YANG TERLUPAKAN
Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan
Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau (Ibrani 13:5b)
Saat saya berkumpul dengan sahabat-sahabat
saat remaja. Sering kali kami saling mencurah isi hati mengenai keadaan di
rumah. Bila sekumpulan remaja yang berlatarbelakang keluarga berantakan “curhat”
tentunya bisa ditebak kira-kira apa yang diceritakan. Sebagian besar adalah
kekesalan kami terhadap orang tua.
Beberapa sahabat saya, bertanya mengapa
saya tak pernah pulang ke rumah sebab mereka melihat saya selalu tinggal di
rumah salah satu kawan kami yang rumahnya menjadi markas geng kami. Lalu saya
menjawab sambil tersenyum,” Kalau Dave hilang dari rumah, tidak akan dicari
TAPI kalau ada sendok hilang pasti langsung dicari.”
Itulah yang saya rasakan saat itu, seorang
anak yang terlupakan setelah mama menikah lagi dan kini dikaruniai seorang anak
dari pernikahan tersebut. Saya merasa apapun yang saya lakukan di dalam rumah
selalu menjadi salah. Terlalu ributlah, terlalu berantakanlah, tidak pernah
pulang tepat waktu, dan lain-lain. Bila ada hal yang tidak beres atau barang
hilang di rumah, saya jadi kambing hitam. Hingga akhirnya saya memilih tinggal
di luar rumah saja, dan ternyata orangtua juga tidak mencari kemana saya pergi
meski satu dua bulan tidak pulang.
Perasaan dibuang..... Dilupakan......
Tidak berharga..... Tidak dikasihi...... Itulah yang saya rasakan. Hal tersebut
membentuk saya menjadi pemuda yang acuh, tidak peduli, tidak menghargai dan
tidak percaya terhadap sesama, dikuasai amarah, kebencian, tindak kekerasan dan
selalu memberontak pada figur otoritas. Saat itu saya tidak percaya bahwa ada
kasih yang sejati. Saya menganggap orang bersikap baik hanya kalau ada tujuan
tertentu saja untuk memanfaatkan orang lain.
Sampai suatu hari, yang saya percaya itu
adalah harinya Tuhan bagi hidup saya. Tuhan menyatakan bahwa IA peduli dan TAK
PERNAH MELUPAKAN saya sebagai anakNYA yang terhilang. Sekalipun ayahku dan
ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku (Mazmur 27:10). Saat itulah
saya diubahkan Tuhan, saya berubah karena Tuhan mengasihi dan selalu ada
bersama saya. Yang Terlupakan telah diketemukan kembali.
Doa: Terimakasih Tuhan atas kasihMU yang
nyata dalam hidup kami semua.
Firman Tuhan: Yesaya 43:1-7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar