Senin, 14 Januari 2008

GELISAHKU



GELISAHKUSetelah kejadian ampir mati di tahun 1987, aku sebenarnya inginmengenal Tuhan tapi malu ama temen-temen segengku di Moonraker.Setelah keluar dari rumah sakit 2 hari kemudian aku sudah mulaiteler lagi. Tapi rada sopan sekarang, sebelum minum Vodka ataumengisap ganja atau "ngobat", aku minta maaf ama Tuhan. "Tuhan, soriya, Dave tau ini salah tapi Dave ga tahan nih." Salah satu teman se-gengku, Budi Beke, kebetulan punya sebuah kaset lagu rohani diantara kaset-kaset koleksi Rolling Stones-nya , dulu sih kita kadangmaking fun dengan lagu-lagu itu saat mabok, tapi kini kadangkupinjam dan dengarkan di rumah…diam-diam tentunya…tengsin kaloketahuan orang. Jalan pertobatanku maju mundur, ada sebuah ketakutan…kalo bertobat ga punya teman-teman lagi…Apa orang gereja mau terimaaku, yang notabene seorang anggota geng?....Gimana tanggapanmasyarakat terhadap pertobatanku sebab tau aku ini bajingan?....Akutakut tergencet dan ditinggalkan di tengah-tengah…ketika teman-temandi dunia hitam menolakku karena jadi Kristen yang sungguh-sungguhdan pihak masyarakat dan gereja yang menolakku karena reputasiku dilembah hitam dan berulang kali urusan dengan pihak berwajib.Dulu aku paling suka jerumuskan anak-anak yang usianya di bawahkuuntuk mengikuti jejak hidupku di geng dan melakukan hal-hal bodohseperti mabok,berantem, ngompas anak-anak sekolah, kebut-kebutan enbanyak hal yang menurut kita sikap seorang macho. Dulu aku banggabanget jadi bajingan dan teladan yang buruk untuk yang lain.Namun setelah kejadian ampir mati tersebut, aku sering menasehatianak-anak yang lebih muda untuk tidak mengikuti jalanku. "Janganikuti jalan, Aa (kakak dalam Bhs. Sunda) , kalo Aa mah udah kadungbasah di lembah hitam.Kalian jangan ikut jalan ini selama masih adakesempatan."Di waktu yang lain, aku sudah tidak seantusias dulu lagi kaloterjadi tawuran antar geng atau sekolah. Dulu aku paling sukaberkelahi melampiaskan kejengkelan di rumah pada lawanku.Biasanyaaku sudah memperlengkapi diriku dengan membawa golok di ranselkuyang selalu kubawa kemanapun kupergi, pisau balisong(pisau lipatkhas Filipina) di saku celanaku dan double stick yang kutaruhdibalik rompi kulitku, tetapi kini aku jadi tidak tegaan kalo lihatlawan sudah terkapar, masih dipukuli atau diinjak atau dihantammenggunakan "peralatan perang". Kadang aku membuat teman-temansegengku heran, ada apa dengan Dave ? Kenapa "si gila" tiba-tibaberubah ???Bila kuceritakan peristiwa itu, mereka hanya tertawa. Sudah percuma,kamu tuh bajingan, sekali bajingan tetap bajingan. Sekali pemabuktetap pemabuk.Sekali pemadat tetap pemadat.Suatu saat aku mendengar sebuah cerita berseri tentang anak gengbernama Nicky Cruz di salah satu radio swasta, dikota Bandung. Akuemang fans berat dengar kisah-kisah geng atau nonton film model TheGodfathers, The Warriors,Mad Max atau baca buku tentang mafia,anakgeng en yang sejenisnya aku paling suka…pokoknya berbau kekerasan,pembunuh berantai..pasti aku lalap. Dalam kisah itu digambarkanseorang pemuda yang menjadi anggota dan tokoh dalam geng di AmerikaSerikat bertobat dan mengenal Tuhan melalui pelayanan seorangPendeta David Wilkerson. Aku berpikir itu hanyalah sebuah kisahfiksi belaka tetapi ternyata itu merupakan kisah yang sesungguhnya.Aku tau hal itu saat aku berkunjung ke rumah salah satu saudarasepupuku dan melihat sebuah buku yang mengisahkan kesaksian NickyCruz, kalo tidak salah judulnya "Aku Tak Akan Menangis Lagi".Kisah itu menimbulkan sebuah harapan bagiku bahwa di luar sanaternyata ada juga anak geng yang bisa bertobat dan menjadi HambaTuhan. Pengharapan timbul dalam diriku, aku ceritakan pada teman-temanku dan mereka menertawaiku. Sebab sulit bagi mereka untukpercaya seorang pemabuk dan pecandu seperti aku bisa berhentiapalagi melayani Tuhan.Aku bercerita pada mama-ku dan ia pun tertawa, maybe beliauberpikir,"Nah, Dave sudah mulai coba obat keluaran baru lagi hinggasedang berhalusinasi lagi." Papa tiriku pun urun berkomentar ,"Alaah…paling tobat sehari besoknya teler lagi." Sebab itu memangyang terjadi selama ini aku coba berhenti dengan kekuatanku sendiri,coba berpikir positif seperti buku-buku bagus karya Norman VincentPeale yang dulu sering kubaca….tapi gagal mengubah hidupku. Akupintar mempresentasikan cara berpikir positif…yang aku sendiri gagalmenerapkannya dalam hidupku. Namun aku selalu gagal ketikamengupayakannya dengan kekuatan sendiri.Aku percaya proses timbulnya kegelisahan ini Tuhan izinkan terjadidalam fase kehidupanku. Saat itu aku belum bisa melihat campurtangan Tuhan dalam hidupku namun sekarang aku bisa melihat tangankasihNya menggiringku makin mendekat padaNya. Pada waktuNya Iamenangkapku dan kini aku menjadi anakNya.

Tidak ada komentar: