Senin, 14 Januari 2008

MENCINTAI PERKARA YANG DI ATAS



MENCINTAI PERKARA YANG DI ATAS
Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Mazmur 73:25b
Suatu kali saya melayani pada sebuah gereja, di ujung utara kota Surabaya. Saat pagi hari saya membantu keluarga pendeta setempat mencuci piring dan gelas sehabis sarapan. Tempat mencuci piring dan gelas kotor itu terletak di bawah sebuah pohon mangga yang besar yang sangat rindang. Di dekat situ pun saya melihat ada kandang ayam namun lucunya saya tidak melihat seekorpun di dalam kandang selain induk ayam yang sedang mengerami telur-telurnya. Ibu pendeta, tiba-tiba memperingatkan saya untuk berhati-hati bila mencuci di situ tanpa memberi penjelasan mengapa.
Di tengah asyik mencuci piring dan gelas kotor, tiba-tiba ada kotoran ayam jatuh dari atas. Saya sangat terkejut. Saat saya mendongak ke atas dan memperhatikan dengan seksama ternyata banyak sekali ayam yang bertengger di atas pohon mangga tersebut. Pada awalnya saya jengkel terhadap ayam-ayam itu. Tanpa perasaan bersalah ayam itu bertengger sambil tidur pada dahan-dahan pohon itu. Rupanya udara di atas sana dingin dan mereka sangat menikmati hingga setelah makan mereka lebih suka naik ke atas pohon daripada tinggal dalam kandang yang telah dibuat oleh Pak Pendeta.
Dari perasaan jengkel, tiba-tiba hati saya belajar sesuatu. Tuhan memberikan hikmat bila saya menujukan pandangan hanya pada perkara-perkara di atas, yaitu padaNya. Maka bukan saja saya akan menikmati janji-janji Tuhan namun akan mengalami keintiman denganNya yang selama ini belum pernah dialami. Saya tidak akan mudah tertarik pada perkara-perkara yang di bawah atau perkara dunia. Saat hati saya dimiliki oleh Kristus, segala keinginan dunia akan mati digantikan rasa haus dan lapar akan Tuhan. Keinginan yang tadinya hanya untuk menyenangkan kedagingan semata berganti pada keinginan untuk menyenangkan Tuhan dan berada dekat denganNya saja.
Biarlah di hari yang baru ini, kita mau menujukan pandangan kita hanya padaNya, mendedikasikan hidup kita di hari yang baru padaNya. Saat kita berdekatan dengan Dia kita tidak akan mudah untuk jatuh cinta pada godaan dosa dan kedagingan kita, sebab Tuhan akan menjadi pribadi yang nyata bagi kita. Kita bukan hanya tahu tentang Tuhan kita tetapi mengenal Dia secara pribadi. Tuhan yang dahulu jauh menjadi sangat dekat dan akrab. Hingga kita kehilangan selera untuk keinginan duniawi dan dosa. Digantikan hasrat yang berkobar untuk dekat dengan Tuhan dan ingin selalu menyenangkan Dia dalam segala langkah kehidupannya. Apa yang dahulu kita anggap kesenangan menjadi sampah saat kita dekat dengan Tuhan Yesus, sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasul Paulus.
Mari kita mulai membangun hubungan dengan Tuhan melalui doa dan perenungan Firman Tuhan, hingga kita dapat menjadi semakin mengenal pribadiNya. Kita makin jatuh cinta padaNya, hingga tidak ada apapun di muka bumi ini yang kita kehendaki selain Yesus.

Tidak ada komentar: