Jumat, 19 April 2013

Ucapan Syukur

UCAPAN SYUKUR


Shalom,
Hai guys,
Kami belajar untuk mengucap syukur atas apa pun yang telah Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupan dan pelayanan kami. Sebagaimana yang Rasul Paulus nyatakan,” Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu (Efesus 5:4) maupun dalam Filipi 4:11-13,” Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.” Meski pun kami mengalami kendala keuangan di awal pelayanan ini tetapi Tuhan selalu menolong kami. Perlahan tapi pasti kami mulai kembali di jalur rencanaNya. Kami berpikir pada mulanya bahwa akan ada donatur atau suatu organisasi gereja yang mau mengadopsi pelayanan kami namun dengan berjalannya waktu….kami menyadari bahwa jalan Tuhan itu berbeda dengan apa yang kami pikirkan. Ketika Tuhan mulai memanggil kami untuk melayani mereka yang ada dalam market place, pertama-tama Tuhan mengajarkan seperti apa kerasnya “market place” itu.
Saat kami berdoa Tuhan mengingatkan bagaimana Rasul Paulus dalam kehidupan dan pelayanannya belajar mengucap syukur dalam segala hal. Kala orang-orang yang ia layani tidak dapat atau belum mampu mencukupi kebutuhannya maka ia bekerja sebagai pembuat tenda (tentmaker). Dia tidak komplain pada Tuhan atau mempertanyakan pemeliharaan Tuhan. Ia rela melakukan segala hal yang tak bertentangan dengan ajaran Kristus untuk memberitakan Kabar Baik. Kami banyak belajar ternyata tidak mudah untuk tetap berpegang teguh pada kebenaran Firman Tuhan kala harus menghadapi birokrasi yang korup dan “saudara seiman” palsu yang mengatasnamakan Tuhan tapi ternyata hanyalah penipu yang suka mengatasnamakan Tuhan.
Kami pun mencoba untuk memulai usaha kecil untuk mencukupi kehidupan keluarga kami maupun berjalannya roda pelayanan. Kala keuangan terbatas dan putus harap bagaimana bisa mewartakan Kabar Baik bila untuk ongkos pelayanan pun tersendat, lalu Tuhan membawa kami dalam pelayanan melalui dunia maya. Melalui pelayanan di dunia maya ini-lah kami dapat seluas-luasnya menjangkau orang lain dan pada akhirnya memiliki murid-murid untuk memperluas kerajaan Tuhan. Tuhan juga mengajarkan agar kami pertama-tama menjadi “terang dan garam” bagi masyarakat atau tetangga di rumah susun dimana kami tinggal. Dalam Matius 22:38b Tuhan Yesus mengajarkan,”Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Dalam bahasa Inggris sesama manusia diterjemahkan sebagai neighbour atau tetangga. Tidak adanya biaya bukanlah alasan untuk berhenti melayani Tuhan, sebab Tuhan pasti akan membuka jalan dan kita perlu terbuka dengan cara atau rencana yang mungkin baru dari Tuhan.
Kala mereka yang kami muridkan tidak dapat mencukupi kebutuhan jasmani kami, Tuhan membuka jalan bagi kami. Sebagaimana Tuhan menolong nabi Elia kala ada kelaparan, ada janda Sarfat yang dipakai oleh Tuhan untuk mencukupi kebutuhan sang nabi (1 Raja 17:7-24). Janda Sarfat bukanlah orang Israel, ia orang asing. Dalam perjalanan pelayanan kami, kami digerakkan Tuhan untuk membuka usaha catering kecil dan lalu Tuhan mempertemukan kami dengan satu keluarga pemilik salon ( bukan saudara seiman) yang tinggal di lingkungan yang sama. Akhirnya dengan modal seadanya kami memulai usaha dan melayani pesanan para customer salon teman baru kami ini. Dari situlah akhirnya kami dapat sedikit in come tambahan untuk mencukupi kehidupan keluarga kami dan juga pelayanan. Bahkan orang-orang di lingkungan kami tinggal yang notabene berbeda iman dan dapat dikatakan para pemuka agama lain. Mau memesan dan bersahabat dengan kami. Tuhan juga dengan ajaibnya telah menggerakkan seorang saudara seiman dari Cirebon, yang merupakan pengusaha kuliner untuk datang dan share mengenai usaha kuliner dan memberikan beberapa resep dari “dapur”nya pada kami bahkan memberikan beberapa perlengkapan memasak. Kami mengucap syukur atas apa yang telah Tuhan atur dan berikan……seringkali di luar prediksi kami. Tuhan sering membuat surprise bagi kami.
Akhirnya ada juga saudara-saudara seiman yang menitipkan pakaian, dompet, tas, asesoris wanita, boneka, bantal, seprei bahkan kosmetik di rumah kami. Akhirnya kami menyulap ruang tamu kami menjadi toko dan tempat display. Barang-barang tersebut kami jual langsung pada sahabat dan tetangga kami maupun secara online.
Puji Tuhan, pada akhirnya kami juga dapat membantu saudara seiman yang tak ada pekerjaan maupun mencari tambahan uang dengan berjualan bersama dengan kami sambil kami memuridkan mereka.
Kami mungkin masih jauh dari hidup berkelimpahan tetapi kami belajar untuk mengucap syukur dari apa yang kami miliki saat ini dan tetap berdoa dari kesetiaan kami pada hal yang kecil ini Tuhan akan berikan perkaran yang besar pada waktuNYA.
Bapa di Surga, terimakasih atas kasih setiaMU bagi kami anak-anakMu ini. Tolong kami selalu untuk tetap berjalan dalam rancanganMU meski mungkin orang tidak atau belum dapat mengerti pelayanan kami bagi kaum terbuang. Tolong kami untuk tetap setia menjangkau mereka yang tersisih dalam masyarakat dan miskin, ajarkan pada kami memiliki motivasi yang murni dalam melayani. Bukan karena upah harta dunia tetapi karena Tuhan telah memanggil kami melayani yang terhilang dan terbuang dan mengimani upah yang dari Tuhan baik di surga maupun di dunia. Dalam kelimpahan..dalam kekurangan…dalam keadaan sehat atau pun sakit..atau apapun kondisinya…tolong kami untuk tetap setia padaMU ya Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus…..AMIEN.

Tidak ada komentar: