Hoarders (Penimbun)
Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau,
tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali (Yesaya
54:7)
Setiap kali saya bertamu ke rumah salah
satu sahabat yang hidup sebatang kara, ia selalu mengajak saya bertemu di kedai
kopi dekat rumahnya. Ia selalu menutup rapat-rapat rumahnya. Saya tidak pernah
berasumsi apa-apa tentang hal tersebut, sampai suatu hari saya mendapatkan
telpon darinya. Ia jatuh sakit cukup parah hingga tak mampu untuk pergi ke
dokter sendiri. Saat saya tiba di rumahnya, saya membuka pintu dan tercium
aroma tidak sedap, bertambah pula keterkejutan saya melihat tumpukan barang
dimana-mana yang sudah tidak jelas sampai ke langit-langit rumahnya. Saya
kesulitan berjalan menuju kamarnya akibat barang yang berserakan, belum lagi
bau kotoran tikus dan debu membuat saya sesak nafas.
Akhirnya saya dapat membawa sahabat saya
ini keluar rumah dan pergi ke dokter. Ternyata sahabat saya ini mengalami sakit
lambung yang parah akibat makan yang tidak teratur. Untuk sementara waktu ia
harus dirawat di rumah sakit.
Sahabat saya ini dulu adalah seorang yang
periang, ramah, trendi dan memiliki banyak sahabat. Namun kini ia menarik diri
dari siapapun, dia hanya mau bertemu dengan saya saja. Saat terbaring lemah itulah
ia mulai membuka diri. Ia mulai bercerita, bahwa sejak orangtuanya meninggal,
ia merasa hidupnya menjadi hampa sebagai anak tunggal. Ia kehilangan semangat
hidupnya, ia bahkan enggan membina rumahtangga sendiri sebab ia takut
menghadapi “rasa kehilangan”. Sejak saat itu ia suka mengumpulkan barang baru
maupun bekas yang mengingatkannya akan kedua orangtuanya tercinta. Hingga tanpa
sadar ia memenuhi rumahnya selama bertahun-tahun dengan barang.
Hati kita sebagai manusia akan selalu
terasa hampa bila tidak ada Tuhan di dalamnya. Sebab itu banyak orang yang coba
mengisi kekosongan tersebut dengan banyak hal, sahabat saya coba menutupinya
dengan menimbun barang. Bagi orang lain mungkin hal lain entah itu negatif
ataupun yang tampaknya positif. Kekosongan dalam hati kita hanya dapat
dipuaskan oleh Kristus.
Doa: Tuhan Yesus, kuserahkan setiap
kepedihan dalam hati ini, penuhilah hatiku dengan RohMU.
Firman Tuhan: Yesaya 54:7-17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar