AKU BISA BERJALAN SENDIRI
Berfirmanlah Allah,”Baiklah KITA menjadikan manusia menurut gambar dan rupa KITA…” Kej 1:26
Saat putra kami sedang belajar berjalan, acapkali jantung berdegup kencang. Kami cemas bila ia jatuh dan kepalanya terbentur atau terluka. Namun di sisi lain, kami pun senang melihat perkembangannya. Sesekali ia jatuh dan menangis, kadang terjatuh dan segera pula bangkit kembali untuk mencoba berjalan kembali. Sampai pada akhirnya ia dapat melangkahkan kakinya dengan kuat dan berjalan tanpa terseok-seok. Ia kini sudah dapat berjalan sendiri. Kami sangat gembira dan bangga atas prestasinya tersebut.
Kita semua diciptakan dengan sebuah kemampuan untuk berjalan secara natural, tetapi kita harus mengambil langkah awal untuk memulainya.Begitu pula dalam kehidupan kita, dalam banyak aspek kehidupan ini. Kita ditantang untuk menghadapi banyak hal dalam kehidupan ini. Ada kalanya kita berhasil mengatasi hal tersebut namun terkadang gagal. Ada orang-orang yang menanggapi kegagalan dengan positif dan cepat bangkit kembali. Namun ada pula yang lalu terpuruk terus sebab sudah mengalami kegagalan berulangkali dan kini mengalami keputusasaan. Kalau sudah begitu kita melihat orang yang stress akhirnya menjadi gila atau memilih bunuh diri sebagai solusi akhir hidupnya.
Tuhan tidak pernah melahirkan kita sebagai seorang pecundang. Kita diciptakan segambar dengan Dia (Kej 1:26). Dalam bahasa asli Alkitab, Immagodei yang berarti segambar atau photocopy Tuhan. Tuhan kita bukanlah pecundang, Ia Maha Kuasa, Ia adalah Raja di atas segala raja. Kita diciptakan Tuhan menjadi orang yang lebih daripada pemenang.
Seorang pemenang atau sukses adalah seorang yang terus berjalan meski mereka menderita kekalahan atau melakukan suatu kesalahan. Mereka adalah orang yang tidak mau menyerah.
Kita dapat mengubah kegagalan atau kesalahan kita menjadi jalan menuju kemenangan atau keberhasilan dalam hidup. Hal pertama, kita perlu untuk datang pada Tuhan menyerahkan segala upaya kita padaNya. Biarlah kiranya hikmat yang berasal dari Tuhan memotivasi kita kembali untuk bangkit dari keterpurukan.
Seorang pemenang atau sukses bukanlah seorang yang tidak pernah gagal atau salah. Namun merupakan seorang yang belajar dari kegagalan atau kesalahan dan mengubahnya menjadi sebuah kemenangan. Kita perlu menghargai kegagalan yang telah kita alami dan jangan mengizinkan hal tersebut membuat diri kita menjadi stress. Biarlah kegagalan yang kita alami dapat menjadi titik balik kebangkitan kita, mengarahkan kita pada sebuah arah yang baru. Saat masalah mendera tetaplah pelihara selera humor. Mulailah tanyakan pada diri sendiri mengapa hal itu dapat menimpa saya dan berhenti mencari kambing hitam. Lihatlah kegagalan atau kesalahan sebagai sebuah proses pembelajaran dalam kehidupan. Jangan pernah izinkan kegagalan mengecilkan hati kita. Jangan pernah menyerah sebab Tuhan ada beserta kita.
Para pemenang berkemenangan sebab mereka menolak untuk kalah dari tiap tiap tantangan hidup. Kegagalan dapat terjadi pada siapa saja, tetapi harga dari sebuah keberhasilan adalah kegigihan kita untuk bangkit kembali bersama Tuhan.
Berfirmanlah Allah,”Baiklah KITA menjadikan manusia menurut gambar dan rupa KITA…” Kej 1:26
Saat putra kami sedang belajar berjalan, acapkali jantung berdegup kencang. Kami cemas bila ia jatuh dan kepalanya terbentur atau terluka. Namun di sisi lain, kami pun senang melihat perkembangannya. Sesekali ia jatuh dan menangis, kadang terjatuh dan segera pula bangkit kembali untuk mencoba berjalan kembali. Sampai pada akhirnya ia dapat melangkahkan kakinya dengan kuat dan berjalan tanpa terseok-seok. Ia kini sudah dapat berjalan sendiri. Kami sangat gembira dan bangga atas prestasinya tersebut.
Kita semua diciptakan dengan sebuah kemampuan untuk berjalan secara natural, tetapi kita harus mengambil langkah awal untuk memulainya.Begitu pula dalam kehidupan kita, dalam banyak aspek kehidupan ini. Kita ditantang untuk menghadapi banyak hal dalam kehidupan ini. Ada kalanya kita berhasil mengatasi hal tersebut namun terkadang gagal. Ada orang-orang yang menanggapi kegagalan dengan positif dan cepat bangkit kembali. Namun ada pula yang lalu terpuruk terus sebab sudah mengalami kegagalan berulangkali dan kini mengalami keputusasaan. Kalau sudah begitu kita melihat orang yang stress akhirnya menjadi gila atau memilih bunuh diri sebagai solusi akhir hidupnya.
Tuhan tidak pernah melahirkan kita sebagai seorang pecundang. Kita diciptakan segambar dengan Dia (Kej 1:26). Dalam bahasa asli Alkitab, Immagodei yang berarti segambar atau photocopy Tuhan. Tuhan kita bukanlah pecundang, Ia Maha Kuasa, Ia adalah Raja di atas segala raja. Kita diciptakan Tuhan menjadi orang yang lebih daripada pemenang.
Seorang pemenang atau sukses adalah seorang yang terus berjalan meski mereka menderita kekalahan atau melakukan suatu kesalahan. Mereka adalah orang yang tidak mau menyerah.
Kita dapat mengubah kegagalan atau kesalahan kita menjadi jalan menuju kemenangan atau keberhasilan dalam hidup. Hal pertama, kita perlu untuk datang pada Tuhan menyerahkan segala upaya kita padaNya. Biarlah kiranya hikmat yang berasal dari Tuhan memotivasi kita kembali untuk bangkit dari keterpurukan.
Seorang pemenang atau sukses bukanlah seorang yang tidak pernah gagal atau salah. Namun merupakan seorang yang belajar dari kegagalan atau kesalahan dan mengubahnya menjadi sebuah kemenangan. Kita perlu menghargai kegagalan yang telah kita alami dan jangan mengizinkan hal tersebut membuat diri kita menjadi stress. Biarlah kegagalan yang kita alami dapat menjadi titik balik kebangkitan kita, mengarahkan kita pada sebuah arah yang baru. Saat masalah mendera tetaplah pelihara selera humor. Mulailah tanyakan pada diri sendiri mengapa hal itu dapat menimpa saya dan berhenti mencari kambing hitam. Lihatlah kegagalan atau kesalahan sebagai sebuah proses pembelajaran dalam kehidupan. Jangan pernah izinkan kegagalan mengecilkan hati kita. Jangan pernah menyerah sebab Tuhan ada beserta kita.
Para pemenang berkemenangan sebab mereka menolak untuk kalah dari tiap tiap tantangan hidup. Kegagalan dapat terjadi pada siapa saja, tetapi harga dari sebuah keberhasilan adalah kegigihan kita untuk bangkit kembali bersama Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar