Minggu, 16 Oktober 2016

Hoarders (Penimbun)



Hasil gambar untuk Hoarders (Penimbun)
Hoarders (Penimbun)

Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali (Yesaya 54:7)


Setiap kali saya bertamu ke rumah salah satu sahabat yang hidup sebatang kara, ia selalu mengajak saya bertemu di kedai kopi dekat rumahnya. Ia selalu menutup rapat-rapat rumahnya. Saya tidak pernah berasumsi apa-apa tentang hal tersebut, sampai suatu hari saya mendapatkan telpon darinya. Ia jatuh sakit cukup parah hingga tak mampu untuk pergi ke dokter sendiri. Saat saya tiba di rumahnya, saya membuka pintu dan tercium aroma tidak sedap, bertambah pula keterkejutan saya melihat tumpukan barang dimana-mana yang sudah tidak jelas sampai ke langit-langit rumahnya. Saya kesulitan berjalan menuju kamarnya akibat barang yang berserakan, belum lagi bau kotoran tikus dan debu membuat saya sesak nafas.
Akhirnya saya dapat membawa sahabat saya ini keluar rumah dan pergi ke dokter. Ternyata sahabat saya ini mengalami sakit lambung yang parah akibat makan yang tidak teratur. Untuk sementara waktu ia harus dirawat di rumah sakit.
Sahabat saya ini dulu adalah seorang yang periang, ramah, trendi dan memiliki banyak sahabat. Namun kini ia menarik diri dari siapapun, dia hanya mau bertemu dengan saya saja. Saat terbaring lemah itulah ia mulai membuka diri. Ia mulai bercerita, bahwa sejak orangtuanya meninggal, ia merasa hidupnya menjadi hampa sebagai anak tunggal. Ia kehilangan semangat hidupnya, ia bahkan enggan membina rumahtangga sendiri sebab ia takut menghadapi “rasa kehilangan”. Sejak saat itu ia suka mengumpulkan barang baru maupun bekas yang mengingatkannya akan kedua orangtuanya tercinta. Hingga tanpa sadar ia memenuhi rumahnya selama bertahun-tahun dengan barang. 
Hati kita sebagai manusia akan selalu terasa hampa bila tidak ada Tuhan di dalamnya. Sebab itu banyak orang yang coba mengisi kekosongan tersebut dengan banyak hal, sahabat saya coba menutupinya dengan menimbun barang. Bagi orang lain mungkin hal lain entah itu negatif ataupun yang tampaknya positif. Kekosongan dalam hati kita hanya dapat dipuaskan oleh Kristus.

Doa: Tuhan Yesus, kuserahkan setiap kepedihan dalam hati ini, penuhilah hatiku dengan RohMU.

Firman Tuhan: Yesaya 54:7-17

Tidak ada komentar: