Si Badung
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu (Matius
7:7a)
Guru Bahasa Indonesia memasuki ruangan
kelas, Ibu Titi, terkenal merupakan salah satu guru killer di kelas. Wajah
angker dan matanya yang tajam menatap seisi kelas tersebut. Ada suasana yang sangat
tenang dalam kelas tersebut dan ini tidak seperti biasanya. Sebab dalam kelas
itu ada si Badung.
Kelas yang terkenal suka ribut tiba-tiba
menjadi senyap dan seolah seperti kelas teladan. Saat ia mulai mengajar dan mengambil kapur
untuk menulis di papan tulis. Tiba-tiba ia menyadari ada sesuatu yang aneh,
kapur tersebut tidak dapat ia gunakan menulis. Tanpa sepengetahuan Ibu Titi, si
Badung telah datang ke kelas pagi-pagi benar untuk memberikan lapisan lilin
pada papan kelasnya.
Ibu Titi marah dan mulai bertanya bahkan
setengah menginterogasi siapa yang melakukan ulah di kelas. Tidak ada yang
membuka mulut, semua seia sekata mengatakan,”Tidak tahu, Bu.” Mata Ibu Titi
tertuju pada si Badung, namun anak itu menunjukkan raut wajah “tanpa dosa”nya.
Ibu Titi kesal dan marah tetapi tidak bisa
berbuat apa-apa sebab tidak memiliki bukti. Sebenarnya Ibu Titi seorang yang
penuh kasih tetapi sebagai guru ia juga seorang yang memiliki disiplin tinggi
agar murid-muridnya bisa menjadi orang yang berhasil termasuk si pembuat
masalah di kelas, si Badung.
Mengenai si Badung, Ibu Titi sudah hampir
menyerah, ia hanya berdoa agar kiranya Tuhan menyadarkan anak muridnya yang
satu itu.
Bertahun-tahun sudah berlalu angkatan si
Badung sudah lulus dari sekolah tersebut. Sampai suatu hari Ibu Titi yang kini
sudah beruban didatangi seseorang, pada awalnya dia tidak mengenalinya.
Ternyata itu si Badung, namun kini sinar wajahnya berbeda penuh kedamaian dan
sukacita. Si Badung bercerita bahwa sekarang dia sudah bertobat dan saat mengikuti
suatu program Sekolah Alkitab, ia mempelajari mengenai Restitusi (Memberikan
ganti rugi) dan meminta maaf pada orang-orang yang pernah ia sakiti atau lukai.
Si Badung merasa digerakkan Tuhan untuk datang menemui Ibu Titi sebab ia telah
banyak melakukan kejahilan pada beliau.
Ibu Titi merasa terharu melihat perubahan
dalam diri si Badung. Jangan pernah berhenti berdoa, beriman dan berharap
melihat orang-orang di sekitar kita mengalami pertobatan, pemulihan dan
terobosan dalam hidup mereka. Tuhan masih menjawab doa kita.
Doa: Tuhan kami berdoa bagi orang-orang
yang mengecewakan kami saat ini, kami melepaskan pengampunan dan mendoakan agar
rancangan Tuhan yang terbaik terjadi atas hidup mereka.
Firman Tuhan: Matius 7:7-11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar