Kamis, 27 Oktober 2016

Penyesalan



Hasil gambar untuk keluarga bercerai
Penyesalan

Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. (Maleakhi 2:15b)

Pagi hari di akhir pekan itu, ku duduk santai di bangku taman hendak membaca buku baruku. Kulihat seorang ayah dan anaknya bermain di taman tersebut. Ku membaca buku sambil menghirup kopi, lalu si ayah tersebut duduk di dekatku dan memperhatikan anaknya bermain. Sinar matanya menunjukkan perasaan sayang namun tampak juga ada kesedihan dari raut wajahnya.
Kami lalu bertegur sapa setelah setengah jam berbincang sambil sesekali ia memperhatikan anaknya yang kini bermain dengan anak lain yang ada di taman bersama kami. Ia lalu mengeluarkan dompetnya dan menunjukkan foto keluarganya. Bagaimana ia sangat menyayangi istri dan anaknya. Sampai suatu hari saat karirnya baik, ia mulai tergoda untuk berselingkuh. Awalnya semua tampak baik dan bisa ia tutupi tetapi akhirnya perilaku busuk itu tercium juga oleh isterinya. Ia bercerita bagaimana bodohnya dia yang terus berupaya membina dua hubungan dan berharap isterinya dapat mengerti. Akibat dia bermain api dengan wanita lain, akhirnya ia kehilangan cinta isterinya. Sebuah yang dimulai dari hanya sekedar menggoda akhirnya keterusan menjadi hubungan terlarang.
Penyesalan selalu datang terlambat, kini setelah berpisah dari pasangannya, ia merasakan rasa kehilangan yang mendalam. Mungkin isterinya bukanlah wanita yang sempurna tetapi ia wanita yang selama ini selalu mau mendengarkan dan percaya pada dirinya. Seorang wanita yang mau bersamanya dari saat mereka tak punya apa-apa. Saat orang lain meragukannya, si isteri selalu percaya akan kemampuan suaminya.
Semua ia rasakan setelah mereka resmi berpisah dan ia mulai hidup seorang diri. Ia menyadari bahwa tidak ada manusia sempurna termasuk dirinya. Kini ia hanya dapat menemui anaknya setiap akhir pekan saja, tidak bisa menemuinya setiap hari seperti dulu.
Hidup ini pasti ada godaannya, bagi rumahtangga Kristen pun tidak luput dari yang namanya godaan. Saat ada godaan datang kita harus belajar untuk “lari” dari godaan tersebut sebagaimana Yusuf saat digoda isteri Potifar. Jangan izinkan godaan Iblis menghancurkan rumahtangga kita semua, tetap setia pada Tuhan dan pasangan hidup kita.

Doa: Tuhan lindungi kami dari godaan nafsu dunia dan lindungi pula rumahtangga kami.

Firman Tuhan: Maleakhi 2:14-16

Tidak ada komentar: