ANJING TETANGGAKU
Didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan (Efesus 6:4b)
Tetanggaku mengeluh tentang anjing peliharaannya yang sering merusak dan suka menggigit. Akhirnya sepulang bekerja, kuperhatikan tingkah laku anjing itu hingga kusadari ada sesuatu yang “tuan”nya lupakan. Tuannya sangat sibuk dan sering lupa memberi makan maupun minum anjing itu bahkan sampai berhari-hari. Tidaklah heran mengapa anjing itu menjadi buas sebab ia lapar dan haus, sang tuan pun tidak pernah mengajak anjing itu bermain. Digerakkan oleh belas kasihan, kami setiap hari mulai memberikan makan dan minum. Setiap hari aku mengajaknya main dan mengelusnya. Hingga lalu anjing itu berubah sikapnya. Sang tuan bertanya padaku, apa yang telah kulakukan pada anjingnya hingga berubah. Aku katakan padanya,” Saya hanya memberikan perhatian dan sentuhan kasih sayang.” Sang tuan menjadi malu hati dan mulai merubah sikapnya terhadap anjing peliharaannya.
Acap kali dalam kehidupan keluarga, kita bertanya mengapa anak kita memberontak dan tidak mau menuruti nasehat. Kita sampai putus asa dan mulai mencari-cari apakah ada kutuk atau serangan roh jahat atau anak bergaul dengan teman yang salah. Hal itu bisa saja terjadi, namun seringkali kita sebagai orangtua mengabaikan kebutuhan dasar anak, yaitu kasih sayang dan perhatian. Seorang anak bukan hanya perlu dicukupi kebutuhan jasmani dan intelejensinya. Seorang anak membutuhkan orangtuanya. Ia butuh ungkapan kasih baik dalam bentuk ucapan yang memotivasi maupun sentuhan. Anak juga ingin didengarkan oleh orangtuanya, bagaimana pergumulan dalam hidupnya. Banyak anak menjadi “liar” sebab mereka kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Mainan atau uang tidak dapat menggantikan hal itu. Tuhan telah mempercayakan anak sebagai titipanNya, sudah seharusnya kita memperhatikan anak-anak dengan kasih dan menanamkan nilai kebenaran pada mereka. Mari kita mulai instropeksi diri, bila anak menjadi nakal. Mungkin kitalah yang kurang memperhatikan mereka.
Doa: Tuhan tolong kami agar dapat menjadi orangtua yang penuh kasih dan pehatian bagi anak-anak kami. Amien.
Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 6: 3-9
Didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan (Efesus 6:4b)
Tetanggaku mengeluh tentang anjing peliharaannya yang sering merusak dan suka menggigit. Akhirnya sepulang bekerja, kuperhatikan tingkah laku anjing itu hingga kusadari ada sesuatu yang “tuan”nya lupakan. Tuannya sangat sibuk dan sering lupa memberi makan maupun minum anjing itu bahkan sampai berhari-hari. Tidaklah heran mengapa anjing itu menjadi buas sebab ia lapar dan haus, sang tuan pun tidak pernah mengajak anjing itu bermain. Digerakkan oleh belas kasihan, kami setiap hari mulai memberikan makan dan minum. Setiap hari aku mengajaknya main dan mengelusnya. Hingga lalu anjing itu berubah sikapnya. Sang tuan bertanya padaku, apa yang telah kulakukan pada anjingnya hingga berubah. Aku katakan padanya,” Saya hanya memberikan perhatian dan sentuhan kasih sayang.” Sang tuan menjadi malu hati dan mulai merubah sikapnya terhadap anjing peliharaannya.
Acap kali dalam kehidupan keluarga, kita bertanya mengapa anak kita memberontak dan tidak mau menuruti nasehat. Kita sampai putus asa dan mulai mencari-cari apakah ada kutuk atau serangan roh jahat atau anak bergaul dengan teman yang salah. Hal itu bisa saja terjadi, namun seringkali kita sebagai orangtua mengabaikan kebutuhan dasar anak, yaitu kasih sayang dan perhatian. Seorang anak bukan hanya perlu dicukupi kebutuhan jasmani dan intelejensinya. Seorang anak membutuhkan orangtuanya. Ia butuh ungkapan kasih baik dalam bentuk ucapan yang memotivasi maupun sentuhan. Anak juga ingin didengarkan oleh orangtuanya, bagaimana pergumulan dalam hidupnya. Banyak anak menjadi “liar” sebab mereka kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang. Mainan atau uang tidak dapat menggantikan hal itu. Tuhan telah mempercayakan anak sebagai titipanNya, sudah seharusnya kita memperhatikan anak-anak dengan kasih dan menanamkan nilai kebenaran pada mereka. Mari kita mulai instropeksi diri, bila anak menjadi nakal. Mungkin kitalah yang kurang memperhatikan mereka.
Doa: Tuhan tolong kami agar dapat menjadi orangtua yang penuh kasih dan pehatian bagi anak-anak kami. Amien.
Bacaan Firman Tuhan: Ulangan 6: 3-9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar