut pengakuan LaVey pada bagian awal buku The Satanic Bible, ia mengutarakan pengalaman pahit dengan orang Kristen:
“….Pada suatu malam minggu, aku melihat sekelompok pria yang mengumbar hawa nafsu dihadapan gadis-gadis setengah telanjang yang menari di karnaval. Dan pada hari Minggu pagi, ketika aku bermain organ di gereja, di akhir kebaktian itu aku melihat pria-pria yang sama, sedang mengikuti ibadah bersama istri dan anak mereka. Pria-pria itu meminta ampun pada Tuhan dan meminta Tuhan untuk melepaskan mereka dari keinginan dosa tetapi minggu berikutnya mereka pergi lagi ke karnaval. Sejak itu aku tahu bahwa gereja Kristen sedang mengembangkan kemunafikan….”
Ke dua tokoh ini secara jelas dan terang-terangan membenci dan menyerang kekristenan secara frontal. Biasanya orang Kristen sangat terfokus pada “pergerakan yang satu ini”.
Namun ada pula “gereja setan” yang tersamar dan hanya dapat kita ketahui dari “sifat-sifatnya”. Di dalam Yohanes 8:44,” Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”
Yohanes 10:10a, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan.”
Gereja yang “gemar mencuri” (dikenal sebagai gereja vacuum cleaner) anggota jemaat lain dengan mengiming-imingi fasilitas dan kemudahan bila menjadi anggota “gereja”nya. Tanpa rasa malu dan sungkan kelompok dari gereja ini dapat mengirimkan transportasi dari gereja mereka ke lokasi yang berdekatan dengan gereja-gereja tertentu yang menjadi target mereka.
Tuhan memerintahkan kita untuk pergi dan menjadikan segala bangsa muridNya. Tetapi kelompok ini lebih suka mengambil ikan dari akuarium saudaranya sendiri daripada mencari ikan di laut yang luas. Padahal ikan di lautan jauh lebih banyak dan kaya jenisnya daripada yang ada pada saudara kita. Tuhan mengajarkan pada kita melalui hukum yang kesepuluh dari Taurat Tuhan,” Jangan mengingini isteri sesamamu, dan jangan menghasratkan rumahnya, atau ladangnya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya, atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.” (Ulangan 5:21).
Gereja yang “membunuh”, sering kali sebagai anak Tuhan, kita menyatakan bahwa kita tidak setuju dengan gossip apalagi fitnah tetapi seringkali kita “membunuh” saudara seiman atau pendeta/pelayan Tuhan yang mungkin berbeda doktrin, organisasi dan perbedaan lainnya melalui perkataan kita. Seringkali kita bahkan membalutnya dalam kemasan yang sangat rohani, “ini bukan gossip tetapi beban untuk kita doakan dan ini hanya diantara kita saja.” (pada kenyataannya “beban doa” tersebut tidak hanya sampai ke surga tetapi juga seluruh ujung bumi). Ketika kita berbicara hal yang negatif tentang saudara seiman kita bahkan menyebarluaskan hal itu, kita telah membunuh dia, paling tidak karakternya.
Gereja yang “membinasakan”, saya melihatnya ada dua hal paling tidak yang dapat dikategorikan dalam kelompok ini. Yang pertama, gereja yang menjelekkan organisasi gereja lain dan menyatakan mereka sesat. Yang kedua, gereja yang menolak orang berdosa masuk karena dianggap dapat merusak harmonisasi komunitas yang sudah ada (gereja stereotype, hanya mengizinkan seseorang bergabung bila ia mau mengikuti “budaya” setempat).
Gereja yang “sombong”, Iblis dibuang karena ia sombong dan bahkan hendak mengkudeta Tuhan. Yesaya 14:12 "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!14:13 Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.14:14 Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!14:15 Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Kita dapat melihat lebih jauh “gereja sombong” ini di dalam Kejadian 11:3 Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan tér gala-gala sebagai tanah liat.11:4 Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."

Gereja yang “sombong”, merasa dirinya paling benar, paling baik, menghendaki penyeragaman, menjadi yang paling besar, memiliki nama besar hingga terkenal ke seantaro dunia. Di mana “mereka” merasa semua orang harus belajar pada mereka, sebab mereka yang paling sukses dan tahu kehendak Tuhan. Gereja ini beroperasi seperti sebuah perusahaan rohani raksasa dan memiliki franchise dimana-mana, memiliki sistem pelayanan yang distandarisasi dari pusat.

2.GEREJA KUBURAN
Gereja yang berpegang teguh pada tradisi dan tak mau berubah sama sekali. Tuhan kita adalah Allah yang dinamis tetapi “gereja” model ini statis. Tradisi gereja menjadi yang lebih utama daripada kebenaran Alkitab. Pengajaran atau doktrin yang diberikan oleh pendiri denominasi atau organisasi menjadi lebih utama daripada Alkitab itu sendiri. Biasanya gereja model ini lama kelamaan ditinggal oleh para pengikutnya….sebab kita seharusnya menjadi pengikutNya.
Gereja terutama di dunia Barat dewasa ini telah beralih fungsi menjadi restoran, motel, rumah tinggal, mesjid, “gereja setan”, bar and night club. Akibat kehilangan jemaat demi mempertahankan tradisi hingga seiring dengan kematian “para pengikut tua”….mati pula gereja tersebut.
Gereja yang eksklusif, merasa diri paling benar dan memiliki standar yang sangat tinggi. Kelompok ini bisa saja sekelompok orang percaya yang memiliki “pengajaran” ekstrim hingga tidak mudah orang menerima mereka atau sebaliknya dimana orang sangat sulit bergabung akibat mereka mematok standar yang sangat tinggi hingga cukup mustahil orang dapat memenuhi standar tsb.

3.GEREJA HIBURAN
2 Timotius 4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. Ada begitu banyak orang percaya yang “kurang suka” makanan sehat dan lebih menyukai “junk food”. Sebagaimana bila orang mau menonton film mereka akan melihat dulu tema film dan siapa aktornya, gereja sekarang pun diperlakukan seperti itu, orang-orang akan menanyakan tema khotbah atau seminar (KKR)nya dan siapa pengkhotbahnya (darimana, apa pendidikannya). Tema favorit di gereja masa kini adalah kesembuhan ilahi, nubuatan pribadi, akhir zaman, hidup berkelimpahan harta, bebas hutang, keluarga dan rumahtangga yang harmonis dll. Tidak ada yang salah dengan tema-tema tersebut tetapi bila orang percaya hanya mau mendengarkan apa yang ia kehendaki maka hal ini yang menjadi masalah besar dalam gereja. Alkitab mengajarkan agar kita belajar segala sesuatu yang Tuhan Yesus ajarkan (Matius 28:20).

Gereja model ini biasanya hanya memberikan “susu” dan “makanan ringan yang manis” bagi jemaatnya. Selalu menyatakan bahwa jemaat yang digembalakan belum siap menerima “makanan keras” dan seluruh kebenaran, meski jemaat itu sudah puluhan tahun menjadi seorang Kristen.
Dari gereja model ini terlahir generasi orang percaya yang bukan menjadi pengikut Kristus tetapi “Fans/penggemar” pendeta tertentu seolah sumber kebenaran hanya ada pada pribadi orang tersebut. Padahal kita perlu mengerti bahwa “sumber” kebenaran hanya ada pada Tuhan, seorang pendeta sekalipun bisa salah melangkah atau mengajar. Seharusnya gereja mengajarkan jemaat bagaimana caranya untuk secara pribadi dapat terhubung pada “sumber” atau Allah itu sendiri, bukannya bergantung pada pada “pendeta” tersebut.

4.GEREJA API
Gereja yang telah dan terus dimurnikan oleh Tuhan, bukan sekedar memiliki pengajaran mengenai Roh Kudus tetapi hidupnya “dimiliki dan dipimpin” Roh Kudus. Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.

Gereja yang telah mengalami pengujian dan pemurnian hingga pribadi Kristus makin nampak dan besar dalam kehidupan orang percaya. Yohanes 3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Gereja yang hidup dalam kekudusan. 1 Petrus 1:14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Begitu pula dalam 1 Yohanes 2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Tuhan Yesus sendiri menyatakan dalam Matius 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Gereja yang berdampak sebagai terang dan garam, sebuah gereja yang mentransformasi lingkungannya, kotanya, bangsanya. Matius 5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Tidak ada komentar: