Why Me?
Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang
periuk, demikianlah kamu di tanganKu (Yeremia 18:6b).
Setiap kali kumelihat sebuah keluarga yang
berjalan bersama, tertawa bersama, makan bersama..... Ku selalu bertanya-tanya,
mengapa aku tak pernah merasakan kehangatan dan kasih dalam sebuah keluarga. Ku
ingin merasakan dicintai, dikasihi, disayangi, diperhatikan, mengalami momen
indah dalam sebuah kebersamaan.
Andai kubisa memilih di dalam sebuah
keluarga seperti apa aku terlahir dan dibesarkan. Namun tentu saja aku tidak
dapat melakukannya. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang bisa memilih dalam
keluarga mana kita terlahir. Kadang aku bertanya mengapa harus aku yang
terlahir di luar lembaga pernikahan dan sama sekali tak pernah mengenal sosok
ayah kandungku. Apakah aku ini tidak berharga hingga ia meninggalkanku dan
mama? Pertanyaan itu menggelayuti pikiranku sejak kecil. Mengapa harus aku yang
mengalaminya? Why me?
Bagaimana dengan Anda? Adakah pertanyaan
yang sama seringkali datang pada kita, mengapa masalah ini harus menimpa hidup
saya? Kalau Tuhan itu adil dan penuh kasih sayang mengapa hal ini terjadi dalam
hidup kita. Banyak pertanyaan dan argumen kita tentang perasaan tidak adil.
Tuhan itu setia dan adil bagi kita semua.
Semua kehancuran dan kekacauan ini terjadi akibat dosa yang menguasai dunia.
Bila hati kita dikuasai Tuhan maka segala keputusan kita sesuai kehendakNya
tetapi dikala kita membiarkan keegoisan, keduniawian dan kedagingan menguasai
hidup kita maka segala keputusan kita ambil sesukanya tanpa berpikir panjang.
Tuhan telah memberikan jalan bagi kita untuk kembali padaNya melalui Tuhan
Yesus. Saat kita datang kembali pada Bapa Surgawi maka IA akan menuntun kita
kembali masuk rencanaNya yang mulia. Melalui Roh Kudus, IA akan memberi kemampuan
pada kita untuk mentaati firman Tuhan dan berjalan dalam kekudusanNya yang
telah kita peroleh melalui penebusan Kristus di atas kayu salib.
Bila saat ini kita masih terpuruk dan
bertanya-tanya mengapa semua ini terjadi padaku. Ini merupakan saatnya untuk
kembali pada Tuhan, sebab IA mau memberitahukan rencana indah bagi kita,
anak-anaknya. Semua terjadi seizin Tuhan agar kita kembali padaNya.
Doa: Tuhan ajar kami mengerti
jalan-jalanMu yang mulia.
Firman Tuhan: Yeremia 18:1-11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar