Selasa, 13 April 2010

KAU SUDAH MAKAN?


KAU SUDAH MAKAN?

Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan (Matius 25:35a)


Hari itu merupakan hari yang amat melelahkan. Malam itu aku ingin segera makan malam dan lalu istirahat. Tiba-tiba istriku datang dan memberitahu bahwa ada jemaat yang datang. Maka kuurungkan niatku untuk makan dan menjumpainya.
Ternyata ia sedang dalam masalah, ia sudah sebulan terkena PHK dari pabrik tempat kerjanya dan belum ada pekerjaan lagi. Sebulan ini ia hanya mengandalkan tabungannya untuk hidup sehari-hari dan hari ini ia benar-benar kehabisan uang. Ia tidak tahu harus kemana atau melakukan apa lagi. Dari sorot matanya, terlihat beban berat yang menekan dan kebingungan. Setelah ia mengeluarkan semua beban dan ketakutannya, tiba-tiba aku terdorong untuk bertanya,”Kau sudah makan?” Lama tak terdengar jawaban darinya. Kuulangi lagi pertanyaanku,”Kau sudah makan?”….”Belum, Pak. Sebenarnya sudah dua hari ini saya belum makan.”
Kutinggalkan ia di ruang tamuku dan meminta istriku untuk mengambilkan makanan. Istriku melangkah mendekat,”Pa, kita juga sudah tidak ada makanan, hanya tinggal makan malammu itu.” Kutatap mata istriku dan berkata,”Tidak apa-apa, Ma, ini juga bentuk pelayanan bagi “anak rohani” kita. Kubawakan makanan baginya, ia makan dengan lahap. Sambil menyantap makan malam itu, air matanya menetes dan tak putus-putusnya ia berkata,”terimakasih ya, Pak” Lapar di perutku sendiri lenyap dan berganti dengan sukacita melihat seseorang dihiburkan dan dicukupkan. Malam itu setelah makan, kuajak dia untuk sementara tinggal di pastori gereja.
Selama ini banyak orang yang hanya memfokuskan diri pelayanan di atas mimbar atau aktivitas gereja lainnya. Lalu banyak orang merasa bahwa dirinya belum layak atau mampu. Hingga akhirnya hanya jadi penghangat bangku gereja. Padahal ada banyak hal praktis yang dapat kita kerjakan untuk menjadi berkat bagi sesama kita. Beri makan yang lapar, beri minum bagi mereka yang haus, beri telinga untuk mendengarkan mereka yang berbeban berat dan lain-lain. Beri dirimu untuk layani Dia maka Ia akan tunjukkan bagaimana caranya. Namun maukah mempersembahkan dirimu bagiNya?

Doa: Tuhan, berikan kepekaan pada diriku agar dapat menjadi berkat bagi kehidupan orang lain. Amien.

Firman Tuhan: Matius 25: 35-40

Tidak ada komentar: