Penyesalan
Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak
setia terhadap isteri dari masa mudanya. (Maleakhi 2:15b)
Pagi hari di akhir pekan itu, ku duduk
santai di bangku taman hendak membaca buku baruku. Kulihat seorang ayah dan
anaknya bermain di taman tersebut. Ku membaca buku sambil menghirup kopi, lalu
si ayah tersebut duduk di dekatku dan memperhatikan anaknya bermain. Sinar
matanya menunjukkan perasaan sayang namun tampak juga ada kesedihan dari raut
wajahnya.
Kami lalu bertegur sapa setelah setengah
jam berbincang sambil sesekali ia memperhatikan anaknya yang kini bermain
dengan anak lain yang ada di taman bersama kami. Ia lalu mengeluarkan dompetnya
dan menunjukkan foto keluarganya. Bagaimana ia sangat menyayangi istri dan
anaknya. Sampai suatu hari saat karirnya baik, ia mulai tergoda untuk
berselingkuh. Awalnya semua tampak baik dan bisa ia tutupi tetapi akhirnya
perilaku busuk itu tercium juga oleh isterinya. Ia bercerita bagaimana bodohnya
dia yang terus berupaya membina dua hubungan dan berharap isterinya dapat
mengerti. Akibat dia bermain api dengan wanita lain, akhirnya ia kehilangan
cinta isterinya. Sebuah yang dimulai dari hanya sekedar menggoda akhirnya
keterusan menjadi hubungan terlarang.
Penyesalan selalu datang terlambat, kini
setelah berpisah dari pasangannya, ia merasakan rasa kehilangan yang mendalam.
Mungkin isterinya bukanlah wanita yang sempurna tetapi ia wanita yang selama
ini selalu mau mendengarkan dan percaya pada dirinya. Seorang wanita yang mau
bersamanya dari saat mereka tak punya apa-apa. Saat orang lain meragukannya, si
isteri selalu percaya akan kemampuan suaminya.
Semua ia rasakan setelah mereka resmi
berpisah dan ia mulai hidup seorang diri. Ia menyadari bahwa tidak ada manusia
sempurna termasuk dirinya. Kini ia hanya dapat menemui anaknya setiap akhir
pekan saja, tidak bisa menemuinya setiap hari seperti dulu.
Hidup ini pasti ada godaannya, bagi
rumahtangga Kristen pun tidak luput dari yang namanya godaan. Saat ada godaan
datang kita harus belajar untuk “lari” dari godaan tersebut sebagaimana Yusuf
saat digoda isteri Potifar. Jangan izinkan godaan Iblis menghancurkan
rumahtangga kita semua, tetap setia pada Tuhan dan pasangan hidup kita.
Doa: Tuhan lindungi kami dari godaan nafsu
dunia dan lindungi pula rumahtangga kami.
Firman Tuhan: Maleakhi 2:14-16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar